Anda di halaman 1dari 5

Instrumentasi dan Rekayasa Meteorologi

[5/1/2010]

Subbidang  Instrumentasi dan Rekayasa Meteorologi mempunyai tugas melakukan penyusunan spesifikasi,
inventarisasi, monitoring dan evaluasi, pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan, penyusunan tabel umur pakai (life
time), pelaksanaan rekayasa dan kerjasama fungsional di bidang instrumentasi dan rekayasa peralatan operasional
meteorologi.

Berikut ini adalah beberapa contoh instrumen yang digunakan untuk pengamatan meteorologi.
Termometer
Alat untuk mengukur temperatur adalah thermometer. Ada beberapa jenis thermometer yang digunakan dewasa ini,
namun dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi, umumnya digunakan thermometer kaca (liquid-in-glass
thermometer) untuk peralatan Konvensional dan thermometer PT-100 untuk peralatan-peralatan digital.

Thermometer kaca (liquid-in-glass thermometer) umumnya menggunakan Air raksa (mercury) untuk pengukuran
temperatur diatas suhu freezing point (-38.3 0C) dan menggunakan alkohol untuk pengukuran yang memiliki
jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.

Thermometer berdasarkan konstruksinya dapat dibedakan menjadi 4 type, yaitu:

1. Sheathed Type dengan skala ukur tercatat di batang thermometer.


2. Sheathed Type dengan skala ukur tercatat di dalam selubung thermometer.
3. Unsheathed Type dengan skala ukur tercatat di batang dan tempat thermometer.
4. Unsheathed Type dengan skala ukur tercatat di batang thermometer.

Beberapa thermometer adapula yang dilengkapi dengan kaca pembesar, terutama untuk kepentingan labotatorium
medis, namun jarang digunakan dalam pengamatan meterologi atau klimatologi.
 
Barometer
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara pada
suatu permukaan adalah gaya yang diberikan kepada suatu permuakaan atau area oleh sekolom udara di atas
permukaan tersebut ( ). Tekanan yang diberikan tersebut sebanding dengan massa udara vertikal yang terdapat di
atas permukaan tersebut sampai pada batas ketinggian lapisan atmosfer terluar. Hal itu yang membuat tekanan
udara di setiap tempat berbeda menurut ketinggian dari tempat tersebut. Tekanan udara juga merupakan salah satu
parameter yang  diamati oleh observer ketika melakukan pengamatan udara permukaan atau synoptic observation.
Pada kenyataannya terdapat banyak alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara, diantaranya barometer air
raksa, barometer aneroid, aneroid barograph, serta bourdon tube barograph. 

Anemometer
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin yaitu cup counter anemometer. Alat ini terdiri dari tiga buah
mangkuk yang dipasang simetris pada sumbu vertical. Pada bagian bawah dari sumbu vertical dipasang generator,
yang terputar oleh ketiga mangkuk. Tegangan dari generator sebanding dengan kecepatan berputar dari mangkuk
– mangkuk.
Wind Vane atau alat penunjuk arah angin adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mengetahui arah
horizontal pergerakan angin (angin permukaan). Alat ini terdiri dari suatu objek tidak simetris (contohnya suatu anak
panah atau panah berbentuk ayam jago yang menempel pada pusat gravitasinya sehingga panah itu dapat bergerak
dengan bebas di sekitar poros horizontalnya) yang dihubungkan pada vane/weather cock sensor pada anemometer
 
Higrometer
Secara umum kelembaban (Relative Humidity) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah uap air
yang ada di udara dan dinyatakan dalam persen dari jumlah uap air maksimum dalam kondisi jenuh. Dan alat yang
dapat digunakan untuk mengukur kelembaban udara (Relative Humidity) adalah Higrometer.
Higrometer rambut adalah sebuah alat pengukur kelembaban udara dengan satuan persen yang menggunakan
prinsip muai panjang rambut dimana rambut akan memanjang ketika kelembaban udara bertambah. Adapun rambut
yang digunakan adalah rambut manusia atau kuda yang sudah dihilangkan lemaknya yang kemudian dikaitkan
dengan pengungkit (engsel) yang dihubungkan dengan jarum yang menunjuk kepada skala sehingga memperbesar
perubahan skala dari perubahan kecil dari panjangnya rambut.
 
Penakar Hujan
Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur curah
hujan.Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat
sendiri.Alat ini dipakai di stasiun-stasiun pengamatan udara permukaan.Pengamatan dengan menggunakan alat ini
dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah.Alat ini mencatat
jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang tercatat pada kertas pias. Alat ini memerlukan
perawatan  yang  cukup  intensif  untuk  menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini.

PENGENALAN ALAT LAPANGAN GEOLOGI


Posted on November 29, 2009 by oti
Dalam melakukan kegiatan geologi lapangan kita memerlukan alat yang menunjang pekerjaan tersebut. peralatan
tersebut digunakan untuk mempelajari, mengumpulkan data, dan mengambil sampelnya. peralatan tersebut antara
lain:
1.1 Kompas
Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas
menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu,
sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur,
dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam
menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih
aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari
magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas.

kompas geologi

1.1.1. Bagian Utama Kompas


Bagian utama kompas geologi adalah:
1. Jarum Kompas
Ujung jarum kompas selalu mengarah ke kutub utara megnetik bumi, biasanya diberi tanda warna kuning.
2. Lingkaran Pembagian Derajat P
Dibagi dua, yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan.
- Kompas azimuth, mempunyai pembagian derajat, mulai dari 0 derajat (utara) sampai 360 derajat (kembali ke utara)
yang ditulis berlawanan arah jarum jam, dan pembacaannya juga demikian
- Kompas kwardan, mempunyai pembagian derajat mulai dari derajat pada arah utara dan selatan sampai 90 derajat
pada arah timur dan barat. pembacaan dimulai dari arah utara atau selatan kea rah timur atau barat sesuai
kedudukan jarum kompas.
3. Klinometer
Merupakan rangkaian alat yang digunakan untuk mengukur besarnya kemiringan bidang. rangkaian alat tersebut
terdiri dari Nivo tabung, penunjuk skala, busur setengah lingkaran berskala. pada bagian atas busur bernilai 00 di
tengahnya. pada bagian tepinya bernilai 900. pada bagian bawah busur, skala bernilai 0% dan di tengah dan 100%
tepat pada 450 (tan 45=1=100%). klinometer dapat digerakkan dengan menggerakkan tangkai di belakang kompas.
4. Pengatur Horizontal
Alatnya adalah sebuah nivo bulat yang bergandengan dengan klinometer. kedudukan kompas horizontal bila
gelembung udara tepat di tengah lingkaran.
5. Pengatur Arah
Rangkaian alatnya terdiri dari sighting arm, peep sigh, axial line, felding sight, dan sight window. alat-alat tersebut
dibantu dengan cermin. bila kompas ditembakkan ke sasaran, semua rangkaian alat tersebut harus bearada di garis
sasaran.
1.2 Peta Dasar (Base Map)
Peta dasar berguna untuk mengetahui gambaran secara garis besar terhadap daerah yang akan kita selidiki,
sehingga memudahkan penelitian lapangan baik litologi, morfologi, struktur, dan lain-lain. Selain itu, peta dasar
digunakan juga untuk menentukan lokasi dan pengeplotan data. Umumnya peta dasar yang digunakan adalah peta
topografi/ kontur.
1.3 Palu Batuan Beku
Atau disebut juga pick point, yaitu jenis palu yang berujung runcing dan umumnya dipakai untuk jenis batuan keras.
Selain digunakan untuk batuan beku, palu ini juga bias digunakan untuk batuan metamorf.

palu ni.. geologi tangguh!

1.4 Palu Batuan Sedimen


Disebut juga chisel point, yaitu jenis yang berujung lebar seperti pahat umumnya dipakai untuk batuan berlapis
seperti sedimen.
ini juga palu tapi bukan buat paku

1.5 Lup
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya.
Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil
dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan
diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham.
Lup digunakan untuk membantu mengamati batuan. lupa yang umumnya dipakai di lapangan adalah yang
pembessarannya 8 sampai 20 kali.
1.5.1 Menghitung Jarak Titik Fokus Lup
Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik fokusnya adalah besaran yang
perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari jarak titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan
dengan percobaan sederhana cahaya dapat dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup. Apabila
cahaya mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu, atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan
di bawah lup tersebut. Dalam hal ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api yang
sifatnya maya atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut.
Metode lain yang lebih nyata untuk menentukan jarak titik fokus atau disebut juga Autoklimasi dapat menggunakan:
• persamaan gambar Newtonschen (juga dapat diturunkan dari persamaan lensa)
• Metode Bessel
• Metode Abbe
1.6 Alat Ukur
Biasanya yang dipakai adalah tali ukur atau meter (roll meter atau lipat). berukuran dengan skala cm atau ukuran
standar lainnya. dipakai untuk mengukur ketebalan lapisan, lebar singkapan, dan lain-lain.
1.7 HCl
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen
utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani
dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal sejarahnya. Ia ditemukan
oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad
pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya mencari batu filsuf, dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan
Eropa termasuk Glauber, Priestley, and Davy dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Pada saat di lapangan, HCl digunakan untuk menguji kadar karbonat pada batuan. HCl yang digunakan sebaiknya
tidak terlalu pekat, umumnya yang dipakai adalah yang 0,1 N.
1.8 Kantong sampel
kantong sampel atau kantong contoh batuan dapat digunakan kantong plastik yang kuat atau kantong jenis lainnya
asal kuat yang dapat dipakai untuk membungkus contoh-contoh batuan dengan alat yang baik, yaitu dengan ukuran
kurang lebih 13 x 9 x 3 cm.

gambar 1.7 pemakaian alat-alat lapangan

Anda mungkin juga menyukai