Anda di halaman 1dari 2

Berapa lama sebenarnya kita di dunia ini?

1. Tidur 8 jam sehari.


Kalau hidup 60 tahun, waktu tidur = 8 x 60 = 20.00 tahun
24

2. Waktu sekolah 8 jam sehari


Maka untuk masa 12 tahun bersekolah = 8 x 12 = 4.00 tahun
24

3. Menonton TV 4 jam sehari sejak umur 10 tahun 4 x (60‐10) = 8.33 tahun


maka jika umur 60 tahun, waktu tonton TV = 24

4. Masuk Universiti selama 4 tahun, belajar 4 4 x 4 = 0.67 tahun


jam sehari, maka waktu di belajar di U = 24

5. Waktu yang lain‐lain makan, minum, mandi


sembang dengan kawan, keluarga dll. Katakan 4 x 60 = 10.00 tahun
4 jam sehari, maka untuk 60 tahun hidup = 24
43.00 tahun
6. Maka setelah selesai segala urusan di atas
sisa umur kita jika hidup 60 tahun hanyalah = 60 ‐ 43.00 = 17.00 tahun

7. Sekarang kita lihat sisa umur kita berbanding


dengan solat. Solat 5 waktu sehari @ 25 minit 0.4 x (60‐10) = 0.83 tahun!
sejak umur 10 tahun (25 minit = 0.4jam) 24 10.00 bulan!

8. Jadi dari sisa umur 17 tahun itu, kita guna utk


apa. Kita guna cuma 10 bulan untuk solat
yakni mengingati Allah swt, cuma = 0.83 x 100% = 4.90% peratus !
17.00 2.94 tahun shj!

9. 1 tahun di akhirat bersamaan dengan 1000 tahun 2.94 x 365 hari = 1.07 hari !!!
di dunia, maka 1000

(Sangatlah dahsyatnya huru‐hara hari itu, sehingga orang‐orang yang bersalah merasa) pada masa
melihatnya: seolah‐olah mereka tidak tinggal di dunia melainkan sekadar satu petang atau paginya
sahaja. (an‐Naziat: 46)

Manusia tinggal di dunia hanya untuk waktu yang singkat. Di sini, ia akan diuji, dilatih, kemudian
meninggalkan dunia menuju kehidupan akhirat di mana ia akan tinggal selamanya. Harta benda
serta kesenangan di dunia, walaupun diciptakan serupa dengan yang ada di akhirat, sebenarnya
memiliki banyak kekurangan dan kelemahan kerana harta benda dan kesenangan tersebut
ditujukan hanya agar manusia mengingat hari akhirat.

Akan tetapi, orang yang ingkar tidak akan mampu memahami kenyataan ini sehingga mereka
berperilaku seakan‐akan segala sesuatu di dunia ini miliknya. Hal ini memperdaya mereka kerana
semua kesenangan di dunia ini bersifat sementara dan tidak sempurna, tidak mampu memuaskan
manusia yang diciptakan untuk keindahan kesempurnaan abadi, iaitu Allah. Allah menjelaskan
betapa dunia merupakan tempat sementara yang penuh dengan kekurangan,

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah‐megah antara kamu serta berbangga‐banggaan tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam‐tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan‐Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. �? (al‐Hadiid: 20)

Anda mungkin juga menyukai