Anda di halaman 1dari 18

Menyusun SesiHypnotherapy

ala
Milton H Erickson, MD
Oleh :
Drs. Asep Haerul Gani, Psikolog
asephaerulgani@yahoo.co.id
FB : Asep Haerul Gani Dua
Twitter : @AsepHaerulGani
+62 819 322 5858 3
Change Perception

TAK DAPAT DAPAT


DIUBAH DIUBAH
Change Perception

MASA LALU SEKARANG


KE DEPAN
Change your perception

PROBLEM SOLUTION
Change Perception

KELEMAHAN SUMBER
DAYA
Change Perception

LAMA CEPAT
Hubungan Hipnotik Kooperatif
Pendekatan Ericksonian
1. Setiap pribadi itu unik
2. Hypnosis adalah proses pengalaman dalam
mengkomunikasikan ide-ide.
3. Setiap pribadi memiliki penghasil sumberdaya
4. Keadaan Trance membangkitkan sumberdaya
5. Trance itu alamiah
6. Pendekatan Ericksonian tertuju pada pelibatan
pembelajaran bukan pada perbaikan kekeliruan
7. Keunikan pribadi dapat dicermati pada beragam tingkatan
8. Proses Unconscious dapat beroperasi tumbuh dan mandiri
Tujuan : Pemecahan Masalah
Tujuan pendekatan Tradisional : Tujuan pendekatan Ericksonian:
Mengurangi rentang pengungkapan Memperluas rentang pengungkapan
masalah dengan mengurangi gejala masalah dengan memberi konteks baru dan
membuat keragaman cara penyampaian
gejala
Prinsip Umum
1. (a) Terima (Accept) realitas pribadi
(b) Manfaatkan (Utilize) realitas pribadi
2. (a) Sesuaikan (Pace) semua perilaku
(b) Arahkan (Lead) perilaku
3. Perilaku menolak (Resistant) itu pernyataan bahwa terapis
memerlukan menyesuaikan sejumlah aspek dari pengalaman
kliennya.
4. (a) Sesuaikan (Pace) dan Kurangi (depotentiate) proses sadar
(b) Serap (Absorb) dan perkuat (amplify) proses melampaui
sadar
5. Gunakan komunikasi tidak langsung untuk menghadapi
kesadaran klien yang menolak atau terhambat oleh munculnya
perubahan yang diinginkan.
Indikator perilaku Trance
Tanda-tanda umum indikator perilaku Trance
1. Jika mata membuka : berkurang atau hilangnya refleks berkedip; bolamata
bergerak; bola mata diam; perluasan pupil; melambatnya atau mencepatnya
gerakan bola mata; mata langsung menutup
2. Tiadanya gerakan fisik
3. Ada hambatan dalam berbicara
4. Otot rileks
5. Nafas berubah : dari perut; melambat dan dengan ritme teratur
6. Melambatnya detak jantung
7. Melambatnya tekanan darah
8. Menghalus atau mengerasnya otot2 wajah (pipi)
9. Berkurang atau kehilangan kontak (terhadap suara2 di ruangan)
10. Perubahan warna wajah (menjadi lebih terang atau lebih merah)
11. Ada jeda waktu dalam berespon (pada waktu bicara atau bergerak)
12. Tindakan ideomotorik spontan (jari bergerak, tangan mengangkat, bola mata
bergerak-gerak)
Langkah Terapi
1. Perkenalan Diri
2. Mendengarkan keluhan
3. Meminta klien memberikan Ranking atas keluhan (bila >1) ranking 1 adalah
keluhan yang menurut persepsi klien mudah diatasi
4. Mengetahui urutan terjadinya gejala
5. Mengetahui kompleks gejala
6. Mengetahui Keyakinan dan Asumsi yang dimiliki klien
7. Kenali Mental Map Klien
1. Gaya berkomunikasi (Kata , Nada, Gerak)
2. Meta Program
8. Mengetahui Intention Klien menggunakan :
1. Crystal Ball
2. VideoTape
3. Miracle Questions
Langkah Terapi
9. Mengetahui Pengecualian (Exceptions) kasus
10.Mengetahui Keterampilan dan Sumberdaya yang dimiliki klien
1. Hobi
2. Prestasi yang dimiliki
3. Keunikan yang membuatnya beda dari orang lain
4. Hal yang membanggakan
5. Pengalaman-pengalaman bermakna
6. Sahabat/guru/mentor yang berpengaruh
11.Mengetahui Cara klien mengatasi masalah (Coping)
12.Mengetahui Ukuran (skala 1-10) klien atas :
1. Kemajuan klien dalam kasus
2. Keinginan klien melakukan perubahan
3. Keyakinan klien melakukan perubahan
13.Melakukan Framing (Deframing-Reframing)
14.Mengenali pola-pola trance alamiah klien
Langkah Terapi
15.Menyiapkan Strategi Terapi
1. Inform Consent
2. Without Trance
1. Deframing-Reframing
2. Conversational (Presuppose)
3. Paradoxical
4. Ambigous Assignment
5. Ordeal therapy
6. Provocative Therapy

3. With Trance
1. Trance Elicitation
2. Splitting
3. Linking
4. Metaphor
5. Pattern Intervention
6. Current + Resources+Exception+Success Coping+Change Route = Solutions
Pertemuan Awal
15.Melakukan Terapi
1. Persiapan
2. Trance elicitation
3. Terapi
4. Goal accomplished check (confirmation)
5. Self Commitment
6. Future pacing
7. Termination
8. Scaling
9. Assignment
Hubungan antara Sumberdaya dengan Masalah

Kompleks Kompleks
Masalah Sumberdaya
Modalities of Pattern Intervention
1. Mengubah frekuensi munculnya gejala/pola gejala
2. Mengubah lamanya gejala/pola gejala
3. Mengubah waktu (hari/minggu/bulan/tahun) gejala/pola
gejala
4. Mengubah lokasi (di tubuh atau di dunia) gejala/pola gejala
5. Mengubah intensitas gejala/pola gejala
6. Mengubah kualitas lain atau situasi gejala/pola gejala
7. Mengubah urutan (proses) peristiwa sekitar gejala
Contoh Kasus
1. Without Trance :
1. Kabayan, L, 31 th, pegawai. Keluhan “saya dipermainkan boss”.
2. Iteung, P, 23th, sarjana. Keluhan “trauma seksual”.
3. Siti Nurbaya, P, 24 th, S-2. Keluhan “dendam dg mantan pacar”
4. Gareng, L, 49th, Petani. “Saya takut mati”
5. Petruk, L, 37th, Polisi desersi. “Obsessive Compulsive Disorder”
6. Bagong, L, 18th, Pelajar . “Ampun dah baiknya keluarin aja nih anak”
2. With Trance :
1. Fulanah, P, Ibu RT, (57th), Keluhan: “Ingin bunuh diri, Lumpuh“.
2. Kastubi, L, 23th, Mahasiswa. Keluhan “Pingsan saat khutbah pertama”.
3. Abu Nawas, L, 32th, Ustadz. Keluhan “Sering dihinggapi cemas”.
4. Limbuk, P, 53th, “Suami saya liar”
5. Cangik, P, 37th, “Suami kerap melakukan KDRT fisik, sosial, ekonomi”
6. Cakil, L, 40th, notaris, “Takut bepergian sendirian”
7. Togog, L, 41th, pengacara, “Takut hantu”.

Anda mungkin juga menyukai