Anda di halaman 1dari 13

c S 

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel
atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia),
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait sate sama lain
dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika), manusia merupakan mahluk biologis
yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial,
manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan
lain sebagainya.
 3nsur-3nsur yang Membangun Manusia
- Manusia terdiri dari 4 unsur:
1. Jasad : Tubuh manusia yang dapat dilihat dan diraba
2. Hayat : 3nsur hidup yang ditandai dengan aktivitas
3. Ruh : Bersifat spritual berhubugan langsung dengan Tuhan
4. Nafs : Kesadaran/akal tentang diri sendiri
- Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga 3nsur :
1. ID : Merupakan kepribadian yang mendasar
2. Ego : Bagian dari ID sebagai kepribadian yang berbeda dari lainnya
3. Super Ego : Struktur kepribadian yang paling akhir terbentuk dari luar
- Hakekat Manusia
1. Makhluk ciptaan Tuhan terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai kesatuan yang utuh
2. Memiliki perasaan intelektual, estetis, etis, diri, sosial, religius
3. Makhluk hayati dan budayawi
4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah
yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang
berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "segala
sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah
tanah atau tempat tinggalnya:, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya ". Budaya dapat
pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola
perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu
(Keesing, jilid 1, 1989; hal 68)
Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang
sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-
material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.

c S
 

 Definisi Kebudayaan
Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor ( 1871 ) mcndefinisikan kebudayaan
sebagai berikut :
K eb u da ya a n a da l a h k o mp l e ks ya n g m e n c a k u p p e n g et a hu a n,
k e p e r c a y a a n , kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan
lain serta kebiasaan - kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang
didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai
semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan
oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat
diabdikan untuk masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-
nilai social yang perlu untuk mengatur masalah masalah kemasyarakatan dalam arti
yang luas. Didalamnya termasuk misalnya agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan
semua unsur yang mer upa kan has il ekpr es i j iwa ma nusia yang hi dup s eba gai
anggota mas yar akat. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir
orang-orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta
ilmu pengetahuan.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari
cara berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan; sebab semua laku dan
perbuatan tercakup di dalamnya, dan dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir,
perasaan juga maksud pikiran.
Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan
ga ga s a n da n ka r ya ma nu s i a ya n g ha r u s di b i a s a ka n n ya d e n ga n
b e l a j a r b e s e r t a kes el ur uha n dar i has il budi peker t i nya.
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan adalah menifestasi
at au penj el maa n ker ja ji wa ma nus ia dala m ar t i s eluas - l uas nya.
C. A. Va n P eur s en mengataka n, bahwa dewasa ini kebuda yaan
diart i kan s ebagai ma ni f es t a s i ke hi du pa n s et i a p or a ng, da n ke hi du pa n
s et i a p kel o mp o k or a ng - or a ng, ber lainan dengan hewa n -hewa n, ma ka
ma nus ia t idak hi dup begit u s aja dit engah ala m, melai nka n s elalu menguba h
ala m.
K r oeb er da n K l u k h o n me n d ef i ni s i ka n k eb u da ya a n; keb u da ya a n
t er di r i a t a s ber ba gai pol a, ber t i ngka h la ku ma nt a p, pi kir a n, per as aa n da n
r ea ks i ya ng di per ol eh da n t er ut a ma di t ur unka n ol eh s i mb ol - s i mb ol ya ng
me nyus u n p enca pa i a nnya s ecar a t e r s e n d i r i d a r i k e l o m p o k - k e l o m p o k
ma n u s i a , t er ma s u k di da la mnya per wuj u da n b en da - b e nda ma t er i ,
pus a t es ens i keb u da ya a n t er di r i a t a s t r a di s i da n c i t a - c i t a a t a u pa ha m,
da n t er ut a ma ket er i kat a n t er ha da p nila i - nila i.

 3nsur ± 3nsur Kebudayaan


3nt uk l ebi h mendala mi kebuda yaa n, per lu di kenal beber apa
mas alah lai n ya ng menyangkut kebudayaan Misalnya apa yang disebut dengan unsur.
Yang dimaksud dengan unsur disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu,
sehingga kebudayaan disini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar
penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
C.Kluckhohn di dala m kar y a nya ber j udul 3ni ver sa l
C a t e g o r i e s o f C u l t u r e mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan
universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Mer upa kan pr oduk manus ia s eba gai homo r eli gi eus. Ma nus ia
ya ng memi li ki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di alas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut,
sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa
tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan
dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat
diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain.
Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian
menyampaikannya kepada orang la i n mel alui ba ha s a, menyeba bka n
g
penget a hua n menyebar lu s . L ebi h-l ebi h bi la pengetahuan itu dibukukan,
maka penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat
kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari
pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan mempergunakan alas. Dengan alas-
alas ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada
binatang
6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia
pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan
dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk
dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja,
mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya
dapat dipenuhi melalui kesenian.

Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat
umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya.
Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua,
kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
 ujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
ujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan
berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain,
dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau
warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal Bering berada dalam karangan dan buku-buku basil karya para penulis
warga masyarakat yang bersangkutan. Sekarang kebudayaan ideal juga banyak tersimpan
dalam disk, arsip, koleksi micro film dan microfish.
2. Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat
diamati atau diobservasi. ujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, Berta bergaul
sate dengan yang lain dari detik ke detik, dari had ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian
aktivitas manusia dalam masyarakat, sistem sosial bersifat konkret, terjadi disekeliling
kita Behari-hari, bisa diobservasi, difoto dan didokumentasi.
3. ujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan
peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya
manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan
dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda
yang diam sampai pada benda yang bergerak.

Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat


tak terpisah sat u s a ma lain. K ebuda yaa n i dea l dan a dat ist iad at mengat ur
da n member i ar a h kepa da tindakan-tindakan dan karya manusia. Bai k
pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun tindakan dalam karya manusia,
menghasilkan bend y -benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya, kebudayaan fisik
membentuk suatu lingkungan hidup tert entu yang makin lama makin menjauhkan
manusia dari lingkungan alamiahnya s ehingga mempengaruhi pula pola -pola
perbuatannya, bahkan juga cara berpikirnya.
 *rientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn
dalam karyanya Variations in Value *rientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan
manusi, yaitu
1. Hakekat hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang
berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu
menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi hidup"
2. Hakekat karya manusia ( MK )
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan
bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan,
karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( M )
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan
mementingan orientasi mass lampau, ada pula yang berpandangan untuk mass kini atau
mass yang akan datang.
4. Hakekat alam manusia ( MA )
A da keb u da ya a n ya n g me n ga n g ga p ma nu s i a ha r u s
me n g e ks p l oi t a s i a l a m a t a u memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula
kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonic dengan alam dan manusia hares
menyerah kepada alam.
5. Hakekat hubungan manusia ( MN )
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik
secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh).
Ada pula yang berpandangan individualistic ( menilai tinggi kekuatan sendiri ).
c    

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah,
sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan
dengan masyarakat lainnya.
Tidak ada kebudayaan yang static, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan
gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam
masyarakat yang menja di wa da h kebuda ya an t a di. G er a k ma nus ia t er ja di ol eh
kar ena i a menga da ka n hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena
terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat .
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alani dan fisik tempat mcreka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur -jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.

Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena
adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa -masa
silam. Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat -
masyarakat lainnya dan antara mereka t er j a di hubu nga n -hubu nga n, mu ngki n
da la m l a pa nga n p er da ga nga n, pemer i nt a ha n da n sebagainya. Pada saat itulah
unsur-unsur masing-masing kebudayaan Baling menyusup. Prose s mi gr as i bes ar -
bes ar a n, da hul u kala, memp er muda h ber la ngs ungnya a kult ur as i t er s ebut .
Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
a. 3nsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima,
b. 3nsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima,
c. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang bare,
d. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut,

1.  P ada umu mnya uns ur -uns ur kebuda yaa n as i ng ya ng muda h dit er i ma


ada la h :
a. 3nsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat
mudah dipakai dan dirasakan sangat ber manfaat bagi mas yarakat yang
meneri manya. Cont ohnya alat tulis menulis yang banyak dipergunakan
orang Indonesia diambil dari unsur -unsur kebudayaan Barat.
b. 3ns ur-uns ur yang t er bukt i memba wa manf aat bes ar, misalnya radi o,
komput er, telephone yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat
komunikasi.
c. 3ns ur -uns ur ya ng denga n muda h dis es uai ka n denga n kea daa n
mas yar akat ya ng meneri ma unsur -unsur ters ebut, s epert i mes i n
penggiling padi yang dengan biaya mur a h s er t a penget a hua n
t e k n i s y a n g s e d e r h a n a , d a p a t d i g u n a k a n u n t u k memperlengkapi
pabrik-pabrik penggilingan.
2. 3nsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya
a. 3ns ur yang menya ngkut s ist em keper cayaan s epert i ideol ogi,
falsafah hi dup dan lain-lain.
b. 3ns ur -uns ur ya ng di pelajar i pa da t ar af per t a ma pr os es s os ia lis as i.
C ont oh ya ng paling mudah adalah coal makanan pokok suat u
mas yarakat. Nasi sebagai makanan pokok s ebagian besti r mas yarakat
Indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok yang lainnya.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu -individu yang
cepat menerima unsur-unsur kebudayaan acing yang masuk melalui proses
p
akulturasi. Sebaliknya generasi t ua, di a ngg a p s eba ga i r a ng- p r a ng kol ot
ya ng s u ka r men er i ma u ns ur ba r u. H a l i t u disebabkan karena norma -
nor ma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai s ehingga
sukar sekali untuk mengubah nor ma -nor ma yang sudah demikia n
mer esapnya da l a m j i wa gener a s i t ua t er s ebut . S eba l i knya b el u m
men et a p nya u ns ur - u ns ur a t a u nor ma -nor ma tradisional dala m jiwa
generasi muda, menyebabkan bahwa mer eka lebih mudah menerima unsur -
unsur baru yang kemung k inan bestir dapat mengubah kehidupan mereka.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-
kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan -perubahan yang terjadi. Perubahan -perubahan masyarakat
dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang membahayakan
keutuhan masyarakat. Apabila mereka merupakan golongan yang kuat, maka
mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada di
pihak yang lemah, maka mereka hanya dapat menunjukkan sikap yang tidak
puas.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur


kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan
dengan orang-orang yang berasal dad luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan
ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin eras dalam
keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengala mi
ha mbatan dan hares dis ens or dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan
ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan
kebudayaan baru. Misalnya cistern otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan
baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur -unsur
kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru
tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki Skala kegiatan yang terbatas, dan
dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang
bersangkutan.
6. P r os es a kult ur as i ya ng ber jala n denga n bai k da pat menghas il ka n
i nt egr as i a nt ar a uns ur-uns ur kebudayaan as ing dengan uns ur -uns ur
kebudayaan s endir i. Dengan demi kian uns ur -uns ur kebudayaan as ing
tidak la gi dirasakan s ebagai hal yang berasal dari luar, akan t etapi
dianggap s ebagai uns ur -uns ur kebudayaan s endiri 3nsur -unsur asing
yang dit erima, tentunya terlebih dahulu mengalami proses pengolahan,
sehingga bentuknya tidaklah asli lagi sebagai semula.,Misaln ya sistem
pendidikan di Indonesia, untuk sebagian bcsar diambil dari unsur-unsur
kebudayaan barat. Akan tetapi sudah disesuaikan Berta diolah sedemikian
rupa, sehingga merupakan unsur-unsur kebudayaan sendiri.

c    
Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-
usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. 3ntuk mengurangi perbedaan itu,
asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan
memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu
dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu
melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan
kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.
 Syarat Asimilasi
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut.
- terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
- terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang
relatif lama.
- Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan
diri.
 Faktor pendorong
Faktor-faktor yang mendorong atau mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai
berikut.
- Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan
- Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi
- Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang
dibawanya.
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
- Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
- Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk
menghadapi musuh tersebut.
 Faktor penghalang
Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain
sebagai berikut.
- Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
- Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi
dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
- Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan
kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak
mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
- Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
- Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang
bersangkutan
- Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa
c    
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku budaya, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat
kita lihat adalah hubungan manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.
Pada awalnya aturan tersebut dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya harus patuh pada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dari satu
kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan
buatan manusia
2. *byektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu
suatukenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan
demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengarubi bahkan
membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelaJari kembali masyarakatnya sendiri agar dia
dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.

Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan
menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai
hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi
membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap
keberadaan keduanya hares menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan
dapat dilakukan dengan lebih cermat.

"    





"  





* 
 
    
 
     
 
 !   " 
#$%
  !!  








  " 


Anda mungkin juga menyukai