Waspadai Bencana Alam
Waspadai Bencana Alam
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi
terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti
misalnya pada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap
bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi bencana
banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya
tanah longsor.
Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta
aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan
disekitar tempat tinggalnya.
Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang
harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain
seperti rumah dan harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada
salahnya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada didalam rumah. Hal ini dimaksudkan apabila
bencana sudah selesai, maka para korban bencana pun masih harus tetap melanjutkan hidup dan
dokumen tersebut dapat digunakan untuk bekal melanjutkan hidup.
Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting yang ada didalam 1 tas yang mudah untuk dibawa keluar
saat akan menyelamatkan diri. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa :
Ijasah pendidikan.
Surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan dll.
Akte lahir dan kartu keluarga.
Polis Asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi.
Surat wasiat.
Nomor telepon anggota keluarga.
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Tak
jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena
akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk
menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.
o Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka
waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan
diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja untuk melindungi tubuh anda dari
jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya
kebakaran.
o Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika
gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat
lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
o Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame.
Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
o Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
petugas atau satpam.
o Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan
getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift
berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift,
hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
o Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya kereta
dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta.
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan.
o Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul.
Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi
persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio
mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
o Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat aman. Di
pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda
tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
4. Bencana Tsunami
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut
dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh
gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsif
tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik, erupsi
vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik
ke daratan(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100
Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah
tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter
yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau
tahun 1883.
Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya
gempa bumi besar di bawah laut. Adanya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan
terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita
masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Penyelamatan diri saat terjadi tsunami
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut
secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang
pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya
gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan
pertolongan pertama pada korban.
5. Bencana Gunung Berapi
Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari
aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi".
Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan
zona kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan
batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi
sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang
merupakan cairan pijar (magma). Magma akan
mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui
rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.