MINERAL
Sebagian besar mineral – mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga
berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral – mineral padat itu biasanya
terdapat dalam bentuk – bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya
dibatasi oleh bidang – bidang datar. Bidang – bidang geometric ini memberi bangunan yang
tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral
dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari
mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan
bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral – mineral dapat didasarkan atas
bebagai sifat dari mineral – mineral tersebut.
1. Silicates
Menyusun 95 % bagian litosfer dan mantel bumi bagian atas. Komposisi utamanya adalah
Silicon ( Si ) dan Oksigen ( O ).
Oxides
Tersusun dari Oksigen ( O ) dan logam atau ion-ion lain.
Hematite (Fe2O3)
Magnetite (Fe3O4)
Corundum (Al2O3
3. Carbonates
Tersusun dari ion inti ( CO3 )2 , yang berkombinasi atau bergabung dengan Ca, Mg, Fe, Cu,
dan lain-lain. Terdapat kurang lebih 80 jenis mineral karbonat, tetapi yang paling umum
adalah :
Calcite
Aragonite
Dolomite
4. Sulfides
Merupakan kombinasi atau gabungan satu atau lebih logam dengan sulfur ( S ). Contohnya
adalah :
Galena (PbS)
Pyrite (FeS2) Kalkopirit (CuFeO2)
Sulfates
Penyusun utamanya adalah ion Sulfat ( SO4 ) yang berkombinasi atau bergabung dengan Ca,
Ba, Mg, Fe, Cu, dan lain-lain. Contohnya adalah :
Gypsum (Ca SO4 2 H2O )
Anhydrite (Ca SO4)
Barite (Ba SO4 )
6. Posphates
Penyusun utamanya adalah ion Fosfat ( PO4 ) yang berkombinasi atau bergabung dengan Ca,
Ba, Mg, Fe, Cu, dan lain-lain. Contohnya adalah :
Apatite (2(Ca5 PO4)3 F )
7. Native elements
Contoh mineralnya adalah :
Logam :
Gold (Au)
Silver (Ag)
Platinum (Pt)
Non-Logam :
Diamond (C)
Graphite (C)
Sulfur (S)
Sebagai perbandingan dari skala tersebut diatas, maka dibawah ini akan disajikan beberapa
alat penguji standart kekerasan, yaitu :
Kuku jari tangan 2,5
Kawat tembaga 3
Pecahan kaca 5,5 - 6
Kikir Baja/ jarum baja 6,6 – 7
Baik ( Good )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata, tetapi dapat juga
terbelah.
Contoh : Apatite
Cassiterite
Native Sulphur
Jelas (Distinct)
Memencar ( Divergent )
Bentuk kristal yang tersusun menyerupai bentuki kipas terbuka. Contohnya : Gypsum,
Millerite.
Membulu ( Plumose )
Bentuk kristal yang tersusun membentuk tumpukan bulu. Contohnya : Mica
Inklusi
Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material asing yang terkumpul pada
permukaan bidang pertumbuhannya akan terperangkap dalam kristal, dan seterusnya menjadi
bagian dari kristal tersebut. Material tersebut dapat berupa kristal yang lebih kecil dari
mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa kotoran/impurities pada magma, dapat juga
berupa fluida baik cairan ataupun gas. Kungkungan dapat dikenali di bawah mikroskop tanpa
nikol apabila terdapat perbedaan antara bahan inklusi dengan kristal yang mengungkungnya,
misalnya pada ketembusannya, relief maupun perbedaan warna. Bidang batas antara inklusi
dengan mineral yang mengungkungnya dapat bersifat seperti batas bidang kristal biasa.
Ukuran mineral
Ukuran mineral dapat dinyatakan secara absolut dalam mm atau cm dan sebagainya.
Pengukuran lebar dan panjang atau diameter mineral dapat dilakukan dengan bantuan lensa
okuler yang berskala.
Bentuk mineral
Pengamatan bentuk mineral dilakukan dengan melihat atau mengamati bidang batas/garis
batas mineral tersebut. Hal yang perlu diperhatikan adalah apakah kristal tumbuh secara
bebas di dalam media cair atau gas, ataukah pertumbuhan tersebut terhalang oleh butir-butir
mineral yang tumbuh di sekitarnya, hal ini akan memberikan kenampakan bidang batas yang
relatif berbeda.
- Apabila kristal tersebut dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan maka
kristal disebut mempunyai bentuk euhedral .
- Apabila kristal tersebut dibatasi oleh hanya sebagian bidang kristalnya sendiri maka kristal
disebut mempunyai bentuk subhedral .
- Apabila kristal tersebut tidak dibatasi oleh bidang kristalnya sendiri secara keseluruhan
maka kristal disebut mempunyai bentuk anhedral.
Parameter lain untuk menyatakan bentuk adalah jumlah dan perbandingan panjang bidang-
bidang batas kristal, terutama untuk kristal-kristal yang euhedral. Istilah yang sering
digunakan antara lain: prismatik, tabular, granular, lathlike, fibrous, foliated, radiated, dan
sebagainya. Untuk kristal yang dalam pertumbuhannya terhalang oleh kristal yang lain atau
juga terhalang magma yang kental, sering menghasilkan bentuk “incipient crystals”
Belahan
Belahan dalam sayatan mineral bisa terlihat dalam bentuk garis-garis yang teratur sepanjang
bidang belahannya, di mana kenampakannya bisa sangat baik, baik, buruk atau tidak ada.
Dalam hal tertentu sebaiknya orientasi belahan inii ditentukan kedudukannya terhadap sumbu
kristalnya. Belahan merupakan sifat fisikyang tetap pada satu jenis mineral yang
menunjukkan sifat khas dari struktur atom di dalamnya.
Belahan satu arah
Beberapa mineral dicirikan oleh adanya belahan pada satu arah saja, misalnya pada semua
mineral mika. Bidang-bidang belahan akan nampak sebagai garis lurus yang sejajar satu
dengan yang lain pada sayatan yang dipotong miring atau sejajar terhadap sumbu kristal atau
memotong arah bidang belahan. Sedangkan sayatan yang tegaklurus sumbu kristal atau
sejajar bidang belahan, maka belahan tidak akan nampak sama sekali
Pecahan
Pecahan atau fracture adalah kecenderungan dari suatu mineral untuk pecah dengan cara
tertentu yang tidak dikontrol oleh struktur atom seperti halnya belahan. Jenis-jenis pecahan
yang khas antara lain pecahan seperti gelas (subconchoidal fracture) pada kuarsa, pecahan
memotong pada olivin, ortopiroksen dan nefelin.
Indeks Bias dan Relief
Relief adalah ekspresi dari cahaya yang keluar dari suatu media kemudian masuk ke dalam
media yang lain yang mempunyai harga indeks bias yang berbeda, sehingga cahaya tersebut
mengalami pembiasan pada batas kontak kedua media tersebut. Semakin besar perbedaan
harga indeks bias antara kedua media, maka semakin jelas bidang batas natara keduanya.
Sebaliknya semakin kecil perbedaan harga indeks bias, maka kenampakan bidang batas antar
mineral akan semakin kabur. Untuk mempermudah pengamatan relief di bawah ortoskop,
maka sayatan mineral/batuan dilekatkan pada kaca dengan menggunakan media balsam
kanada yang mempunyai relief nol (sebagai standar) dengan n = 1.537.
Dalam pengamatan dan penilaian relief mineral secara relatif, maka harga relief mineral
harus dibandingkan dengan relief standar balsam kanada (n = 1.537) atau relief kuarsa (n =
1.544). setiap mineral yang mempunyai indeks bias kurang dari relief standar disebut
memiliki relief negatif, sedangkan mineral yang memiliki indeks bias lebih besar dari standar
disebut memiliki relief positif. Cara untuk membedakan jenis relief adalah dengan
menggunakan metode garis Becke. Selain penilaian relief positif/negatif, harga relief suatu
mineral juga dinilai berdasar tingkatan perbedaan harga indeks bias dengan n standar. Setiap
mineral yang mempunyai n relatif dekat dengan n standar yaitu antara 1.545 – 1.599 maka
disebut memiliki relief positif rendah
Warna Interferensi
Warna interferensi adalah sifat optik yang sangat penting, namun penjelasannya cukup rumit,
sehingga kita harus memahami konsep dasarnya secara bertahap.
Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar polarisator inilah, komponen sinar
lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator, sehingga dapat diteruskan hingga mata
pengamat. Karena perbedaan kecepatan rambat sinar cepat dan lambat inilah, maka terjadi
yang disebut sebagai beda fase atau retardasi. Semakin besar selisih indeks bias, semakin
besar beda fase/retardasinya.
Warna interferensi dapat ditentukan dengan memutar meja objek yang terdapat sayatan
mineral hingga diperoleh terang maksimal. Warna terang tersebut dicocokkan dengan tabel
interferensi Michel – Levy Chart.
- polariser + analyser
- polariser + isotropic mineral + analyser
- polariser + anisotropic mineral + analyser (position perpendicular to the optic axis)
- polariser + anisotropic mineral + analyser. Specific position: extinction position
- polariser + anisotropic mineral + analyser. General position: interference colour
Kembaran transformasi
Kembaran ini dapat terjadi karena kristal mengalami transformasi karena perubahan P dan T
terutama karena perubahan T. Hal ini hanya dapat terjadi pada kristal yang mempunyai
struktur dan simetri yang berbeda pada kondisi P dan T yang berbeda. Pada saat P&T
berubah, bagian tertentu dari kristal ada yang stabil ada yang mengalami perubahan orientasi
kisi, sehingga terjadi perbedaan orientasi pada bagian berbeda dari kristal. Contoh: kembaran
dauphin dan kembaran brazil pada kuarsa terbentuk karena penurunan T. Contoh lain adalah
kembaran periklin yang terjadi pada saat sanidin (monoklin, high T) berubah menjadi
mikroklin (triklin, low T).
Jenis-jenis kembaran :
Gelapan dan kedudukan gelapan
Pada pengamatan nikol bersilang, gelapan (keadaan di mana mineral gelap maksimal) dapat
terjadi karena tidak ada cahaya yang diteruskan oleh analisator hingga mata pengamat. Pada
zat anisotropik syarat terjadinya gelapan adalah kedudukan sumbu sinar berimpit dengan arah
getar polarisator dan/atau analisator. Sumbu sinar = sinar cepat (x) dan sinar lambat (z).
Sehingga dalam putaran 360o akan ada empat kedudukan gelapan. Sebaliknya kedudukan
terang maksimal (warna interferensi maksimal) terjadi pada saat sumbu sinar membuat sudut
45o terhadap arah getar PP dan AA.
Gelapan sejajar/paralel
Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang kristal (sumbu c) sejajar dengan arah getar PP
dan/atau AA. Sehingga dapat dikatakan sumbu optik berimpit dengan sumbu kristalografi.
Gelapan miring
Kedudukan gelapan di mana sumbu panjang kristal (sumbu c) menyudut terhadap arah getar
PP dan/atau AA. Sehingga dapat dikatakan sumbu optik menyudut terhadap sumbu
kristalografi
Gelapan bergelombang
Terjadi pada mineral yang mengalami tegangan/distorsi sehingga orientasi sebagian kisi
kristal mengalami perubahan berangsur, dan kedudukan gelapan masing2 bagian agak
berbeda.
Gelapan bintik/mottled extinction
Umumnya terjadi pada mineral silikat berlapis (mika), hal ini terjadi karena perubahan
orientasi kisi kristal secara lokal, sehingga tidak seluruh bagian kristal sumbu sinarnya
berorientasi sama
Sifat Optik
Rock Forming Minerals
KUARSA
Colorless, relief rendah
Bentuk tak beraturan, dalam batuan umumnya anhedral
Tidak punya belahan
Gelapan bergelombang
Warna interferensi abu2 orde1
TO sumbu I (+)
ORTOKLAS
Colorles tapi agak keruh, relief rendah
Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad
WI abu2 terang orde I
TO sumbu 2 (-)
PLAGIOKLAS
Colorles tapi agak keruh, relief rendah-sedang
kembaran albit atau carlsbad-albit
WI abu2 terang orde I
TO sumbu 2 (-) dan (+)
OLIVIN
Abu2 agak kehijauan-transparan
Relief tinggi
Bentuk poligonal/prismatik
Pecahan tak beraturan, tanpa belahan
WI orde II
Pada bidang pecahan/rekahan sering teralterasi menjadi serpentin
HORNBLENDE
Warna kehijauan/kecoklatan,
relief tinggi,
pleokroisme kuat (dikroik/trikroik),
belahan 1 arah atau 2 arah 120o,
bentuk prismatik (biasanya memanjang),
gelapan miring 12-30o
BIOTIT
Warna coklat, kemerahan, kehitaman
Bentuk berlembar
Pleokroisme kuat
Gelapan sejajar
MUSCOVIT
Bentuk dan sifat optik lain mirip biotit, warna colorless
KALSIT
Colorless
Belahan sempurna tiga arah
Biasganda sangat tinggi
TO I (-)
TREMOLIT – AKTINOLIT
Warna colorless-agak kehijauan, bentuk prismatik memanjang/kolumnar, pleokroisme lemah,
gelapan miring 10-20o
Untuk bentuk dan sifat optik yang sama, warna kebiruan dengan sudut gelapan 4-6o
=glaukofan