Anda di halaman 1dari 28

RESUME

SKENARIO 1
BELAJAR
Oleh : Kelompok A

Ayu Yoniko Christi 092010101001

Bambang Prabawiguna 092010101002

Farah Azizah 092010101003

Mirna Ayu Permata Sari 092010101004

Ashoka Sulistyasmara 092010101005

IGN AG Darma Putra 092010101006

Erwin Maulana F P 092010101007

Elsa Viona 092010101008

Dafista Diyantika 092010101009

Krisna Astayogi 092010101010

IGN Adi Surya 092010101011

Ngakan Gde Aditya P 092010101012

Selma 092010101013

Siti Julaikha 092010101014

Aulia Ratu Pritari 092010101015

Ade Churie Tanjaya 092010101016

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2009
I. Skenario

Belajar

Dido merupakan salah satu mahasiswa baru yang diterima di Fakultas Kedokteran Unej
tahun ini.Dia adalah siswa terpandai di SMU asalnya. Namun, setelah menjalani pendidikan
selama 1 blok, nilai yang dicapainya sangat tidak memuaskan. Dido merasa sangat bingung
dengan kurikulum baru ini, karena kurikulum yang dijalaninya semasa SMU sangat jauh
berbeda dengan kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan paradigma baru
pendidikan dokter di FK Unej. Kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan strategi
Problem Base Learning (PBL) ini diharapkan dapat menghasilkan dokter-dokter yang
kompeten sesuai dengan standar kompetensi dokter.

Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya, dia mengetahui bahwa cara


belajarnya masih tidak tepat. Pendidkan di FK Unej muk mengharuskannya untuk merubah
cara belajarnya menjadi cara orang dewasa, berpikir logis, dan kritis. Dosennya
menyarankan agar dia lebih aktif dalam tutorial, sering berdiskusi dengan teman, tutor, staf
pengajar, dan para pakar di FK Unej, sehingga dia mampu menyesuaikan diri dengan
metode baru ini.
II. Klarifikasi Istilah

• Kurikulum : Serangkaian pelajaran yang tersistematis sebagai acuan untuk


mencapai standar kompetensi yang dibuat berdasarkan pengalaman pendidik.

• KBK : Suatu kurikulum dimana siswa dipacu untuk aktif dan mandiri serta
kreatif agar dapat meningkatkan prestasi akademik atau kualitas diri.

• PBL : Metode pembelajaran berdasarkan masalah yang bertujuan untuk


mencetak mahasiswa yang berfikir dewasa dan kritis.

• Paradigma : Kerangka berfikir, cara pandang seseorang atau ilmuwan


berdasarkan pada suatu permasalahan yang nyata.

• Metode : Cara teratur (sistematis) yang digunakan untuk melaksanakan suatu


pekerjaan agar tercapai tujuan yang dikehendaki secara maksimal.

• Kompetensi :

o Memiliki kewenangan ( kekuasaan ) untuk menentukan atau memutuskan


sesuatu.

oAdalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki


seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.(Surat Keputusan
Mendiknas 045/U/2002)
• Berfikir kritis : Rasa keingintahuan yang sangat besar , menggunakan nalar
dengan proses memperhatikan, mengkategorikan, menyeleksi, dan memutuskan.

• Adult learning : Belajar secara mandiri, pantang menyerah, bertanggung


jawab, aktif mencari informasi, belajar berdasar pengalaman, belajar berdasarkan
kebutuhan dan secara mendalam.

• Standar Kompetensi Dokter : Standar minimal dokter dikatakan kompeten


yang harus dimiliki agar dapat diterima oleh masyarakat.

• Logis : Masuk akal, sesuai dengan logika atau nyata, dan benar menurut nalar.

• Tutor : fasilitator, pengarah agar tujuan belajar tercapai.

III.Rumusan Masalah

a. Filsafat Ilmu

i. Definisi Filsafat Ilmu

ii. Tujuan Filsafat Ilmu

iii. Ciri-Ciri Berpikir Filsafat

iv. Cabang Filsafat Ilmu

v. Manfaat Filsafat Ilmu

b. KBK

i. Definisi KBK

ii. Tujuan KBK


iii. Manfaat KBK

iv. Perbedaan Sistem Pembelajaran Konvensional dan KBK

c. PBL

i. Definisi PBL

ii. Tujuan PBL

iii. Metode Belajar

1. Adult Learning

a. Definisi Adult Learning

b. Karakteristik berfikir dewasa

2. Critical Thinking

a. Definisi Critical Thinking

b. Tujuan berfikir kritis

c. Proses berfikir kritis

d. Ciri-ciri berfikir kritis

3. Diskusi

a. Definisi diskusi

b. Tujuan diskusi

c. Manfaat diskusi

d. Hal-hal yang dibutuhkan dalam diskusi

iv. Kelebihan dan Kekurangan PBL

v. Tutorial

1. Definisi Tutorial

2. Tujuan Tutorial
3. Proses Tutorial

vi. Cara Beradaptasi dengan PBL

vii. Ciri-ciri Keberhasilan PBL

d. Standar Kompetensi Dokter

i.Area kompetensi dokter

ii.Penjabaran
IV. Tujuan Belajar

1. Untuk mengetahui perkembangan filsafat ilmu

2. Untuk mengetahui perkembangan dan perbedaan paradigma lama dan


paradigma baru

3. Untuk mengetahui dan memahami sistem KBK

4. Untuk mengetahui dan memahami proses pembelajaran PBL

5. Untuk memahami dan menerapkan metode pembelajaran baru

6. Untuk mengetahui dan memahami Standar Kompetensi Dokter dan cara-cara


penerapannya
V. Analisis Permasalahan

a. Filsafat Ilmu

i. Definisi Filsafat Ilmu

Filsafat : Ilmu yang mempelajari sungguh-sungguh hakekat kebenaran segala


sesuatu.

Ilmu : Pengetahuan dalam suatu bidang yang tersusun menurut metode-metode


tertentu.

Filsafat Ilmu : Suatu pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu
(pengetahuan ilmiah).

Kata filsafat dan ilmu berkaitan secara substansial dan historis. Kelahiran suatu ilmu
tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat. Sebaliknya, perkembangan ilmu
memperkuat keberadaan filsafat.

ii. Tujuan Filsafat Ilmu

Tujuan kita mempelajari filsafat ilmu adalah :


1. Mengembalikan roh dan nilai luhur ilmu agar ilmu tidak menjadi boomerang
untuk kehidupan manusia (ex: pemanasan global, dehumanisasi)
2. Menjelaskan bahwa ilmu adalah instrumen untuk mencapai kesejahteraan
hidup
3. Meluruskan kembali tujuan sains dan teknologi yang terserabut dari akar
metafisisnya
4. Memberikan pengertian tenteng cara hidup dan pandangan hidup
5. Untuk membedakan persoalan ilmiah dan nonilmiah

iii. Ciri-ciri Berpikir Filsafat


1. Radikal : berpikir sampai akar permasalahan
2. Sistematik : logis, sesuai aturan, tahapan, dan dilakukan penuh
kesadaran
3. Universal : menyeluruh, tidak terbatas pada aspek-aspek tertentu
4. Spekulatif : melakukan pengujian untuk memberikan bukti kebenaran
yang dipikirkannya

iv. Cabang Filsafat Ilmu

1. Logika : membahas hal yang benar dan salah


2. Etika : membahas hal yang baik dan buruk
3. Estetika : membahas hal yang indah dan jelek
4. Metafisika : membahas hakekat kebenaran zat, pikiran, dan
kaitannya
5. Politik : membahas organisasi pemerintahan yang ideal
6. Agama
7. Bahasa
8. Matematika

v. Manfaat Filsafat Ilmu

1. Terlatih untuk berpikir serius


2. Mampu memahami filsafat itu sendiri
3. Memungkinkan siswa didik untuk menjadi filosof
4. Menjadi warga negara yang baik

b. KBK

i. Definisi KBK
KBK merupakan suatu kurikulum yang disusun berdasar atas elemen-elemen
kompetensi yang dapat mengantarkan peserta didik untuk mencapai kompetensi
utama, kompetensi pendukung dan kompetensi yang lain

ii. Tujuan KBK

1) Membentuk organisasi pendidikan yang


bersifat otonom yang beretika.

2) Membangun siswa-siswa yang selalu


menggunakan nalar, komunikatif, sosial, dan ber-SDM tangguh.

3) Mengembangkan kemampuan pada aspek


kognitif, afektif, dan psikomotor.

4) Memiliki nilai etika, estetika, demokrasi,


toleransi, dan humaniora.

iii. Manfaat KBK

Kurikulum ini memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku pendidikan, antara
lain:

1) Menjadikan siswa lebih aktif, dinamis dan


mandiri dalam belajar.

2) Menjadikan siswa lebih inovatif dalam


pendidikan.

3) Adanya kreativitas dalam mengembangkan


potensi yang dimiliki.

4) Siswa memiliki tanggapan-tanggapan


tersendiri yang konsisten terhadap informasi dan situasi yang baru.

5) Siswa mampu untuk berkomunikasi dan


brsosialisasi secara positif.
6) Mendorong siswa untuk mampu
menunjukkan kualitas diri.

7) Siswa mempunyai system dan pendahuluan


rencana belajar.

8) Kemampuan dalam menciptakan paradigma


sendiri.

9) Menumbuhkan kepercayaandiri siswa, dan


rasa tanggung jawab yang besar.

iv. Perbedaan Sistem Pembelajaran Konvensional dan KBK

No Konvensional KBK

1 Teacher centered Student centered

2 Teoritis Aplikatif (belajar dari masalah)

Praktik seteah teori (late clinical Praktik sejak awal belajar (early clinical
3
exposure) exposure)

4 Kurang dalam penguasaan ICT Menguasai ICT

Tidak ada pengelolaan sistem


5 Ada pengelolaan sistem pembelajaran
pembelajaran.

6 Pengajaran secara berurutan Pengajaran terintegrasi

7 Hospital oriented Community oriented

8 Siswa terdidik aktif Siswa terdidik pasif

c. PBL

i. Definisi PBL
Metode pembelajaran yang berlandaskan pada orientasi masalah berdasarkan prior
knowledge (pengetahuan yang dimiliki sebelumnya) sehingga terbentuk pengetahuan
baru

ii. Tujuan PBL

- Pemecahan masalah secara fleksibel, inisiatif, inovatif, dan kreatif.


- Untuk membentuk :
o hard skill :
 pemahaman teori-teori
 penguasaan ICT
o soft skill :
 kemampuan komunikasi yang baik
 kerjasama dalam tim
 mandiri
 berfikir kritis,logis, dan dewasa
 kemampuan analisis yang baik
- Pencarian ilmu baru

iii. Metode Belajar

1. Adult Learning

a. Definisi

Belajar secara mandiri dari pengalaman, aktif, terarah, dan penuh


tanggungjawab yang berorientasi pada pemecahan masalah

b. Karakteristik

• Mandiri (mengarahkan dirinya sendiri untuk belajar

• Mempunyai wadah (tutorial) sebagai sumber belajar


• Belajar secara mendalam

• Pemusatan orientasi belajar

• Kebutuhan belajar/rasa ingin tahu

• Mencari jawaban sendiri (enquiry)

• Inisiatif dan kreatif

• Motivasi tinggi

• Belajar sepanjang hidup (longlife learning)

• Demokratis : bersifat demokrasi

• Kritis : tidak mudah percaya, berusaha menemukan kesalahan, dan


analisa

• Praktis

• Berani menilai kebenaran informasi yang didapat

2. Critical Thinking

a. Definisi Critical Thinking

Suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar. Belajar


untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental seperti
memperhatikan, mengkategorikan,seleksi,dan menilai atau memutuskan.

b. Tujuan berfikir kritis

• Arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja

• Menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dg lebih akurat


c. Proses berfikir kritis

1. Interpretasi : memhami dan menjelskan

2. Analisis : mengidentifikasi hubungan dari beberapa pernyataan

3. Evaluasi : menguji kebenaran-kebenaran dari pernyataan yang


digunakan

4. Interverensi: mengidentifikasi dan memilih elemen yang digunakan


untuk menyusun kesimpulan

5. Kemampuan menjelaskan : hasil pemikiran

6. Self regulation : kemampuan untuk mengatur sendiri dalam berpikir

d. Ciri-ciri berfikir kritis

• Berpikir Terbuka

• Skeptis (meragukan pandangan orang lain dan cenderung meyakini


pandangannya sendiri)

• Rendah hati

• Berpikiran bebas

• Bermotivasi tinggi

3. Diskusi

a. Definisi diskusi

Pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah

b. Tujuan diskusi
Untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti untuk
menyelesaikan kesimpulan , pernyataan maupun keputusan

c. Manfaat diskusi

• Memperdalam wacana atau pengetahuan seseorang

• Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi


pemahamannya

• Mengevaluasi pemahaman mahasiswa lain

• Mengobservasi strategi berpikir mahasiswa lain untuk dijadikan panutan

• Membantu mahasiswa lain yang kurang untuk membantu pemahaman

• Meningkatkan motivasi

• Membentuk sikap dalam mengemukakan pendapat , menyampaikan saran


maupun menerima saran

d. Hal-hal yang dibutuhkan dalam diskusi

• Kemampuan berkomunikasi yang baik

• Kemampuan untuk mengungkapkan pendapat

• Sikap untuk menghargai pendapat orang lain

• Teamwork

• Berbagi informasi dan berfikir kritis

iv. Kelebihan dan Kekurangan PBL

1. Kelebihan
a. Student Centered

Membantu siswa didik untuk aktif belajar, meningkatkan pemahaman dan


ingatan.

b. Generic Competencies

Siswa didik dapat mengembangkan ketrampilan dan perilaku yang dibutuhkan


untuk kedepannya.

c. Materi yang terintegrasi

Materi yang digunakan bersifat menyeluruh dan terpadu sehingga dapat


memudahkan siswa didik untuk memahami materi

d. Motivasi

PBL ini mengharuskan siswa didik untuk terlibat sehingga dapat menjadi
motivasi untuk aktif

e. Deep learning

Membantu siswa didik untuk mengerti lebih dalam materi yang dibahas.

f. Pendekatan gagasan

Siswa didik dapat membuat konsep dari pengetahuan yang mereka miliki

g. Meningkatkan relasi SDM yang bersangkutan

2. Kekurangan

a. Human resources

Lebih banyak staf yang harus terlibat dalam proses tutorial

b. Other resources

Jumlah siswa didik yang banyak membutuhkan akses ke perpustakaan dan


internet secara serempak, membutuhkan lebih banyak uang
c. Role models

Siswa didik enggan berkonsultasi dengan pakar-pakar atau dosen

d. Information overload

Siswa didik tidak yakin dan tidak tahu arah dari pembelajaran, seberapa dalam
materi yang harus dipahami serta tidak yakin informasi mana yang relevan

e. Ada perubahan pola pikir terutama dosen

v. Tutorial

1. Definisi Tutorial

Tutorial secara etimologis adalah pengajaran tambahan atau privat. Sedangkan


menurut istilah, tutorial berarti bentuk diskusi yang terdiri dari sekelompok kecil
orang ( 8-10 orang ) yang didampingi oleh satu orang tutor yang bertindak sebagai
fasilitator yang akan membimbing dalam penyelesaian masalah.

2. Tujuan Tutorial

• Untuk Menghasilkan lulusan dokter yang kompeten


• Untuk Membentuk pola pikir yang sistematis dan kritis
• Untuk Membuat mahasiswa untuk aktif dan dinamis
• Untuk Melatih mahasiswa bersikap toleransi terhadap sesama.

3. Proses Tutorial
Dalam proses tutorial ada metode baru yang mempermudah mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah. Metode tersebut adalah metode ”seven jumps”. Terdiri
dari 7 langkah / tahap dalam menyelesaikan masing-masing kasus. 7 langkah
tersebut adalah :

 Mengklarifikasi istilah
Mahasiswa akan dihadapkan pada satu kasus ( skenario permasalahan ) yang
akan didiskusikan. Mahasiswa mencari istilah-istilah penting yang sukar
dipahami dari skenario tersebut dan mencari arti makna dari istilah tersebut.

 Menetapkan permasalahan
Mahasiswa mencari masalah-masalah yang timbul dari skenario tersebut
sebanyak mungkin.

 Menganalisis masalah
Mahasiswa berusaha mencari penyelesaian dari masalah tersebut dengan
mendiskusikan dengan teman tutorial pada saat diskusi / tutorial pertama.

 Menarik kesimpulan dari analisis masalah


 Menentukan tujuan belajar
 Belajar mandiri
Untuk memperdalam pemahaman materi, mahasiswa bisa mengikuti kuliah
pakar agar hasil ketika diskusi nanti akurat

 Menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada

vi. Cara beradaptasi dengan PBL

-Mendemonstrasikan rasa ingin tahu terhadap suatu masalah yang dihadapi


-Selalu mengasah pengetahuan yang dibutuhkan
-Memiliki analisis yang kuat /mendalam mengenai masalah tersebut sehingga
mendapatkan pengetahuan serta keterampilan yang baru
-Mengetahui definisi, tujuan, manfaat, dll
-Harus komunikatif
-Harus giat mencari informasi dan belar dengan giat
vii. Ciri-ciri Keberhasilan PBL

PBL dikatakan berhasil jika memiliki skill-skill tertentu, diantaranya:

- kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pendekatan secara metodis


terhadap suatu masalah
- kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan tutorial secara benar
- kemampuan yang dibutuhkan untuk “carry out” aktivitas individu

d. Standar Kompetensi Dokter

i.Area Kompetensi Dokter

1. Komunikasi Efektif

2. Keterampilan Klinis

3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

4. Pengelolaan Masalah Kesehatan

5. Pengelolaan Informasi

6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri

7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme, serta Keselamatan Pasien

ii.Penjabaran

1. Area Komunikasi Efektif

Komponen Inti :

• Mampu berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya, masyarakat, teman


sejawat, dan profesi lain.
• Mampu bertukar informasi baik verbal maupun non verbal dengan pasien
semua usia, teman sejawat, masyarakat, dan profesi lain.

Contoh:

• Pada pasien dan keluarganya

1. Memelihara dan menjaga harga diri pasien serta tidak membocorkan


rahasianya kepada orang lain.

2. Mendengarkan dengan penuh perhatian saat si pasien sedang mengutarakan


keluhannya.

3. Meminta penjelasan pada pasien tentang pernyataan-pernyataan yang belum


dimengerti.

4. Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang prematur kepada pasien


saat masih mengumpulkan data.

5. Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh pasien.

6. Memberitahukan adanya rasa sakit atau tidak nyaman selama pemeriksaan


fisik.

• Pada teman sejawat

1. Memberikan informasi yang tepat kepada teman sejawat tentang kondisi


pasien demi kepentingan pasien dan ilmu pengetahuan.

2. Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan benar.

3. Melakukan presentasi laporan kasus dengan jelas dan efektif.

• Pada masyarakat

1. Menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat.

2. Memanfaatkan media dan kegiatan kemasyarakatan secara efektif ketika


melakukan promosi kesehatan.
3. Melibatkan tokoh masyarakat dalam mempromosikan kesehatan secara
profesional.

• Pada profesi lain

1. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberi waktu cukup kepada


profesi lain untuk menyampaikan pendapat.

2. Melakukan negosiasi dengan pihak lain yang terkait dalam rangka


pemecahan masalah kesehatan masyarakat.

3. Memberi informasi yang tepat waktu dan sesuai kondisi yang sebenarnya ke
perusahaan jasa asuransi kesehatan untuk pemrosesan klaim.

2. Area Keterampilan Klinis

Komponen Inti:

• Mampu melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien, dan


sesuai kewenangannya.
• Mampu menggali dan mencatat informasi penting tentang pasien dan
keluarganya.

Contoh:

1. Menggali dan merekam dengan jelas segala informasi dan keluhan-


keluhan yang disampaikan, riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial
serta riwayat lain yang relevan.
2. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan dan
masalah pasien.
3. Melakukan pemeriksaan fisik dengan meminimalkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan pada pasien.
4. Melakukan prosedur kedaruratan klinis sesuai dengan kebutuhan
pasien dan dilakukan secara benar dan etis.

3. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Komponen Inti:

Mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang penyelesaian masalah kesehatan


secara ilmiah sesuai dengan ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

Contoh:

1. Menjelaskan terapi diet pada penanganan kasus tertentu.


2. Menjelaskan faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah
kesehatan.
3. Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molekuler.
4. Menjelaskan alasan diagnosis dengan mengacu pada evidence-based medicine.
5. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.
6. Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping.
7. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit.

4. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

Komponen Inti :

Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara


komprehensif, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks
pelayanan kesehatan tingkat primer.
Contoh:

1. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat


bergantung pada kerja sama tim dan kolaborasi dengan profesional di bidang
lain.
2. Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi masalah
kesehatan masyarakat.
3. Mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan.
4. Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit.
5. Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial
sebagai faktor risiko terjadinya penyakit ataupun sebagai faktor yang mungkin
berpengaruh terhadap pencegahan penyakit.
6. Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup
untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis,
dan budaya.

5. Area Pengelolaan Informasi

Komponen Inti :

Mampu mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan informasi untuk


menjelaskan dan menyelesaikan masalah / untuk mengambil keputusan dalam
kaitan dengan pelayanan kesehatan tingkat primer.

Contoh:

1. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik.


2. Menerapkan metode riset dan statistic untuk menilai kesahihan informasi
ilmiah.
3. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan
menyimpan arsip.
4. Membuat dan menggunakan rekam medis untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
5. Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan validasi
informasi ilmiah secara sistematik.

Catatan Penting:

• Langkah-langkah pokok dalam pemecahan masalah adalah

1. Pengumpulan data
2. Pengolahannya
3. Penyusunan daftar masalah (diagnosis banding)

• Informasi tentang kondisi pasien bisa kita dapat dari:

1. Cara berjalan, cara berpakaian, penampilan umum, jabatan tangan,


umur dan jenis kelamin.
2. Riwayat penyakit:

a. Anamnesis (keterampilan diagnosa dan seni komunikasi)


b. Pemeriksaan jasmani (tensi)
c. Laboratorium (analisis darah dan urin)
d. Sinar X dan elektrokardiogram

• Keterampilan diagnosa meliputi:

a. Pemeriksaan jasmani
b. Pertanyaan tentang keluhan-keluhan
c. Pemeriksaan laboratorium

• Seni komunikasi meliputi:


a. Sabar, ramah, menarik dan dapat membuat suasana nyaman antara hubungan
dokter-pasien
b. Dapat menjadi pendengar yang baik saat pasien mengutarakan keluhan-
keluhannya

• Tujuan anamnesis :

Untuk memperoleh keterangan-keterangan yang seksama sehingga dapat


memperlancar proses pemecahan masalah. Dari keterangan-keterangan tersebut
dapat diperoleh faktor-faktor yang mungkin menghambat ataupun
memperlancar proses penyembuhan suatu penyakit. Informasi tersebut dapat
menjadi pertimbangan kita dalam mengambil suatu keputusan.

• Urutan anamnesis :

a. Data identitas diri


b. Keluhan utama (riwayat penyakit saat ini)
c. Riwayat keluarga
d. Tujuan sistem,dll.

6. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

Komponen Inti :

• Belajar sepanjang hayat


• Merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi secara
berkesinambungan
• Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasannya
• Mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang
dapat mempengaruhi profesinya

Contoh :
1. Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan
pribadi
2. Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang
membangun
3. Berperan aktif dalam PPPKB dan pengalaman belajar
4. Menuliskan hasil penelitian sesuai kaidah artikel ilmiah

Catatan Penting :

• Mawas Diri : memeriksa diri

Kita harus dapat mengontrol pemikiran kita sendiri sehingga kita tidak
hanya berfikir negatif tentang segala kekurangan yang kita miliki yang akan
membuat kita depresi.

Menurut rohaniawan katolik yang dikutip oleh J.M. Fusser, menasehati kita
jangan sampai kita ingin tahu diri sendiri dengan menganalisis secara langsung,
tetapi dengan di bawah sinar terang sang Ilahi.

• Pengembangan Diri

Kita seharusnya lebih mengenal diri kita sendiri baik itu bakat, minat,
kemampuan, kelebihan maupun kekurangan yang dimanfaatkan untuk berkarya,
berprestasi, dan mengaktualisasi diri.

Jika kita dapat meningkatkan kualitas diri maka kita bisa tetap survive,
tumbuh, dan berkembang di tengah dunia yang semakin cepat perubahan dan
perkembangannya ini.

Pengembangan diri ini sangat penting agar bisa sukses dalam hidup. Oleh
karena itu, kita harus tetap belajar dan bertindak (keep action to success) agar
kemampuan kita terasah dengan baik.

Sadar + belajar + keep action + pengembangan diri = SUKSES


7. Area Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan
Pasien

Kompetensi Inti :

• Berperilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan


kesehatan
• Bermoral dan beretika serta memahami isu-isu etik maupun aspek
medikolegal dalam praktek kedokteran
• Menerapkan program keselamatan pasien

Contoh:

1. Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Dokter Indonesia


2. Berperan dalam pengelolaan masalah pasien dan menerapkan nilai-nilai
profesionalisme
3. Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial
4. Menjaga kerahasiaan dan kepercayaan pasien

Catatan Penting:

Profesionalisme adalah cara kerja yang didominasi oleh sikap profesional yang
disertai dengan skill dan kompetensi yang dimiliki.

Jadi, profesionalisme mempunyai 2 teknik : high skill level and high care level
(dikutip dari Dr. Keith B. Lagos and David H. Maister).
VI. Kesimpulan

Dalam menghadapi paradigma baru pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran yang


menggunakan Problem Base Learning (PBL), hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh siswa
didik adalah dengan merubah cara belajar menjadi orang dewasa (adult learning), berpikir
logis, kritis, lebih aktif dalam tutorial, sering berdiskusi dengan teman, tutor, staf pengajar,
dan para pakar di FK Unej agar nantinya dapat menjadi dokter yang kompeten sesuai dengan
Standar Kompetensi Dokter , dokter yang dapat diterima oleh masyarakat dengan baik, dan
dokter yang menguasai dua aspek keterampilan, yaitu Hard Skill dan Soft Skill.

Anda mungkin juga menyukai