Anda di halaman 1dari 4

Bulletin SUARA DA’WAH

AL- BADAR
Pembina : KH.A Bunyamin
Ruhiat Drs MSI. Konsisten Peduli Umat
Penasehat : H. Muttaqin Drs.
Mpd. H. Z Musthafa Drs. MSI NEGERI RELIGI
Edisi 001/V/1432 H
Pemimpin :Yayan Sofyan.
Redaktur Pelaksana : Ade Yanyan.
Dewan Redaksi: Afif Miftah, Ecep
Paridudin, Maki. Sekretaris
Yang
Redaksi : Deden Nugraha, Pupu
Purnama. Sirkulasi dan Marketing:
Ida Parida, Eni Khoeroni, Fahmi,
Memprihatinkan
Sidik,Yuda.
Oleh : Abu Syauqina
Alamat Redaksi:

Komplek Kampus IAIC Cipasung,


Cipakat,Singaparna,Tasikmalaya.

Contac person :

• 085223134850 (Yayan
Sofyan)
• 08156015947 (Ade
Yanyan)
• 085323034851 (Ecep
Paridudin)

Diterbitkan Oleh
Komunitas Fakultas
Da’wah IAIC
Disponsori Oleh:

AKBARPhotoCopy/gital
Cabang Setia Budi UPI Bandung

Melayani :

Penjilidan,Laminating,Alat tulis
Kantor,Photo copy
A4,Quarto,A3, B5,Photo Copy
Tranparan/warna,laminasi,jilid
Hard Cover/Soft Cover/foll,jilid
ring plastic/kawat,jilid mika

epat & Berkualitas …!!!

Jln.Muktamar-Cipasung-
Singaparna
081322038544/081320614277

DEPAN KAMPUS IAIC CIPASUNG


Orang bilang, Indonesia ➢ 62,7% remaja di
bukan Negara Agama tetapi juga Indonesia pernah
bukan Negara sekuler. Ungkapan melakukan perzinahan.
seperti ini memancing celotehan ➢ 21% remaja di
anak-anak santri yang merespon Indonesia pernah
dengan kalimat “Negara bukan- melakukan aborsi,
bukan”. karena hamil dari
hubungan di luar nikah.
Kalimat tersebut mungkin
sebuah guyon ala santri sambil Inikah wajah negeri yang
menunggu liwet asak (nasi
matang) di dapur pesantren. religi?
Namun bila kita amati, mungkin
ungkapan Negara bukan-bukan Sungguh sebuah
bisa menjadi bahan introspeksi kenyataan yang sangat
seluruh komponen anak bangsa di
memprihatinkan. Melalui
negeri ini.
tulisan ini, penulis tidak
K
bermaksud untuk
Kita makin prihatin melihat
penomena yang terjadi akhir-akhir menyudutkan bahkan
ini. Di negeri ini, sekalipun tidak menuding bahwa kondisi
berdasarkan agama, tetapi katanya
ajaran agama sangat dominan buruk yang kini terjadi
menjiwai segala hal yang mewarnai sebagai kesalahan salah satu
kanvas kehidupan dari Sabang
unsur di negeri ini, namun
sampai Merauke, dari Mianggas
sampai pulau Rote. Akhirnya, marilah kita memulai gerakan
dengan bangga bangsa kita islahunnafsi (perbaikan diri)
mengklaim sebagai Negara yang
religi. Tak heran, dengan modal dari diri sendiri agar kita
data sensus penduduk yang menjadi syahsiyah thoyyibah
menempatkan islam sebagai
(individu yang baik). Bila
agama yang mayoritas dianut oleh
penduduk di negeri ini, Indonesia setiap individu sudah menjadi
menjadi bagian dari OKI baik, maka diharapkan
(Organisasi Konferensi Islam)
dunia. lahirlah usroh thoyyibah
(keluarga yang baik). Ketika
N
Namun sungguh ironis, usroh thoyyibah telah
ternyata dalam tataran realitas terbentuk diharapkan lahirlah
keseharian, sungguh sangat
qoryah thoyyibah (daerah-
kontradiktif dengan nama yang
disandang sebagai negeri religi daerah yang baik).
yang penduduknya mayoritas
muslim terbesar di dunia. Ketika qoryah thoyyibah
telah muncul maka bukan
Logikanya, seharusnya bangsa sesuatu yang mustahil akan
kita menjadikan islam sebagai
nafas kehidupan yang menghiasi muncul baldah thoyyibah
gerak perputaran disetiap lini. (Negara yang baik), bukan
Ternyata, INNALILAHI WAINNA
ILAIHI ROOJIUN, pada tahun cuma baik dari sisi kesuburan
2010 kemarin, KPA (Komisi tanah dan perkembangan
Perlindungan Anak) melakukan
survey terhadap 4.500 remaja di ekonomi warganya, namun
12 kota besar seluruh Indonesia, yang terpenting baik
hasilnya :
aqidahnya, ibadahnya,
➢ 97% remaja di Indonesia
muamalahnya dan akhlaknya
pernah menonton atau
mengakses pornografi. serta segala hal yang diridoi
➢ 93% remaja di Indonesia
Alloh SWT., sehingga negeri
pernah berciuman (baik
dengan teman maupun kita mendapatkan karunia wa
pacar).
rabbun ghosfur (ampunan dari
tuhannya). Aamiin***

Anda mungkin juga menyukai