Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH WEB 1.0, 2.0, 3.

0 DAN PERBEDAANNYA

Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia
selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan komponent atau kumpulan komponen yang terdiri
dari teks, gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk dikunjungi. Secara
garis besar, website bisa digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:

• Website Statis
• Website Dinamis
• Website Interaktif

Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan
pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut.

Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya
selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent
dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat
fasilitas berita, polling dan sebagainya.

Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah
blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran
mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak
keluar jalur.

UNSUR-UNSUR DALAM PENYEDIAAN WEBSITE ATAU SITUS

Untuk menyediakan sebuah website, maka kita harus menyeediakan unsur-unsur penunjangnya, seperti halnya:

1. Nama domain (Domain name/URL - Uniform Resource Locator)

Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang
digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang
digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh : http://www.nama situs .com

Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Setelah Nama Domain itu
terbeli di salah satu penyedia jasa pendaftaran, maka pengguna disediakan sebuah kontrol panel untuk
administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi
ketersediaannya untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan
kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi internasional adalah com,
net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah :

• .co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah


• .ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
• .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
• .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
• .or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori “ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan
lain lain
• .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
• .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU
• .web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang melakukan kegiatannya di World
Wide Web

Sejarah web

Sejarah web, dikembangkan pertama kali oleh Sir Timothy John ¨Tim Berners-Lee, hanya saja pada saat itu web
masih berjalan tanpa terhubung jaringan. Web semakin popular ketika mulai terhubungan jaringan internet, yaitu
pada akhir tahun 80-an. Saat itu di laboratorium CERN berlokasi di kota Geneva, Swiss menyatakan bahwa web
bisa diakses melalui jaringan dan dimiliki oleh siapa saja.
Sejarah web juga berkaitan dengan sejarah perkembangan teknologikomputer. Karena pada awalnya tampilan web
masih sangatlah sederhana, hanya menampilkan teks, lalu untuk hyperlink (link) pada saat itu masih menggunakan
tampilan nomor yang menghubungkan antara satu halaman ke halaman lainnya.
Pada saat itu pun, teknologi web dikembangkan dan berjalan pada sistem operasi Unix, masih sangat jarang yang
menggunakan teknologi windows. andaipun ada, teknologi windows masih sangat sederhana.

PERKEMBANGAN WEB
Web 1.0

web 1.0 adalah merupakan teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi world wide web, atau ada
yang menyebut web 1.0. sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal.
Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:

• Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk menampilkan
• Halaman masih didesain sebagai html murni, yang ‘hanya’ memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
• Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak ada interaksi yang intens
• Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehingga komunikasi biasanya baru satu arah.

Web 2.0

Istilah web 2.0 di dipakai untuk menggambarkan aplikasi-aplikasi Internet generasi baru yang merevolusi cara kita
menggunakan Internet. Semua aplikasi ini membawa kita masuk ke babak baru penggunaan Internet yang berbeda
dengan generasi sebelumnya yaitu web 1.0 pada pertengahan tahun 1990-an.
Ciri -ciri Web 2.0 diantaranya:
1. Network is Platform. Web 2.0 ini merupakan platform bagi aplikasi, dimana web yang menjadi platform
menjadikan web sebagai tempat bekerja dimana pun berada. Cukup kita dengan membuka browser (mozilla, Internet
Explorer, Opera, dsb), kita sudah dapat mengerjakan berbagai keggiatan seperti mengerjakan mengetik dokumen,
perhitungan keuangan, atau merancang berbagai persentasi menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia yang dapat
dijalankan secara langsung. Tentu saja dalam hal ini Google adalah menjadi yang terdepan saat ini.
2. Harnessing Collective Intelligence. Adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi dengan pengetahuan.
Misalnya pemberian kepercayaan yang diberikan oleh Wikipedia kepada pengguna untuk dapat berpartisipasi dalam
berbagai ilmu pengetahuan.

3. Data is the Next Intel Inside. Data menjadi trademark sebuah aplikasi, dimana penyuply data akan memberikan
trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada
pengunjungnya. Kita ambil contoh portal peta dengan selogan "Powered by Google" yang memakai dukungan
Google pada peta dunia berbasis web.
4. End of the Software Release Cycle. Dikatakan bahwa Web 2.0 ini adalah sebagai akhir dari siklus peluncuran
produk software. Sehingga dengan cara ini setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam
bentuk fisik. Dan karena Web 2.0 menjadi platform inilah seorang pengguna cukup mendatangi website untuk
menjalankan aplikasi yang ingin digunakan. Alhasil pengembangan fitur software ini dapat langsung dirasakan dan
kini software bukan lagi sebagai produk tapi layanan (service).
5. RSS & XML. Adalah dukungan dari sebuah program yang sederhana, sehingga dengan adanya RSS ini akan
memudahkan pengguna untuk menikmati informasi secara cepat dengan cara berlangganan, atau bagi para pelaku
web akan mudah untuk me-remix atau re-post dari website lainnya.
6. Rich User Experience. Yaitu adanya kemajuan dari sisi antar-muka (interface) di sisi pengguna (user). Seperti
misalnya dengan dukungan AJAX, yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Blog, Yahoo!
Mail, GMail, membuat pengguna merasakan lebih dari sekedar user atau hanya sekedar mengirim e-mail.
7. Software is not Limited to a Specific Device. Kini software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. Dimana
setiap perangkat dapat mengaksesnya. Lebih jelasnya bahwa komputer bukan lagi satu-satunya alat untuk
menjalakan berbagai aplikasi di internet. Sehingga setiap aplikasi di desain untuk dapat dinikmati di perangkat lain
seperti di Ponsel, PDA, Iphone, dsb.
Untuk lebih mengenal Web 2.0 kita dapat melihat bahkan anda sudah merasakan seperti di situs jejaring sosial
(Facebook, Twitter, MySpace, dll), dan juga di situs aplikasi berbagi gambar seperti Youtube, Flickr, Photobucket,
dll. Dan situs untuk berbagi bookmark seperti digg atau del.ico.us, dsb.

Web 3.0

Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan
pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang
menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesinuntuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti
bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam
bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli
bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa
meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web.
Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari,
bahkan tanpa kita minta.

Web 3.0 terdiri dari:

 Web semantik
Format mikro
Pencarian dalam bahasa pengguna
 Penyimpanan data dalam jumlah besar
Pembelajaran lewat mesin
 Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari
data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah sarana penyimpanan data dengan kapasitas
yang luar biasa besar.

PERBEDAAN WEB 1.0, WEB 2.0 dan WEB 3.0

letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :

1. Perilaku pengguna Membaca Menulis


2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
8. Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna

Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan
pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan
Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat
situs yang bersangkutan. Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice
dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.
Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Web 3.0.
Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0 yang sekarang sedang marak? Jangan salah, ternyata orang
Indonesia juga sudah ada yang mengembangkannya.
Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence). Aplikasi
– aplikasi online dalam website dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web
service.
Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia
web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna. Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi
nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya. Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan
walaupun masih belum sempurna. Kita bisa menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di
ponsel, bisa melakukan SMS dan telepon dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti
hukum alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-
Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO)
Community. Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga
membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadai dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini
disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses
Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika
dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin
menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik nafas penjang. Namun karena
Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita
masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin
murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai