I. Pendahuluan
Jakarta sebagai contoh kota besar memiliki segudang daya tarik yang
menggiurkan bagi individu sebagai tempat hidup dan mencari nafkah. Setiap
tahunnya, puluhan ribu orang berpindah ke ibukota negara Indonesia ini
untuk mencari peluang yang lebih baik. Perkembangan dan pembangunan
yang tidak merata di Indonesia memicu terjadinya migrasi penduduk ke kota-
kota besar ini. Kehidupan di kota kecil dan pedesaan tidak dapat menjanjikan
masa depan yang lebih baik bagi penduduknya. Apakah memang demikian
yang terjadi? Bagaimana dengan fakta yang ada di Ibukota Jakarta ini? Mari
kita telisik lebih dalam fenomena urbanisasi di Indonesia, khususnya Jakarta
sebagai kota megapolitan dengan beragam daya tarik dan permasalahan
yang melekat padanya.
Tabel 1
Presentase Penduduk Daerah Perkotaan per Provinsi di Jawa, 2000-
2025
Propinsi 2000 2005 2010 2015 2020 2025
Dki Jakarta 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
Jawa Barat 50.3 58.8 66.2 72.4 77.4 81.4
Jawa Tengah 40.4 48.6 56.2 63.1 68.9 73.8
D I Yogyakarta 57.6 64.3 70.2 75.2 79.3 82.8
Jawa Timur 40.9 48.9 56.5 63.1 68.9 73.7
Banten 52.2 60.2 67.2 73.0 77.7 81.5
Tabel diatas menyajikan tingkat urbanisasi per provinsi dari tahun 2000
sampai dengan 2025. Untuk Indonesia, tingkat urbanisasi diproyeksikan
sudah mencapai 68 persen pada tahun 2025. Untuk provinsi di Jawa, tingkat
urbanisasinya sudah lebih tinggi dari Indonesia secara total. Tingkat
urbanisasi di empat provinsi di Jawa pada tahun 2025 sudah di atas 80
persen, yaitu di Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Banten. Khusus untuk DKI
Jakarta, tingkat urbanisasinya telah mencapai 100%.
Selain itu air tanah yang sedari awalnya mendukung kehidupan masyarakat
Jakarta, kini kondisinya memprihatinkan dikarenakan daya serap yang minim
sedangkan tingkat konsumsinya sangat tinggi karena penduduk yang padat.
Akibatnya masyarakat harus mulai beralih ke perusahaan penyedia air bersih.
Udara yang terpolutan sebagai efek dari manajemen sarana transportasi yang
buruk juga menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat Jakarta
sehingga biaya masyarakat menjadi tinggi untuk berobat yang akhirnya
meningkatkan biaya hidup di Jakarta.
Daftar Referensi
http://www.komisikepolisianindonesia.com/main.php?page=artikle&id=1187
http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=63574
http://adipatirahmat.wordpress.com/2009/11/10/evaluasi-urbanisasi-kota-kota-di-
indonesia-dari-perspektif-ekonomi-perkotaan-studi-kasus-kota-dki-jakarta/