Anda di halaman 1dari 7

c  

V 


     

PENDAHULUAN

Teori Sosiologi : Negara merupakan suatu organisasi yang mempunyai tugas dan tujuan
tertentu serta dilengkapi dengan alat-alat, baik ia berupa badan-badan
maupun peraturan perundang-undangan, yang sangat dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas dan menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya.

Teori Organis : Negara dipandang sebagai suatu organisasi yang hidup dan mempunyai
kehidupan sendiri yang dalam berbagai hal menunjukkan persamaan
dengan organisme manusia serta yang dapat bertindak seperti manusia.

Teori ajaran ikatan golongan :


Negara dianggap sebagai suatu kesatuan orang-orang yang terkait satu sama
lain dalam usahanya untuk mencapai tujuan bersama.

Teori ëcc

oleh Hans Kelsen
Negara adalah suatu norma-norma hukum, suatu   karena
tersusun dari norma-norma hukum yang mengikat.

 


Pengertian...

Pada masa Yunani Purba dan Romawi istilah ³negara´ belum dikenal, seperti
pengertian yang dimaksud sekarang. Bagi orang Yunani dan Romawi untuk istilah itu lazim
digunakan  atau    Kata ³lo stato´ untuk pertama kalinya digunakan dalam
laporan-laporan dari duta-duta tanah Italia pada abad ke-15. Kata polis Yunani tidak sama
dengan lostato. Istilah lo stato digunakan untuk menunjukkan negara territorial yang muncul
dalam abad ke-17. Di sini pengertian lo stato adalah sistem fungsi dan segenap organ umum
yang tersusun rapi yang mendiam suatu wilayah tertentu. Pada abad ke-17 terjadi
pertumbuhan steltel negara modern lahirlah istilah (bahasa Belanda dan Jerman), 
(bahsa Inggris),  (bahsa Prancis), yang menurut para ahli bahwa   dan  itu
berasal dari kata bahasa Yunani yaitu  atau .

Miriam Budiardjo menyatakan bahwa negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik. Ia
adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik.

Antara negara dan hukum mempunyai hubungan dialektis. Keduanya tidak boleh dipisahkan.
Jadi hukum tidak bisa dilepaskan dari negara, dan negara juga tidak boleh dilepaskan dari
hukum. Karena hukum adalah pernyataan kemauan negara yang di cantumkan dala m undang-
undang, dan hukum memperkuat kedudukan negara.

Fungsi negara dikemukakan oleh Miriam budiardjo, yaitu:

1). Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni yang
bertentangan atu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan.

2). Mengorganisir dan mengintegrasi kegiatan manusia dan golongan ±golongan ke arah
tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.

Pelaksanaannya dilakukan berdasarkan sistem hukum dan dengan perantaraan


pemerintah beserta segala alat-alat perlengkapannya.

Batasan mengenai negara, yaitu :

1. ^   : Negara itu suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah untuk
selama-lamanya dan dilengkapi dengan suatu kekuasaan tertinggi untuk
menyelenggarakan kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.

. 
 : Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat.

.   : Negara itu ialah organisasi masyarakat yang mempunyai darah atau teritoir
yang tertentu, dimana kekuatan negara berlaku sepenuhnya dengan souverein.

.   : Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.

.    : Negara adalah suatu masyarakat yang di integrasikan karena mempunyai


wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung daripada individu atau
kelompok yang merupakan dari masyarakat itu.

. V     : Negara adalah suatu asosiasi yang mempunyai monopoli dalam


menggunakan kekerasanfisik secara sah dalam suatu wilayah.

.  V    : negara adalah masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sisem


hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan memaksa.

V  Negara adalah suatu daerah teritorial diman rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangan melalui penguasaan monopoli dari kekuatan yang sah.
    

Bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dilatarbelakangi oleh adanya kesatuan


nasib, yaitu bersama-sama dalam penderitaaan dibawah penjajahan bangsa asingserta
berjuang merebut kemerdekaan. Sejak masa sebelum bangsa asing menjajah Indonesia,
seperti masa kejayaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit dan kerajaan-kerajaan lainnya. Kemuidan
datanglah bangsa asing ke Indonesia maka bangsa Indonesia sudah bertekat untuk
membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut bangsa, sebagai unsur pokok negara
melalui Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Isi sumpah terseburt merupakan suatu tekad
untuk memwujudkan unsur-unsur negara.

Prinsip-prinsip negara Indonesia dapat dikaji melalui makna terkandun di dalam


Pembukaan UUD 1945 alinea I, menjelaskan tentang latar belakang terbentuknya negara dan
bahasa Indonesia. Alinea ke-II menjelaskan tentang perjalanan perjuangan bangsa Indonesia
dalam memperjuangkan kemerdekaan. Alinea ke-III menjelaskan tentang kedudukan kodrat
manusia Indonesia sebagai bangsa yang religius yang kemudian pernyataan kemerdekaan.
Alinea ke-IV menjelaskan tentang terbentuknya bangsa dan negara Indonesia, adanya rakyat
Indonesia, Undang-undang Dasar Negara, wilayah negara serta dasar filosofinya negara yang
itu Pancasila (Notogegoro,1975)

     

Di negara-negara demokrasi, konstitusi mempunyai peranan yang penting sekali. Ia


berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah. Masalah ini terkenal dengan sebutan
³konstitualisme´. Paham konstitualisme sebenarnya telah lahir sebelum konstitusi itu sendiri
lahir.

Dilihat dari segi bahasa, konstitusi itu berasal dari kata    (bahasa Perancis)
yang berarti membentuk, yati membentuk negara. Beberapa sarjana (terutama dari Eropa)
membedakan pengertian konstitusi atau   dengan undang-undang dasar atau
 atau    Kesederhanaan hukum dan kepastian hukum maka konstitusi
yang tertulis disebut undang-undang dasar, sehingga akhirnya disamakanlah pengertian
konstitusi dengan pengertian undang-undang dasar.

Pendapat Herman Heller mengenai konstitusi dan undang-undang :

a). Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu


kenyataan dan ia belum merupakan konstitusi dalam arti hukum.

b). Setelah orang mencari unsur-unsur hukum dari konstitusi yang hidup di dalam masy
rakat itu untuk dijadikan sebagai suatu kesatuan kaidah hukum, maka konstitusi itu
disebut Rechtverfasung.

c). Kemudian orang mulai menulisnyadalam suatu naskah sebagai undang-undang yang
tertinggi yang berlaku dalam suatu negara (Moh.Kusnardi, S.H., 1976 : 29).
Jadi menurut pembagian Herman Heller tersebut bahwa undang-undang dasar
hanyalah sebagian dari pengertian konstitusi. Menurut Lasalle bahwa konstitusi yang
ssungguhnya menggambarkan hubungan antara kekuasaan yang terdapat dalam masyarakat
seperti hubungan antara kekuasaan yang terdapat dalam masyarakat, misalnya Kepala
Negara, Angkatan Perang, Partai-partai Politik,    , buruh tani, pegawai dan
lain sebagainya. Struyckenmenyatakan bahwa dalam konstitusi harus berisi garis-garis besar
dan asas tentang organisasi negara.  Konstitusi harus ada mengikuti perkembangan
masyarakat. Konstitusi merupakan 

    , yang berisi segala sistem
dan struktur politik berikutnya dalam hidup masyarakat negara.

Fungsi dari konstitusi adalah mengantarkan cita-cita manusia dalam hidup bernegara,
disini manusia akan mendapat kesempurnaan material dan spiritual melalui tata cara
persahabatan dan selanjutnya menentukan bagaimana selanjutnya negara berbuat. Basis
pokok konstitualisme adalah kesepakatan umum atau persetujuan (    ) diantara
mayoritas rakyat mengenai bangunan yang diidealkan berkaitan dengan negara.

Consesus yang menjamin tegaknya konstitusionalisme di zaman modern dewasa ini


pada umumnya dipahami berdasarkan pada tiga elemen kesepakatan atau consensus, yaitu
sebagai berikut :

1. Berkenaan dengan cita-cita bersama yang sangat menentukan tegaknya konstitusionalisme


dan konstitusi dalam suatu negara.

2. Kesepakatan bahwa basis pemerintahan didasarkan atas aturan hukum dan konstitusi.

3. Berkenaan dengan (a) bangunan organ negara dan prosedur-prosedur yang mengatur
kekuasaan , (b) hubungan-hubungan antar organ negara itu satu sama lain, (c) hubungan
antara organ-organ negara itu dengan warga negara.

Dengan adanya kesepakatan tersebut, maka isi konstitusi dapat dengan mudah
dirumuskan karena benar-benar mencerminkan keinginan bersama, berkenaan dengan
institusi kenegaraan dan mekanisme ketatanegaraan yang hendak dikembangkan dalam
kerangka kehidupan bernegara berkonstitusi (      ). Kesepakatan itulah yang
dirumuskan dalam dokumen konstitusi yang diharapkan dijadikan pegangan bersama untuk
kurun waktu yang lama.

Dalam pengertian inilah maka konstitusionalisme mengatur dua hubungan yang saling
berkaitan satu sama lain, yaitu : hubungan antara pemerintahan dengan warga negara; dan
hubungan antara lembaga pemerintahan yang satu dengan lainnya.
      

1. Hukum Dasar Tertulis

Karena sifat hukum dasar tertulis, maka undang-undang dasar itu rumusannya
tertulis dan tidak mudah berubah. Secara umum menurut E.C.S. Wade dalam bukunya
Constitusional Law, Undang-undang Dasar menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah
yang memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu
negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.

Undang-undang Dasar menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan ini


bekerjasama dan menyesuaikan diri satu sama lain. Undang-Undang Dasar merekam
hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu negara (Budiardjo, 1981 : 95, 96). Dalam
penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Undang-Undang Dasar 1945
hanya memiliki 37 pasal, adapun pasal-pasal lain hanya memuat aturan peralihan dan aturan
tambahan.

Menurut Padmowahyono, seluruh kegiatan negara dapat dikelompokkan menjadi dua


macam, yaitu :

-p Penyelenggaraan kehidupan negara


-p Penyelenggaraan kesejahteraan sosial

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas, maka sifat-sifat Undang-Undang


Dasar 1945 adalah sebagai berikut :
1. Oleh karena sifatnya tertulis, maka rumusannya jelas, merupakan suatu hukum
positif yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara, maupun mengikat
bagi setiap warga negara.
2. Sebagaimana tersebut dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 bahwaUUD
1945 bersifat singkat dan supel, memuat aturan-aturan pokok bagi setiap kali harus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, serta memuat hak-hak asasi
manusia.
3. Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan
harus dilaksanakan secara konstitusional.
4. UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia merupakan peraturan hukum positif yang
tertinggi, di samping itu sebagai alat control terhadap norma-norma hukum positif
yang lebih rendah dalam hirarki tertib hukum Indonesia.

2. Hukum Dasar yang tidak Tertulis

Convensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang
timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak
tertulis. Convensi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
-p Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggara negara.
-p Tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar.
-p Diterima oleh seluruh rakyat.
-p Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar
yang tidak terdapat dalam UUD.

Contoh-contoh Convensi antara lain, yaitu :

1). Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Menurut pasal 37 ayat
(1) dan (4) UUD 1945, segala keputusan MPR diambil berdasarkan suara terbanyak.

2). Praktek-praktek penyelenggaraan negara yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis.

3). Sistem Pemerintahan negara menurut UUD 1945 hasil Amandemen 2002

Sistem pemerintahan negara Indonesia ini dibagi atas tujuh yang secara sistematis
merupakam pengejawantahan kedaulatan rakyat oleh karena itu sistem pemerintahan negara
ini dikenal dengan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara yang dirinci sebagi berikut.

a. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtstaat)

b. Sistem konstitusional

c. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan rakyat

d. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di samping MPR


dan DPR

e. Presiden tidak brtanggung jawab kepada DPR

f. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR

g. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas

4). Negara Indonesia adalah negara hukum

Menurut penjelasan UUD 1945, negara Indonesia adalah negara hukum yaitu yang
berdasarkan Pancasila dan bukan berdasarkan kekuasaan. Ciri-ciri negara hukum, yaitu :

a. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam


bidang politik, hukum, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak
memihak.

c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminanbahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami


dan aman dalam melaksanakannya.

Adapun pembangunan hukum di Indonesia sesuai dengan tujuan negara hukum,


diarahkan pada terwujudnya sistem hukum yang mengabdi pada kepentingan nasional
terutama rakyat, melalui penyusunan materi hukum dan bersumberkan pada Pancasila
sebagaisumber filosofinya dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusionalnya, serta aspirasi
rakyat sebagai sumber materialnya.

Anda mungkin juga menyukai