I. PENDAHULUAN
ditemukan pada kolam - kolam atau danau-danau. Daphnia sp. dapat hidup di
ekologi perairan antara lain: suhu, oksigen terlarut dan pH. Kisaran suhu yang
tertentu. Daphnia sp.ada pula adaptasi hidup dalam air yang kandungan oksigen
terlarut dari hampir nol sampai lewat jenuh dan dapat beradaptasi dengan baik
sp. dapat juga diakibatkan oleh naiknya temperatur, atau tingginya kepadatan
populasi. Untuk dapat hidup dengan baik Daphnia sp. dapat hidup dengan baik
jika memerlukan oksigen terlarut cukup besar yaitu di atas 3,5 ppm. Daphnia sp.
hidup pada kisaran pH cukup besar, tetapi nilai pH yang optimal untuk
kehidupannya sukar ditentukan. Lingkungan perairan yang netral dan relatif basa
yaitu pada pH 7,1 – 8,0 baik untuk pertumbuhannya. Pada kandungan amoniak
antara 0,35 – 0,61 ppm, Daphnia sp. masih dapat hidup dan berkembangbiak
dengan baik. Daphnia adalah phylum Arthropoda yang umum hidup di perairan
2
tawar. Spesies-spesies dari genus Daphnia ditemukan mulai dari daerah tropis
hingga arktik dengan berbagai ukuran habitat mulai dari kolam kecil hingga danau
luas. (Delbaere & Dhert, 1996) Daphnia sp. adalah salah satu pakan alami yang
gouramy (Lac)), Ikan Patin (Pangasius sp.), Lele Dumbo (Clarias Gariepinus).
berukuran kecil sesuai dengan ukuran bukaan mulut larva, pergerakannya lambat,
sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan, dan tingkat pencemaran terhadap air
(1). Mudah dicerna dan mempunyai ukuran yang sesuai dengan bukan mulut
larva ikan .
(3). Mudah dikultur atau tidak memerlukan media kultur yang terlalu rumit
konsentrasi dan jenis pakan (Noerdjito, 2003). Salah satu penelitian yang belum
3
banyak dilakukan di Indonesia untuk kultur Daphnia ini adalah dengan aplikasi
tahun 1970-an (Farzanfar, 2006). Aplikasi ini digunakan sebagai suplemen untuk
ternak. Menurut Yasuda dan Taga (1980), penggunaan bakteri dalam akuakultur
tidak hanya sebagai pakan, namun juga sebagai pengontrol biologis untuk
penyakit ikan dan aktivator dari regenerasi nutrien. Perkembangan belakangan ini
memperkaya nutrisi pada pakan larva (Ali, 2000; Bairagi et.al., 2004).
Produktivitas kultur Daphnia hingga saat ini belum cukup optimal untuk
terabaikan. Telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal di atas, salah
satunya adalah dengan aplikasi pemakaian bakteri dalam kultur Daphnia yaitu
merupakan pupuk dalam bentuk cair yang berguna untuk mensuplai nutrien yang
dibutuhkan oleh pakan alami ikan yaitu plankton khususnya fitoplankton, larutan
secara aktif akan memecah senyawa- senyawa komplek yang ada pada medium
melalui proses fermentasi, sehingga akan didapatkan hasil samping berupa zat
hara sederhana yang penting untuk pertumbuhan fitoplankton, selain itu dengan
adanya perombakan bahan organik akan berkembang pula sejumlah bakteri yang
kandungan lemak, karbohidrat, protein serta beberapa vitamin dan asam amino
sebagai berikut:
Nitrogen total : 3,91 %; P2O5 total 1,65 %; K2O total 8,06 %; C organik
80,71 %; dan bahan-bahan lainnya hingga 100%. Nilai C/N ratio yang diperoleh
adalah 20,642.
5
berikut:
daphnia.
1 . Pengaruh media kultur daphnia yang diperkaya biostimulan dengan dosis yang
2 . Dosis pemberian biostimulan pada media kultur daphnia yang optimal bagi
alternatif yang dapat diaplikasikan dalam usaha budidaya daphnia dengan biaya
sebagai berikut:
daphnia