Anda di halaman 1dari 35

HUMORAL IMUNITY

Imunitas terkandung dalam globulin imun


(imonuglobulin), istilah imuglobulin pertama kali
diperkenalkan oleh HITZIG 1955, ialah suatu
golongan protein yang mempunyai daya zat
anti.Golongan protein ini termasuk dalam kelas
Gamma Globulin.Imunoglobulin dinyatakan
dengan simbul Ig.WHO 1964 mengusulkan simbol

Secara imunoelektroforesis gamma globin di
bagi dalam : gamma G globin (Ig G, ỸG,
ỸSS,7SỸ, Ỹ2), gamma A globin (IgG,ỸA,ỸB2A,
ỸA),gamma M globin,(IgM, ỸM,B2M,19SỸ, Ỹ
gamma makro globin),gamma D globulin (IgD,
ỸD,dan gamma E globulin (IgE, ỸE.
Sifat kimia dan fisika
Gamma globulin mempunyai kecepatan
bergerak pada lapangan elektroforesis 10x
10ˉ5 cm² volt sekonˉ¹ pada ph 8,6.Dengan
pengukuran fisika kimia didapatkan
hipotetik dari pada molekul gamma
globulin sebagai ellips (ellipsoidal
spheres).Pada pemeriksaan dengan
mikroskop elektron dianggap bahwa
bentuk gamma globulin ialah pie-shaped
(tri anguloid).
Struktur basis kimia gamma globulin terdiri dari
sepasang rantai H (Heavy) dan sepasang rantai
L (Light) polipeptida yang dihubungkan oleh
suatu ikatan bisulfida. Rantai HI untuk tiap-tiap
kelas berbeda dan menentukan karakteristik
tiap-tiap kelas tersebut.Rantai L terdiri dari
komponen kappa (K)dan lamda (λ),yang sama
pada semua kelas imunoglobulin.Biasanya
terdiri dari dua pertiga sepasang rantai kappa
dan satu pertiga rantai lamda.Berdasarkan
rantai H ini,imunoglobulin dibagi atas kelas :
Ỹ = IgG ; = IgA ; MIg = IgM
Σ = IgD ; ε = IgE
Fungsi Imunoglobulin
Imunoglobulin :
Komponen fungsional dari pada IgG ialah zat
anti.Terutama terbentuk pada sekon dary
imunno response,anti bakteri,anti virus,anti
toksik, anti jamur,dan anti H.
Imunoglobulin M :
Kompopnen fungsional terbentuk pada primary
imunne response,biasanya berhubungan
dengan reaksi aglunitasi dan fiksasi
kompleme.Zat anti yang dibentuk ialah anti-O.
Ishuhemaglusinin dan zat anti forssinin,dan
merupakan anti bodi yang dibentuk terhadap
polisaccarida dan lipo-polisaccharida
Imunoglobulin A :
Terbentuk pada rangsangan terhadap selaput
lendir,memegang peranan dalam kekebalan
terhadap infeksi saluran pernafasan.pencernaan
dan tractus urogenitalis.Dari berbagai
penyeledikan dapat dibedakan 2 macam cairan
non vaskuler yang mengandung zat anti
spesifik,yaitu : 1. sekresi internal mengandung
imunoglobulin yang sama proporsinya dengan
cairan vaskular (serum).Sekresi internal ini
diantaranya ialah : cairan aquaros humor ,cairan
cerebrospinal,pleural,peritoneal,dan gingival.
2. Sekresi external
Ialah sekresi yang membasahimukosa yang berhubungan
dengan dunia luar.cairan sekresi external mengandung
imunoglobulin terutama kelas IgA ;proporsinya berbeda
dengan yang terdapat di dalamserum.Sekresi external
diantaranya ialah cairan
saliva,lakrinal,nasal,trachebroncheal,sekresi
usus,urine,empedu,dan air susu ibu.Penyelidan lebih
lanjut membuktikan bahwa anti bodi yang dibentuk
sekresi external disentesis lokal dalam lapisan mukosa
bersangkutan dan dinamai IgA sekresi.fungsi IgA sekresi
diantaranya ialah fiksasi komplemen efek
opsonizing,antitoksin,reaksi aglutinasi,anti
virus,reppiratorry syncitial virus dan tipe tertentu
adenovirus.
Imunoglobulin D : fungsinya belum jelas.
Imunoglobulin E : berfungsi sebagai zat anti
reaginin atopik,terbentuk pada keadaan
alergi.Pada pemberian vaksin pertusis
dibentuk juga IgE.
Pembentukan imunoglobulin
Tidak tetap.Pada tronester pertama
kehamilan pembentukan hampir tidak
ada.6 bulan berikut janin mempunyai daya
membentuk sel-sel plasma yang dapat
membuat imunoglobulin spesifik,biasanya
IgM dan IgA.
Imunoglobulin M
Disentisis mulai minggu ke 14 kehamilan ; infeksi
intra uterin akan menyebabkan kadar IgM
meningkat pada waktu lahir kadar IgM serum
ialah 11±5 MG%,kadar IgM meningkat sangat
cepat dibandingkan IgG dan IgA,kadar dewasa
dicapai pada usia 1-2 tahun.Disamping infeksi
intra uterin,kadar IgM dapat pula meningkat bila
terdapatpendarahan ibu terhadap sirkulasi
janin.Pada keadaan terakhir kadar IgM dalam
darah tali pusat cepat menurun,sedangkan pada
infeksi intra uterin kadarnya tetap tinggal tinggi.
Imunoglobulin G
Mulai kehamilan bulan ke 3,IgG dari ibu diturunkan
melalui placenta.mulai minggu ke 20 kehamilan
janin dapat membentuk IgG dalam jumlah
kecil.IgG merupakan fraksi terbesar di dalam
serum (70-80%).pada waktu lahir kadar IgG bayi
ialah sama dengan ibunya.Imunoglobulin ini
dikataboli,dan pada umur 4 bulan barulah
pembentukan IgG meningkat terus secara
progresif dan pada umur 7 tahun kadar IgG
orang dewasa tercapai bahkan pada masa akil
balik kadar IgG lebih tinggi dari pada kadar
orang dewasa.
Imunuglobulin A
Seperti halnya IgM,janin telah dapat
membentuk IgA dalam jumlah kecil.Pada
waktu lahir,tidak ditemukan IgA dalam
darah tali pusat.Jumlah IgA normasl
didalam serum ialah 15% dari pada total
imunoglobulin.Fungsi IgA sekresi agaknya
lebih cepat menjadi matang.kadar IgA
sekresi dewasa tercapai pada usia 1
tahun,sedangkan kadar IgA serum
dewasa baru tercapai pada usia 12 tahun.
Penyelidikan kadar normal imunoglobulin
pada anak belum dikerjakan di
indonesia,akan tetapi penyeledikan kadar
gammaglobulin yang telah
dilaksanakan,membuktikan bahwa kadar
gamma globulin di negeri tropik yang
berkembang,lebih tinggi dari pada negeri
yang telah maju.hal ini bukanlah
disebabkan oleh perbedaan ras,akan
tetapi terutama disebabkan oleh infeksi
berulang yang diderita ibu dan anak yang
dilahirkan kemudian.
Penyakit berdasarkan globulin imun,baik mengnai kualitas
dan kuantiras ialah :
1. Gamma globulinemikongenital,tipe bruton.sifat penyakit
ini herediter,diturunkan dengan sex linked recessive.di
dalam jaringan terdapat sel plasma sedikit sekali,juga
jaringan juga berkembang sangat kurang.walaupun
dalam darah jumlah sel limfosit normal.walaupun infeksi
berat dimulai pada umur 2 tahun.Infeksi pada anak ini
sering dan berat.disebabkan terutama oleh organisme
pyogen.Reaksi penderita terhadap infeksi virus biasanya
normal.walaupun infeksi diatasi dengan
antibiotikun,sering dan beratnya infeksi menimbulkan
gejala sisa,berupa cerebral palsy.retardasi
mental,irreversible bronchi ectasis dlsb.
Agammaglobulinemi kongenital tipe swiss.
(hereditary,thimic aplasia,lymphocyto
PHTHISIS,alymphisitosis.herediter diturunkan
dengan sex linked relessive autosomac.penyakit
ini seperti tipe bruton,tetapi jumlah limfosit darah
sedikit sekali.Imunitas Hemoral dan sel limfosit
penderita ini nihil,imunisasi aktif
(B,C,G,Vaccinia) merupakan indikasi kontra,oleh
karena dapat menyebabkan infeksi fatal.
Pronogsa buruk
Sementara
3. Hypo- Imunoglobulinemi (fisiologik).jumlah IgG
yang diperoleh secara pasif dari ibu
menurun,tidak diganti cukup oleh globulin imun
yang dibentuk anak sendiri .Globulin imun yang
dibentuk anak sendiri bayi sering menderita
infeksi berat pada bulan-bulan pertama.
4. Hypo- imunoglobulinemi yang diperoleh
(aquired).gejala penyakit seperti hypo
imunoglobulinemi kengenital.perbedaan ialah
bahwa penyakit ini terdapat pada setiap umur
dan pada kedua jenis kelamin.
5. Hypo- imunoglobulinemi sekunder.
Penyakit ini biasanya terjadi akibat penyakit
yang mengenai sistem limfosit (radiasi
atau pengobatan dengan anti metabolic
agen I),akibat Conbustioluas,sendrom
nephrotick,eczema berat,menyebabkan
turunnya kadar
gammaglobulin,pembentukan sel
plasma,pembentukan globulin imun
normal.
6. Disimmunoglobulin.
Pada penyakit ini terdapat satu atau lebih
kekurangan globulin imun.Penyakit ini dibagi
dalam beberapa type :
- Tipe I : Terdapat defisiensi IgG dan IgA
sedangkan IgG meningkat
- Tipe II : Terdapat defisiensi IgM dan IgA
sedangkan IgG normal
- Tipe III : Terdapat hanya defisiensi IgA
Sindrom wiskot aldrich kadar IgM rendah,IgG
normal,sedangkan IgA meninggi
Pengkuran kadar globulin imun.
1. Penentuan kwantitatif,sebagai dasar ialah
terbentuknya immunoprecipitation,yang
pada hakekatnya merupakan suatu reaksi
kimia.bila terjadi reaksi anti bodi.Reaksi
aimunopresipkasi yang dilaksanakan
didalam sebuah tabung reaksi,akan
memberikan suatu kekeruhan apabila
terjadi reaksi suatu larutan antigen dengan
larutan antibodi
Singel one- Dimensional (linear) Immunodiffusion
method (olidin,1946).Imunopresitipasi sebagai
reaksi antigen antibodi terbentuk didalam
beberapa tabung reaksi kecil yang berisi anti
bodi didalam media agar setelah kedalamnya
dimasukkan larutan antigen yang akan
dinilai.Olidin berpendapat bahwa ada hubungan
antara jarak presipitasi di dalam tabung setelah
masa inkubasi tertentu sedikitnya 24 jam pada
suhu yang tetap.Dengan suatu kertas semi
logaritma hubungan ini akan merupakan suatu
garis lurus.
b. Single-radial-diffusion method
Prinsip sama,hanya digunakan plat agar anti
serum,sehingga presipitasi yang terbentuk akan
merupakan suatu lingkaran.cara yang
diperkenalkan mancini 1964-1965,berpendapat
bahwa apabila tidak bertambah besar lagi,maka
akan didapatkan suatu hubungan antara luas
presipitasi dan konsentrasi antigen yang akan
dinilai.plat agar anti serum yang digunakan
komersil diantaranya behringwerkehyland
laboratories immunodiffusion plate.
2. Penentuan kualitatif.
a. Double-Diffusion method (ouchterlony,1948).sel
agar ditunjang merata kedalam plat agar petri
dan dibiarkan menjadi padat.di dalam gel agar
tersebut dibuat lubang yang berturut-turut diisi
dengan larutan antigen dan antibodi.keduanya
akan berdifusi dan membentuk
immunopresitipasi biasanya berbentuk kurve
berbagai cara modifikasi metode ini dibuat dan
dengan prosedur titrasi dapat ditentukan
pemeriksaan kadar antigen semi kwantitatif.
b. Immunoelektrophoresis (garbar dan
williams,1953); ialah gabungan teknik
fisikokimiawi dan
imunokimiawi.imunoelektrophoresis terdiri
dari 2 fase yaitu : 1. elektrophoresis :
pergerakan molekul disebabkan oleh
aliran listrik langsung.
2. Immuno-double diffusion,peristiwa dalam
hal fraksi protein yang telah terpisah
mengapakan difusi dan bereaksi dengan
anti serum masing-masing protein dan
membentuk presipitasi atau endapan
Antigen yang akan diperiksa diletakkan
terpisah secara elektrophoresis di dalam
gel agar,sedangkan anti seru, dimasukkan
ke dalam saluran (lubang) sejajar dengan
sumbu elektrophoresis.kedua antigen dan
antibodi akan berdifusi dan membuat
immunopresifirtsi berupa garis presipitasi
yang terbatas tegas.cara ini pun dapat
memeriksa kadar antigen semi kwantitatif.
CELLULAR IMMUNITY
Immunitas ini terdiri dari : 1. fagositosis oleh sel reticulo-
endothelial (res).2. kemampuan manifestasi delayed
hypersensitivity misalnya reaksi tuberkulin,yang
berkembang sejak masa hidup janin dan telah sempurna
berkembang sejak masa waktu bayi lahir.3. alergi kulit
terhadap sesuatu benda asing,reaksi kulit dapat
menghindarkan kerusakan buruk.4.daya mengenal
(recognition) antigen yang telah dialami terlebih dulu
secara cepat,kemudian bereaksi pula secara cepat,tepat
untuk menghindarkan akibat buruk.
Seperti telah disebutkan BAB yang terdahulu fungsi
immunologi didalam tubuh di perankan oleh sel limfosit
yang terdiri dari jaringan limfosit primer (T cell dan B cell)
dan jaringan limfosit sekunder (sel immunokompetensi)
disamping sel pembantu yang terdiri dari beberapa sel
dari pada sistem hemapoetik
(macrophage,edsinofil,basofil dan leukosit
polimorfonkleus).
Defisiensi murni salah satu sisitem tersebut
diatas jarang terjadi.oleh karena sel
pembantu fungsi immunologik pada
hakekatnya berdiferensiasi juga dari
sistem cells di sum-sum tulang.maka
biasanya immunodefisiensi yang berat
menyangkut baik imunitas sistem
cel,sistem humoral maupun sel pembantu
tersebut.
Penyakit akibat defisiensi macrophage belum
pernah dikemukakan walaupun fungsi
macrophage berkurang pada chronik granuloma
tous disease.penderita pasca splenektomi yang
rentan terhadap infeksi mungkin juga
disebabkan oleh defisiensi
macrophage.kerentanan terhadap infeksi yang
tidak wajar dari pada kulit dan mata terhadap
staphyloccocus dihubungkan dengan
neutropensi.chronik granulomataus di sease
ialah kegagalan sel polimorfokleus untuk
mengadakan fagositosis staphyloccus,E.coli dan
jamur.
Immunodefisiensi imunitas sistem tersendiri
atau bersama sistem
lainnya,mengakibatkan reaksi abnormal
terhadap jamur.virus dan pneumocystis
canni.vaccihia neoroticanus merupakan
salah satu contoh : limfopeni.persistem
(kurang dari 1500 limfositicmm),menduga
kearah defisiensi sistem sel ini walaupun
tidak selalu di dapat.
Jenis murni defisiensi imunitas sistem sel
ialah sindrom di geogre.kausa dasar
sindrom ini ialah kegagalan embriogenesis
busur brachial ke 3 dan 4,yang dalam
keadaan normal membentuk
thymus,kelenjar parathyroid,sebagian
kelenjar thyrooid dan struktur
kardiovaskulus bagian atas.
Evaluasi immunitas sel ialah dengan
melakukan pemeriksaan in vivo dan
vitro.in vivo ialah dengan melakukan
pemeriksaan antigen
intradernal,sedangkan in vitro dengan
teknik lymphocyte cell transformation di
dalam kultur darah perifer terhadap
nitrogen yang spesifik maupun aspesifik.
Immune memolytic anemia
Klasifikasi
1. Iso- Immune memolytic anemia,misal
karena inkompatibilitas golongan darah
dan reaksi transfusi
2. Auto-Immune hemolytic anemi (AIHA)
Auto- Immune memolytic anemia (AIHA).
Ialah anemia hemolitic yang disebabkan
olehnya auto antibodi yang bereaksi
dengan antigen yang ada pada
permukaan eritrosit.Pada saat ini AIHA
merupakan tantangan bagi para sarjana
immunologi dan hematologi,karena makin
banyaknya jenis antibodi yang diketahui
dapatmenyebabkan tombulnya AIHA
Klasifikasi
Menurut jenis antibodi,AIHA terbagi menjadi jenis dengan :
1. Warm antibodies dengan gejala klinik hemolisis
ringan,Hb uria ringan dan tidak ada fenomen Raynand
(cyanosis dan gangren pada daerah acral).
2. Cold antibodies yang terdiri atas :
a. Cold hemaglutinin syndrome yang disertai gejala
hemolisis dari ringan sampai berat,Hb uria ringan
akibat kedinginan dan terdapatnya fenomena raynand
b. Paroxysimal cold hemoglobin uria (PcH) dengan gejala
hemolisis akut karena suhu rendah yang
mengakibatkan terjadinya Hb uria.Jenis antibodi ini
disebut pula tipe DONATH-LANDSTEINER
Menurut Etiologinya,AIHA tipe Warm dan
cold antibodi masing-masing dibagi
menjadi :
1. Golongan imopatik dengan etiologi yang
belum diketahui
2. Golongan simptomatik yang dapat
bersifat akur (misal pada mycoplasma
pneumonia,morbilli,mononueleosis
infectiosa,parotitis,akibat obat seperti
aldomet atau menahun (seperti pada
malignant limphoproliferative disease
dan systemic lupus erythematoses).
Klasifikasi yang lebih kompleks tetapi lebih
memuaskan para ahli immunologi dan
hematologi,ialah menurut hasil AG test
spesifikasi anti body (anti komplement,anti
IgG,IgA,IgM,IgD,IgE dengan jenis
rantainya apakah L atau H-Chin)

Anda mungkin juga menyukai