28 Mar 2010
• Olahraga
• Pikiran Rakyat
BELA kita melihat orang yang sudah lanjut usia (lansia) sedang sibuk menyapu, katakanlah
nenek kita, biasanya kita akan menyuruhnya untuk beristirahat dan jangan terlalu banyak
bergerak. Tubuhnya yang ringkih membuat kita berpikir bahwa yang terbaik bagi beliau adalah
duduk-duduk santai sambil menonton televisi saja. Pemikiran tersebut salah kaprah.
Berbagai penelitian sudah membuktikan bahwa gaya hidup santai menjadi faktor ri-, siko relatif
untuk penyakit jantung. Sementara itu, olah raga secara teratur dapat mengurangi kematian dan
keparahan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan usia. Periksa dulu Olah raga untuk lansia
tentu memerlukan beberapa penyesuaian. Sebelum memulai olah raga sebaiknya kondisi fisik
lansia diperiksa oleh tenaga medis. Hal ini untuk menyesuaikan jenis dan kadar aktivitas olah
raga yang akan dilakukan, bukan untuk melegalkan lansia dengan penyakit untuk sama sekali
tidak berolah raga.
Sedikit sekali penyakit yang menyebabkan lansia dilarang berolah raga, misalnya serangan .
jantung yang baru terja.di,,b]pk jantung atau hipertensi tidak terkendali. Bahkan untuk penderita
penyakit-penyakit tersebut pun tetap direkomendasikan untuk olah raga ringan sesuai petunjuk
yang dikeluarkan Konferensi Bethesda ke-26. Lebih lanjut lagi, pasien yang sedang salat parah
dan harus tirah baring pun diusahakan untuk selalu diubah posisinya dan bila mungkin
diposisikan tegak minimal beberapa kali dalam sehari.
Pada prinsipnya, olah raga untuk lansia harus dimulai pada kadar aktivitas yang sangat ringan
kemudian secara bertahap meningkat sampai pada kadar aktivitas sedang. Untuk mendapatkan
hasil maksimal, olah raga lansia sebaiknya terdiri dari tiga komponen olah raga, yaitu latihan
aerobik, latihan kekuatan dan latihan keseimbangan
serta kelenturan. Latihan aerobik artinya latihan olah raga untuk kesehatan jantung dan paru,
berupa gerakan tubuh secara umum seperti berjalan kaki. Target untuk lansia adalah latihan
aerobik sedang selama tiga puluh menit, hampir setiap hari. Acuan mudah untuk mengetahui
kadar latihan ini sudah tepat adalah dengan talk test, yaitu berjalan kaki dengan kecepatan
maksimal di mana lansia masih bisa berbincang-bincang dengan nyaman, tidak te-rengah-engah.
Awalnya tentu latihan ini harus dimulai perlahan-lahan dan dicoba-coba sesuai kemampuan
lansia. Misalnya dimulai dengan berjalan kaki pelan-pelan selama 5-10 menit. Pilihan aktivitas
lain yang dapat dipilih adalah bersepeda, berenang, golf, atau memancing yang dilakukan sambil
berdiri dan menarik-narik joran. Seperti halnya latihan aerobik, lansia yang baru mulai berolah
raga harus memulai latihan kekuatan secara perlahan dan bertahap. Latihan ini penting untuk
membantu meningkatkan kekuatan otot lansia yang mengalami penurunan kekuatan dan massa
otot seiring bertambahnya usia. Latihan kekuatan bisa dimulai dengan mengangkat botol
minuman dengan jumlah pengulangan dan berat botol sedikit demi sedikit meningkat. Setiap
gerakan dilakukan perlahan (lengan diangkat perlahan), sendi bergerak penuh, dan tidak boleh
menahan napas. Targetnya adalah berhasil melakukan satu set latihan kekuatan terdiri dari
sepuluh jenis gerakan berbeda (angkat botol dengan tangan, angkat kaki, duduk bangun dari
kursi, dll.) sebanyak masing-masing 10-15 kali tanpa merasa pegal kemudian. Latihan ini
dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu.
Latihan keseimbangan
Pentingnya latihan keseimbangan dan kelenturan memang belum memiliki bukti ilmiah, tetapi
secara empiris baik dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan menghindari risiko lansia jatuh.
latihan ini misalnya dengan berdiri pada satu kaki, pere-
gangan otot-otot lengan, otot-otot kaki; seperti saat kita melakukan pemanasan sebelum olah
raga pada umumnya. Latihan dilakukan seminggu dua kali.
Mengingat pentingnya olah raga untuk menunjang kesehatan lansia, orang-orang di sekitar lansia
harus mendukung lansia berolah raga. Lansia biasanya mengalami berbagai halangan personal,
sosioekonomi, dan lingkungan untuk memulai olah raga. Orang-orang di sekitar lansia sebaiknya
memberikan waktu dan tenaga untuk meyakinkan lansia akan manfaat olah raga, merancang
kegiatan olah raga yang bersifat individual sampai dengan mendampingi saat lansia berolah raga.
Dengan demikian, lansia dapat berolah raga dengan nyaman, senang, dan berkelanjutan hingga
cita-cita sehat di usia lanjut dengan olah raga dapat tercapai.
Latihan aerobik
Target latihan aerobik tiga puluh menit hampir setiap hari dalam seminggu. Bentuk dapat berupa
jalan, berenang, bersepeda, memancing. Dapat dimulai dengan berjalan kaki di dalam
lingkungan rumah selama lima menit, berjalan di air dari tepi kolam renang ke tepi lain.
Latihan kekuatan
Target satu set latihan kekuatan terdiri dari sepuluh jenis gerakan berbeda, sebanyak masing-
masing 10-15 kali tanpa merasa pegal kemudian; 2-3 x seminggu. Bentuk dapat berupa angkat
botol air mineral dengan lengan, bangun-berdiri dari kursi. Gerakan mengangkatbotol harus
perlahan dan gerakan sendinya penuh. Dapat dimulai dengan angkat lengan tanpa beban.
Bentuk dapat berupa peregangan otot setiap sebelum latihan olah raga; latihan keseimbangan dan
latihan di tempat fitness dua kali seminggu, (dr. Imas Damayanti, M.Kes. / Dosen Fakultas
Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia)**1
http://bataviase.co.id/node/148191
Semakin dini anda menjalani gaya hidup yang sehat, semakin besar
kemungkinannya pada saat anda berusia 50-an anda tidak merasa berbeda dengan
saat anda berusia20 atau 30-an. Namun demikian, walau anda telah berusia di atas
50 tahun, masih belum terlambat untuk mulai menjalani gaya hidup yang sehat.
Diet yang sehat dan olah raga yang teratur akan membuat anda menjadi lebih
muda.
Agar lanjut usia tetap sehat, bahagia, berguna dan berkualitas maka
beberapa hal harus diperhatikan. Ada sebuah singkatan yang sangat baik yang
menggambarkan kunci menuju lanjut usia yang sehat, adalah:
B-A-H-A-G-I-A
Kata tersebut mengandung makna yang sangat dalam untuk menjaga tubuh agar tetap
sehat dan berguna. Adapun penjabaran dari tiap huruf yang terkandung di dalamnya adalah.
a. Huruf “B” yaitu mengandung makna Berat Badan (BB) berlebihan supaya
dihindarkan
Berat badan yang ideal bagi seseorang dirumuskan sebagai berikut:
a. Berat badan relatif
Berat badan (kg) x 100% = %
(Tinggi badan (cm) – 100)
Nilai standar:
< 90% - underweight
90 – 110% - berat normal
> 110% - overweight
> 120% - obese/gemuk
b. Indeks Masa Tubuh
Berat badan (kg) =
Tinggi badan x tinggi badan (m2)
Nilai Standar:
< 18,5 maka dikatakan IMT kurang
18,5 – 25 maka dikatakan IMT normal
25 – 27 dikatakan IMT lebih
> 27 dikatakan sebagai obesitas
Agar berat badan dapat dikontrol dengan baik maka minimal lanjut usia dapat mengontrol
sekali sebulan di posyandu setempat.
Ada beberapa factor yang diduga sebagai penyebab dari gangguan Penyakit
jantung yaitu:
- merokok
- kolesterol tinggi
- penyakit gula
- kegemukan
- tekanan batin
D. Huruf “A” yaitu Agar terus merasa berguna dengan mempunyai kegiatan / hobi yang
bermanfaat
Untuk mengisi waktu luang bagi lanjut usia maka alangkah baiknya kalau
menyalurkan hobi seperti ketika waktu maih muda. Salurkan hoby tersebut pada
hal-hal yang menyehatkan dan bermanfaat yaitu:
- membaca
- melukis
- kerajinan tangan
- berkebun
- beternak
E. Huruf “G” yaitu Gairah hidup akan semarak jika kegiatan tersebut dilakukan bersama
Untuk dapat hidup bergairah dan bersemangat maka kondisi tubuh agar
tetap fit dan sehat. Agar tubuh fit dan sehat maka lakukanlah olah raga yang ringan
tetapi teratur. Berikut ini ada beberapa alas an agar kita berolahraga.
Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olahraga pada lanjut usia dapat mencegah
atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan latihan yang teratur dapat memperbaiki
morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Penelitian prospektif yang cukup besar pada pria paruh baya dan lansia membuktikan bahwa
aktivitas fisik yang hanya terdiri atas latihan minimal seminggu sekali menurunkan risiko keseluruhan
timbulnya diabetes melitus sebanyak 40 %.
Penurunan resiko terbesar ditemukan pada pria yang kelebihan berat badan (overweight). Walaupun
pria tadi tidak mengalami penurunan berat badan, laju kemungkinan untuk timbulnya diabetes
menurun sekitar 60 % dibanding pria gemuk lain yang inaktif.
Penelitian prospektif lain juga membuktikan bahwa kemungkinan ketergantungan fungsional pada
lanjut usia yang inaktif akan meningkat sebanyak 40 – 60 % dibanding lansia yang bugar dan aktif
secara fisik.
Tentang manfaat olahraga, dapat dicatat beberapa hal penting, yakni :
Latihan / olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi para lansia
melalui berbagai hal, antara lain status kardiovaskuler, risiko fraktur, abilitas fungsional dan
proses mental.
Peningkatan aktivitas tersebut hanya akan sedikit sekali menimbulkan komplikasi.
Latihan dan olahraga pada usia lanjut harus disesuaikan secara individual, dan sesuai tujuan
individu tersebut. Perhatian khusus harus diberikan pada jenis dan intensitas latihan, antara
lain jenis aerobik, kekuatan, fleksibilitas, serta kondisi peserta saat latihan diberikan.
Latihan menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif misalnya berjalan, adalah yang
paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian besar lansia
(Whitehead, 1995; cuplikan: H. Hadi-Martono, R. Boedhi-Darmoyo, Yayasan Jantung Sehat)
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/diet-and-exercise/2033887-olahraga-
pada-lanjut-usia/
Menurut peneliti Chiung-ju Liu dari Department of Occupational Therapy Universitas Indiana di
Indianapolis, PRT bisa membuat perubahan besar dalam kekuatan otot, dari perbaikan sedang
hingga besar. Yang pasti, tambahnya, setelah melakukan PRT, yang bersangkutan tidak akan
merasa sakit karena osteoarthitis atau radang sendi.
http://www.tempointeraktif.com/hg/info_sehat/2009/07/15/brk,20090715-
187195,id.html
VI. Evaluasi
• Prosedur : Post test
• Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
• Butir soal : 5 soal
1. Sebutkan manfaat olahraga bagi lansia !
2. Sebutkan prinsip olahraga bagi lansia !
3. Sebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia !
4. Demonstrasikan gerakan-gerakan olahraga bagi lansia !
A. Manfaat
Perbaikan dalam derajat kesehatanσ
Kebugaran jasmaniσ
Kemandirian.σ
B. Prinsip
Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)σ
Bersifat progresifσ (bertahap meningkat)
Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihanσ
Lama latihan berlangsung 15-60 menitσ
Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5kaliσ
C. Langkah-Langkah
1. Latihan kepala danleher
Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dadaσ
Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiriσ
Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.σ
2. Latihan bahu dan lengan
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan kembali
perlahan-lahanσ
σ Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan
bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat
lengan keatas kepala.
Satu tangan menyentuh bagianσ belakang dari leher kemudian raihlah punggung
sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanandan kiri.
Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.σ
3. Latihan tangan
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke mejaσ
σ Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan
untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali. Lanjutkan dengan
menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian setelah menyentuh tiap jari.
Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus mungkin.σ
4. Latihan punggung
Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi yang
lain.σ
Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat
bahu kekiri dan kekanan..σ
Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke belakang.σ
5. Latihan paha
Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang sandaran kursi
atau dengan posisi tiduran.σ
Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan tahan
beberapa waktu.σ
σ Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada tempat
tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur.
Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik telapak kaki
kearah kita dan regangkan kembali.σ
Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut.σ
Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga permukaannya
saling bertemu kemudian kembali lagi.σ
Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang kursi. Angkat
tumit tinggi-tinggi kemudian putarkan.σ
6. Latihan pernafasan
σ Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks. Letakkan kedua
telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka terasa dada
mengambang. Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa
tangan akan menutup kembali.
7. Latihan muka
Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatasσ
Tutup mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebarσ
Kembangkan pipi keluar sebisanya. Kemudian isap kedalamσ
Tarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiulσ
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/sap-olahraga-bagi-lansia.html
BAB I
PENDAHULUAN
Lanjut usia atau adalah dimana seseorang mengalami pertambahan umur dengan disertai dengan
penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung
maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak. Saat lanjut usia tubuh tidak akan mengalami
perkembangan lagi sehingga tidak ada peningkatan kualitas fisik. Menurut ilmu gerontologia (ilmu mengenai usia
lanjut), setiap orang memiliki tiga macam umur: umur secara kronologis, biologis, dan psikologis. Dari ketiga
macam umur tersebut, kita tahu bahwa proses penuaan tidak dapat dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis.
Ada beberapa negara menetapkan usia kronologis yang berbeda bagi orang lansia. Di Indonesia, seseorang dianggap
lanjut usia, ketika ia pensiun dari pekerjaannya pada usia 55 tahun. Namun, di Amerika Serikat, seseorang
dikategorikan sebagai lansia pada usia 77 tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang
Jepang kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. Dan banyak wanita Jepang yang masih bekerja pada usia 60
tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal
seseorang memasuki masa lansia. Karena itu tidak ada tolok ukur yang jelas kapan seseorang memasuki masa lansia.
Bab II
PEMBAHASAN
A. Olahraga lansia
Olahraga bermanfaat untuk kesehatan jasmani maupun rohani.Manfaat olahraga di antaranya melancarkan sirkulasi
darah, memperkuat otot, mencegah pengeroposan tulang, menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol jahat, dan
menaikkan kolesterol baik. Olahraga juga bermanfaat untuk membakar kalori, meningkatkan keseimbangan dan koordinasi otot,
bahkan olahraga juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Sedangkan manfaat lain olahraga adalah biasanya dapat
Setiap orang hendaknya berusaha untuk menyempatkan diri berolahraga tidak hanya di usia muda, namun perlu pula
diteruskan pada usia lanjut. Olahraga perlu dijalankan secara teratur. Pemilihan jenis olahraga yang akan dijalankan tentu
disesuaikan dengan kegemaran, biaya, serta kemampuan fisik seseorang. Olahraga dapat dilaksanakan sendiri, misalnya jalan
kaki, naik sepeda, atau berenang. Namun olahraga dapat juga dilakukan bersama, misalnya tenis, badminton, dan golf. Olahraga
sendiri memungkinkan kita melaksanakan olahraga tanpa bergantung pada orang lain. Olahraga bersama juga menyenangkan
Adakalanya pada usia lanjut seseorang menderita penyakit tertentu. Ini tak berarti dia tidak boleh berolahraga. Pada
umumnya dia dapat melanjutkan kebiasaan berolahraga, hanya dia perlu membicarakan dengan dokternya apakah olahraga yang
dipilihnya cocok dan tidak memengaruhi penyakitnya. Sering juga terjadi, semasa muda tak sempat berolahraga, barulah setelah
pensiun dia mempunyai waktu luang. Sudah tentu akan lebih baik bila kebiasaan berolahraga dimulai secara teratur sejak kecil.
Namun, memulai olahraga pada usia lanjut juga tetap bermanfaat.Mulailah berolahraga secara bertahap. Mulai dengan olahraga
ringan dan sedikit demi sedikit intensitas serta lamanya berolahraga ditingkatkan. Setiap berolahraga jangan lupa mulai dengan
2) Melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan
4) Menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh menjadi lentur dan terhindar dari
penyakit rematik.
7) Latihan / olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi para lansia melalui berbagai hal,
antara lain status kardiovaskuler, risiko fraktur, abilitas fungsional dan proses mental.
8) Latihan menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif misalnya berjalan, adalah yang paling aman, murah
dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian besar lansia.
Olahraga bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh, namun tidak semua olahraga baik dilakukan
oleh lansia. Ada beberapa macam gerakan yang dianggap membahayakan saat berolahraga.
Cara-cara sit-up yang dilakukan dengan kaki lurus dan lutut dipegang dapat menyebabkan masalah pada
punggung. Oleh karena itu sit-up cara klasik ini menyebabkan otot liopsoas/fleksor pada punggung (otot yang
melekat pada kolumna vertebralis dan femur) menanggung semua beban. Otot ini merupakan otot terkuat di daerah
perut. Jika fleksor punggung ini digunakan, maka pinggul terangkat ke depan dan otot-otot kecil pada punggung
akan berkontraksi, sehingga punggung kita akan melengkung. Jadi latihan seperti ini akan menyebabkan
pemendekan otot punggung bagian bawah dan paha. Akhirnya akan menyebabkan pinggul terangkat ke atas secara
permanen dan lengkung lordosis menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan masalah pada pinggang. Tetapi bila
kita membengkokkan lutut pada waktu latihan sit- up, otot-otot fleksor panggung tidak bergerak. Dengan cara
demikian, semua badan bertumpu pada otot perut dan kecil kemungkinan terjadinya trauma pada pinggang bagian
bawah.
Kadang-kadang untuk mengecilkan atau menguatkan perut dilakukan latihan meraih ibu jari kaki. Latihan-
latihan ini selain tidak dapat mencapai tujuan, yaitu mengecilkan perut, juga kurang baik karena dapat menyebabkan
cidera. sebetulnya latihan-latihan meraih ibu jari kaki adalah latihan untuk menguatkan otot-otot punggung bagian
bawah.
Gerakan ini akan menyebabkan lutut menjadi hiperekstensi. Sebagai konsekusensinya, tekanan yang cukup
berat akan menimpa vertebra lumbalis yang akhirnya menyebabkan keluhan-keluhan pada punggung bagian bawah.
Kadang- kadang hal ini dapat menyebabkan gangguan pada diskus intervertrebalis.
c) Mengangkat kaki
Mengangkat kaki pada posisi tidur terlentang sampai kaki terangkat ± 15 cm dari lantai, kemudian ditahan
beberapa saaat selama mungkin. Latihan ini tidak baik, karena dapat menyebabakan rasa sakit pada punggung
punggung.
Bahaya yang ditimbulkan ialah otot-otot perut tidak cukup kuat untuk menahan kaki setinggi 15 cm dari lantai
dalam waktu yang cukup lama dan kaki tidak dapat menahan punggung bagian bawah. Akibatnya terjadi rotasi
pelvis ke depan. Rotasi ini menyebabkn gangguan dari punggung bagian bawah.
d) Melengkungkan punggung
Gerakan hiperekstensi ini banyak dilakukan dengan tujuan merenggangkan otot perut agar otot perut
menjadi lebih kuat. Hal ini kurang benar, karena dengan melengkungkan punggung tidak akan menguatkan otot
Deputi I Menkokesra
Yang menjadi dasar pertimbangan dalam undang-undang ini, antara lain adalah bahwa pelaksanaan
pembangunan yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, telah menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapah hidup makin
Selanjutnya dalam ketentuan umum, memuat ketentuan-ketentuan yang antara lain dimuat mengenai
pengertian lanjut usia, yaitu seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Asas peningkatan kesejahteraan lanjut usia adalah keimanan, dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, kekeluargaan, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam perikehidupan. Dengan arah agar lanjut usia
tetap dapat diberdayakan sehingga berperan dalam kegiatan pembangunan dengan memperhatikan fungsi kearifan,
kesejahteraannya.
Selanjutnya tujuan dari semua itu adalah untuk memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif,
terwujudnya kemandirian dan kesejahteraannya, terpeliharanya sistem nilai budaya dan kekerabatan bangsa
Indonesia serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan hak untuk meningkatkan kesejahteraan yang
meliputi :
b. pelayanan kesehatan
g. perlindungan social
h. bantuan sosial
a. membimbing dan memberi nasihat secara arif dan bijaksana berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, terutama di
olahraga lansia
Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document
This is a private document.
negara amerika
di negara
khusus untuk
sarana khusus
buat
thn
tahun
sap olahraga
usia lansia
1.
9 p.
14 p.
15 p.
2.
20 p.
15 p.
Add a Comment
Submit
Characters: 400
Upload a Document
Search Documents
• Follow Us!
• scribd.com/scribd
• twitter.com/scribd
• facebook.com/scribd
• About
• Press
• Blog
• Partners
• Scribd 101
• Web Stuff
• Scribd Store
• Support
• FAQ
• Developers / API
• Jobs
• Terms
• Copyright
• Privacy
English