Anda di halaman 1dari 47

Identitas Pasien

Nama : Ny. I
Usia : 20 th
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan pabrik
Alamat : Kapuk Muara, Jakarta Utara
Identitas Suami
Nama : Tn. H
Umur : 21 th
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : karyawan pabrik
Alamat : Kapuk Muara, Jakarta Utara
Anamnesis
Alloanamnesis pada 5 Juli 2010
Keluhan Utama:
Rujukan dari Puskesmas Penjaringan dengan
keluhan mulas setelah diurut dan pasien
suspek gemelli disertai ancaman In partu
prematurus.
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak tanggal 4 Juli 2010 pagi, pasien merasa tidak
enak badan, sehingga pasien pergi untuk diurut oleh
dukun. Setelah diurut pasien merasa perutnya
mulas. Malam hari pasien merasa tubuhnya demam,
namun suhu tubuh tidak diukur.
Tanggal 5 Juli 2010 pagi pasien dibawa ke Puskesmas
Penjaringan, hanya diberi obat penurun panas dan
antibiotik dan pasien disuruh pulang.
Pk 18.00 keluar cairan beserta bercak darah dari
kemaluannya. Pasien kembali ke puskesmas,
puskesmas merujuk pasien ke RS Atma Jaya dengan
suspek gemelli dan ancaman partus prematurus.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Batuk pilek (-), nyeri ulu hati (-), nyeri pada
bagian bawah perut (-), trauma (-)
• Riwayat coitus terakhir 1 minggu SMRS
• Pasien tidak pernah melakukan perawatan
antenatal sebelumnya.
36j SMRS 24J SMRS 12J SMRS 2J SMRS RS

Tidak enak badan  mulas, pasien merasa pergi ke PKM keluar cairan
setelah urut ke dukun demam diberi penurun dan bercak darah,
panas dan AB kembali ke PKM
dirujuk ke RSAJ
RPD :
• Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat operasi disangkal
 
Riwayat Haid :
• Haid pertama : 12 th
• Siklus : teratur
• Panjang siklus : 28 hari
• Lama haid : 9 hari (5 hari banyak, 4
hari bercak darah)
• Dismenore : -
• HPHT : 28 Jan 2010
• Taksiran persalinan: 2 Nov 2010
Perkawinan :
• 1 kali, telah berlangsung selama 1 tahun

Riwayat Obstetrik : G1 P0 A0
Riwayat KB
• Pasien terakhir menggunakan KB jenis Pil
selama < 1 tahun, terakhir pakai akhir
Desember 2009
Riwayat Penyakit/ Pengobatan
• Riwayat penyakit kronis: -
• Riwayat operasi: -
• Pengobatan selama kehamilan: -
• Penyakit keluarga: -
• Saudara laki-laki pasien kembar
Status Praesens
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Anemis : (-)
• Ikterik : (-)
• Sianosis : (-)
• TB: 155 cm BB: 59 kg Status Gizi: Baik
• TD: 110/70 mmHg Nadi:108x/mnt RR:16x/mnt
• Suhu Aksila : 38,2O C
• Muka : conjungtiva ananemis, sklera anikterik,
chloasma gravidarum
(-)

• Dada
Cor : BJ I & II reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pulmo : bunyi nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing
(-)
Mammae : hiperpigmentasi areola +/+

• Abdomen : BU (+)

• Ekstremitas : edema -/-, refleks fisiologis +/+


Status Obstetri
• TFU : 23 cm
• TBJ : 1550 gram
• Abdomen
Inspeksi : linea alba (-), striae gravidarum (-)
Palpasi : Leopold I : 1 bagian lunak (bokong)
Leopold II: punggung kiri dan punggung
kanan
Leopold III: bagian terendah bokong
Leopold IV: 0/5
Janin susp. Interlocking
• His : 3x/10 menit, durasi 20 detik, intensitas
lemah
• DJJ I: 148 x/menit (kiri), DJJ II: 135x/mnt (kanan)
• VT dilakukan oleh Bd. Sri Lestari pk 20.50
– v/v tidak ada kelainan, pembukaan lengkap,
pendataran 100%, ketuban (+), bagian
terendah janin kaki, Hodge 3, bagian kecil
disamping bagian terendah janin (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Hb : 10,2 g/dl
• Ht : 31%
• Leukosit : 19.100/uL
• Trombosit : 318.000/uL
• Gol Darah : B Rh (+)
Hasil CTG
• Bayi I: (punggung kanan) pk 21.47
– Base Line: 150 dpm, variabilitas normal, akselerasi
(+) , deselerasi (+) variabel
– Kontraksi uterus (+), frekuensi 4x/10 menit,
kekuatan: 30-50mmHg, durasi: 40 detik, relaksasi:
75-150 detik

Interpretasi: CST mencurigakan, akselerasi (+),


deselerasi variabel
Hasil CTG
• Bayi II: (Punggung kiri) pk 22.31
– Base Line: 150 dpm, variabilitas normal, akselerasi
(-), deselerasi lambat (+)
– Kontraksi uterus (+), frekuensi: 4x/10 menit,
durasi: 40 detik, relaksasi: 75-150 detik
Diagnosis
• WD Ibu: G1 P0 A0, 20 tahun, gravid 22-23
minggu In Partu kala II, hodge 3,
gemeli.
• WD Anak: Janin Ganda, hidup, intrauterin.
Sikap
• Oksitosin 5 IU dalam RL 20 tpm
• Amniotomi
• Lahirkan Bayi
Prognosis
• Ibu : Bonam
• Janin : Malam
OBSERVASI
140

120

100

80
Sistolik
60
Diastolik
40

20
Bayi lahir
0
20,50 23,00 23,15 23,30 23,45 24,00 00,30 01,00 02,00 03,00

Oxytocin 5 IU dalam RL 20 tpm


Observasi
140

120

100

80
Nadi
60
RR
40

20
Bayi lahir
0
20,50 23,00 23,15 23,30 23,45 24,00 00,30 01,00 02,00 03,00

Oxytocin 5 IU dalam RL 20 tpm


Observasi
Suhu
38.4
38.2
38
37.8
37.6
37.4
37.2 Suhu
37
36.8
36.6 Bayi lahir
36.4
20,50 23,00 23,15 23,30 23,45 24,00 00,30 01,00 02,00 03,00

Oxytocin 5 IU dalam RL 20 tpm


Laporan Persalinan
• Bayi lahir spontan pervaginam :
– pk 23.00: Bayi I lahir dengan presentasi bokong
– Pk 23.07: Bayi II lahir dengan presentasi kepala
• Placenta lahir spontan pk 23.15
– Jumlah 1 buah
– Ukuran 21x10x3cm
– Berat 500g
– Kotiledon lengkap
– Kelainan (-)
– Tali pusat: 2buah, 15cm dan 20cm
– Insertio : letak sentral
Keadaan Pasca Persalinan
• KU : Tampak Sakit Sedang
• TD : 120/70 mmHg
• Suhu : 37.8 C
• Nadi : 98x/mnt
• Fundus Uteri : 2 jari di atas umbilikus
• Kontraksi Uterus: sedang
Keadaan Pasca Persalinan
• Tidak ada robekan jalan lahir, hanya
didapatkan lecet pada arah jam 12.00
• Perdarahan :
– Kala III: 200cc
– Kala IV: 100cc
• Perdarahan aktif (-)
Pengobatan Pasca Persalinan
• BioSanbe 1x1 p.o
– Kandungan:
Besi (II) Glukonat                                250 mg
Mangan (II) Sulfat                               0.2 mg
Tembaga (II) Sulfat                              0.2 mg
Asam Askorbat                                    50 mg
Asam Folat                                           1 mg
Sianokobalamin dengan faktor
intrinsik         7.5 mg
Sorbitol                                             25  mg
Anak
Bayi I Bayi II
Lahir jam 23.00 23.00
APGAR 1/5 2/6
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
Lahir hidup/mati Hidup Hidup
Asphyxia + +
Menangis - -
Caput Succ - -
Alat kelamin + +
Anus + +
Cacat bawaan _ _
Berat 680g 785g
Panjang 30cm 30cm
• Bayi I meninggal 3 jam 35 menit post partum,
sebab kematian: distress pernafasan
• Bayi II meninggal 6 jam 20 menit post partum,
sebab kematian: distress pernafasan
Diagnosis Akhir
• WD Ibu: P1 A0, 20 tahun, post partus prematurus
secara spontan pervaginam dengan gemelli
• WD Anak I: NKB-SMK, masa gestasi 22-23 minggu,
laki-laki, BB: 680g, PB: 30 cm dengan distress
pernafasan e.c prematuritas, N/A:1/5
• WD Anak II: NKB-SMK, masa gestasi 22-23
minggu, laki-laki, BB: 785g, PB: 30,5 cm dengan
distress pernafasan e.c prematuritas, N/A: 2/6
Kehamilan Multifetal dan
Persalinan Preterm
Definisi
• Kehamilan Multifetal
– Kehamilan dimana 2 atau lebih ovum mengalami
pembuahan (kembar dizigotik) atau dari 1 ovum
yang sudah dibuahi membelah menjadi 2 bagian
yang berkembang menjadi mudigah sehingga
membentuk 2 embrio (monozigotik/ identik).
Definisi
• Persalinan preterm:
– Persalinan yg berlangsung pada usia kehamilan
20-37 mgg dihitung dari HPHT (ACOG 1995)
– Bayi dengan usia kehamilan <37 mgg (WHO)
– Persalinan yg terjadi pada usia kehamilan 22-
37mgg (POGI)
Epidemiologi
• Kembar monozygotic  terjadi pada 2 – 4 per
1000 kehamilan dan 30% dari semua jenis
kehamilan kembar.
• Kembar dizygotic  70% dari semua jenis
kehamilan kembar.
• Prematuritas adalah komplikasi utama dari
kehamilan multifetal, terjadi pada 50% kembar
2, 75% pada kembar 3, dan 90% pada kembar 4
(Elliot, 2007)
Etiologi
• Dalam 15 tahun terakhir ini angka kejadian
kehamilan kembar meningkat oleh karena:
– Pemakaian luas dari obat induksi ovulasi.
– Pemakaian ART (assisted reproductive
technology).
Anamnesa
• Riwayat lahir kembar pada anak sebelumya
maupun keluarga
• Usia ibu yang meningkat, puncak kejadian
pada usia 37 (max. FSH stimulation)
• Paritas >>>
• Status gizi ibu (gizi baik)
• Personal history
• Clomiphene citrate/gonadotropin/ART
PF
• Tinggi fundus (usia 20-30 minggu)  5 cm di
atas rata-rata
• Palpasi: 2 kepala janin teraba, perbedaan
kuadran uterus (setelah trimester 3)
• Doppler: terdengar 2 DJJ (usia 18-20 minggu)
Antenatal Care
• Tidak berbeda jauh dengan kehamilan tunggal, hanya
saja
• Pada kehamilan kembar, terjadi penurunan
kecepatan pertumbuhan janin pada usia30-32
minggu, maka pengamatan pertumbuhan masing-
masing fetus dilakukan setiap 4 minggu sekali. Dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, atau bila pada
kehamilan ditemukan faktor-faktor penyulit seperti
plasenta previa dan
• Memastikan presentasi bayi.
USG
• USG rutin dapat mendeteksi gemeli pada
gravid < 26 minggu
• Usia dini kehamilan  kantung gestasional
yang berbeda
• Ditemukan 2 kepala dan abdomen janin
• Pemeriksaan USG yang dilakukan dini
dilakukan bukan hanya untuk mendiagnosa
kehamilan ganda, tetapi juga pembagian
khorion.
• Waktu yang paling tepat  trimester
pertama, karena mendiagnosa pembagian
khorion menjadi semakin sulit sesuai dengan
pertambahan usia kehamilan
Biokimia
• Peningkatan alpha-fetoprotein (AFP)
• Chorionic gonadotropin plasma dan urine
Nutrisi dan Suplementasi
• Pada kehamilan ganda  peningkatan kalori,
protein, mineral dan vitamin yang signifikan.
• Angka kejadian anemia defisiensi besi yang lebih
sering dibandingkan pada kehamilan tunggal.
• Penambahan sekitar 150-300 kcal kalori diatas
pada kehamilan tunggal
• suplemen besi (60 mg/hari, disesuaikan dengan
kadar feritin dan hemoglobin)
• Asam folat (I mg per hari)
Risiko Ibu
• Dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat
lainnya.
• Frekuensi hidramnion bertambah 10 kali lebih
besar dari kehamilan biasa.
• Frekuensi pre-eklamsi dan eklamsi lebih sering.
• Sering terjadi sesak nafas.
• Odema dan varises pada tungkai dan vulva.
• Inersia uteri, perdarahan postpartum dan solusio
plasenta
Risiko Janin:

• Kelahiran premature
• Angka kemungkinan terjadi kelainan /
kecacatan pada bayi lebih tinggi
• Angka kematian tinggi
• BBLR
Analisis Kasus
• Pada pasien didapatkan riwayat kembar dalam
keluarga
• Risiko persalinan dini pada pasien ini antara
lain:
– Kehamilan ganda
– Post urut (trauma?)
– Demam & infeksi: suhu: 38.2oC, leukosit 19.100/μL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai