Feb
28
Osilasi: gerak bolak-balik benda di sekitar suatu titik setimbang dengan lintasan yang sama
secara periodik (berulang dalam rentang waktu yang sama). Osilasi disebut juga sebagai gerak
harmonik (selaras).
Contoh osilasi: – osilasi medan listrik pada perangakat radio dan televisi
Pada dasarnya benda kerja pegas memiliki bahan dan berat yang berbeda beda kemudian pegas
itu sendiri memiliki batas kekuatan maximum sendiri tergantung pegas itu terbuat dari apa
bahannya.
pertama kita letakan pegas secara vertikal dengan cara menggantungkannya pada dinding
kemudian benda kerja tersebut diberikan beban pada ujung bagian bawahnya dengan syarat
beban yang diberikan harus lebih berat dan melebihi kekuatan pegas itu sendiri sehingga pada
saat diberikan gaya pada pegas, pegas dapat bergerak naik turun apabila diberikan gaya pada
beban itu dan proses naik turunnya benda disebut gerak osilasi.
pegas memiliki sistem gerak satu derajat kebebasan karena gerakannya hannya satu sumbu bebas
yaitu 90 derajat dan gerakan itu diasumsikan tidak bergerak kekanan dan kekiri pada saat
menerima beban sedangkan gerakan pegas sangat dipengaruhi oleh gaya grafitasi dan gaya berat
benda itu sendiri karena tanpa adanya gaya itu benda kerja tidak akan jatuh kebawah.
ketentuan
- untuk gaya grafitasi sangat dipengaruhi oleh massa benda dan percepatan garafitasi dari suatu
benda
Fg = m X g
g : Percepatan Grafitasi
- sedangkan untuk gaya simpangan dipengaruhi oleh konstanta pegas dan panjang simpangan.
pada keadaan setimbang, pegas tidak mengerjakan gaya pada benda, dan benda berada di titik x
= 0. Jika benda disimpangkan sejauh x dari titik setimbangnya, maka pegas mengerjakan gaya
pada benda sebesar
Fx = Kx X x
Kx : Konstanta Pegas
- Periode ( T )
waktu yang diperlukan benda (sistem) untuk melakukan satu osilasi penuh, jadi disini
dimaksudkan apabila benda melakukan satu osilasi penuh akan dibagi dengan waktunya dan
satuannya adalah detik
T=1/f
- Frekwensi ( f )
banyaknya osilasi yang dilakukan oleh benda ( sistem ) dalam satu satuan waktu kaitannya
hampir sama dengan periode yaitu tiap satu osilasi atau satu langkah penuh akan dibagi dengan
waktunya dan satuannya adalah Hz
f=1/T
PERAMBATAN SUARA
Posted on October 15, 2010 by ironesiburian
Kita mengindera suara ketika terjadi variasi tekanan udara terhadap suatu nilai yang konstan.
Ketika variasi ini diulang secara siklus dalam suatu rentang waktu, suara terindera. Suara
membutuhkan suatu medium untuk dapat berjalan. Udara adalah salah satu medium
tersebut. Partikel udara yang satu memindahkan getaran yang dihasilkan sumber suara ke
partikel udara lainnya, sehingga menyebarkan suara ke ruang. Ini berarti medium apapun, baik
itu padat, cair, atau gas, dapat memindahkan suara, dengan kecepatan perjalanan yang berbeda
bergantung terhadap kepadatannya. Kita menggunakan udara sebagai medium referensi.
Kecepatan Suara
Kecepatan suara melalui udara adalah 344 m/sec. Semakin padat medium yang digunakan,
semakin cepat suara menyebar. Kecepatan penyebaran suara bergantung kepada kepadatan
dari medium. Setiap medium memiliki kecepatan suaranya masing-masing yang ditentukan
pada temperatur konstan 23/24oC.
Ini bertindak sebagai nilai referensi karena ketika temperatur berubah-ubah, maka karakteristik
dan kecepatan suara dalam medium berubah-ubah. Ketika medium menjadi lebih hangat, energi
kinetik ditransfer ke partikelnya. Ketika partikel berhubungan dengan gelombang, partikel
medium bereaksi lebih cepat terhadap rangsangan sehingga menyebarkan energi suara yang
diterima dengan lebih cepat. Dengan kata lain; kecepatan suara medium bertambah. Rata-rata
terjadi perubahan 0.6 m/sec untuk setiap perubahan suhu medium satu derajat.
Kandungan Harmonik Gelombang
Apa yang telah kita bahas sejauh ini mengenai sinusoidal adalah landasan untuk selanjutnya
membentuk dunia suara kita. Sinusoidal murni tidak ada dalam kehidupan nyata. Suara nyata
terdiri dari harminik-harmonik.
Sebagai contoh, kita amati apa yang terjadi ketika senar ke-5 dari suatu gitar dipetik oleh gitaris.
Tentu akan dihasilkan nada A. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? Senar mulai berosilasi pada
frekuensi 440 Hz. Jadi kenapa tidak terdengar suara sinusoid sederhana melainkan suatu suara
yang rumit? Banyak sebab yang menjadi jawaban untuk pertanyaan ini. Yang dapat dipastikan
adalah kandungan harmonik dari not yang dimainkan tidak sama dengan sinusoid sederhana.
Saat suatu not dimainkan pada instrumen, frekuensi yang berkorespondensi dengan not tersebut
dihasilkan dan disebut fundamental harmonics (harmonik fundamental). Bersama dengan
harmonik fundamental ini harmonik lainnya juga dihasilkan, dimana semuanya merupakan
perkalian integer dari frekuensi not dengan amplitudo yang semakin menurun. Bersama dengan
not A, sinusoid berikut juga terbentuk:
Tingkah laku ini bergantuk kepada kenyataan bahwa senar yang dipetik oleh gitaris tidak hanya
berosilasi pada frekuensi fundamental tetapi juga pada frekuensi harmonic.
Seperti telah kita katakan, harmonik pertama disebut fundamental, dan memberikan karakter
pada not yang kita indera. Hal ini karena harmonik pertama memiliki amplitudo paling besar.
Harmonik kedua memiliki frekuensi dua kali lipat dari fundamental, yang berarti senar bergetar
seperti pada gambar, tumpang tindih dengan harmonik fundamental.
Mungkin Anda sudah memahami bahwa bila kita menambahkan satu oktaf pada suatu not maka
didapatkan not yang sama, dalam kasus ini adalah not A, dengan bunyi lebih tinggi (coba
memainkannya pada piano). Sehingga harmonik kedua adalah not yang sama dengan
fundamental dan menambahkan warmth pada suara. Harmonik ketiga sudah bukan A sehingga
memperkaya suara dengan cara yang berbeda.
Tingkah Laku Suara
Umumnya kelakukan interaksi ini bergantung kepada bahan dan dimensi dari rintangan serta
kandungan frekuensi dari suara.
Tingkah laku yang akan kita lihat berlaku untuk gelombang pada umumnya tetapi kita akan
berkonsentrasi pada gelombang suara saja. Tingkah laku antara lain:
Refleksi (pantulan)
Sebagai referensi, mari kita lihat gambar yang menunjukkan gelombang suara mengenai suatu
permukaan dan memantul darinya. Penting untuk menyadari bahwa gelombang yang dihasilkan
kompresi dan dilatasi tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang.
Suatu gelombang yang mengenai permukaan rata dengan sudut α (antara garis normal dengan
permukaan dan arah suara) dipantulkan dengan sudut pantulan α derajat.
Permukaan konkaf dihindari dalam akustik karena cenderung memfokuskan suara pada titik
tertentu sehingga menyebabkan distribusi suara yang buruk. Contoh pemanfaatan ini adalah
microfon directional.
Ketika suatu suara terdifusi atau tersebar dalam ruangan, suara tersebut mencapai pendengar
dengan berbagai cara.
Sinyal pertama yang tiba di telinga pendengar adalah yang paling kuat dan paling langsung,
dengan kata lain sinyal yang melewati jalur tersingkat antara sumber suara dengan pendengar.
Setelah sinyal langsung, tiba sinyal yang terpantul hanya sekali sehingga memiliki amplitudo
lebih kecil dibandingkan dengan sinyal langsung. Ini dikarenakan energi yang hilang ketika
refleksi terjadi.
Lebih lanjut datang sinyal yang telah mengalami lebih dari satu pantulan dengan amplitudo yang
lebih inferior dibandingkan pantulan awal. Sinyal-sinyal ini disebut reverb cluster karena
dianggap bukan sebagai pantulan-pantulan yang terpisah tetapi sebagai suatu kumpulan.
Refraksi (pembiasan)
Istilah ini merujuk kepada fenomena dimana gelombang yang melintasi dua medium dengan
kerapatan yang berbeda berubah arah saat melintas. Tingkah laku ini bisa dijelaskan dengan
mudah ketika mengingat kecepatan suara pada medium dengan densitas yang berbeda.
Kita sekarang tahu suara merambat lebih cepat dalam medium lebih padat. Sebagai contoh suatu
gelombang mengenai dinding yang terlihat dalam gambar:
Bentuk perambatan ini mirip dengan penglihatan kita pada benda yang ada di air.
Sekarang kita melihat bagaimana fenomena ini menjadi relevan dalam konser udara terbuka
dimana kondisi berubah sepanjang hari, sehingga memodifikasi difusi suara di udara lingkungan.
Di pagi hari lapisan atas (udara dingin) memiliki densitas lebih besar dibandingkan lapisan
bawah (udara hangat) sehingga suara cenderung bergerak ke atas seperti ditunjukkan gambar
(gambar pertama)
Di sore hari situasi sebaliknya terjadi dan lapisan lebih padat (udara dingin) menjadi inferior. Hal
ini menyebabkan udara bergerak ke bawah sebagaimana ditunjukkan gambar (gambar kedua).
Difraksi (penyebaran)
Cara terbaik dan paling langsung untuk menjelaskan fenomena ini adalah bahwa fenomena ini
terjadi ketika suara mengelak suatu rintangan. Hal ini sangat bergantung kepada kandungan
frekuensi mengingat suara dengan panjang gelombang yang besar (frekuensi rendah) mudah
menembus rintangan yang lebih kecil daripada gelombang suara dengan panjang gelombang
lebih pendek. Ini adalah salah satu alasan mengapa frekuensi pertama yang ter atenuasi adalah
frekuensi tinggi sementara frekuensi rendah terdifusi pada jarak lebih panjang.
Absorpsi
Absorpsi dapat disebut sebagai konversi energi suara menjadi energi panas oleh permukaan.
Dengan kata lain, ketika suara melintasi rintangan, terjadi transfer energi yang kemudian dilepas
sebagai panas.
Pada umumnya keempat fenomena ini terjadi semuanya ketika suara bertemu dengan rintangan.
Gambar berikut mengilustrasikan situasi yang umum:
Kita telah menyebutkan bagaimana rentang pendengaran telinga manusia berkisar antara 20 Hz
dan 20 kHz. Sekarang kita akan mencoba memberi keterangan untuk frekuensi-frekuensi ini
untuk memahami dengan lebih baik keberadaan mereka di rentang pendengaran.
Tabel. Spektrum frekuensi
Ekstensi
Nama Rentang Komentar
(ekstensi
oktaf)
Frekuensi Tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Dihasilkan
1–20 Hz 4
subsonik oleh gempa bumi, atau organ besar di gereja-gereja
Frekuensi Oktaf terendah yang bisa didengar manusia. Bass drum
sangat 20-40 Hz 1 dari drum kit dan not rendah pada piano, juga suara petir
rendah dan AC adalah contoh rentang ini
Frekuensi Hampir semua frekuensi rendah pada musik ada dalam
4-160 Hz 2
rendah rentang ini
Frekuensi C tengah pada piano (216 Hz) ada dalam rentang ini.
160-315
rendah- 1 Rentang ini mengandung banyak informasi sinyal suara
Hz
menengah yang bisa dirubah oleh teknik ekualisasi yang buruk
Frekuensi 315 Hz- Sensitifitas telinga paling tinggi pada rentang ini. Rentang
3
tengah 2.5 kHz ini memiliki kualitas suara seperti telpon bila diisolasi
Dalam rentang ini kurva isofonik memiliki puncaknya
yang tertinggi sehingga telinga paling sensitif terhadap
Frekuensi 2.5-5
1 rentang ini. Ekualisasi instrumen pada rentang ini
tinggi kHz
meningkatkan kehadirannya dalam mix, membawanya ke
depan instrumen yang lain; dan sebaliknya
Rentang dimana kita mempersepsi brightness atau terang
suatu suara karena mengandung harmonik yang
Frekuensi
5-10 kHz 1 dihasilkan not dalam rentang sebelumnya. Energi akustik
tinggi
sangat rendah pada rentang ini, dan konsonan ‘s’, ‘t’, dan
‘c’ ada dalam rentang ini
Lebih sedikit lagi energi akustik ada dalam rentang ini.
Hanya harmonik tertinggi dari instrumen tertentu ada
Frekuensi 10-20
1 dalam rentang ini, tetapi tetap penting karena brightness
sangat tinggi kHz
berasal dari harmonik ini dan mix akan terdengar dull
tanpanya.
Akustik ruangan adalah bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang terkait dengan perubahan
bunyi atau suara yang terjadi. Akustik dapta juga diartikan sebagai gejala perubahan suara karena
sifat pantul benda atau objek pasif dari alam. Akustik ruangan sangat berpengaruh pada
reproduksi suara, misalnya dalam gedung yang kosong, sangat mempengaruhi artikulasi
kejelasan pembicaraan.
Hal yang paling sering dikaitkan dengan akustik ruangan adalah :
Perhitungan dan perencanaan akustik ruangan ini akan sangat perlu untuk mewujudkan ruangan
yang ideal seperti: home theatre, ruangan karaoke, ruang rekaman, ruang pertemuan, ruang rapat,
ruang ibadah, dan lain-lain.
GERAK HARMONIK
Posted by eka_sugandi
Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yang tetap, Ini
berarti pada benda senantiasa bekerja gaya yang tetap baik arahnya maupun besarnya. Bila
gayanya selalu berubah-ubah, percepatannyapun berubah-ubah pula.
Gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut Gerak Periodik. Gerak periodik ini
selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus, oleh sebab itu gerak periodik disebut
Gerak Harmonik. Jika gerak yang periodik ini bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama
disebut Getaran atau Osilasi.
Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lintasan bolak-balik disebut Periode, sedangkan
banyaknya getaran tiap satuan waktu disebut Frekwensi. Hubungan antara periode (T) dan
Jadi agar fungsi sin tersebut benar-benar menjadi penyelesaian persamaan differensial gerak
harmonik sederhana, diperoleh :
atau
Jadi fungsi tersebut berulang kembali setelah selang waktu . Oleh sebab itu, adalah
dan
jadi :
Besaran w disebut juga frekwensi sudut (anguler), karena dapat diartikan sebagai besar sudut
(dalam radian) yang dikelilingi perdetik.
Persamaan simpangan gerak harmonis adalah : y = A sin ( w t + q )
Perhatikan persamaan di atas.
Sinus mempunyai harga dari -1 sampai dengan 1, simpangan y mempunyai maksimum A diukur
dari posisi seimbang y = 0. A (y maksimum) disebut Amplitudo.
Besaran ( w t + q ) disebut fase gerak dan w disebut konstanta fase.
Kecepatan dan percepatan gerak harmonik sederhana dicari dengan jalan mendeferensialkan
persamaan geraknya terhadap waktu.
Simpangan gerak harmonik sederhana : y = A sin ( w t + q )
Kecepatannya :
percepatannya :
PHASE ( j )
Gerak harmonis sederhana akan lebih mudah diketahui bila dikenal keadaannya (phasenya).
Phase suatu titik yang bergetar didefinisikan sebagai waktu sejak meninggalkan titik seimbang
dibagi dengan periodenya.
Bila titik Q telah bergetar t detik maka phasenya :
jadi
Sedangkan amplitudo gerak resultan di dapat dengan mengkuadratkan persamaan di atas.
Diperoleh :
A2 = A1 2 + A2 2 + 2 A1 A2 cos ( q1 - q2 )
atau
A = ....................
q = .......
Persamaan gerak superposisinya : y = ............ sin ( t + ....... )
ENERGI PADA GERAK HARMONIS SEDERHANA.
Pada gerak harmonik sederhana energi mekaniknya KEKAL.
E(total) = Ep + Ek
Ep = k y2
= m w 2 A2 sin2 (w t + q )
Ek = m v2
= m {w A cos (w t + q )}2
= m w 2 A2 cos2 (w t + q )
E(total) = Ep + Ek
= m w 2 A2 sin2 (w t + q ) + m w 2 A2 cos2 (w t + q )
= m w 2 A2 ( sin2 (w t + q ) + cos2 (w t + q ))
= m w 2 A2 atau E(total) = k A2
-----o0o--o0o--o0o--o0o-----
CONTOH SOAL
(Di Diskusikan di kelas)
Contoh 1.
Suatu pegas jika diberi beban 1 kg bertambah panjang , kemudian beban di tarik lagi ke
bawah sejauh 3 cm dan dilepaskan. Hitunglah besar energi kinetik pada saat 1/3 detik. g = 10
m/s2.
Contoh 2.
Sebuah benda melakukan GHS dalam 11 detik melakukan 220 getaran. Pada saat simpangan 30
cm kecepatannya ½ kali kecepatan maksimumnya. Hitunglah amplitudo getaran ini.
Contoh 3.
Sebuah benda melakukan GHS pada saat simpangannya 5 cm kecepatannya 3 m/s pada saat
simpangannya 3 cm kecepatannya 5 m/s. Hitunglah amplitudo GHS tersebut.
Contoh 4.
Suatu benda melakukan GHS, suatu saat perbandingan energi potensial dan energi kinetiknya
adalah 1. Pada saat itu geraknya ke atas dan simpangan berada di bawah titik setimbang. Jika
TUGAS SOAL-SOAL
1. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana dengan persamaan y = 5 sin ( 3p t + p /6)
y dalam meter, t dalam detik, dan besaran sudut dalam radian. Tentukan :
a. Amplitudo, frekwensi dan periode geraknya.
b. Kecepatan dan percepatan sesaat.
c. Posisi, kecepatan dan percepatan pada saat t = 2 detik.
d. Kecepatan dan percepatan maksimumnya.
e. Energi kinetik dan energi potensialnya saat t = 1 detik jika m = 100 gram.
f. Energi totalnya.
2. Sebuah benda yang massanya 0,75 kg dihubungkan dengan pegas ideal yang konstanta
pegasnya 25 N/m, bergetar pada bidang horisontal yang licin tanpa gesekan. Tentukan :
a. Energi sistem dan kecepatan maksimum benda apabila amplitudo = 4 cm.
b. Kecepatan benda pada saat simpangannya 3 cm.
c. Energi kinetik dan energi potensial sistem pada saat simpangannya 3 cm.
3. Sebuah benda serentak melakukan dua gerak harmonik sederhana dengan persamaan:
y1 = 20 sin ( 30p t + p /3)
y2 = 25 sin ( 30p t + p /6)
y dalam cm dan besaran sudut dalam radian)
Tentukanlah :
a. Persamaan gerak resultan.
b. Simpangan gerak resultan pada saat t = 0,2 detik.
4. Sebuah pegas dapat memanjang hingga 30 cm jika di tarik gaya 0,5 N. Sebuah benda yang
massanya 50 gram digantungkan pada ujung pegas kemudian diberi simpangan 30 cm dari titik
seimbangnya setelah itu dilepaskan, tentukanlah :
a. Periodenya.
b. Persamaan gerak dari benda tersebut.
c. Kecepatan, percepatan, energi kinetik, energi potensial pada saat simpangannya
20 cm.
9. Dua getaran selaras masing-masing dinyatakan dengan persaman :
y1 = 15 sin 8t dan y2 = 18 sin (8t + p /4) amplitudo dalam cm. Tentukanlah :
a. Periode masing-masing getaran.
b. Beda fase kedua getaran.
c. Kecepatan dan percepatan maksimum masing-masing getaran selaras tersebut.
d. Persamaan getaran resultan dari dua getaran selaras tersebut.
10. Berapa simpangan getaran selaras yang menggetar vertikal, agar pada saat itu energi
potensialnya sama dengan energi kinetiknya, jika amplitudonya 10 cm.
11. Benda yang bermassa 100 gram bergetar selaras vertikal dengan amplitudo 5 cm dan
frekwensinya 10 cps. Pada suatu ketika fasenya 1/12, maka tentukan :
a. Simpangan pada saat itu.
b. Gaya yang bekerja pada saat itu.
c. Energi potensial terhadap kedudukan setimbang pada saat itu.
d. Kelajuan dan perlajuan benda pada saat itu.
e. Energi kinetik benda pada saat itu.
8. Ditentukan persaman gerak getar adalah y = 10 sin 50pt, y dalam cm dan t dalam detik.
Ditanyakan :
a. Persamaan percepatannya.
b. Percepatan maksimumnya.
c. Bila suatu saat fasenya = 1/5, telah berapa detik benda bergetar.
d. Hitung panjang simpangan pada saat soal 8c.
e. Hitung besarnya kecepatan getar pada saat t = 1/75 detik.
9. Kecepatan maksimum suatu gerak harmonis sederhana 7 m/s dan percepatan maksimumnya
20 m/s2. Hitunglah amplitudonya.
10. Suatu benda melakukan GHS pada saat simpangannya 10 cm di atas titik setimbang
mempunyai kecepatan ½ kali kecepatan maksimumnya arah geraknya ke bawah, sedang
percepatan maksimum GHS adalah 8000p2 cm/s2 Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai itu.