Anda di halaman 1dari 7

pejabat adalah pelayan rakyat, bukan tuan bagi rakyat; juga bukan pelayan bagi pemilik modal, apalagi

pelayan pihak asing. Namun, realitanya menunjukkan sebaliknya. Banyak kepentingan dan
kemaslahatan rakyat yang terabaikan atau sengaja diabaikan. Pelayanan dan pengurusan kepentingan
rakyat sering hanya menjadi janji politik yang jauh dari realitanya; semata-mata untuk mempertahankan
kekuasaan dan jabatan.
Untuk itulah sudah selayaknya pemimpin/ pemerintah merenungkan pesan-pesan dari rasulullah berikut
agar tidakcelaka dunia dan lebih-lebih akhirat kelak :
Rasulullah saw. bersabda, sebagaimana pernah dituturkan Aisyah r.a.:
“Sesungguhnya celakanya umat-umat sebelum kalian karena jika orang mulia mereka mencuri, mereka
membiarkannya; jika orang lemah mencuri, mereka menerapkan hukuman atasnya.” (HR at-Tirmidzi).

Rasulullah saw. bersabda:


“Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR Abu Nu‘aim).

Karena itu, tugas pemimpin adalah melayani umat, yaitu memelihara segala urusan dan kemaslahatan
mereka. Rasulullah saw. bersabda:

“Seorang pemimpin (penguasa) adalah pemelihara; dia bertanggungjawab atas pemeliharaan mereka.
(HR al-Bukhari).

Rasulullah saw. juga mengingatkan:


“Tidak seorang hamba pun yang diserahi oleh Allah untuk memelihara dan mengurusi kemaslahatan
rakyat lalu dia tidak melingkupi rakyat dengan nasihat kecuali ia tidak akan mencium harumnya surga.
(HR. Bukhari).

“Sesungguhnya seburuk-buruk pemimpin adalah al-Hathamah (mereka yang menzalimi rakyatnya dan
tidak menyayangi mereka). (HR. Muslim).

"Sebaik-baik pemimpin adalah mereka yang kalian cintai dan mencintai kalian, yang kalian doakan dan
mereka mendoakan kalian. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kalian benci dan mereka
membenci kalian, yang kalian laknat dan mereka melaknat kalian." (HR Muslim).

Bahkan di hadapan Allah, pemimpin zalim yang dibenci rakyat seperti itu akan mendapat azab yang
sangat pedih. Rasulullah saw. bersabda:
»‫ُون‬ ِ ‫ت َز ْو َج َها َوإِ َما ُم َق ْو ٍم َو ُه ْم لَ ُه َك‬
َ ‫اره‬ َ ‫ان امْ َرأَةٌ َع‬
ْ ‫ص‬ ِ ‫اس َع َذابًا َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة ْاث َن‬
ِ ‫«أَ َش ُّد ال َّن‬
Manusia yang paling keras sisksaannya pada Hari Kiamat kelak ada dua: wanita yang bermaksiat
terhadap suaminya dan pemimpin suatu kaum, sementara kaum itu membencinya. (HR at-Tirmidzi).

Tidak kalah kerasnya adalah ancaman yang diberikan Allah kepada para pemimpin yang menilap harta
rakyat. Rasulullah saw. bersabda:
»‫ُوت َوه َُو َغاشٌّ ل َِرعِ َّي ِت ِه إِالَّ َحرَّ َم هللاُ َعلَ ْي ِه ْال َج َّن َة‬ ُ ‫« َما مِنْ َع ْب ٍد َيسْ َترْ عِ ي ِه هللاُ َرعِ ي ًَّة َيم‬
ُ ‫ُوت َي ْو َم َيم‬
Tidak seorang hamba pun yang diserahi Allah memelihara dan mengurus (kepentingan) rakyat
meninggal, sementara ia menipu rakyatnya, kecuali Allah mengharamkan atas dirinya surga. (HR
Muslim, Ahmad, dan ad-Darimi).

Termasuk penipuan adalah jika seorang pejabat mengambil harta di luar gajinya (dapat berupa hadiah,
imbalan, apalagi hasil korupsi). Rasulullah saw. bersabda:
»‫« َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ َمنْ ُع ِّم َل ِم ْن ُك ْم لَ َنا َعلَى َع َم ٍل َف َك َت َم َنا ِم ْن ُه م ِْخ َي ًطا َف َما َف ْو َق ُه َفه َُو ُغ ٌّل َيأْتِي ِب ِه َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة‬
Wahai manusia, siapa saja di antara kalian yang diangkat menjadi pegawai kami untuk melaksanakan
suatu aktivitas, lalu ia menipu kami terhadap penghasilannya dengan indikator tertentu, maka
(ketahuilah) sesungguhnya apa yang lebih dari penghasilannya adalah harta haram (ghull) yang akan
dibawanya pada Hari Kiamat. (HR Abu Dawud).

Di antara pengkhiatanan penguasa adalah jika ia menyerahkan jabatan kepada orang yang tidak layak.
Biasanya ini karena unsur nepotisme. Jabatan adalah amanah dan harus diserahkan kepada yang layak
memegangnya. Rasulullah saw. bersabda:
»‫اع ُت َها َقا َل إِ َذا وُ ِّس َد ْاألَ ْم ُر إِلَى َغي ِْر أَهْ لِ ِه َفا ْن َتظِ رْ السَّا َع َة‬
َ ‫ض‬ َ ‫ت ْاألَ َما َن ُة َفا ْن َتظِ رْ الس‬
َ ‫َّاع َة َقا َل َكي‬
َ ِ‫ْف إ‬ ُ ‫« َفإِ َذا‬
ْ ‫ضي َِّع‬
“Apabila amanah telah dilalaikan maka tunggulah saat kehancuran. Ditanyakan, “Wahai Rasulullah,
bagaimana dilalaikannya?” Beliau menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang tidak layak
maka tunggulah saat kehancurannya.” (HR al-Bukhari dan Ahmad).

Pemimpin dengan karakter-karakter di atas adalah pemimpin zalim, termasuk makhluk yang paling
dibenci dihadapan Allah. Rasulullah saw. bersabda:

ُ ‫هللا إِ َما ٌم َعا ِد ٌل َو أَ ْب َغ‬


»‫ض ُه ْم إِ َما ٌم َجا ِئ ٌر‬ ِ ‫«أَ َحبُّ ْال َخ ْل ِق إِلَى‬
Makhluk yang paling dicintai Alah adalah pemimpin yang adil dan yang paling dibenci-Nya adalah
pemimpin yang zalim. (HR Ahmad).

Oleh karena itu, siapa saja yang sedang atau akan memegang suatu jabatan rendah maupun tinggi,
hendaklah mengupayakan diri sekuat kemampuan untuk menjadi orang yang adil. Pemimpin adil tidak
akan bisa diwujudkan kecuali dengan menerapkan Islam secara total, karena keadilan hanya ada dalam
Islam.
Bagi kita rakyat kebanyakan, tentu yang diharapkan selalu adalah para pemimpin yang mencintai dan
mendoakan kita, yang selalu menasihati dan bersikap adil kepada kita. Namun, pemimpin adil ini
menuntut peran serta rakyat secara keseluruhan untuk mewujudkannya. Rakyat hendaklah selalu
menjalankan kewajiban untuk melakukan amar makruf nahi munkar terhadap pemimpin yang
menyimpang sekecil apapun. Dengan aktivitas inilah siksa tidak akan ditimpakan oleh Allah secara umum
kepada mereka.
Hendaklah kita, rakyat kebanyakan, selalu mendorong pemimpin untuk mengikuti dan menerapkan
Islam secara keseluruhan. Sebab, tidak akan terwujud pemimpin yang adil, bahkan tidak mungkin
terwujud keadilan, kecuali dengan mengikuti dan menerapkan Islam secara keseluruhan. Sistem-sistem
selain Islam yang diterapkan saat ini telah terbukti gagal dalam mewujudkan pemimpin yang adil dan
melahirkan keadilan. Sistem selain Islam terbukti banyak menghasilkan pemimpin yang zalim dan
mengabaikan kepentingan rakyat.
Akhirul kalam, marilah kita berdoa sebagaimana Rasulullah saw. pernah berdoa kepada Allah:
»‫«اللَّ ُه َّم َمنْ َول َِي مِنْ أَ ْم ِر أ ُ َّمتِي َش ْي ًئا َف َش َّق َعلَي ِْه ْم َفا ْشقُ ْق َعلَ ْي ِه َو َمنْ َول َِي مِنْ أَمْ ِر أ ُ َّمتِي َش ْي ًئا َف َرفَقَ ِب ِه ْم َفارْ فُ ْق ِب ِه‬
Ya Allah, siapa saja yang memegang urusan ummatku dan bersikap memberatkan atau menyulitkan
mereka, maka balaslah dengan perlakuan yang sama. Siapa saja yang memegang urusan umatku lalu
bersikap lembut kepada mereka, balaslah dengan perlakuan yang sama. (HR Muslim).

Wallâh a‘lam bi ash-shawâb.

Biasanya sebelum meninggalkan dunia ini, sebagian orang ada yang mengucapkan kata-
kata atau juga berupa pesan-pesan terakhir mereka. Berikut ini adalah kumpulan kata-
kata atau pesan terakhir dari orang-orang terkenal. Semoga kita dapat mengambil hikmah
dari mereka yang sudah pergi mendahului kita… Ini dia

Ummatii … ummatii … ummatii

(Umatku … umatku … umatku)

Rasul Muhammad Saw, Nabi dan Rasul terakhir.

Tahu kamu kalau aku ngomong blak-blakan. Aku yakin akan terjadi perang saudara.
Kalau perang dengan bangsa lain, kita bisa membedakan fisiknya. Tapi dengan bangsa
sendiri, itu sangat sulit. Lebih baik aku robek diriku sendiri, aku yang mati daripada
rakyatku yang perang. Aku tidak sudi minta suaka ke negeri orang.

Bung Karno, dibisikkan kepada Putu Sugianitri ajudannya sebelum ajal.

Tuhanku, Tuhanku ….

Chairil Anwar, Penyair Angkatan 45

Is someone hurt?

(Adakah orang lain yang terluka?)

Robert F. Kennedy kepada istrinya setelah dia tertembak dan sebelum koma

I’ll be in Hell before you start breakfast!

(Saya akan berada di neraka sebelum kamu memulai sarapanmu !)

“Black Jack” Ketchum, perampok kereta api


Don’t worry…it’s not loaded…

(Jangan khawatir … pistol ini belum siap pelurunya …)

Terry Kath, musisi rock Chicago Transit Authority ketika ia membersihkan pistolnya dan
menarik pelatuknya

Die, my dear? Why that’s the last thing I’ll do!

(Matikah aku, sayangku ? Mengapa hal itu yang terakhir yang akan kualami.)

Groucho Marx, Komedian Amerika

Go on, get out! Last words are for fools who haven’t said enough!

(Ayolah, semua keluar ! Kata-kata terakhir hanyalah kebodohan bagi siapa saja yang
berkata cukup !)

Karl Marx, ketika ditanya oleh pembantunya apa kata-kata terakhirnya.

I have a terrific headache.

(Saya merasa sakit kepala yang luar biasa.)

Franklin Delano Roosevelt, presiden ke-32 USA.

I’d hate to die twice. It’s so boring.

(Saya benci kalau harus mati dua kali. Kematian ternyata begitu membosankan.)

Richard Feynman, Fisikawan Amerika

I have not told half of what I saw.

(Saya belum mengungkapkan separuh dari apa yang kulihat.)

Marco Polo,Penjelajah dunia

Lord help my poor soul

(Tuhan, tolong jiwaku yang malang)

Edgar Allan Poe, penulis Amerika

Thank God. I’m tired of being the funniest person in the room.
(Terimakasih Tuhan. Saya lelah untuk menjadi orang paling lucu di ruangan ini.)

Del Close,komedian Amerika.

I don’t have the passion anymore, and so remember, it’s better to burn out than to fade
away. Peace, Love, Empathy. Kurt Cobain.

(Aku sudah tidak bergairah lagi, dan ingatlah, tubuh ini lebih baik dibakar hingga musnah
daripada dikuburkan. Damai, cinta, kasih. Dari Kurt Cobain.)

Kurt Cobain, vokalis dan gitaris grup musik Nirvana dalam catatan bunuh dirinya. —-
>idolaku

It’s very beautiful over there.

(Di sana ternyata begitu indah.)

Thomas Alva Edison,penemu bola lampu listrik.

Don’t worry, relax!

(Jangan khawatir, santai saja!)

Rajiv Gandhi, PM India kepada staf keamanannya beberapa menit sebelum dibunuh oleh
bom bunuh diri.

No! I didn’t come here to make a speech. I came here to die.

(Tidak! Saya ke sini bukan mau berpidato. Saya kesini untuk mati.)

Crawford Goldsby a.k.a. Cherokee Bill, ketika ditanya apa yang akan dikatakannya
sebelum dia digantung.

I know you’ve come to kill me. Shoot, you are only going to kill a man.

(Saya tahu kamu datang untuk membunuhku. Tembaklah, kamu hanya akan membunuh
seorang manusia.)

Che Guevara, Pemimpin Revolusi Marxis Argentina.

I’m tired of fighting.

(Saya dibikin cape oleh pertempuran ini.)

Harry Houdini,pesulap
I see black light.

(Saya melihat cahaya hitam.)

Victor Hugo, penulis Perancis.

Let me go to the Father’s house.

(Lepaskan aku menuju rumah Bapaku.)

Pope John Paul II, Paus ke-263.

I’m bored with it all.

(Saya sedang bosan dengan semua ini.)

Winston Churchill, PM Inggris pada PD II, sebelum koma dan meninggal sembilan hari
kemudian.

Jesus, I love you. Jesus, I love you.

(Jesus, aku cinta engkau. Jesus, aku cinta engkau.)

Mother Teresa, suster dari Albania.

Don’t disturb my circles!

(Jangan ganggu lingkaranku !)

Archimedes, ilmuwan Yunani.

I hope the exit is joyful and hope never to return.

(Aku berharap jalan keluar ini penuh dengan kegembiraan dan berharap tidak akan
pernah kembali lagi.)

Frida Kahlo, Pelukis Mexico.

They couldn’t hit an elephant at this distance.

(Mereka tidak akan bisa menjatuhkan satu gajah pun pada jarak ini.)

General John Sedgwick, Union Commander dalam U.S. Civil War, yang ditembak
beberapa menit setelah mengucapkan ini.

Dying is easy, comedy is hard.


(Mati itu mudah, meluculah yang sulit)

George Bernard Shaw, novelis, kritikus, politikus dll.

I’m losing.

(Saya sedang kalah.)

Frank Sinatra, penyanyi dan bintang film Amerika.

Crito, I owe a cock to Asclepius. Will you remember to pay the debt?

(Crito, aku berhutang seekor ayam pada Asclepius. Akan ingatkah kamu untuk membayar
hutangku itu?)

Socrates, filsuf dari Yunani.

Incoming search terms:

ciri orang mau meninggal,kata kata untuk orang meninggal,kata kata mau mati,ciri ciri orang
mau meninggal,kata bijak che guevara,ciri-ciri orang meninggal,ciri-ciri orang mau
meninggal,pesan pesan terakhir,ciri-ciri orang akan meninggal,ciri2 orang mau mati,pesan orang
bijak,kata-kata untuk orang meninggal,kata orang mau mati,kata kata untuk orang yang sudah
meninggal,kata terakhir che guevara,ciri-ciri orang mau mati,kata-kata orang meninggal,ciri-ciri
orang yang mau meninggal,kata2 mau mati,kata kata orang meninggal

Anda mungkin juga menyukai