Anda di halaman 1dari 4

Terbit Setiap Malam Rabu.

Edisi 10 Maret 2011

PERBANDINGAN ILMU DAN IBADAT


OLEH:
HABIB MUHSIN BILFAGIH, S. Ag

Ada sebuah hadist populer yang bahwa hadis Nabi di atas adalah dha’if,
bunyinya kalau tidak salah, kurang lebih, dan akhirnya menjadikan mereka puas
begini: “Dua rakaat shalat orang alim dalam ketidaktahuannya. Sayyidina Ali
adalah lebih baik daripada seribu rakaat pernah berkata, “Ada kelompok orang
shalat orang bodoh.” Juga ada hadis lain yang membuat punggungku patah,
yang bisa saya tambahkan untuk pertama, orang bodoh yang puas dengan
memperkuatnya lagi yakni: “Tidur seorang kebodohannya; dan kedua orang alim yang
alim lebih baik daripada ibadat seorang tidak mengamalkan ilmunya.”
jahil”. Jadi, dapat dikatakan bahwa jika
pada tengah malam seorang alim terlelap Dengan melihat apa yang
tidur, sedangkan seorang jahil bangun dan disampaikan Sayyidina Ali, sebetulnya
melakukan shalat, maka tidurnya orang orang-orang berilmu juga akan
alim itu lebih baik daripada ibadatnya menghadapi siksaan yang lebih besar
orang yang tidak berilmu. daripada orang bodoh. Ketika seorang
alim berbuat sebuah kesalahan (dosa),
Dari sini barangkali ada yang maka dosanya dilipatgandakan. Dengan
berpikir, “Tidak adil rasanya kata lain; seorang jahil berbuat dosa, itu
keistimewaan yang diberikan kepada karena ketidaktahuannya; sedangkan
orang alim, sampai-sampai tidurnya saja orang alim berbuat dosa karena
menandingi ibadatnya orang jahil.” Ada ketahuannya. Perlu juga diketahui, bahwa
orang yang mempersoalkan, menggugat walaupun kita sering melakukan hal-hal
hadis ini; terutama orang-orang jahil. yang dianggap baik, namun sempat kita
Bahkan, jika ada kesempatan, mereka melakukan kesalahan yang fatal, maka
ingin membuka-buka, mencari keterangan imbasnya-pun sangat fatal. Mengutip apa

KOLOM INFO
Majelis Ta’lim Darul Hikam Sulawesi Utara mengundang kepada seluruh jama’ah Muslim untuk
dapat menghadiri amaliyah rutin setiap Selasa pukul 19.00 Wita bertempat di Sekretariat
Majelis Jl. Cendrawasih Lingkungan 2 Kelurahan Malendeng Kecamatan Tikala Manado,
(sebelah gereja Pantekosta) Agenda; pembacaan Ratib al-Haddad, Maulid Habsyi (Shimtut
Durar), dan Tausiah/diskusi bersama Habib Muhsin Bilfagih, S. Ag.
Habib. Muhsin Bilfagih, S. Ag Halaman: 2

yang pernah diungkapkan Prof. Quraisy awal di atas untuk menunjukkan betapa
Syihab, walaupun orang itu sehat kekar berharganya ilmu; bahkan, usaha untuk
karena sering melakukan olah-raga, akan mencari ilmu jauh lebih dihargai daripada
tetapi ia mencoba meminum racun yang berzikir. Jika dibandingkan dengan
sangat bahaya, maka jangan berharap berzikir, mencari ilmu itu lebih utama.
kesehatanpun akan berlanjut. Sama Rasulullah pernah masuk ke sebuah
halnya dengan orang yang dalam majelis. Di majelis itu, tampak ada dua
hidupnya sering melakukan kebajikan, kelompok; yang pertama sedang berzikir,
naum sesekali ia melakukan kesalahan dan yang kedua sedang mempelajari ilmu.
yang dosanya memang dianggap besar Rasulullah bersabda, “Kelompok pertama
pula, maka jangan berharap bahwa surga adalah kelompok yang baik. Mudah-
menantinya. Begitu juga sebaliknya, jika mudahan Allah mengampuni mereka.
manusia yang didalam hidupnya sering Sedangkan kelompok kedua sedang
melakukan maksiat, namun tiba-tiba ia mempelajari ilmu; mudah-mudahan Allah
melakukan perbuatan baik yang sangat membimbing mereka ke jalan yang lurus.”
berpahala, maka dengan perbuatan baik
itu ia dijamin masuk surga oleh Allah swt. Rasulullah Hadir Karena Ilmu

Artinnya, apapun di dalam hidup ini Dari sini dapat dikatakan apa yang
tentu memiliki konsekuensi tersendiri, menjadi maksud Rasulullah, barangkali,
maka kita-pun harus siap dengan hal itu. merujuk pada ayat Al-Qur’an yang
Begitu juga halnya dengan fenomena menyatakan bahwa salah satu tugas
orang bodoh dengan orang alim tadi. dibangkitkannya beliau sebagai rasul ialah
Dalam sebuah ayat Al-Qur’an disebutkan, mengajarkan ilmu: Huwa al-ladzi ba’atsa fi
Allah mengampuni orang-orang yang al-ummiyin rasulan yatlu ayatih. Dialah
bodoh karena kebodohannya. Orang yang telah mengutus di kalangan orang-
berilmu juga menggugat keterangan yang orang ummi seorang rasul untuk
menyebutkan bahwa siksaan orang pintar membacakan ayat-ayat-Nya (Q.S. Al-
–ketika ia berbuat dosa– dilipatgandakan, Jummu’ah: 2). Dan sabdanya, “Innama
sementara orang-orang jahil tidak. bu’itstu mu’alliman. Sesungguhnya aku
Disitulah letak keadilan ilahi. Bahwa, diutus sebagai seorang yang mengajarkan
keadilan Allah jangan diterma dengan akal ilmu.” Beliau bersabda lagi, “Jika kamu
(rasio) melainkan dengan perasaan bangun pagi hari dan membuka satu bab
(iman), beda halnya dengan keadilan ilmu pengetahuan, itu lebih baik bagi kamu
manusia, yang saya kira sangat perlu daripada ibadat semalam suntuk.” Jadi,
untuk dihadapi dengan logika, agar bisa orang yang salat Tahajjud, tidak tidur satu
mengkritisi apa yang menjadi buah karya saat pun, pahalanya kalah besar dari
manusia itu sendiri. orang yang mempelajari satu bab ilmu.
Disini terlihat bahwa Islam itu sendiri
Saya juga ingin mengajak bahwa lebih mengutamakan ilmu dibanding
bagimana kita memahami hadits pada ibadat (saya lebih sepakat mengatakan
Perbandingan Ilmu dan Ibadat Halaman: 3

bahwa orang yang mencari ilmu bisa SEBUAH REFRLEKSI


dikatakan sedang beribadat, sedangkan SURAT DARI SEORANG AYAH
orang yang beribadat belum tentu SURAT BUAT ANAKKU.
berilmu). Yang paling baik adalah orang Oleh : Habib Muhsin Bilfagih, S. Ag
yang banyak berzikir, sekaligus banyak
mempelajari ilmu. Nak...!

Menjadi ayah itu indah dan mulia.


Pada perkembangan mutakhir,
ternyata banyak orang yang merasa Besar kecemasan ayah ketika menanti
nikmat dengan menghadiri majelis zikir kelahiranmu dulu, dan belum hilang
daripada majelis ilmu. Inilah yang hingga saat ini.
menyebabkan orang Islam ketinggalan Kecemasan yang indah, karena hal itu
dalam menghadapi perkembangan ilmu didasari dengan sebuah cinta yang hakiki.
pengetahuan dari bangsa-bangsa lain. Meskipun demikian, ketahuilah nak,
bahwa menjadi ayah itu berat dan sulit.
Timbul pertanyaan mengapa umat
Islam terbelakang sedangkan umat non- Tapi, ayah akui, sepanjang masa
muslim maju?. Salah satu di antara kehadiranmu disisi ayah, ayah seperti
menemui makna dan semakin menyadari
jawabannya adalah karena pernah, dalam
tugas kebapaan ini terhadap dirimu.
perkembangan umat Islam, kita lebih Sepanjang kelahiranmu, merupakan salah
mengutamakan majelis zikir daripada satu masa terindah dan yang paling ayah
majelis ilmu. Sekarang tampaknya kita banggakan didepan siapapun, bahkan di
harus menggeser lagi perhatian seperti itu hadapan Tuhan disaat ayah duduk
supaya kita memperhatikan majelis ilmu, berduaan dengan-Nya hingga saat usia
untuk menutupi kekurangan ibadat, bukan senja ini.
mengganti ibadat. Anakku, saat pertama engkau hadir,
kucium dan kupeluk dirimu sebagai
Betapapun banyaknya ibadat-ibadat untaian cinta ayah dan ibumu, hal ini
yang kita lakukan, masih banyak sebagai bukti bahya ayah dan ibumu tak
kekurangannya dibandingkan dengan lagi terpisahkan oleh apapun jua.
anugerah Allah kepada kita. Untuk
Tapi seiring waktu, ketika engkau satu kali
menutupi kekurangan itulah, kita
saja berkata, tidak..! Maka timbul
menghadirkan majelis-majelis ilmu, kesadaran ayah tentang siapa engkau yang
membaca buku, mempelajari satu bab dari sesungguhnya, bahwa engkau bukan milik
buku; bukan buku agama saja, tetapi juga ayah apatahlagi ibumu, bahkan engkau
berbagai buku ilmu pengetahuan. adalah milik Tuhan! Tak ada hak ayah
menuntut pengabdian dirimu, karena
Wallahu ‘alam bi shawab... pengabdianmu semata-mata hanya untuk
Tuhan.

Nak! Sejak saat itu, usaha ayah satu


satunya adalah mendekatkanmu kepada
Halaman 4

kepada sang pemilik dirimu yang


sebenarnya. Tugas ayah bukan untuk KOLOM MUTIARA
membuatmu dikagumi orang lain, tetapi AL-HIKAM
agar engkau dikagumi dan dicintai oleh
Umur lanjut boleh di kata
Tuhan.
Rambut menjelma uban merata
Inilah usaha terberat ayah, karena hal ini Gigi tanggal rabunlah mata
mengandung makna, ayah harus lebih Kuping pendengar berkurang nyata.
dulu memberi contoh kepadamu untuk
dekat dengan Tuhan,, keinginan ayah Uban merata atas kepala
harus lebih dulu sesuai keinginan Tuhan, Mata rabun kuranglah nyala
agar perjalananmu mendekati Tuhan tak Pendengar sudah berkurang pula
lagi sulit. Cucu menangis sangka biola.

Anakku..! Kita pun memulai perjalanan Itulah berita datang berulang


berdua, tak pernah dirimu ayah hindarkan Alamat orang di panggil pulang
dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Ayah Kadar bernanti ajal menjelang
cuma menggegam jari - jemarimu dan Entah pagi entahlah petang.
merapatkan jiwa kita satu sama lain agar
dapat kau rasakan perjalanan rohaniayah (Disadur dari buku Sya’ir Wasiat Ayah, karangan
yang sebenarnya. Saat engkau mengeluh Syekh Abd. Samad Bachdlar)
letih berjalan, ayah kuatkan engkau
karena kita tak boleh berhenti. Perjalanan
mengenal Tuhan tak letih, apalagi PEMBERITAHUAN
berhenti. Karena berhenti berarti Mati ! - MAJELIS TA’LIM DARUL HIKAM
Inilah kata-kata ayah setiap kali memeluk CABANG KEMA MENGUNDANG KEPADA
dan menghapus airmatamu setiap kali kau SELURUH JAMA’AH UNTUK MENGIKUTI
hampir berputus asa. KEGIATAN RUTIN SETIAP MALAM
SENIN BA’DA ISYA. BERTEMPAT DI
Akhirnya wahai anakku, jika nanti ketika SEKRETARIAT MAJELIS (KEDIAMAN
semua manusia sudah dikumpulkan SAHABAT RIFANDI BANDU. CP.
085342336336)
dihadapan Tuhan, dan ayah dapati jarak
ayah amat jauh dari ilahi, maka ayah akan - PENGURUS MAJELIS TA’LIM DARUL
ikhlas karena seperti itulah keadaan ayah HIKAM CABANG BITUNG,
selama didunia. Tapi nak, kalau boleh MENGUNDANG JAMA’AH KAUM
ayah berharap, ayah ingin saat itu ayah MUSLIMIN UNTUK MENGIKUTI KAJIAN
RUTIN SETIAP MALAM JUM’AT. DI
melihatmu dekat dengan Tuhan, Ayah KEDIAMAN BAPAK RIDWAN AHMAD.
akan bangga nak. Karena itulah bukti (CP. 081340879955)
bahwa semua titipan bisa kita kembalikan
kepada pemiliknya. *** ***

Anda mungkin juga menyukai