Anda di halaman 1dari 9

ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

1. Menghitung harga pokok secara tradisional dengan pendekatan volume based


costing
Laporan biaya produksi harus disajikan untuk tiap-tiap departement produksi yang ada.
Sehingga untuk departemen I dan II harus dibuat laporan sendiri-sendiri. Dalam kedua
laporan tersebut dapat digambarkan hubungan transaksi biaya yang terjadi di kedua
departement I dan II. Hubungan tersebut dapat dilihat pada bagian C laporan biaya
produksi departemen I dan memuat berapa perhitungan biaya produk yang masih dalam
proses akhir. Biaya yang ditranfer ke departement II mencerminkan berapa biaya-biaya
yang terserap ke dalam produk di departement II.
Proses penyusunan dan pengghitungan biaya pokok barang yang diproduksi adalah
Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung +
Overhead pabrikasi yang dibebabankan +
Jumlah biaya pabrikasi =
Saldo awal rekening barang dalam proses +
Saldo akhir rekening barang dalam proses -
Biaya pokok barang yang diproduksi =
Untuk mencatat transper biaya pokok pekerjaan X dari rekening barang dalam proses ke
rekening barang jadi adalah :
Barang jadi debit
Barang dalam proses kredit
(untuk mencatat biaya pokok pekerjaan X)

1 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV


2. Identifikasi aktivitas ABC sistem
Terdapat empat tingkat umum aktivitas, dimana masing-masing tingkat aktivitas tersebut
dibagi-bagi menjadi pusat-pusat aktivitas tertentu. keempat pusat aktivitas tersebut
adalah:
 Unit level activities (aktivitas tingkat unit) yang dilakukan setiap kali setiap unit
produk diproduksi. Aktivitas-aktivitas tingkat unit adalah aktivitas-aktivitas yang
muncul sebagai akibat jumlah volume produksi yang melaui sebuah fasilitas produksi.
Aktivitas-aktivitas tingkat unit merupakan aktivitas-aktivitas repetitif. Aktivitas
tenaga kerja langsung dan mesin merupakan contoh aktivitas-aktivitas tingkat unit.
Biaya- biaya aktivitas ini bervariasi menurut jumlah unit yang dihasilkan.
Contohnya konsumsi listrik merupakan fungsi dari lamanya jam mesin yang
dibutuhkan untuk merampungkan semua unit produk dan karena itu akan dianggap
sebgai unit level aktivities.
 Batch level aktivities (aktivitas tingkat batch produk) yang dilakukan setiap kali satu
gugus produk ditangani atau diproses, mencakup tugas-tugas seperti kesempatan
pesanan pembelian, penyiapan perlengkapan produksi, pengiriman produk kepada
pelanggan dan penerimaan bahan baku. Biaya-biaya pada tingkat gugus atau batch ini
dihasilkan menurut jumlah gugus produk yang diproses ketimbang berdasarkan
jumlah unit yang diproduksi, jumlah unit yang dijual atau ukuran volume lainnya.
 Product level activities (aktivitas tingkat produk) yang dilakukan karena dibutuhkan
untuk menopang produksi setiap jenis produk yang berlainan.aktivitas ini berkaitan
dengan produk tertentu yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas-aktivitas ini
mendukung produksi dan penjualan masing-masing produk. Semakin banyak produk
dan lini produk maka semakin tinggi biaya aktivitas-aktivitas tingkat produk.
 Fasility level activities (aktivitas tingkat aktivitas) yang mempertahankan fasilitas
proses pabrikasi umum, aktivitas ini biasanya digabung kedalam sebuah pusat
aktivitas tunggal karena aktivitas-aktivitas ini berkaitan dengan keseluruhan produksi
dan tidak dengan gugus spesifik tertentu ataupun produk tertentu yang diproduksi.
Biaya tingkat fasilitas meliputi unsur-unsur seperti manajemen pabrik, asuransi, pajak
bumi dan bangunan dan fasilitas-fasilitas recreational karyawan.

2 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV


Contoh-contoh pusat aktivitas pada keempat aktivitas tadi:
Unit level activities Fasility level activities
Contoh-contoh pusat aktivitas Contoh-contoh pusat aktivitas
Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan Penghunian pabrik, pelatihan dan
mesin seperti penggilingan, pemotongan dan administrasi personalia, pabrik umum.
pemeliharaan Contoh-contoh pemicu biaya
Contoh-contoh pemicu biaya Jam mesin, jam kerja langsung, banyaknya
Jam mesin, jam kerja, banyaknya unit karyawan, lamanya waktu pelatihan
keluaran Contoh-contoh biaya terselururi
Contoh-contoh biaya terselururi Gaji manajemen pabrik, penyusutan pabrik,
Biaya listrik, biaya tenaga kerja, biaya pajak bumi dan bangunan pabrik
keperluan pabrik, biaya pemeliharaan,
penyusutan perlengkapan pemeliharaan.
Batch level aktivities Product level activities
Contoh-contoh pusat aktivitas Contoh-contoh pusat aktivitas
Pemrosesan pemesanan produksi, Infeksi mutu produk, pengujian produk,
pemrosesan pesanan pembelian, pengesetan pengelolaan persediaan suku cadang, desain
perlengkapan produksi produk
Contoh-contoh pemicu biaya Contoh-contoh pemicu biaya
Banyaknya penerimaan bahan baku, Banyaknya inspeksi, lamanya waktu inspeksi
banyaknya pesanan yang diproses, kilogram frekuensi pengujian, lamanya waktu
bahan baku yang ditangani, banyaknya pengujian, lamanya waktu desain
pengesatan mesin, lamanya jam pengesetan Contoh-contoh biaya terselururi
mesin. Biaya kendali mutu, biaya pengujian fasilitas
Contoh-contoh biaya terselururi biaya administrasi suku cadang, biaya
Keperluan yang dikinsumsi, biaya karyawan rekayasa produk, biaya desain produk,
pengesetan, biaya klerikal, biaya karyawan penyusutan perlengkapan dan meisn khusus
untuk menangani bahan baku, penyusutan
perlengkapan kantor, pengesetan, dan
penanganan bahan baku

Pengidentifikasian pemicu-pemicu biaya:

3 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV


 Kemudahan pencarian data yang berkaitan dengan pemicu biaya
 Kadar terhadapnya pemicu biaya mengukur konsumsi aktual oleh produk dari
aktivitas yang terlibat.

3. Menjelaskan konsep cost level.


Setiap penentuan biaya pokok dasar aktivitas adalah sistem akuntansi yang terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Aktivitas
(activity) adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost
driver) yakni bertindak sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam
organisasi yaitu:
 Biaya-biaya ditelusuri ke aktivitas-aktivitas
 Aktivitas-aktivitas tadi lantas ditelurusuri ke produk-produk berdasarkan penggunaan
aktivitas oleh produk-produk tadi. Hal ini berarti biaya pembelian dibebankan ke
unsur-unsur pembelian, biaya perencanaan produk dibebankan kepada produk-produk
baru yang dirancang dan biaya pemberian bantuan kepada pelanggan dibebankan
kepada individu pelanggan
Konsep-konsep yang mendasari adalah:
 Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pelanggan akan mengkonsumsi sumber-sumber daya yang memerlukan uang.
Manager mengidentifikasi aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan oleh setiap
department serta sumber-sumber daya yang dikonsumsinya dan lantas memilih
pemicu biaya untuk setiap aktivitas tersebut.

Gambarnya:
Pelanggan-pelanggan
Dilayani oleh aktivitas-aktivitas
Aktivitas-aktivitas
Aktivitas-aktivitas mengkonsumsi sumber daya
Sumber-sumber daya
Sumber daya memerlukan uang
Biaya - biaya

4 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV


 Biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas-aktivitas haruslah dibebankan
kepada obyek biaya berdasarkan unit aktivitas yang dikonsumsi oleh obyek biaya
tersebut

Gambarnya:
Biaya biaya
Dibebankan ke sumber-sumber daya
Sumber-sumber daya
Dibebankan ke kumpulan biaya aktivitas
Aktivitas-aktivitas
Dibebankan kembali ke obyek-obyek biaya
Obyek - obyek biaya

Obyek biaya biasanya sebuah produk atau suatu jasa yang disediakan bagi seorang
pelanggan. Tergantung pada kebutuhan informasi pengambil keputusan, obyek biaya
bisa pelanggan itu sendiri. Sebagai besar pemicu biaya adalah ukuran-ukuran jumlah
transaksi yang terlibat dalam suatu aktivitas tertentu. Oleh karena itu, penentuan biaya
pokok dasar aktivitas disebut pula penentuan biaya pokok dasar transaksi. Contoh-contoh
transaksi yang berfungsi sebagai pemicu biaya adalah pesanan produksi, permintaan
bahan baku, pengesetan mesin, inspeksi produk, bahan baku yang diterima dan pesanan
yang dikirimkan. Terdapat dua alasan yang mendongkrak popularitas sistem penentuan
biaya pokok produk dasar aktivitas :
 Profitabilitas produk-produk dan pelanggan-pelanggan akan diukur secara lebih
akurat melalui sistem ABC. Seiring dengan meningkatnya kompetisi global,
keputusan-keputusan bauran produk, penentuan harga dan lainnya memerlukan
informasi biaya produk yang lebih akurat.
 Banyak manager yang menemukan kenyataan bahwa pengendalian biaya akan
dilakukan secara paling baik dengan memusatkan perhatian secara langsung pada
penggunaan aktivitas-aktivitas yang efisien, bukan terpusat pada produk

5 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV


4. Menghitung harga pokok berdasarkan ABC sistem
a. Alokasi tahap pertama : biaya departemen jasa dan biaya sumber daya pusat-pusat
aktivitas. Biaya listrik dialokasikan ke departemen-departemen produksi,. Dengan
demikian, biaya overhead departemen produk, tidak termasuk tenaga kerja langsung.
Pusat-pusat aktivitas ditentukan dengan mengalikan anggaran tenaga kerja tidak
langsung Rp.3.000.000 dengan persentase upaya yang dikerahkan untuk setiap
aktivitas.
Kalkulasi Kumpulan
Aktivitas-Aktivitas
Persentase Upaya Rp 3.000.000 x persentase upaya
Pengesetan 10:20=50% Rp 1.500.000
Inspeksi kendali mutu 4:20=20% Rp 600.000
Perubahan rekayasa 6:20=30% Rp 900.000
Jumlah 20 =100% Rp 3.000.000

b. Alokasi tahap kedua ;aktivitas-aktivitas ke produk-produk


Overhead yang dialokasikan
Produk R x (jumlah Produk M x (jumlah
kuantitas pemicu x membagi kuantitas pemicu x
Aktivitas pusat aktivitas dg jumlah membagi pusat aktivitas dg
kuantitas pemicu aktivitas) jumlah kuantitas pemicu
aktivitas)
Perakitan 10.000xRp.125=Rp.1.250.000 2.000xRp.125=RP.250.000
Pengecatan 2.000xRp.37,5=Rp75.000 6.000xRp.37,5=Rp225.000
Pengesetan 100xRp.12.500=Rp1.250.000 20xRp12.500=Rp.250.000
Inspeksi kendali 100xRp.825,27=Rp.582.527 3xRp.5.825=Rp17.475
mutu
Perubahan 9xRp.75.000= Rp.675.000 3xRp75.000=Rp.225.000
rekayasa Rp.3.832.527 Rp. 967.475
Unit produk yang +1.000 +1000
diolah
Biaya overhead Rp.3.833 Rp.967
perunit

5. Penyebab AM Tradisional Menjadi Sumber Distorsi


Sebenarnya ada dua faktor penyebab pembiayan berdasarkan konsep aktivitas.
Pertama : Banyak aktivitas di perusahaan merupakan biaya overhead yang bukan
tingkat unit aktivitas, kedua: pembuatan perusahaan dengan beragam produk.

6 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV


 Tingkat biaya non overhead
Team proyek ABC membentuk sistem pembiyaan hanya biaya overhead
diklasifikasikan ke tingkat unit aktivitas.
 Keaneka ragaman produk
Contohnya pembuatan tiga produk yang berbeda di dalam satu perusahaaan.

6. Uraian Tentang Tiga Kriteria Untuk Seleksi Cost Driver


 Tingkat hubungan
Pusat konsep dari ABC sistem ini adalah untuk menentukan biaya aktivitas masing-
masing lini produk atas dasar bagaimana masing-masing lini produk konsumen
diidentifikasi biayanya.
 Biaya pengukuran
Adalah design segala sistem informasi memerlukan biaya keuntungan dari
perdagangan.
 Perilaku efek
Sistem informasi yang potensial tidak hanya keputusan fasilitas tapi juga pengaruh
juga dari perilaku, ini bisa lebih baik atau buruk tergantung dari efek perilaku.
Satu hal yang penting bagi sebuah perusahaan adalah pengendalian biaya dalam
kegiatan atau proses produksi dan dikenal sebagai cost driver organisasi.
Sebelum kita mengidentifikasi mengenai cost driver organisasi terlebih dahulu kita
mengenal aktifitas atau kegiatan didalam perusahaan. Aktivitas/activity merupakan
ukuran sebuah perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa.
Contohnya yaitu tingkatan atau peringkat perusahaan seperti general
motors,Banyaknya jam kerja untuk perawatan pasien yang disediakan oleh rumah
sakit Massachussets General Hospital,dan prestasi dari jasa asuransi oleh Allstate dan
kegiatan lainnya.
Namun apabila kegiatan tersebut mengeluarkan biaya maka akan disebut sebagai cost
driver atau penggerak biaya. Contohnya perusahaan manufaktur, biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam suatu aktivitas yaitu pemakaian mesin,
penggunaan tenaga kerja inilah yang perlu didentifikasi oleh perusahaan sehingga
para karyawan dapat secara langsung mengetahui mengenai kegiatan-kegiatan
didalam perusahaan tempat ia bekerja.

7 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV


8 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV
9 Akuntansi Manajemen – Ringkasan Materi IV

Anda mungkin juga menyukai