Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KETERAMPILAN GURU PEMBIMBING DALAM

KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENGATASI MASALAH

SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS VIII

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SINGKAWANG

BAB I

A. Latar belakang

Harapan
Guru pembimbing dapat membantu meningkatkan prestasi siswa dalam belajar

Kenyataan
Masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar, sehingga prestasinya menurun

B. Masalah penelitian
A. Masalah umum
Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam konseling individual untuk
mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Singkawang
B. Masalah khusus
1. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam wawancara konseling untuk
mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang
2. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam attending untuk mengatasi
masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Singkawang
3. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam parafasing untuk mengatasi
masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Singkawang
4. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam Empati untuk mengatasi
masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Singkawang
5. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam merefleksikan perasaan
untuk mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang
6. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam konfrontasi untuk
mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang
7. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam mengambil inisiatif untuk
mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang
8. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam memberikan informasi
untuk mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang.
9. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam memberikan nasihat untuk
mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang.
10. Bagaimanakah keterampilan guru pembimbing dalam memberikan eksporasi
untuk mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk memperoleh informasi objektif mengenai keterampilan guru pembimbing
dalam konseling individual untuk mengatasi masalah siswa berprestasi rendah di
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singkawang.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan manfaat bagi pengembangan teori-teori bimbingan dan konseling
tentang pemahaman dan pengentasan.
b. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengembangan teori-teori
bimbingan dan konseling di sekolah, khususnya yang berkaitan dengan
keterampilan guru pembimbing dalam konseling individual untuk mengatasi
masalah siswa berprestasi rendah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
b. Bagi guru pembimbing
c. Bagi guru mata pelajaran
d. Bagi kepala sekolah
E. Ruang lingkup penelitian
1. Variabel penelitian
2. Definisi operasional
F. Prosedur penelitian
a. Metode dan bentuk penelitian
b. Populasi dan sampel
c. Teknik dan alat pengumpul data
G. Pengolahan dan analisis data
Rumus:
n
X%= x 100%
N

Keterangan :
X% = persentase yang dicari
n = hasil observasi
N = jumlah sampel (Moh. Ali, 1998: 177)

H. PENUTUP

Kesimpulan dan saran


1. Keterampilan guru pembimbing yang diberikan kepada siswa benar-benar dapat
lebih optimal, dengan menggunakan berbagai cara misalnya pemberian informasi
agar siswa lebih bersemangat dalam berkonsultasi
2. Hendaknya langkah-langkah pelaksanaan program pertahankan dan seyogyanya
ditingkatkan agar mencapai tujuan yang lebih optimal
3. Guru pembimbing hendaknya mendorong minat siswa dalam mengikuti kegiatan
tesebut
4. Dalam penyampaian kegiatan harus menggunakan metode-metode yang
bervariasi.
5. Bagi sekolah hendaknya menyediakan ruangan bimbingan, agar tidak menyatu
dengan ruang pembelajaran reguler.
6. Hendaknya menjalin kerja sama dengan pihak terkait yang berhubungan dengan
peningkatan konseling individual pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai