PROPOSAL
Oleh:
Sholehah A1C408261
BANJARMASIN
2011
I. JUDUL: Pengaruh Penggunaan Siklus Belajar (Learning Cycle) terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X-3 SMA Negeri 4 Banjarmasin pada Pokok Bahasan Kalor dengan
Pendekatan Konstruktivistik.
V. MANFAAT PENELITIAN
Dengan terlaksananya penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Bagi guru, penelitian ini sangat bermanfaat sebagai alternatif untuk
mengembangkan kemampuan dalam melakukan penelitian tindakan kelas dan
menerapkan authentic assesment dalam model pembelajaran Learning Cycle.
2. Bagi siswa, penelitian ini merupakan salah satu alternatif yang dapat
meningkatkan keterampilan kooperatif antar siswa.
3. Bagi pembaca, dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan panduan untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan pembelajaran Learning Cycle
dengan pendekatan konstruktivistik.
VI. PENJELASAN ISTILAH DAN BATASAN MASALAH
6.1 Penjelasan Istilah
a. Pendekatan Konstruktivistik
Didefinisikan sebagai suatu pendekatan dimana siswa membangun pengetahuannya
secara mandiri dengan tidak terlepas dari pengalaman sehari-hari. Pembelajaran ini
menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran, karena siswa didorong untuk
menemukan berbagai kemungkinan dan mensintesiskannya secara terintegrasi. Tempo
dan fokus pelajaran diserahkan pada siswa, sehingga siswa dituntut untuk mandiri,
berfikir kritis dan kreatif.
b. Model Siklus Belajar (Learning Cycle)
Model siklus belajar adalah model pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan
konstruktivisme. Dalam pandangan ini, siklus belajar merupakan suatu cara berfikir dan
bertindak sesuai dengan bagaimana siswa tersebut belajar. Model siklus belajar ini
memiliki tiga fase, yaitu fase eksplorasi, fase pengenalan konsep dan fase penerapan
konsep. Dalam setiap fase terdapat evaluasi.
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran yang dapat dilihat dari skor perolehan tes sub sumatif yang diadakan pada
setiap akhir pembahasan suatu konsep.
6.2 Asumsi
a. Siswa mendapat perlakuan yang sama selama proses belajar mengajar.
b. Jawaban dan alasan yang diberikan siswa pada saat mengerjakan tes menunjukkan
kemampuan siswa terhadap penugasan materi Kalor.
B. Pendekatan Konstruktivistik
1. Fase Eksplorasi
G. Kerangka Berfikir
METODE PENELITIAN
Plan
Reflective
Action/ Observation
Revised Plan
Reflective
Action/ Observation
Revised Plan
Reflective
Action/ Observation
Empat tahap penelitian kelas yang dirumuskan oleh Hopkins (Budi, 2003:4) adalah sebagai
berikut:
3.1.1 Plan (Rencana Awal)
Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan
sesuatu. Rencana yang dilakukan meliputi:
a. Menyusun RPP pembelajaran kooperatif dengan Pendekatan Konstruktivisik untuk 3
siklus.
b. Menyusun LKS, Hand out, LP, dan media pembelajaran yang sesuai.
c. Menyusun lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan keterampilan kooperatif
siswa.
d. Membuat angket respon siswa terhadap pembelajaraan kooperatif dengan CTL,
Keterampilan kooperatif, suasana belajar, dan cara mengajar guru.
3.1.2 Action (Tindakan)
Tahap berikutnya adalah melakukan implementasi/tindakan dikelas yaitu memotivasi
dan menyampaikan tujuan, mengumpulkan data melalui pengamatan, membimbing siswa
untuk mempresentasikan data yang telah diperoleh melalui pengamatan, membimbing siswa
mengorganisasikan data, memberi kesempatan untuk memahami hubungan antar konsep
utama, mengevaluasi diskusi, dan akhirnya memberikan penghargaan kepada siswa yang
kinerjanya baik.
Pada siklus terakhir, siswa diminta mengisi angket respon siswa berkaitan dengan
proses pembelajaran, keterampilan kooperatif, suasana kelas, dan cara guru mengajar.
3.2 Subjek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 4 Banjarmasin pada
pokok bahasan Kalor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai Maret
2011.
3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
a. Model siklus belajar adalah model pembelajaran yang menerapkan pendekatan
konstruktivistik. Dalam hal ini, siklus belajar merupakan cara berfikir dan bertindak
sesuai dengan bagaimana cara siswa belajar. Model siklus belajar memiliki tiga fase,
yaitu fase eksplorasi, fase pengenalan konsep, dan fase penerapan konsep. Dalam setiap
fase terdapat fase evaluasi.
b. Ketuntasan belajar siswa ditekankan pada hasil belajar yang meliputi pengetahuan,
pemahaman, penerapan,analisis, dan sintesis. Ketuntasan belajar diukur berdasarkan
jumlah skor yang diperoleh pada masing-masing tes. Untuk mengukur kemampuan awal
siswa dilakukan tes awal siswa (pretes) dan setelah pembelajaran diberikan dilakukan tes
hasil belajar (posttes).
c. Keterlaksanaan RPP adalah keterlaksanaan dari fase-fase Model Siklus Belajar dengan
Pendekatan Konstruktivistik yang diukur dengan instrument pengamatan keterlaksanaan
pembelajaran.
d. Respon siswa adalah pendapat sisiwa mengenai proses pembelajaran dengan
menggunakan Model Siklus Belajar dengan pendekatan konstruktivistik., suasana belajar,
dan cara guru mengajar yang diukur dengan menggunakan angket respon siswa.
3.4.1 Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP yang dilakukan guru dan
Model Siklus Belajar. Observer adalah teman sejawat dan guru pengajar fisika di SMA
Negeri 4 Banjarmasin.
3.4.2 Tes
Soal pretes-posttes digunakan untuk mengetahui mengukur ketrampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiiki individu atau kelompok. Dimana tes yang
akan dilakukan dalam penelitian ini berupa tes awal dan tes akhir. tes awal dilakukan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai pokok bahasan kalor, sedangkan tes akhir
dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan kalor.
3.4.3 Angket
Angket yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui respon siswa dalam
memahami mata pelajaran Fisika pada pokok bahasan Kalor dengan Model Siklus Belajar
dengan menggunakan pendekatan Konstruktivistik. Angket ini diberikan setelah semua
tindakan pembelajaran selesai.
3.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi yang diambil dalam penelitian ini adalah foto dan rekaman video saat
proses pembelajaran berlangsung dan daftar nilai siswa kelas X-3.
Soal yang telah dibuat selanjutnya divalidasi oleh pakar atau praktisi, kemudian
dilakukan ujicoba instrumen tes pada siswa yang telah menerima materi fluida dinamis. Data
yang diperoleh dilakukan analisis sebagai berikut:
N XY ( X )( Y )
rxy
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y )2 }
.......................... (8.1)
Keterangan
rxy = koefisien korelasi
X = skor tes pada butir soal yang dicari validitas
Y = skor soal yang dicapai tes
N = jumlah peserta tes
X = jumlah skor butir tes yang diukur validitasnya
Keterangan :
r1/21/2 = koefisien korelasi belahan tes
r11 = koefisien korelasi reliabilitas
c. Taraf kesukaran
Taraf kesukaran soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya
suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Analisis tingkat kesukaran item tes digunakan rumus sebagai berikut:(Suharsimi, 2001:
208)
B
P
Js ................................................................................... (8.3)
BA BB
D PA PB.
J A JB ……………………….…………… (8.4)
D = daya pembeda
Lembar observasi terdiri dari lembar keterlaksanaan siklus belajar dengan pendekatan
konstuktivistik dan keterampilan kooperatif siswa.
3.5.5 Lembar Angket
P=
∑ K x 100 % …………………………………… (8.5)
∑N
Keterangan:P = Persentase keterlaksanaan RPP
K = Jumlah aspek yang terlaksana
N = jumlah keseluruhan aspek yang diamati
Persentase keterlaksanaan fase menggunakan kriteria sebagai berikut:
P = 0% - 24% (tidak terlaksana)
P = 25% - 49% (terlaksana kurang)
P = 50% - 74% (terlaksana baik)
P = 75% -100% (terlaksana sangat baik)
Keterangan:
Ketuntasan klasikal=
∑ Siswa yang tuntas secara individual x 100 %
∑ Siswa
Pembelajaran secara klasikal dikatakan tuntas apabila ¿ 85 % individu tuntas.
Langkah-langkah Keterangan
1. Menetapkan Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor-skor kuis
dasar)
Sedangkan langkah yang kedua digunakan untuk menghargai prestasi kelompok. Terdapat
tiga tingkat penghargaan terhadap prestasi kelompok, yaitu:
P=
∑ R x 100 % ……………………………………………. (8.8)
∑N
Keterangan P = Persentase
R = Jumlah respon
N = Jumlah keseluruhan respon
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta
M. Iskandar, Srini. 2001. Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif Untuk Mengatasi Kesulitan
Siswa Kelas I SMU Memahami Pokok Bahasan Alkana, alkena, Alkuna Dengan
Agustus 2001.