Anda di halaman 1dari 10

Modul 10

MATEMATIKA BISNIS

POKOK BAHASAN : PERSAMAAN LINIER


DOSEN : LIANAH, SE.,MCom.
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2008
MATRIKS

Tujuan Instruktusional :
Mahasiswa dapat mengenal, memahami dan memanfaatkannya dalam memecahkan
permasalahan pencarian akar-akar suatu persamaan.

Materi pembahasan :
1. Penyelesaian persamaan linear dengan invers matriks
2. Penyelesaian persamaan linear dengan metode cramer
3. Penyelesaian persamaan linear dengan metode eliminasi Gauss-Jordan

I. Penyelesaian Persamaan Linier dengan inverse matriks


Sebagaimana pada modul 9 pembahasan mengenai pencarian akar-
akar linier, kita mempelajari penyelesaian sistem persamaan linier dengan dua
persamaan dan dua variabel melalui metode eliminasi dan metode substitusi.
Kedua metode ini tampaknya tidak begitu sulit untuk memperoleh nilai
penyelesasian dari kedua variabel dalam persamaan. Tetapi, bila suatu sistem
persamaan linier yang meliputi lebih dari dua persamaan dan lebih dari dua
variabel, penyelesaiannya akan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu,
penyelesaian yang sulit ini dapat diatasi melalui penggunaan metode aljabar
matriks.

Dalam aljabar matriks, hal yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu


sistem persamaan linier adalah determinan dan inverse matriks. Karena, jika
sistem persamaan linier yang ditransformasikan ke dalam bentuk matriks, dan
ternyata matriks tersebut tidak mempunyai nilai inverse, maka sistem persamaan
linier tersebut tidak dapat diselesaikan, tetapi sebaliknya jika terdapat nilai
inverse dari matriks tersebut, maka sistem persamaan linier tersebut dapat
diselesaikan, atau sering disebut ada penyelesaiannya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
Matriks dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear. Misalkan terdapat sehimpun persamaan linear yang terdiri atas m
persamaan dengan n bilangan tertentu dapat disajikan dalam bentuk notasi
matriks. Sebagai contoh :

a11x1+ a12x2 + ……. + a1nxn =c1


a21x1+ a22x2 + ……. + a2nxn =c2

am1x1 + am2x2 + ……. + amnxn =cm


dapat ditulis menjadi
Amxn xnx1 = cmx1 jika m = n dan A mempunyai balikan maka notasi sistem
persamaan linear diatas dapat dituliskan menjadi :
xnx1 = A-1 mxn x cmx1

contoh :
Jika diketahui x + 2z + 3y = 14
4x + 5z + 7y = 35
7x + 8z + 9y = 50
carilah nilai x, z, y.

jawab : A = 1 2 3 x= x c= 14
4 5 7 z 35
7 8 9 y 50

det A = 6 berarti A-1 dapat dicari

A-1 = -11/6 1 -1/6


13/6 -2 5/6
-3/6 1 -3/6

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
x = A-1c = -11/6 1 -1/6 14 -11/6.14 + 35 + -1/6.50
13/6 -2 5/6 35 = 13/6.14 + -70 + 5/6.50
-3/6 1 -3/6 50 -3/6.14 + 35 + -3/6.50

35 – 34 1
72 – 70 = 2
35 – 32 3

menyelesaikan persamaan linear ini dapat pula dilakukan dengan kaidah


cramer atau cara determinan.

II. Penyelesaian persamaan linear dengan Metode Cramer


Salah satu metode yang sederhana dan praktis dalam menyelesaikan sistem
persamaan linier dengan menggunakan peralatan inverse matriks adalah
aturan cramer. Aturan Cramer ini pada dasarnya mula-mula menggunakan
peralatan inverse matriks, dan kemudian dalam proses penyelesaian
selanjutnya digunakan konsep determinan. Hal ini beralasan, karena salah
satu cara untuk memperoleh nilai inverse dari suatu matriks diperlukan nilai
determinannya. Jadi, nilai determinan akan menentukan apakah suatu
matriks mempunyai nilai inverse atau tidak.
Contoh : andaikan x + 2z +3y = 14
4x + 5z + 7y = 35
7x + 8z + 9y = 50 maka

det A = 1 2 3 det x = 14 2 3
4 5 7 =6 35 5 7 =6
7 8 9 50 8 9

det z = 1 14 3 det y = 1 2 14
4 35 7 = 12 4 5 35 = 18
7 50 9 7 8 50

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
sehingga x = det x / det A = 6 / 6 = 1
z = det z / det A = 12 / 6 = 2
y = det y / det A = 18 / 6 = 3

Selain metode Cramer, metode lain dalam penyelesaian sistem persamaan


linier adalah dengan menggunakan inverse matriks adalah metode eliminasi
Gauss-Jordan. Metode ini adalah suatu prosedur aljabar matriks yang
mentransformasikan suatu sistem persamaan linier ke dalam bentuk matriks
perbasaran (augmented matrix), dimana matiks koefisien ditempatkan
sebelah kiri dari vektor kolom konstanta K. Kemudian kita gunakan operasi
baris secara berulang-ulang pada matriks perbesaran sampai matriks
koefisien menjadi matriks identitas (In). Ini berarti bahwa, operasi baris telah
berakhir. Setelah itu, hasil akhirnya diperoleh dengan cara melihat pada
elemen-elemen yang terdapat pada kolom konstanta K yang bersesuaian.
Penyelesaian persamaan linier dengan metode ini tidak akan dibahas lebih
lanjut, yang dibahas adalah dengan metode Cramer dan matriks saja.

Latihan :

1. Diketahui 3x – z + y = 11
x + 5z – 2y = – 11
2x + 3z + 3y = 13
Carilah x,, z, dan, y dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.

2. Diketahui a + 4b – 2c = 3
3a + 2b + c = 10
2a + 3b + 2c = 14
Carilah a,, b, dan, c dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.

3. Diketahui 3x – 2z + 2y = 17
x + 6z – 4y = 1
6x + 2z + 3y = 33

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
Carilah x,, z, dan, y dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.

4. Diketahui 2x + 2y + 3z = 13
x + 3y + z = 8
3x + y + 6z = 21
Carilah x,, y, dan, z dengan menggunakan cara matriks balikan dan
kaidah cramer.

5. Diketahui 4x + 2y – 2z = 0
3x – y + 3z = 14
x + 3y + 4z = 4
Carilah x, y, dan, z dengan menggunakan cara matriks balikan dan kaidah
cramer.

III. Penyelesaian persamaan linear dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan

Metode lain dalam penyelesaian sistem persamaan linier dengan


adalah menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan. Metode ini adalah
suatu prosedur aljabar matriks yang mentransformasikan suatu sistem
persamaan linier ke dalam bentuk matriks perbesaran (augmented matrix), di
mana matriks koefisien ditempatkan di sebelah kiri dari vektor kolom konst
anta K. Kemudian kita gunakan operasi baris secara berulang-ulang pada
matriks perbesaran sampai matriks koefisien menjadi matriks identitas (In). Ini
berarti bahwa, operasi baris telah berakhir. Setelah itu hasil akhirnya
diperoleh dengan cara melihat pada elemen-elemen yang terdapat pada
kolom konstanta K yang bersesuaian.
Untuk lebih memahami uraian di atas, ikutilah langkah-langkah berikut
ini dari contoh soal di bawah.

Langkah 1
Bentuk persamaan linier ini ditransformasikan ke dalam bentuk matriks
koefisien A, vektor variabel X, dan vektor kolom konstanta K.

Langkah 2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
Buatlah matriks perbesaran yang terdiri dari matriks koefisien A dan vektor
kolom K.

Langkah 3 dan langkah selanjutnya:


Ubahlah matriks koefisien A dengan menggunakan operasi baris sampai
menjadi suatu matriks identitas In.

Langkah terakhir
Periksalah pada matriks perbesaran di atas yang terdiri dari matriks identitas
In dan vektor kolol S yang baru. Dan hasil akhir dari nilai-nilai x, y, dan z
adalah dengan menyamakan elemen-elemen pada vektor kolom S yang
bersesuaian sehingga menjadi
X = S1
Y = S2
Z = S3
Jadi, vektor kolom S inilah yang merupakan nilai penyelesaaian dari metode
eliminasi Gauss-Jordan.

Contoh 1:
Carilah jawaban sistem persamaan linier berikut:
2x + 5y = 18
x + 3y = 10

Penyelesaian:
Buatlah matriks perbesaran yang terdiri dari matriks koefisien dan vektor
konstanta,

2 5 18
1 3 10

Selanjutnya, kerjakan dengan operasi baris pada matriks perbesaran di atas


sampai matriks koefisien menjadi matriks identitas. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
1. Baris pertama dibagi dengan 2 (B2 : 2)
1 5/2 9
1 3 10

2. Baris kedua dikurangi dengan baris pertama (B2 – B1).


1 5/2 9
0 ½ 1

3. Baris kedua dikalikan dengan 2 (B2 x 2)

1 5/2 9
0 1 2

4. Baris pertama dikurangi dua setengah kali baris kedua {B1 – 2,5(B2) }
1 0 4
0 1 2

Contoh 2:
Carilah x, y, dan z dari persamaan berikut ini:
X + 2y + 3z = 28
- x + y + 2z = 14
3x – y + 5z = 32

Penyelesaian:
Buatlah matriks perbesaran yang terdiri dari matriks koefisien dan vektor
konstanta
1 2 3 28
-1 1 2 14
3 -1 5 32

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
Selanjutnya, kerjakan dengan operasi baris pada matriks perbesaran di atas
sampai matriks koefisien menjadi matriks identitas. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:

1. Baris kedua dikurangi negatif satu kali baris pertama {B2 – (–1 x B1) } dan
baris ketiga dikurangi 3 kali baris pertama {B3 – 3(B1) }.
1 2 3 28
0 3 2 42
0 -7 -4 -52

2. Baris kedua dibagi dengan 3 (B2:3)


1 2 3 28
0 1 5/3 14
0 -7 -4 -52

3. Baris pertama dikurangi 2 kali baris kedua {B1 – 2(B2) } dan baris ketiga
ditambah 7 kali baris kedua {B3 + 7(B2) }.
1 0 - 1/3 0
0 1 5/3 14
0 0 23/3 46

4. Baris ketiga dikalikan dengan tiga per dua puluh tiga (B3 x 3/23)
1 0 - 1/3 0
0 1 5/3 14
0 0 1 6

5. Baris pertama ditambah baris ketiga (B1 + B3) dan baris kedua dikurangi
baris ketiga (B2 – B3).

1 0 0 2
0 1 0 4
0 0 1 6

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS
Jadi, penyelesaian sistem persamaan linier adalah,
X=2;y=4;z=6

Latihan
Carilah penyelesaian persamaan linier berikut ini dengan menggunakan
metode eliminasi Gauss-Jordan!
1. 2x +3y = 13
x + 2y = 8

2. x – 5y = – 85
2x +4y= 40

3. x + y + 5z = 8
2x – y – z = 3
3x + 2y + 5z = 12

4. x – 2y + 3z = 11
3x – y – 2z = 0
6x + 3y – z = 9

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom


MATEMATIKA BISNIS

Anda mungkin juga menyukai