Menurut Piaget
Menurut Piaget
System yang mengatur dari dalam mempunyai dua factor, yaitu skema dan
adaptasi. Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan
oleh organisma yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang
kompleks. Sedangkan adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang
terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi.
Piaget memperoleh gelar Ph.D dalam biologi pada umur 21, ia kemudian tertarik pada
psikologi dan mempelajari anak-anak abnormal di salah satu rumah sakit di Paris. Pada
periode hidupnya, Piaget semakin tertarik pada logika anak dan metode berpikir yang
berbeda-beda yang digunakan anak dalam menjawab peertanyaan pada usia yang berbeda
pula. Selanutnya Piaget bekerja melakukan penelitian selama kurang lebih 40 tahun. Studinya
dipusatkan pada persepsi anak dalam pemahamannya mengenai alam/benda, jumlah, waktu,
perpindahan, ruang, dan geometri. Ia menganalisis operasi-operasi mental yang digunakan
oleh anak, cara berpikir simbolis dan logika mereka.
II. PERMASALAHAN
Apa pokok-pokok pikiran teori perkembanggan kognitif menurut Piaget dan bagaimana
implikasi teori Piaget dalam pendidikan ?
III. PEMBAHASAN
Tujuan teori Piaget adalah untuk menjelaskan mekanisme dan proses perkembangan
intelektual sejak masa bayi dan kemudian masa kanak-kanak yang berkembang menjadi
seorang individu yang dapat bernalar dan berpikir menggunakan hipotesis-hipotesis.
1. beradaptasi
untuk memahami proses-proses penataan dan adaptasi terdapat empat konsep dasar, yaitu
sebagai berikut :
1. Skema
istilah skema atau skemata yang diberikan oleh Piaget untuk dapat menjelaskan
mengapa seseorang memberikan respon terhadap suatu stimulus dan untuk menjelaskan
banyak hal yang berhubungan dengan ingatan.
Skema adalah struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi
diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan ini secara intelektual.
Adaptasi terdiri atas proses yang saling mengisi antara asimilasi dan akomodasi
2. Asimilasi
asimilasi itu suatu proses kognitif, dengan asimilasi seseorang mengintegrasikan bahan-bahan
persepsi atau stimulus ke dalam skema yan ada atau tingkah laku yang ada. Asimilasi
berlangsung setiap saat. Seseorang tidak hanya memperoses satu stimulis saja, melainkan
memproses banyak stimulus. Secara teoritis, asimilasi tidak menghasilkan perubahan
skemata, tetapi asimilasi mempnagruhi pertumbuhan skemata. Dengan demikian asimilasi
adalah bagian dari proses kognitif, denga proses itu individu secara kognitif megadaptsi diri
terhadap lingkungan dan menata lingkungan itu.
3. Akomodasi
Akomodasi dapat diartikan sebagai penciptaan skemata baru atau pengubahan skemata lama.
Asimilasi dan akomodasi terjadi sama-sama saling mengisi pada setiap individu yang
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses ini perlu untuk pertumbuhan dan
perkembangann kognitif. Antara asimilasi dan akomodasi harus ada keserasian dan disebut
oleh Piaget adalah keseimbangan.
Pada periode ini tingksh laku anak bersifat motorik dan anak menggunakan system
penginderaan untuk mengenal lingkungannya untu mengenal obyek.
Pada periode ini anak bisa melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati
sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi.
Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi. Pemikiran anak tidak lagi
didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis.
Periode operasi formal (11,0-dewasa)
Piaget mengeukakan bahwa ada 4 aspek yang besar yang ada hubungnnya dengan
perkembangan kognitif :
Teori Piaget membahas kognitif atau intelektual. Dan perkembangan intelektual erat
hubungannya dengan belajar, sehhingga perkembangan intelektual ini dapat dijadkan
landasan untuk memahami belajar.
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi akibat
adanya pengalaman dan sifatnya relatif tetap. Teori Piaget mengenai terjadinya belajar
didasari atas 4 konsep dasar, yaitu skema, asimilasi, akomodasi dan keseimbangan. Piaget
memandang belajar itu sebagai tindakan kognitif, yaitu tindakan yang menyangkut
pikiran. Tindakan kognitif menyangkut tindakan penataan dan pengadaptasian terhadap
lingkungan.
Terdapat kesesuaian sempurna antara stimulus dengan skema yang sudah ada
dalam pikiran anak
Terdapat kecocokan yang tidak sempurna, antara stimulus dengan skema yang
ada dalam pikiran anak.
Menurut diagram, kejadian kesesuaian yang sempurna itu merupakan penguatan terhadap
skema yang sudah ada. Stimulus yang baru (datang) tidak sepenuhnya dapat diasimilasikan
ke dalam skemata yang ada. Di sini terjadi semacam gangguan mental atau ketidakpuasan
mental seperti keingintahuan, kepedulian, kebingungan, kekesalan, dsb. Dalam keadaaan
tidak seimbang ini anak mempunyai 2 pilihan :
Melepaskan diri dari proses belajar dan mengabaikan stimulus atau menyerah dan
tidak berbuat aa-apa (jalan buntu)
Memberi tanggapan terhadap stimulus baru itu baik berupa tanggapan secara fisik
maupun mental. Bila ini dilakukan anak mengubah pandangannya atau skemanya
sebagai akibat dari tindakan mental yang dilakukannya terhadap stimulus itu. Peritiwa
ini disebut akomodasi.
IV. KESIMPULAN
Menurut Piaget setiap organisme hidup cenderung untuk melakukan adaptasi dan
organisasi. Dalam proses adaptasi dan organisasi rerdapat 4 konsep dasar yaitu skema,
asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi
Skema adalah struktur kognitif yang digunakan organisme untuk mengadaptasi diri
terhadap lingkungannya dan menata lingkungan itu secara intelektual.