Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN AKTIFIS PAROKI

Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau tidak pernah membiarkan kami,


umatMu, berjalan sendiri. UmatMu Kau perlengkapi dengan banyak pelayan
untuk membangun Tubuh Kristus di dunia ini.

Kami juga bersyukur secara khusus, karena Engkau memilih kami untuk turut
serta menjadi pelayanMu di Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu.

Berilah kami hati yang ramah dan semangat pendamai. Jauhkan kami dari
kebiasaan bercabang lidah, dan jangan Kau biarkan kami dikuasai oleh sikap
serakah. Semoga kami dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala
hal. Bantulah kami dalam menjalankan tugas dengan semangat melayani.
Biarlah kami senantiasa hanya meniru Kristus yang dating bukan untuk
dilayani, tetapi untuk melayani.

Ya Roh Kudus, kuasailah roh, jiwa, dan tubuh kami. Kami siapkan hati dan akal
budi kami menjadi sarana untuk menyatakan kehendakMu. Mampukan kami
untuk mengungkap talenta-talenta yang ada pada kami dan sesame kami.
Bantulah kami agar mampu menjalin kerjasama yang baik – dengan sesama
umat Mu di Lingkungan, dengan umatMu di Paroki Keluarga Kudus Pasar
Minggu, maupun dengan masyarakat di sekitar kami – sehingga talenta-
talenta yang Kau karuniakan kepada kami masing-masing, mampu kami
padukan, untuk saling melengkapi satu dengan yang lain, menjadi
persembahan dan pujian kami kepadaMu.

Hadirlah, ya Roh Kudus. Kami siap Kau gunakan!


PELATIHAN AKTIFIS PAROKI

“Bukannya tidak mau, tapi saya tidak tahu harus berbuat apa.”

Itu merupakan ungkapan polos dari salah seorang Ketua Lingkungan peserta pertemuan Ketua
Lingkungan se Dekenat Selatan, penghujung 2009 lalu. Dan, ungkapan itu seakan diamini oleh sebagian
besar peserta.

Nampaknya, ungkapan itu menjadi populer, terlebih saat pergantian pengurus gereja, baik di tingkat
Lingkungan maupun di tingkat Paroki. Kesulitan menjaring calon aktifis gereja, dewasa ini, memang
semakin meningkat. Apalagi di kota metropolitan yang super sibuk ini. Semboyan 4L – lu lagi, lu lagi –
semakin populer, karena tak seorang pun yang dengan sukarela mau mencalonkan diri (atau dicalonkan)
untuk menggantikan. Sibuk dan tak punya waktu, menjadi alasan klasik yang sering dikemukakan.
Belum lagi, mekanisme untuk mempersiapkan kader pengurus belumlah memadai. Dengan bekal yang
pas-pasan, setiap pengurus dituntut untuk belajar sendiri (otodidak).

Minimnya pengetahuan dan persiapan formal menyebabkan sebagian pengurus tidak tahan banting
menghadapi kritikan (dan tak jarang, bahkan, cercaan) dari berbagai penjuru, termasuk dari mereka
yang mencalonkan (mendorong) untuk menjadi pengurus. Menghadapi kondisi seperti ini, tak jarang,
umat semakin fobi dan cenderung menghindar untuk dicalonkan sebagai aktifis gereja. Seandainya tidak
ada ketentuan pembatasan masa karya, niscaya pengurus gereja menjadi jabatan seumur hidup.

Kondisi ini tidaklah sehat bagi perkembangan gereja. Vitalitas gereja akan semakin tergerus disebabkan
mandegnya regenerasi. Memang, dalam melaksanakan pelayanan umat Allah kita harus senantiasa
mengandalkan penyertaan Roh Kudus. Namun, adanya mekanisme persiapan bagi para kader aktifis
gereja merupakan sarana yang lebih berguna dalam meningkatkan karya pastoral dalam terang Roh
Kudus.

Didorong oleh keprihatinan inilah, disusunlah pelatihan bagi aktifis dan calon aktifis gereja. Namun,
perlu disadari, bahwa pelatihan yang sejati adalah dengan mengalami sendiri dalam kegiatan sehari-hari.
Karena itu, pelatihan ini hanya merupakan pembekalan yang harus digumuli dalam kegiatan praktis.
Dengan adanya pembekalan ini, dengan bimbingan Roh Kudus, diharapkan mampu menumbuhkan
kepedulian, motivasi, dan roh yang menyala-nyala dalam kehidupan bersama umat.
Maksud dan Tujuan

Pelatihan Aktifis Paroki ini bertujuan untuk membangun semangat kebersamaan dalam bimbingan Roh
Kudus untuk mampu melayani umat, dengan memberikan bekal berupa cara pandang (wawasan),
motivasi yang mendasar, dan pengetahuan dalam melayani umat, khususnya untuk pembinaan
teritorial, baik di tingkat Kelompok, tingkat Lingkungan, maupun tingkat Paroki. Dengan memiliki
wawasan, motivasi, dan pengetahuan yang memadai, diharapkan, dapat meningkatkan minat umat
untuk terlibat secara langsung dalam pelayanan gerejani.

Metode Pelatihan

Pelatihan Aktifis Paroki dilakukan dengan sepenuhnya mengandalkan tuntunan Roh Kudus. Karenanya,
seluruh kegiatan dalam Pelatihan ini berupa doa dan meditasi (perenungan maupun introspeksi) pribadi,
berbagi penghayatan (sharing), serta membangun komitmen dan rencana tindakan (pribadi maupun
kelompok). Pelaksanaan pelatihan ini menggunakan kombinasi beberapa metode yang terpadu:
seminar, meditasi pribadi, dan kegiatan kelompok (diskusi, sharing, komitmen dan rencana bersama).

Pelaksanaan

Pelatihan Aktifis Paroki dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yang meliputi:

1. Tahap Pengembangan Wawasan Gerejani – berupa seminar sehari (Sabtu, diakhiri dengan Misa
Sore) – diharapkan para peserta memperoleh pengetahuan dan wawasan yang sama tentang
hal-hal yang berkaitan dengan Gereja, baik Gereja sebagai tubuh mistis Kristus maupun sebagai
organisasi umat beriman.

2. Tahap Penghayatan Kontekstual – berupa meditasi pribadi (selama dua minggu) dilakukan di
tempat masing-masing – diharapkan para peserta, dengan tuntunan Roh Kudus, mampu
menghayati kondisi dan tantangan nyata yang dihadapi gereja (umat) di Lingkungan masing-
masing: statistik dan potensi pribadi serta karakter umat, isu-isu yang berkembang, hal-hal yang
telah dilakukan, maupun keinginan (rencana) umat.

3. Tahap Pengembangan Niat Melayani – berupa Retreat (Jumat-Sabtu-Minggu) – diharapkan


para peserta, dengan tuntunan Roh Kudus, dan dengan berdasarkan hasil meditasi pribadi,
berupaya untuk menemukan peluang untuk terlibat dalam pelayanan gerejani, baik secara
pribadi maupun secara bersama (kelompok).
PELATIHAN AKTIFIS PAROKI
--- data pribadi peserta ---
Nama Lengkap

Tempat, tanggal lahir

Alamat

Lingkungan

Pekerjaan

Telepon Rumah

Handphone

e-mail address
PELATIHAN AKTIFIS PAROKI
--- motivasi peserta ---
Saya mengikuti pelatihan ini karena

Setelah mengikuti Pelatihan ini, saya mengharapkan akan memperoleh

Pengetahuan yang saya peroleh selama pelatihan ini akan saya gunakan untuk
MEDITASI PRIBADI
Tahap ini dilakukan secara pribadi oleh masing-masing peserta di tempat dan waktu yang dipilih masing-
masing. Bentuk persiapan adalah dengan melakukan doa dan perenungan (meditasi, introspeksi) setiap
hari, di mana untuk setiap hari telah ditetapkan tema/fokus perenungan. Dengan demikian, pada hari
yang sama, masing-masing peserta – dengan bantuan Roh Kudus – mendoakan dan merenungkan tema
yang sama. Dengan mendoakan secara bersama-sama pada hari yang sama (walaupun di tempat yang
berbeda), kita menyatakan kesatuan kita. Sebab, “Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga.” (Mat.
18:19)

Kegiatan doa dan perenungan pribadi harian dilakukan dengan urutan kegiatan:
a. Berdoa, mohon tuntunan Roh Kudus agar akal dan budi kita digunakan sebagai sarana Roh
Kudus untuk menyatakan kehendak Allah sesuai dengan tema atau wujud perenungan hari itu.
b. Membaca renungan dan bagian Kitab Suci (yang telah disiapkan) dan merenungkan tema yang
dijadualkan (dikhususkan) pada hari tersebut, kemudian tuliskan hasil perenungan.
c. Mendoakan hasil perenungan (yang telah Anda tuliskan) untuk hari itu agar disempurnakan oleh
Roh Kudus.

Hasil perenungan pada tahap ini akan menjadi materi inti dalam Tahap Pelaksanaan Retreat. Untuk
itu, mohon hasil perenungan pribadi pada tahap ini dibuatkan dalam bentuk TERTULIS.
RETREAT AKTIFIS PAROKI

Selamat Datang!!!

Retreat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang berujung kepada tumbuhnya semangat kerja
tim di antara para aktifis Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu. Inti dari seluruh rangkaian kegiatan
Pelatihan Aktifis Paroki ini adalah menyerahkan seluruh kehidupan menggereja kita kepada
penyelenggaraan Ilahi. Dengan kata lain, apa yang kita pikirkan, kita rencanakan, dan kita lakukan,
biarlah senantiasa dituntun oleh Roh Kudus.

Setelah Anda memperoleh bekal pengetahuan tentang hidup menggereja lewat Seminar Sehari, dengan
tuntunan Roh Kudus – lewat meditasi pribadi – Anda juga telah merenungkan penghayatan Anda akan
penyertaan Allah dalam peristiwa-peristiwa yang Anda alami dan saksikan sehari-hari.

Kini, dalam Retreat ini, Anda diminta untuk membagikan (sharing) penghayatan pribadi Anda kepada
sesama. Karena itu, dalam Retreat kali ini, selain tetap berkomunikasi dengan Allah, Anda juga diminta
untuk mengkomunikasikan kepada sesama peserta Retreat hal-hal yang Anda hayati. Dengan bersama-
sama menghayati peran dan kehadiran Allah, kita semakin sepikir, sehati, dan sejiwa dalam melayani.

Pada bagian akhir Retreat ini – seperti pada Retreat-retreat lainnya – kita membuat niat dan komitmen,
baik pribadi maupun komitmen bersama. Dengan adanya kebersamaan inilah, kita menampakkan
kesatuan kita yang memampukan.

Selamat bersharing!
Agenda
Hari 1, Jumat, 23 Juli 2010
19.00 Makan Malam
20.00 Pembukaan
Puzzle Game
21.00 Apa yang kutahu – pengalaman pribadi
Pribadi yang kukenal
Pribadi yang mengenalku
22.00 Siapakah aku ini? – Meditasi/Renungan Pribadi
Apa katamu tentang aku?
Apa kataMu tentang aku?
Quo vadis, Domine?

Hari 2, Sabtu, 24 Juli 2010


06.00 Misa Pagi
07.00 Makan Pagi
08.00 Gerejaku, Gerejamu: Dari Keluarga hingga Paroki – Brainstorming
10.00 break
10.15 Tantangan Gereja – diskusi kelompok
12.00 Makan Siang
13.00 So, What? – presentasi hasil kelompok dan diskusi
14.00 break
14.15 Gembalakanlah Domba-dombaKu – Spiritualitas Keluarga Kudus
15.15 Diskusi Kelompok
17.00 Istirahat/mandi
19.00 Makan Malam
19.30 Presentasi Kelompok
20.30 Ibadat Rekonsiliasi: Melayani, melayani, melayani
22.00 Siapkah aku? – Meditasi/Renungan (Komitmen) Pribadi

Hari 3, Minggu, 25 Juli 2010


06.00 Senam Pagi
07.00 Makan Pagi
08.00 Komitmen Bersama
10.00 break dan persiapan pulang
11.00 Misa Penutup
12.00 Makan Siang dan … Sayonara

Anda mungkin juga menyukai