Mata
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu
anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata
terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening,
berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi
mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan
lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya
yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
Bagian-bagian mata
Kaca Pembesar
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup
menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk
memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat
dengan jelas.
Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan
menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa
cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan
perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik
yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh
dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan
alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan
perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Teropong Bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak
dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau
teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek
yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana
mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar
daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong
digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat
lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang
selama berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi,
bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa
okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara
kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak
fokus lensa okuler.