Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada praktikum “Pembuatan Kalium Nitrat”, dilakukan percobaan untuk memisahkan dua garam
pada suhu tertentu. Garam yang akan dipisahkan yaitu campuran garam dapur (NaCl) dan garam nitrat
(NaNO3) yang mengkristal dalam bentuk rombohodral isomorf pada kaca arloji. Pada percobaan ini,
praktikan melarutkan 7,5 gram KCl dan 8,5 gram NaNO 3, masing-masing ke dalam 25 mL air panas.
Tujuan menggunakan air yang panas, adalah untuk mempercepat laju reaksi pelarutan. Seperti yang
diketahui, kinetika molekul akan semakin cepat seiring meningkatnya suhu.

Kemudian kedua larutan KCl dan NaNO 3 tadi dicampur sehingga volumenya menjadi 50 mL.
Ketika kalium klorida dicampurkan dengan natrium nitrat maka terbentuk garam kalium nitrat (atau
yang biasa disebut garam potassium yang mengendap setelah didinginkan) dan natrium klorida.
Campuran lalu diuapkan di atas api bunsen sampai volumenya tinggal 20 mL. Pemanasan ini bertujuan
untuk menghilangkan garam NaCl dengan menguapkan ion Cl-. Namun, setelah pemanasan masih akan
ada sisa endapan garam NaCl yang kurang melarut.

Reaksi berlangsung sesuai dengan persamaan :

KCl + NaNO3  KNO3 + NaCl

Untuk memperoleh garam KNO3 murni, maka sisa ion klorida harus dibersihkan melalui proses
yang disebut rekristalisasi. Proses ini didasarkan pada perbedaan kelarutan masing-masing zat. Semakin
sering rekristalisasi dilakukan, maka kemurnian garam KNO 3 akan semakin tinggi.

Rekristalisasi dimulai dengan melarutkan campuran garam dalam air panas, sehingga campuran
garam kembali melarut. Kemudian campuran kembali dipanaskan di atas nyala Bunsen. Setelah itu,
larutan segera disaring ketika sedang panas-panas, tujuannya agar KNO 3 tetap dalam bentuk larutan
(tidak mengkristal).

Hasil saringan diletakkan di cawan penguap, dan larutan didinginkan, sampai kalium nitrat
mengkristal. Jika cairan didinginkan, maka KNO 3 akan mengendap. Lalu endapan dipisahkan, lalu
dimurnikan dengan cara rekristalisasi. Rekristalisasi ini bertujuan agar Kristal kalium nitrat, bebas dari
ion klorida, sehingga didapatkan Kristal kalium nitrat yang murni.
Setelah larutan didinginkan, didapatkan berat Kristal KNO 3 yaitu 6.6 gr. Dari hasil yang
didapatkan, belum dapat dipastikan, apakah Kristal KNO 3 yang didapatkan sudah murni dari ion Cl -, maka
untuk mengujinya, digunakan larutan AgNO 3.

Untuk mendapatkan Kristal KNO3 murni, dilakukan uji pemurnian Kristal. Test pemurnian
pertama, dilakukan dengan penambahan 1 tetes AgNO 3 pada larutan garam KNO3, dan didapat larutan
keruh, menandakan Kristal KNO3 belum murni.

Kemudian dilakukan rekristalisasi untuk mendapatkan Kristal KNO 3 murni yang bebas dari ion
klorida. Rekristalisasi pertama dilakukan dengan cara melarutkan Kristal KNO 3 pada 5 mL aquades, lalu
dipanaskan dan dinginkan sampai mengkristal, didapatkan berat Kristal KNO 3 6.4 gr, beratnya berkurang,
disebabkan masih adanya ion klorida yang menguap.

Lalu dilakukan rekristalisasi kedua, Kristal KNO 3 dilarutkan dalam aquades, larutan dipanaskan
dan didinginkan selama satu hari, ternyata larutan masih keruh, menandakan masih ada ion Cl - dalam
Kristal KNO3. Berat Kristal KNO3 = 4 gram

Dengan cara yang sama, dilakukan rekristalisasi ketiga, didapat berat Kristal KNO 3 3.6 gram.
Kemudian dilakukan test pemurnian lagi, satu tetes AgNO 3 dimasukkan dalam larutan, ternyata didapat
larutan yang bening, yang menunjukkan Kristal KNO 3 sudah murni dari ion Cl-.

Anda mungkin juga menyukai