Anda di halaman 1dari 16

MATA

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi


cahaya. Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visua

BAGIAN-BAGIAN MATA
1. Alis
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis berfungsi mencegah
masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.

2. Bulu Mata
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat di tepi kelopak mata. Bulu mata
berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing.

3. Humor berair (Cairan berair)


Humor berair atau cairan berair berfungsi menghasilkan cairan pada mata

4. Humor/badan beningHumor
Badan Bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa Zat transparan seperti
jeli(agar-agar). Fungsi humor(badan bening) adalah untuk meneruskan cahaya dari lensa
mata ke retina(selaput jala).

5. Kelenjar Air Mata


Kelenjar air mata terletak dibagian dalam kelopak mata. Kelenjar air mata berfungsi
untuk menghasilkan cairan yang disebut air mata. Air Mata berguna untuk mencaga bola
mata agar tetap basah. Selain itu air mata berguna untuk membersihkan mata dari benda
asing yang masuk kemata sehingga mata tetap bersih. Contoh benda asing adalah debu,
asap, uap, bawang merah, dan zat-zat yang berbahaya bagi mata. Oleh karena itu, jika
mata terkena benda-benda asing tersebut, maka akan basah oleh air mata.
6. Kelenjar Lakrima (Air mata)
Kelenjar air mata (lakrima) berfungsi Menghasilkan air mata untuk membasahi mata
yang beguna menjaga kelembapan mata, membersihakan mata dari debu dan membunuh
bibit penyakit yang masuk kedalam mata.

7. Kelopak Mata
Kelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini untuk membuka
dan meutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi bola mata bagian depan dari
benda-benda asing dari luar. Benda-benda tersebut misalnya debu, asap, dan goresan.
Kelopak mata juga berfungsi untuk menyapu permukaan bola mata dengan cairan. Selain
itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk kemata.

8. KonjungtivaKonjungtiva
Adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan) pada mata. Konjungtiva berfungsi s
ebagai membran pelindung pada mata.

9. Lapisan Koroid (lapisan tengah)


Lapisan koroid atau lapisan tengah terletak diantara sklera dan retina, berwarna cokelat
kehitaman sampai hitam. Lapisan tengah(lapisan koroid) berfungsi memberi nutrisi pada
retina luar. sedang warna gelap koroid berfungsi untuk mencegah pemantulan sinar.
Lapisan yang amat gelap juga berfungsi mencegah berkas cahaya dipantulkan di
sekeliling mata.

10. LensaLensa
terletak ditengah bola mata, dibelakang anak mata(pupil) dan selaput pelangi(iris). Fungsi
utama lensa adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh
tepat pada retina(selaput jala). Dengan demikian mata dapat melihat dengan jelas. Lensa
mata mempunyai kemampuan untuk menfokuskan jetuhnya cahaya. Kemampuan lensa
mata untuk mengubah kecembungannya disebut daya akomodasi. Bila kit mengamati
benda yang letaknya dekat, maka mata berakomodasi dengan kuat. Akibatnya, lensa mata
menjadi lebih cembung, dan bayangan dapat jatuh tepat diretina. Dan apabila kita
mengamati benda yang letaknya jauh, maka mata tidak berakomodasi. Akibatnya, lensa
mata berbentuk pipih. Sebagai contoh pada orang tuan yang berusia 50 tahun, daya
akomodasi lensa mata mulai menurun. Akibatnya, orang tua menjadi sulit untuk melihat
dengan jelas.Lensa mempunyai karakteristik Lunak dan transparan, mengatur fokus citra.
Lensa mata berupa lensa cembung yang kenyal. Fungsi lensa yang lain juga untuk
membentuk bayangan pada retina yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.

11. Otot-otot bersilia


Otot-otot bersilia berfungsi Mengatur bentuk lensa.

12. Pupil (anak mata)


Pupil berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris . Pupil
berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yangmasuk kedalam
mata. Pupil juga Lubang di dalam Iris yang dilalui berkas cahaya. Pupil merupakan
tempat lewatnya cahaya menuju retina.

13. Saraf Optik (saraf mata)


Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah diterima. Rangsang
cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada di otak. dengan demikian
kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau saraf mata juga berfungsi Mengirim
informasi visual ke otak atau meneruskan informasi tentang kuat cahaya dan warna ke
otak.

14. Selaput Bening (Kornea)


Selaput Bening(Kornea) sangat penting bagi ketajaman penglihatan kita. Fungsi utama
selaput bening (kornea) adalah meneruskan cahaya yang masuk kemata. Cahaya tesebut

15. Sklera/selaput putih


Sklera atau selaput putih terletak di lapisan luat. SkleraLapisan luar yang keras / keras.
Lapisan ini berwarna putih, kecuali dibagian depan yaitu tidak berwarna atau bening.
Lapisan Sklera berwarna putih terdiri atas serabut kolagen yang tidak teratur dan tidak
berpembuluh darah, kecuali bagian episklera. Lapisan sklera berfungsi melindungi bola
mata. Sklera bagian mata depan tampak bergelembung dan transparan disebut kornea.

diteruskan kebagian mata yang lebih dalam dan berakhir pada selaput jala atau retina.
Karena fungsinya itu, maka selaput bening (kornea) mempunyai beberapa sifat, yaitu
tidak berwarna(bening) dan tidak mempunyai pembuluh darah. Kornea merupakan
bagian mata yang dapat disumbangkan untuk penyembuhan orang dari kebutaan. Selaput
being(kornea) brupa Piringan Transparan di depan bola mata dan tidak berpembuluh
darah. Selaput Bening(kornea) juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam

16. Suspensor LigamenSuspensor Ligamen berfungsi menjaga lensa agar selalu pada
tempatnya.

17. Uraf Saraf Mata


Uraf Saraf Mata berfungsi menghubungkan mata dengan otak

TEROPONG

Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
sangat jauh seperti gunung dan bintang agar tampak lebih dekat dan jelas. Meskipun teropong
sudah digunakan sejak abad ke – 17 namun sampai sekarang tidak seorang pun yakin siapa yang
pertama kali menemukan teropong. Memang pada tanggal 2 oktober 1608 Hans Lippershey
pernah mecoba mempatenkan teleskop yang dibuatnya, tetapi ditolak oleh dewan penilai.
Kemudian pada tahun 1609 Galileo membuat sebuah teleskop yang sekarang dikenal dengan
sebutan teropong panggung. Setelah itu ia membuat banyak macam teleskop dan mendapatkan
banyak penemuan dalam bidang astronomis yang membuatnya terkenal. Teropong dibagi
menjadi dua kelompok yaitu :
1. Teropong Bias, yang terdiri dari beberapa lensa
2. Teropong pantul, yang terdiri dari beberapa cermin dan lensa Teropong Bias Teropong
bias menggunakan lensa sebagai obyektif untuk membiaskan cahaya.
Teropong Bias
Teropong ini dibuat dari beberapa lensa yang disatukan
Contoh teropong bias:
1. Teropong bintang atau teropong astronomi
2. Teropong bumi
3. Teropong panggung
4. Teropong prisma atau binokuler
Teropong Bintang
► Teropong bintang atau teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda
angkasa luar. Teropong bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing
sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teropong jarak
focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler.
Letak Benda D I Teropong Bintang
► Obyektif: di depan lensa
► Okuler: di depan lensa

Letak Bayangan Di Teropong Bintang


► Obyektif: di belakang lensa
► Okuler: di belakang lensa
Gambar Letak Bayangan

Sifat Bayangan Teropong Bintang


► Obyektif: nyata, terbalik, diperkecil
► Okuler: Maya, terbalik, diperbesar
Perbesaran Teropong Bintang
► Tanpa berakomodasi:
► Mt=MobXMok
► = S’ob/Sok X Sn/Fok
► Berakomodasi:
► Mt=MobXMok
► = S’ob/Sok X Sn/Fok+1
Gambar teropong bintang

Teropong bumi
Teropong bumi yang disebut juga teropong medan atau teropong yojana menghasilkan bayangan
akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan
lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa cembung
ketiga hanya berfungsi membalik bayangan tanpa perbesaran, oleh karena itu lensa ini disebut
lensa pembalik
Letak Benda Di Teropong Bumi
► Obyektif : di belakang lensa.
► Pembalik: di belakang lensa
► Okuler: di belakang lensa
Letak Bayangan Di Teropong Bumi
► Obyektif: di depan lensa
► Pembalik : di depan lensa
► Okuler: di depan lensa
Gambar Letak Bayangan

Sifat Bayangan Teropong Bumi


► Obyektif: Nyata, terbalik, di perkecil
► Pembalik: Nyata,terbalik, sama besar
► Okuler: Maya, Tegak, di perbesar
Perbesaran Teropong Bumi
► Tanpa akomodasi:
► Mt=MobXMok
► = S’ob/Sok X Sn/Fok
► Berakomodasi:
► Mt=MobXMok
► = S’ob/Sok X Sn/Fok+1
Gambar teropong bumi

Teropong panggung atau Teropong Galilei


Teropong panggung atau teropong Galilei disebut juga teropong Belnada atau teropong tonil.
Teropong ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua
buah lensa, lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler.
Gambar teropong galilei
Teropong Prisma
Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak mengakibatkan
teropong bumi menjadi relative panjang. Untuk menghindarinya maka lensa pembalik diganti
dengan penggunaan dua prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan di antara lensa obyektif dan
lensa okuler. Prisma-prisma tersebut digunakan untuk membalikkan bayangan dengan
pemantulan sempurna. Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh
sehingga tampak lebih dekat dan jelas.

Gambar teropong prisma


KAMERA

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera
obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di
mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak
ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti
jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan
merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa
membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan
elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan
secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.

Komponen kamera

Sebuah kamera minimal terdiri atas:

• Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)


• Sistem lensa
• Pemantik potret (shutter)
• Pemutar film

Badan kamera

Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa
yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan
oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.

Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur,
antara lain:

• Pengatur ISO/ASA Film.


• Shutter Speed.
• Aperture (Bukaan Diafragma).

Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan:

• Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)


• Tripod
• Lightmeter

Sistem lensa

Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari
plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah
angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur
oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa
dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk
sesuai keinginan fotografer.

Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan.

Disamping lensa biasa, dikenal juga lensa sudut lebar (wide lens), lensa sudut kecil (tele lens),
dan lensa variabel (variable lens, atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom.

Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun sebutan
itu bergantung pada lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter
akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.

Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya, dengan mengubah kedudukan relatif unsur-
unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya sehingga dihasilkan bayangan sesuai
ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa).

Focal lenght mempengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam
masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

Pemantik Potret

Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa.
Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan
mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka,
sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.

Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai
maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

Bagian lain

Bagian lain sebuah kamera, antara lain:

1. Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat
disingkapkan pada objek
2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film,
3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan
terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan
4. lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya
bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh
bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-
bagian tersebut.

Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya

Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi).
Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses
cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam,
sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan
pengembang (developer).

Kamera film

Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena
keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan
tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film
untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.

Jenis film

Pembagian film berdasarkan ukuran:

• Small format (35mm)


• Medium format (100-120mm)
• Large format

Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film haru
menggunakan kamera yang berbeda pula.

Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:

• Film hitam putih


• Film warna
• Film positif
• Film negatif
• Film daylight
• Film tungsten
• Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)

Kamera polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif
sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

Kamera digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret
dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui
jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai
gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera.
Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.

Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external
memory yang menggunakan memory card.
Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja

Kamera single lens reflect

Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa
yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada
film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.

Kamera instan

Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur
cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara
otomatis telah diatur.

Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder

Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli
biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran
tepat seperti apa yang akan tercetak.

Kamera saku

Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa diganti,umumnya
otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan Cahaya yang melewati lensa langsung membakar
medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan
yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik (viewfinder))
dengan lensa.

Kamera TLR

Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang
identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab
sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.
Kamera SLR (Single Lens Reflect)

Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga
fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer
memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). lensa
kamera SLR dapat diganti ganti sesuai kehendak,sangat disukai para ahli foto, atau hobby,
dudukan lensa pada body kamera berbeda benda tergantung merek kamera,mulai dari lensa
wide(sudut lebar),tele(jarak jauh),dan lensa normal(standard 50 mm),tersedia pula lensa zoom
dengan panjang lensa bervariasi

Kaca Pembesar

Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan
mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk
memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.

Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan


diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan
terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang
diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi
maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.

Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran
bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus
tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup


dengan mata berakomodasi maksimum adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk
mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat
lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata
tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak
hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup


dengan mata tidak berakomodasi adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata
normal), dan f adalah jarak fokus lup.

Mikroskop

Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan
sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih
besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh
dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop
yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.

Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan
objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa
okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.
mikroskop dan bagian-bagiannya

pembentukan bayangan pada mikroskop

Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob.
Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan
di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan
menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik
fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan
akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan
terbalik terhadap objek semula.

Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan
perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah

Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa objektif
dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.

Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai