Anda di halaman 1dari 18

Pertemuan I

Selasa, 1 Maret 2011

Keterangan hadir : hadir

Teori Kepribadian dan Definisi Kepribadian

Manfaat mempelajari psikologi kepribadian adalah untuk memahami karakter,


sifat, perilaku, serta perkembangan dan dinamikanya.

Kegunaan mempelajari teori-teori kepribadian adalah untuk memperoleh


pemahaman yang mendalam tentang berbagai macam konsep kepribadian .
Banyaknya teori yang berkembang menyebabkan beragamnya pendekatan dan
terapan yang berbeda-beda.

Filsafat

Medis eksperimen

PSIKOLOGI Personal theory :

- Lebih multidimensional
- Tidak segmental
- Lebih kompleks daripada
psikologi umum
Sejarah Perkembangan Teori Kepribadian
a. Clinic Observation ; pengalaman di klinik
b. Gestalt tradition & William Stern ; persepsi pada keseluruhan lebih penting
daripada persepsi parsial
c. Experimental psychology-Learning theory ; eksperimen tingkah laku dan
prinsip belajar
d. Psychometric Tradition measurement- individual differences ; terapan
matematika pada pengukuran sifat dan perilaku-prinsip perbedaan individu.

1
Istilah yang berdekatan maknanya antara lain:

1. Personality (kepribadian): penggambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa


memberi nilai (devaluative).
2. Character (karakter): penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai
(benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
3. Dispotition (watak): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang
belum berubah.
4. Temperamen (temperamen): kepribadian yang berkaitan erat dengan
determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.
5. Traits (sifat): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang
mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
6. Type–attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli
yang lebih terbatas.
7. Habit: kebiasaan respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang
sama pula.

Definisi Kepribadian

Kata “kepribadian” (personality) sesungguhnya sesungguhnya berasal dari


kata latin: pesona. Pada mulanya kata personaini menunjuk pada topeng yang
biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman romawi dalam memainkan
perannya. Lambat laun, kata persona (personality) berubah menjai satu istilah
yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari
kelompok masyarakat, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku
berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial yang diterimanya.
Kepribadian (Allport, 1971) adalah organisasi-organisasi dinamis dari
sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang
unik/khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Karena tiap-tiap kepribadian adalah unik, maka sukar sekali dibuat
gambaran yang umum tentang kepribadian. Yang dapat kita lakukan adalah
mencoba mengenal seseorang dengan mengetahui struktur kepribadiannya.
Struktur kepribadian ini dapat diketahui melalui pemeriksaan terhadap sejarah
hidup, cita-cita, dan persoalan-persoalan yang dihadapi seseorang.

2
Hall & Linsey (1978) : Kepriadian sulit untuk didefinisikan secara pasti
sehingga sebaiknya dibuat definisi operasional saja.

Douglas P. Crowne (1979): Personality is the organized system of potentialities


for behavior. Menurutnya yang diamati adalah
keterpaduan sistem tingkah laku.

Hjelle & Ziegles : Personality is an abstract concept which integrates the


many aspects that characterized what the person is like
such aspects include emotions, motivations, thoughts,
experiences, perceptions, and actions.

Woodworth : kepribadian merupakan “kualitas tingkah laku total


individu”.

Stern : kepribadian adalah kehidupan seseorang secara


keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan,
kemampuannya bertahan dan membuka diri,
kemampuan memperoleh pengalaman.

Guilford : kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari


seseorang.

Pervin :kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang atau


sifat umum banyak orang yang mengakibatkan pola yang
menetap dalam merespon suatu situasi.

Maddy atau Burt : kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan


kecenderungan yang stabil yang menentukan
keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik
(berpikir, perasaan, dan perbuatan) dari seseorang
dalam waktu yang panjang dan tidak dapat difahami
secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan
tekanan biologik saat itu.

3
Pada pertemuan pertama ini, sebagai mahasiswa saya dapat mengetahui
apa arti dari kepribadian dan juga apa manfaat belajar psikologi kepribadian.
Psikologi kepribadian memegang peranan yang penting dalam ilmu psikologi
karena psikologi kepribadian dapat menjelaskan ciri khas setiap manusia yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain. Kepribadian merupakan sesuatu hal
yang sulit untuk diartikan secara tepat dan juga banyak istilah yang maknanya
sangat berdekatan dengan kepribadian sehingga orang awam sering keliru dengan
makna kepribadian itu sendiri.

4
Pertemuan II

Selasa, 8 Maret 2011

Keterangan hadir : hadir

Definisi Kepribadian Menurut Pendekatan dan

Komponen Kepribadian

Definisi kepribadian

Orang awam : Kepribadian adalah suatu sifat/penampilan yang indah


dinilai oleh norma sosial

Ilmiah : personality adalah karakter individu

Allport mengemukakan lima tipe definisi kepribadian sebagai berikut:

1. Rag-Bag (omnibus), yang merumuskan kepribadiannya dengan cara


enumerasi (menjumlahkan).  Contohnya definisi dari Morton Prince, yaitu
“kepribadian merupakan sejumlah disposisi biologis, impuls-impuls,
kecenderungan-kecenderungan, dan insting-insting bawaan, dan disposisi
lain yang diperoleh melalui pengalaman.
2. Integratif dan Konfiguratif, yang menekankan kepada organisasi cir-ciri
pribadi, seperti definisi dari Warren dan Carmichaeles “kepribadian
sebagai organisasi tentang pribadi manusia atau individu pada setiap tahap
perkembangan”.
3. Hirarchis, seperti yang dikemukakan oleh Wlliam James, yaitu
kepribadian itu dinyatakan dalam empat pribadi (selves): material self,
social self, spiritual self, dan puriego atau self of self.
4. Adjustment, seperti definisi dari Kempfis, yaitu sebagai “integrasi dari
sistem kebiasaan individu dalam menyesuaikan dirinya dalam
lingkungannya”.

5
5. Distinctiveness (Uniqueness), seperti yang dikemukakan oleh Shoen, yaitu
“sistem disposisi dan kebiasaan yang membedakan antara individu yang
satu dengan yang lainnya dalam satu kelompok yang sama.

Selanjutnya Allport mengemukakan pendapatnya sendiri tentang pengertian


kepribadian ini, yaitu “Personality is the dinamic organization within the
individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment
to his environtment”. Maksudnya adalah “kepribadian merupakan organisasi yang
dinamis dalam individu tentang sistem psikofisik yang menentukan
penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya”.

Pengertian tersebut dapat diartikan sebagai berikut :

1. Dynamic, merujuk kepada perubahan kualitas perilaku (karakteristik)


individu, dari waktu ke waktu, atau dari situasi ke situasi.
2. Organization, yang menekankan pemolaan bagian-bagian struktur
kepribadian yang independen, yang masing-masing bagian tersebut
mempunyai hubungan khusus satu sama lainnya. Ini menunjukkan bahwa
kepribadian itu bukan kumpulan sifat-sifat, dalam arti satu sifat ditambah
dengan yang lainnya, melainkan keterkaitan antara sifat-sifat tersebut,
yang satu sama lainnya saling berhubungan atau berinterelasi.
3. Psychophysical Systems, yang terdiri atas kebiasaan, sikap, emosi, motif,
keyakinan, yang kesemuanya merupakan aspek psikis, tetapi mempunyai
dasar fisik dalam diri individu, seperti: syaraf, kelenjar, atau tubuh
individu secara keseluruhan. Sistem psikofisik ini meskipun mempunyai
fondasi pembawaan, namun dalam perkembangannya lebih dipengaruhi
oleh hasil belajar, atau diperoleh melalui pengalaman.
4. Determine, yang menunjuk pada peranan motivasional sistem psikofisik.
Dalam diri individu, sistem ini mendasari kegiatan-kegiatan yang khas,
yang mempengaruhi bentuk-bentuk. Sikap, keyakinan, kebiasaan, atau
elemen-elemen sistem psikofisik lainnya muncul melalui sistem stimulus,
baik dari lingkungan, maupun dari dalam diri individu sendiri.
5. Unique, yang menunjuk pada keunikan atau keragaman tingkah laku
individu sebagai ekspresi dari pola sistem psikofisiknya. Dalam proses

6
penyesuaian diri terhadap lingkungan, tidak ada reaksi atau respon yang
sama dari dua orang, meskipun kembar identik

Berdasarkan pengertian teori dan kepribadian di atas maka, istilah teori


kepribadian dapat diartikan sebagai “Seperangkat asumsi tentang kualitas tingkah
laku manusia beserta definisi-definisi empirisnya.

Implikasi dari definisi kepribadian

Personality (kepribadian) meliputi karakteristik seseorang, terdapat


keunikan/perbedaan di setiap individu.

Definisi Kepribadian menurut pendekatan

a. Biosocial : nilai stimulus sosial


b. Biofisik : tinjauan organic
c. Amnibus : segala hal tentang manusia
d. Integratif : sistem yang terorganisasi = pola
e. Penyesuaian individu : interaksi lingkungan
f. Keunikan : interaksi lingkungan
g. Keunikan/ idiosyncratic : aspek individual dari tingkah laku
h. Hakikat manusia : bagian representative dari manusia

Mengapa personality psychology perlu dikembangkan :


a. Untuk memahami bawaan alami seseorang
b. To promote effective and productive strategies of coping with life event.

Personologist : ahli yang melakukan studi dan mengembangkan teori personality.

Perbedaan theory of personality dengan area studi lain di bidang psikologi


Personality sintesa dan integrasi dari aspek/fungsi psikologis dalam satu kesatuan
tingkah laku individu.

7
Komponen yang dipelajari dalam kepribadian :
a. Personality structure : traits-type, personal construct
b. Motivation : process aspects  dinamika kepribadian drive, power,
effort, and energy
c. Personality development, Development concept : struktur dan motivasi
berubah dari masa bayi samapai tua.
d. Psychopathology, etiology : the study and explanation of the causes of
abnormal functioning.
e. Psychological health : kesehatan mental ; healty people, good life quality
f. Personal change via therapeutic intervention ; ways of treating pathology.
Change in self image, interpersonal relationship style, cognitive process,
emotional reactions, values, life goals, time management, etc.

Pada kuliah pengantar psikologi pertemuan kedua ini, materi yang


disampaikan pada bagian awal sama dengan materi yang telah dijelaskan pada
pertemuan sebelumnya. Hanya terdapat beberapa tambahan di bagian akhir
sehingga diperlukan referensi dari sumber lain.

8
Pertemuan III

Selasa, 15 Maret 2011

Keterangan hadir : hadir

Pengklasifikasian Teori Kepribadian dan

Teori Kepribadian Prailmiah

Pengklasifikasian teori kepribadian :


a. Metode
1. Spekulatif : Plato, Kant, Bahnsen, Queyrat, dll.
Teori-teori yang disusum atas dasar pemikiran spekulatif dan disusun oleh
para ahli filsafat.
2. Empiris : Heymans, Freud, Adler, Jung, dll.
Teori-teori yang disusun atas dasar data-data dari hasil pemnyelidikan
empiris.
b. Komponen Kepribadian
1. Konstitusional : tubuh ( Kretschmer,Sheldan)
2. Tempramen : watak ( Heymans, Evald)
3. Ketidaksadaran : Freud, Jung
4. Teori factor : Eysenck, Catteli
5. Teori keudayaan : Spranger
c. Pendekatan (Approach)
1. Tipologis : Plato, Heymans, Ewald, dll.
2. Traits (Sifat) : Klages, Allport, Rogers, Freud, dll.
Ahli-ahli yang menempuh cara pendekatan yang berbeda ini
sebenarnya berangkat dari satu titik yang sama tetapi memakai teknik yang
lain; mereka berangkat dari pandangan bahwa kepribadian manusia itu
variasinya boleh dikatakan tak terhingga banyaknya sehingga untuk
memahami manusia yang bermacam-macam diperlukan teknik tertentu.

9
Para ahli yang berlandaskan pendekatan tipologis beranggapan,
bahwa walaupun variasi kepribadian itu hanya berdasarkan kepada sejumlah
kecil komponen dasar; dan dengan menemukan komponen-komponen dasar
itu dapat dipahami orangnya. Berdasarkan atas dominasi komponen-
komponen dasar itulah dilakukan penggolongan-penggolongan manusia ke
dalam tipe-tipe tertentu.
Para ahli yang memakai cara pendekatan pensifatan menganggap
bahwa cara pendekatan tipologis itu kurang tepat, karena dengan
menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu berarti
mengabaikan dsifat khas manusia yang justru penting dalam psikologi
kepribadian. Karena itu ahli yang menempuh cara pendekatan ini berusaha
memahami dan menggambarkan individu-individu sebagaimana adanya. Pada
garis besarnya mereka membahas kepribadian itu dalam rangka struktur,
dinamika, serta perkembangan kepribadian.

Usaha-usaha untuk menyusun teori dalam psikologi kepribadian telah


dilakukan sejak lama. Hasil dari usaha-usaha tersebut ada yang belum memadai
sebagai ilmu ilmiah dan disebut sebagai teori prailmiah.
Teori kepribadian berdasarkan usaha-usaha prailmiah :
1. Chirologi/palmistry (ramalan garis tangan)
Dasar pikiran dari pengetahuan ini adalah kenyataan bahwa garis tangan
seseorang itu tidak ada yang sama dengan orang lain. Jika sekiranya orang
dapat mengenal perbedaan-perbedaan serta sifat-sifat khusus dari garis
tangan tersebut, maka dia akan mengenal perbedaan-perbedaan serta
kekhasan tiap orang. Tetapi usaha yang biasa dilakukan tidak sampai
sejauh itu karena yang diperhatikan hanya beberapa garis tangan.
2. Astrologi
Ide awal dari pengetahuan ini adalah adanya pengaruh kosmis terhadap
manusia. Pada waktu seseorang dilahirkan, dia ada dalam posisi tertentu
terhadap benda-benda angkasa; jika sekiranya kita dapat mengenal
perbedaan-perbedaan mengenai hal ini maka kita akan dapat mengenal
juga perbedaan serta kekhasn tiap orang.

10
3. Grofologi
Umumnya orang berpendapat bahwa pengetahuan ini merupakan hasil dari
abad XIX, namun ada bukti yang menunjukkan bahwa sebelum abak itu
sydah ada irang yang memperhatikan pengetahuan ini misalnya Cammilo
Baldo (Italia, 1622).
Karangan terkenal dari abad XIX adalah system de Graphologie hasil
karya Abbe Michon, yang kemudian disempurnakan oleh Crepiaux Jamin
dalam A B C de la graphologie.
Karya mengenai grafologi terbaik adalah Handscrift und Character oleh
L.Klages. Dasar pikiran grafologi adalh segala gerakan yang dilakukan
oleh manusia itu merupakan ekspresi dari jiwanya, termasuk juga gerakan
menulis yang menghasilkan tulisan sebagai bentuk ekspresi jiwa. Dalam
menganalisis tulisan tangan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Apakah tetap lurus atau naik turun
- Tegak atau condong tulisannya
- Besar kecil huruf
- Jarak tulisan dari garis satu ke garis yang lain.
- Tumpul atau runcingnya tulisan
- Tebal tipisnya tulisan
- Tetap atau tidaknya ukuran tulisan
- Jarak tulisan dari tepi, dan sebagainya
Hal-hal tersebut dianalisis, dicari sifat-sifatnya yang khas dan dengan
demikian orang akan menarik kesimpulam mengenai kepribadian penulis.
4. Pisiognopi ( ramalan dari bentuk wajah)
Pengetahuan ini berusaha memahami kepribadian atas dasar keadaan
wajah. Dasar pikiran dari pengetahuan ini adalah keyakinan bahwa ada
hubungan antara keadaan wajah dengan kepribadian. Tokoh dari
pengetahuan ini ada;ah Johann Casper Lavater (1971-1801), seorang
pendeta di Zurich dengan karyanya physiognomische Fragmente zur
Befonderung der Mechenkenntniss. Dalam bukunya diterangkan antara
lain :
a. Keadaan dahi dan kening untuk mengerti kecerdasan seseorang.

11
b. Hidung dan pipi adalam bagian yang memberikan tanda mengenai
halus atau kerasnya perasaan seseorang.
c. Mulut dan dagu dapat memberikan petunjuk tentang nafsu makan,
minum, dan sebagainya.
d. Mata adalah bagian yang mencerminkan seluruh kehidupan jiwa, dan
sebagainya.
5. Phrenologi ( ramalan dari bentuk kepala)
Pengetahuan ini bermaksud memahami kepribadian atas dasar keadaan
tengkoraknya. Usaha ini telah dipersiapkan oleh Lavater dan mencapai
bentuknya oleh Franz Joseph Gall (1758-1828). Ide dari pengetahuan ini
adalah bahwa tiap-tiap fungsi atau kecakapan itu masing-masing
mempunyai pusatnya di otak.
6. Onychologi ( ramalan jari tangan)
Onychologi berusaha memahami kepribadian seseorang atas dasar kuku-
kukunya. Kuku di ujung jari itu mempunyai hubungan yang erat dengan
susunan syaraf, dengan cabang-cabangnya yang terhalus berujung di
pucuk-pucuk jari. Warna serta bentuk kuku dapat dipakai sebagai landasan
untuk mengenal kepribadian orangnya.
Cabang pengetahuan ini baru dikembangkan pada bagian kedua abad ini,
oleh sekelompok ahli di Perancis, yang dipelopori olwh Henry Bouqet,
Cartan Pierre Giram, dan Henry Mangin.

Berdasarkan materi yang diterangkan pada kuliah pengantar kepribadiam


pertemuan ke-3 maka dapat diketahui bahwa teori kepribadian tidak semuanya
bersifat ilmiah tetapi terdapat juga teori-teori untuk memahami kepribadian
seseorang berdasarkan hal-hal yang tidak ilmiah. Banyaknya teori kepribadian
memungkinkan kita dapat memahami sifat seseorang dari berbagai sudut pandang
dan kita dapat memperoleh hasil yang lebih akurat.

12
Pertemuan IV

Selasa, 22 Maret 2011

Keterangan hadir : hadir

Perkembangan Psikologi

Upaya untuk memahami manusia sudah ada sejak peradaban Mesir kuno, Yunani,
Cina, dan India. Psikologi dinyatakan sebagai ilmu pada tahun 1879.

- Early Psychological Thought


Banyak kebudayaan yang telah berspekulasi untuk memahami mind, soul, spirit,
dan lain-lain. Terlihat di kebudayaan Mesir kuno, Yunani, Cina, dan India.
- Medieval Psychological Thought
Tempat perawatan jiwa pertama didirikan di Baghdad pada pertengahan kejayaan
Islam pada abad ke-8
- Beginning of Western Psychology
Istilah psikologi digunakan pertama kali oleh filsuf Jerman bernama Rudolf
Cookel (1597-1628). Psikologi dinyatakan sebagai ilmu pada tahun 1897 setelah
Wilhem Wundt mendirikan laboratorium di Leipzig Jeman. Kemudian psikologi
berkembang di Negara Jerman, Inggris, Perancis, dan Amerika.

Perspektif dalam Psikologi

Pendekatan
Fenomeno-
logis

Pendekatan Pendekatan
Behavioristik Kognitif

PSIKOLOGI

Pendekatan Pendekatan
Psikoanalitik Biologis

13
Bidang kajian khusus Psikologi :

- Clinical psychology
- Conseling psychology
- Assessment psychology
- Psychology of woman and gender
- Industrial and organization psychology
- Forensic psychology
- School psychology
- Community psychology
- Health psychology
- Cross-culture psychology

Pada kuliah pengantar kepribadian pertemuan ke-4 hanya berlangsung


selama satu jam karena kesehatan dosen pengajar tidak baik dan materi yang
disampaikan hanya sedikit .

14
Pertemuan V

Selasa, 29 Maret 2011

Keterangan hadir : hadir

Psikoanalitik

Dalam mencoba mamahami sistem kepribadian manusia, Freud


membangun model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan
ketegangan satu sama lain. Konflik dasar dari tiga sistem kepribadian tersebut
menciptakan energi psikis individu. Energi dasar ini menjadi kebutuhan instink
individu yang menuntut pemuasan. Tiga sistem tersebut adalah id, ego, dan
superego.

Komponen dalam psychoanalytic :


1. Id
Sistem paling original dari kepribadian, terdiri dari semua hal psikis yang
diwariskan sejak lahir merupakan reservoir energy psikis dan persediaan
kekuatan untuk mengoperasikan dua sistem lainnya (ego dan super ego).
Sangat erat berhubungan dengan proses fisiologis. Freud menyebut id sebagai
“true physic reality” dengan prinsip “pleasure principal”. Tujuannya adalah
membebaskan ketegangan, mengurangi jumlah ketegangan. Prinsip
kesenangan ini adalah suatu kecenderungan universal yang khas bagi semua
makhluk hidup untuk menjaga keseimbangan dan mengadapi kegoncangan di
luar maupun dari dalam. Dua proses id : 1) Reflex action ( tanpa dipikirkan) 2)
Primary process

2. Ego
Dikuasai oleh “reality principal”, tujuannya adalah menangguhkan peredaran
energy sampai benda nyata yang akan memuaskan kebutuhan individu telah
ditemukan/dihasilkan. Ego merupakan secondary process dan badan eksekutif

15
kepribadian. Secondary process terdiri dari usaha untuk menemukan
kenyataan dengan menjalankan suatu rencana tindakan yang telah
dikembangkan melalui akal, kognisi, problem solving, thinking.
Dasar perbedaan id dan ego :
a. Id hanya tau realitas subjektif saja.
b. Ego mengetahui kebutuhan subjektif dan kenyataan di luar.

Fungsi ego :
a. Mengontrol jalannya tindakan-tindakan yang akan dilakukan.
b. Menyeleksi keadaan lingkungan dimana ia harus berespon
c. Memutuskan instinct apa yang akan digunakan.

3. Super ego
Cabang keadilan/moral/hati nurani dari kepribadian. Lebih mewakili alam
ideal daripada alam nyata (super ego menuju ke arah kesempurnaan).
Berkembang dari ego. Sebagai akibat perpaduan yang dialami oleh seoang
anak dari nilai-nilai yang diberikan orang tua mengenai hal baik atau buruk,
shaleh atau bathil.
Dua subsistem superego :
a. Conscience (hati nurani) : terbentuk dari hasil “punishment” orang tua
tentang nilai moral yang baik/buruk.
b. Ego ideal : terbentuk dari hasil pengertian anak tentang sesuatu yang
dianggap baik oleh orang tua, dengan cara member reward.
Mekanisme yang terjadi disebut introjections. Conscience
“menghukum” seseorang dengan cara membuatnya feel guilty. Ego
ideal member penghargaan dengan membuatnya bangga.

Fungsi utama super ego :

a. Inhibit dorongan/impuls dari id terutama seksual dan agresif.


b. Meyakinkan ego unruk mengganti goal moral menjadi goal yang
realistis
c. Berusaha keras mencapai kesempurnaan.

16
Dalam psikoanalisis Carl Gustav Jung, ego bukannya menghadapi konflik
antara id dan superego, melainkan harus mengelola dorongan-dorongan yang
datang dari ketidak sadaran kolektif (yang berisi naluri-naluri yang diperoleh dari
pengalaman masa lalu dari masa generasi yang lalu) dan ketidaksadaran pribadi
yang berisi pengalaman pribadi yang diredam dalam ketidaksadaran. Berbeda
dengan Freud, Jung tidak mendasarkan teorinya pada dorongan seks.
Bagi erikson, misalnya meskipun ia mengakui adanya id, ego, dan
superego, menurutnya, yang terpenting bukannya dorongan seks dan bukan pula
koflik antara id dan superego. Bagi Erikson, manusia adalah makhluk rasional
yang pikiran, perasaan, dan perilakunya dikendalikan oleh ego. Jadi ego itu aktif,
bukan pasif seperti pada teori freud, dan merupakan unsur utama dari kepribadian
yang lebih banyak dipengarihi oleh faktor sosial daripada dorongan seksual.

Pertemuan kelima dalaam kuliah pengantar kepribadian berkenaan dengan


salah satu teori kepribadian yaitu psikoanalitik yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud. Ciri khas dari teori ini adalah terdapatnya komponen id, ego, dan superego.

17
18

Anda mungkin juga menyukai