Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh

manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris

perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, system computer, non materil adalah

unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta

bahasa.

Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang

selalu dilakukan berulang – ulang. Kehidupan manusia sellau ditandai oleh norma sebagai aturan sosial

untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata

atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang

ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk

menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat

mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia.

Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau

buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut.

Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan konsep manusia

tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan / keyakinan itu menyangkut gagasan manusa

tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia

supernatural. Unsure penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik

verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia.

Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan

perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima

oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya.

Kebudayaan dalam Pandangan Sosiologi

Bagaimana para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi

sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :

1. Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan

artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (Dictionary of

Modern Sociology).

2. Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah :

• Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial

• Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat
yang di temukan melalui interaksi simbolis.

3. Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi

dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian

simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat.

Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan,

institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.

4. Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari

perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah

memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.

Kebudayaan Dalam Pandangan Antropologi

Bagaimana seorang antropolog mendefinisikan kebudayaan?

1. Berdasarkan. Eri cyclopedia of Sociology, kebudayaan menurut Para antropolog diperkenalkan Pada

abad 19. Gagasan ini Pertama. kali muncul di zaman renaisans untuk menggarnbarkan adat istiadat,

kepercayaan, bentuk-bentuk sosial, dan bahasa-bahasa Eropa. di masa. silam yang berbeda dengan masa

kini. Periode kedua dari kebudayaan terjadi tatkala konsep ini mulai mendapat pengakuan bahwa kini

manusia itu berbeda-beda berdasarkan wilayah diatas muka bumi, variasi itu diperkuat oleh bahasa yang

mereka gunakan, ritual yang mereka praktekan serta berdasarkan jenis-jenis masyarakat di mana mereka

tinggal.

2. Malinowski mengatakart bahwa kebudayaan merupakan kesatuan dari dua aspek fundamental, kesatuan

pengorganisasian yaitu tubuh artifak dan sistem adat istiadat.

3. Kebudayaan adalah perilaku yang dipelajari, seorang tidak dapat dilahirkan dengan tanpa kebudayaan,

kebudayaan itu bersifat universal, setiap manusia memiliki kebudayaan yang dia peroleh melalui usaha

sekurang-kurangnya melalui belajar secara biologis.

Kebudayaan merupakan “jumlah” dari seluruh sikap, adapt istiadat, dan kepercayaan yang membedakan

sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual,

institusi (milsanya sekolah), dan kesenian, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. (Dictionary of

Cultural Literacy).

Beberapa Konsep Yang Berkaitan Dengan Kebudayaan


Untuk memahami kebudayaan secara keselurahan maka ada baiknya saya mengemukakan beberapa

konsep yang berkaitan dengan kebudayaan, beberapa diantaranya selalu digunakan secara bergantian

dalam membahas komunikasi antar budaya.

• Budaya Dominan

• Common culture

• Sub kultur

• Cultural lag

• Culture shock

• Kebudayaan tradisional

• Multikultural

APA ITU EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Yakni menciptakan komunikasi yang efektif melalui pemaknaan yang sama atas pesan yang dipertukarkan.

Secara umum, sebenarnya tujuan komunikasi antar budaya antara lain untuk menyatakan identitas sosial

dan menjebatani perbedaan antar budaya melalui perolehan infomasi baru, pengalaman atas kekeliruan

dalam komunikasi antar budaya sering membuat manusia makin berusaha mengubah kebiasaan

berkomunikasi, paling tidak melalui pemahaman terhadap latar belakang budaya orang lain. Menurut Wiliam

Howell (1982), setiap individu mempunyai tingkatan kesadaran dan kemampuan yang berbeda-beda dalam

berkomunikasi antar budaya. Tingkat kesadaran dan kemampuan itu terdiri atas empat kemungkinan, yaitu :

1. Seseorang sadar bahwa dia tidakmampu memahami budaya orang lain.

2. Dia sadar bahwa dia mampu memahami budaya orang lain.

3. Dia tidak sadar bahwa dia mampu memahami budaya orang lain.

4. Dia tidak sadar bahwa dia tidak mampu menghadapi perbedaan antarbudaya, keadaan ini terjadi

manakala seseorang sama sekali tidak menyadari bahwa sebenarnya dia tidak mampu menghadapi

perilaku budaya orang lain.

Para ahli komunikasi antarbudaya mengemukakan berbagai konsep tentang effektivitas komunikasi

antarbudaya, milsanya :

1. Komunikasi antarbudaya akan efektif kalau setiap orang yang terlibat dalam proses komunikasi mampu

meletakkan dan memfugnsikan komunikasi di dalam suatu konteks kebudayaan tertentu.

2. Efektivitas komunikasi antarbudaya sangat ditentukan oleh sejauhman manusia meminimalkan

kesalahpahaman atas pesan-pesan yang dipertukarkan oleh komunikator dan komunikan antarbudaya.
3. Salah satu studi yang pernah dilakukan Hammer (1987) menetapkan tiga tema sentral efektivitas

komunikasi,

Berdasarkan konsep tersebut diatas maka uraian ini membahas suatu pendekatan umum yang

menerangkan sejauh mana pengaruh factor-faktor pribadi atau gaya komunikasi individu mampu

memberikan konstribusi atau bahkan memprediksi efektivitas komunikasi antarbudaya.

AKSIOMA EFEKTIVITAS KOMUNKASI ANTARBUDAYA

Dikatakan sebagai aksioma Karena konsep yang hendak dipahami itu selalu ada dalam perikehidupan

manusia.

EFEKTIVITAS HUBUNGAN DAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Yang lebih penting adalah motivasi antarpirbadi yang ada di balik hubungan sosial itu sehingga mampu

memberikan atribusi bagi pengembangan hubungan social dan kepuasaan hubungan antarpribadi.

Efektivitas komunikasi antarbudaya didahului oleh hubungan antarbudaya. Hubungan antarbudaya bukan

terjadi sekilas tetapi terus menerus sehingga kualitas berubah dan mengalami kemajuan kearah kualitas

hubungan yang baik dan semakin baik.

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN IKLIM KOMUNIKASI YANG POSITIF

Iklim komunikasi yang positif akan mendukung fungsi komunikasi sedangkan iklim komunikasi yang

negative akan menghambat fungsi komunikasi. Iklum komunikasi yang positif maupun negarif itu ditentukan

oleh tiga factor yang positif maupun negative itu ditentukan oleh tiga factor berikut ini :

1. Faktor derajat kognitif

2. Perasaan positif, dan

3. Tindakan yang menunjukan kemampuan.

FAKTOR DERAJAT KOGNITIF

Komunikasi antarbudaya mengharuskan setiap pelakunya berusaha mendapatkan, mempertahankan dan

mengembangkan aspek-aspek kognitif bersama.

Indentitas pribadi

Indentitas pribadi itu berasal dari pengalaman pribadi saya yang unik, sedangkan identitas social
merupakan cirri khas kelompok budaya yang saya peroleh dari pengalaman bergaul dengan kelompok

budaya saya.

Tindakan yang Menunjukkan Kemampuan

Dimensi terakhir dari iklim komunikasi yang positif adalah tindakan untuk menunjukkan kemampuan yang

kita sebut tingkat perilaku.

Identitas Variabel Komunikasi Antarbudaya

Tiga komponen penting bagi pecinta kompetensi komunikator, yakni motivasi berkomunikasi antarbudaya,

pengetahuan, yakni motivasi berkomunikasi antarbudaya, pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi

antarbuday.

Pesan kita bicara tentang pesan dalam komunikasi antar budaya yaitu pesan yang berisi maksud, pikiran,

dan gagasan seorang komunikator. Pesan-pesan itu biasa berbentk verbal dan non verbal yang dapat

dipahami bersama.

Media kita berbicara mengenai media antarbudaya, yang oleh komunikator dapat dilakukan melalui

pemilihan media yang menghubungkan perbedaan dua atau lebih budaya. Media itu bisa merupakan pilihan

bentuk komunikasi, cara dan kebiasaan berkomunikasi antarpribadi, antarkelompok, komunikasi public dan

komunikasi massa.

Komunikan kita berbicara mengani komunikan, yakni sasaran komunikasi yang berbeda kebudayaan

dengan komunikator.

Efek Kita berbicara tentang efek atau umpan balik komunikasi antarbudaya berarti berbicara tentang

bentuk-bentuk dari dampak.

Keterampilan Komunikasi dan Manusia Terisolasi

Ada empat factor yang membentuk keterampilan berkomunikasi antarbudaya, yakni :

1. bagaimana mengubah diri menjadi lebih sadar tentang hakikat interaksi antarbudaya.

2. Bersikap toleran terhadap interaksi dan pesan-pesan yang seringkali bersikap mendua.

3. Bersikap Empati, dan

4. Kemampuan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dalam interaksi antarbudaya.

Variabel Gaya Pribadi

Komunikasi antarbudaya yang difungsional itu disebabkan Karena orang terlalu menampilkan self oriented
yang berlebihan sehingga orang itu menjadi congkak, dan menunjukkan gagasan gaya pribadi berikut ini

sering kali tampil dalam komunikasi antar pribadi.

Etniosentrisme

Etniosentrisme adalah suatu perasaan superior atau keunggulan dari suatu kelompk orang yang

menganggap kelompok lain lebih interior dan kurang unggul.

Toleransi, Sikap Mendua dan Keluwesan

Komunikasi antarbudaya mengandung sifat mendua, yakni kebudayaan sendiri maupun kebudayaan orang

lain.

Empati

Empati dimaksudkan agar anda mulai mengerti dan memahami orang lain “dari dalam”, dari kerangka piker

(gagasa yang dia komunikasika), perasaan dan perbuatan (Rogers, 1983), Tindakan empati di awal

komunikasi antarbudaya dapat dilakukan melalui kegiatan mendengar secara aktif dan akurat, demikian

yang dikemukakan oleh Hammer (1989) Liliweri (1994).

Keterbukaan

Dengan keterbukaan bukan berarti bahwa setiap orang harus membuka diri seluas-luasnya, namun

membuka kesempatan untuk sama-sama mengetahui informasi tentang diri maupun tentang lawan bicara.

Kompleksitas Kognitif

Kompleksitas Kognitif mengacu pada kemampuan pribadi untuk mengetahui, dan mengalami orang lain

Anda mungkin juga menyukai