KETERLEKATAN
KELOMPOK 5 :
ANDISTYA OKTANING LISTRA (0910210022)
MATELDA FABRIANA (0910213096)
MUHAMMAD YANUAR FAJRI (0910213104)
WINDY SEPTYA A.P (0910213127)
WILDAN ( )
BAB I
PENDAHULUAN
Oversocialized Undersocialized
PEMBAHASAN
Keterlekatan Ketidakterlekatan
Ekonomi dan Rumah Resiprositas: ekonomi maupun Pasar: ekonomi tidak melekat
Tangga rumah tangga melekat dalam pada rumahtangga dalam arti
komunitas suku. pemisahan “kerja” dan
Redistribusi: ekonomi dan “rumah”, “pekerjaan”, dan
rumahtangga melekat dalam “waktu luang”
komunitas politik yang
terpusat.
Figur 2.3 Keterlekatan Lemah dan Keterlekatan Kuat dari Suatu Tindakan
Ekonomi
Tindakan Ekonomi
2. Keterlekatan Struktural
Keterlekatan structural adalah keterlekatan yang terjadi dalam suatu
jaringan hubungan yang lebih luas, bisa merupakan institusi atau struktur social.
Konsep institusi social (social institution), sosiolog Indonesia lebih suka
menerjemahkannya sebagai konsep lembaga social, merupakan struktur social
yang memberikan tatanan siap pakai bagi pemecahan persoalan kebutuhan dasar
kemanusiaan. Dengan demikian struktur social adalah suatu pola hubungan atau
interaksi yang terorganisir dalam suatu ruang social. Struktur social merupakn
tuntutan social dalam berinteraksi dan berkelompok. Struktur social menyadarkan
kita bahwa hidup ini dicirikan sebagai pengorganisasian dan stabil.
Pemahaman tentang struktur social yang dikemukakan diatas telah
mengandung beberapa pandang atau pengertian yang diberikan oleh berbagai ahli
sebagai berikut : satu, Thomas J. Sullivan dan Kenrick S. Thompson (1984)
mengemukakan bahwa, “Struktur social merupakan pola interaksi yang
terorganisir dalam suatu kelompok masyarakat”, dua, James W. Vander Zanden
(1986) menjelaskan bahwa, “Struktur social adalah saling keterkaitan dari
interaksi dan hubungan orang – orang dalam pola yang stabil dan terus –
menerus”; sedangkan David B. Brinkerhoff dan Lynn K. White (1989)
berpendapat bahwa “Struktur social menunjuk pada suatu jaringan status atau
posisi yang mana interaksinya diatur oleh norma social.”
Behaviour (1976), mulai dengan beberapa unit perilaku atau aktor yang
diasumsikan “ber[erilaku rasional “. Berperilaku rasional” berarti memaksimalkan
keajegan perilaku yang diantisipasi atau diharapkan akan emmbawa imbalan atau
hasil di masa akan datang. Dalam hal ini rasional berarti:
Aktor melakukan perhitungan dari pemanfaatan atau preferensi dalam
pemilihan suatu bentuk tindakan.
Aktor juga menghitung ibiaya bagi setiap jalur perilaku.
Pada Bidang ini penelitian yang telah dilakukan difokuskan pada penggunaan
jaringan sosial dalam pekerjaan : moblisasi dan difusi. Jaringan sosial
memudahkan mobilisasi sumber daya. Mempertahankan seseorang untuk
memegang suatu jabatan atau membangun usaha bisnis, membutuhkan suatu
kemampuan untuk mengerakkan sumber daya dalam bentuk informasi dan
finansial. Jaringan komunikasi memainkan peranan penting dalam penyebaran
model, struktur, praktek dan budaya bisnis.
2. Jaringan Formal Pengaruh dan Kekuasaan
Bagian ini menggunakan pendekatan analitis untuk menjelaskan kekuasaan
aktor-aktor ekonomi. (Mintz dan Scwartz,1985;Burt,1992;Mizruchi,1992). Kubu
pemikiran ini mempercayai bahwa “Kekuasaan melekat secara situasional, ia
bersifat dinamis dan tidak stabil secara potensial.” Sementara itu menurut Powell
dan Smith-Doerr, kekuasaan itu sendiri didefenisikan sebagai otoritas formal,
pengaruh formal, dan dominasi . Analisis jaringan sosial tentang kekuasaan terdiri
dari legitimasi, informasi dan kekuatan. Kekuasaan berada dalam posisi struktural.
Dalam memahami jaringan sosial dalam kekuasaan dapat didekati dengan tiga
perspektif, yaitu pertukaran sosial,ketergantungan sumber daya, dan kelas sosial.
3. Organisasi sebagai jaringan sosial dari perjanjian
Analisis jaringan organisasi didasarkan atas organisasi formal dan organisasi
informal. Menurut Dalton (1959:219) formal berarti sesuatu yang direncanakan
dan disetujui atasnya sedangkan informal berarti ikatan-ikatan yang spontan dan
fleksibel di antara anggota-anggota yang dituntun oleh perasaan-perasaan dan
kepentingan pribadi yang tidak dapt dipertahankan oleh kegiatan formal.
Organisasi formal biasanya mempunyai struktur hirearkis, dihubungkan secara
mendalam dengan jaringan yang lebih luas, sedangkan jaringan informal dapat
tidak memihak dan menembus batas struktur yang hirearkis. Jaringan memberikan
suatu cara bagi perusahaan besar untuk mengamankan taruhannya dalam
menghadapi ketidakpastian dan hambatan pasar.
4. Jaringan Sosial dari Produksi
Powell dan Smith-Doerr (1994) mengajukan empat tipe jaringan produksi
secara bersama, yaitu regional, penelitian dan pengembangan, kelompok bisnis,
aliansi strategis dan produksi bersama.
Tipe penelitian dan pengembangan merupakan jaringan sosial dari produksi
yang berlandaskan atas kerja sama ilmiah. Jaringan sosial dari produksi yang
bertipe kelompok bisnis digerakkan oleh ikatan antar organisasi yang horizontal
dan relatif egaliter berkombinasi dengan hubungan vertikal yang lebih hirearkis,
dengan landasan otoritas dan kebijakan.
Alisansi strategis dan produksi bersama merupakan jaringan produksi yang
lebih bersifat formal, karena dibentuk atas persetujuan bersama untuk bekerja
sama yang jangka waktunya relatif pendek.