Anda di halaman 1dari 2

Parameter-parameter dalam Analisa Batubara

1.Analisis proksimat batubara (coal proximate analysis)


Analisis proksimat batubara bertujuan untuk menentukan kadar Moisture (air dalam
batubara) kadar moisture ini mengcakup pula nilai free moisture serta total
moisture, ash (debu), volatile matters (zat terbang), dan fixed carbon (karbon
tertambat). Moisture ialah kandungan air yang terdapat dalam batubara sedangkan
abu (ash) merupakan kandungan residu non-combustible yang umumnya terdiri dari
senyawa-senyawa silika oksida (SiO2), kalsium oksida (CaO), karbonat, dan
mineral-mineral lainnya,Volatile matters adalah kandungan batubara yang
terbebaskan pada temperatur tinggi tanpa keberadaan oksigen (misalnya CxHy, H2,
SOx, dan sebagainya),
Fixed carbon ialah kadar karbon tetap yang terdapat dalam batubara setelah
volatile matters dipisahkan dari batubara. Kadar fixed carbon ini berbeda dengan
kadar karbon (C) hasil analisis ultimat karena sebagian karbon berikatan
membentuk senyawa hidrokarbon volatile.
2.Nilai kalor batubara (coal calorific value)
Salah satu parameter penentu kualitas batubara ialah nilai kalornya, yaitu
seberapa banyak energi yang dihasilkan per satuan massanya. Nilai kalor batubara
diukur menggunakan alat yang disebut bomb kalorimeter.
Kalorimater bom terdiri dari 2 unit yang digabungkan menjadi satu alat. Unit
pertama ialah unit pembakaran di mana batubara dimasukkan ke dalam bomb lalu
diinjeksikan oksigen lalu bomb tersebut dimasukkan kedalam bejana disini
batubara dibakar dengan adanya pasokan udara/oksigen sebagai pembakar. Unit
kedua ialah unit pendingin/kondensor (water handling).

3.Kadar sulfur
Salah satu cara untuk menentukan kadar sulfur yaitu melalui pembakaran pada suhu
tinggi. Batubara dioksidasi dalam tube furnace dengan suhu mencapai 1350°C.
Sulfur oksida (SOx) yang terbentuk sebagai hasil pembakaran kemudian ditangkap
oleh oleh detektor infra merah kalau menggunakan metode infrared sedangkan kalau
menggunakan metode HTM akan ditangkap oleh larutan peroksida lalu dititrasi
dengan natrium borat dan kemudian dianalisis.

4.Analisis ultimat batubara (coal ultimate analysis)


Analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kadar karbon (C), hidrogen (H),
oksigen (O), nitrogen, (N), dan sulfur (S) dalam batubara. Seiring dengan
perkembangan teknologi, analisis ultimat batubara sekarang sudah dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah. Analisa ultimat ini sepenuhnya dilakukan oleh alat yang
sudah terhubung dengan komputer. Prosedur analisis ultimat ini cukup ringkas;
cukup dengan memasukkan sampel batubara ke dalam alat dan hasil analisis akan
muncul kemudian pada layar komputer.
5.Analisa Size Analisis
Data analisis dari suatu hasil tambang ialah satu data dari data-data yang
diperlukan dalam perancangan coal preparation plant, pada crushing plant dan
screening plant pemeriksaan size diperlukan untuk melihat apakah hasil dari
proses masih sesuai dengan spesifikasi atau tidak, pada proses loading dilakukan
untuk mengantisifasi masalah yang timbul karena kalau terlalu banyak yang fine
coal nilai total moisturenya cenderung meningkat dan akan berdebu pada saat
kering.

Anda mungkin juga menyukai