Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PHC

NAMA KELOMPOK :

1. ADELBERTHA BERKANIS
2. AURELIANI MUSTIKA
3. ADRIANA PUSPADEWI
4. AMERENSIANA DAI
5. ANASTASIA HERO
6. ARIANDA BANO
7. CRISTANTI M LULU
8. ENDAH SUCI RAHAYU
9. EVA KUSRINI
10.EMILIANA LUANG
11.FARYANI
12.FRANSISCA K MAUWEA
13.HELENA NATHAN
14.IRMELINDA S . SY
15.INTAN KAPITAN
16.KAMARIA AHMAD
17.KURNIA BANI
18.MARCELINA OLA
19.MARIA GEGO
20.MARIA HADELMIS

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri Kupang

2010/2011
LATAR BELAKANG PHC

1. Hasil pengkajian pemikiran,pengalaman dalam pembangunan kesehatan dibanyak


negara
2. Awal 1950-an,kampanye massal pemberantas penyakit dalam menanggulangi TBC
,campak , diare forum internasional menekankan pentingnya aspek sosial kesehatan
dalam pemberantas penyakit.
3. Tahun 1960-an teknologi kuratif dan preventif dalam infrastruktur pelayanan sampai
ke garis depan ( grass root )
PHC (Primary Health Care)

Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Alta ditetapkan prinsip-


prinsip Primary Health Care sebagai pendekatan atau strategi global
guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip dasar Primary
Health Care meliputi tiga unsure utama yaitu: upaya dasar
kesehatan, peran serta masyarakat dan kerjasama lintas sektoral,
sebagai berikut:
1. Pemerataan upaya kesehatan;
2. Penekanan pada upaya preventif;
3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya
kesehatan;
4. Peran serta masyarakat dalam semangat
kemandirian;
5. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun
kesehatan

Pengertian Primary Health Care, menurut deklarasi Alma Alta 1978,


adalah sebagai berikut:
 “Primary Health Care is essential health care, based on
practical, scientifically sound socially acceptable methods and
technology made universally accessible to individuals and
families in the community, through their full participation and at
a cost that the community and the country can afford to maintain
at every stage of their development, in the spirit of self reliance
and self determination”
 “It forms and integral part both of the country’s health system,
of which it is the central function and its main focus, and of the
overall social and economic development of the community. It is
the first level of contact of individuals, the family and community
with the national health system bringing health care as close as
possible to where people live and work, and constitutes the first
element of a continuing health care process”.

Primary Health Care:


1. Menggambarkan keadaan social ekonomi, budaya
dan politik masyarakat dan berdasarkan penerapan hasil
penelitian kesehatan-sosial-biomedis dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Ditujukan untuk mengatasi masalah utama
kesehatan masyarakat dengan upaya preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitatif.
3. Minimal mencakup: penyuluhan tentang masalah
kesehatan utama dan cara pencegahan dan
pengendaliannya, penyediaan makanan dan peningkatan
gizi, penyediaan sanitasi dasar dan air bersih, pembinaan
kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana,
imunisasi terhadap penyakit menular utama dan
penyegahan penyakit endemic, pengobatan penyakit umum
dan cedera serta penediaan obat esensial.
4. Melibatkan dan meningkatkan kerjasama lintas
sector dan aspek-aspek pembangunan nasional dan
masyarakat di samping sector kesehatan, terutama
pertanian, peternakan, industri makanan, pendidikan,
penerangan, agama, perumahan, pekerjaan umum,
perhubungan dan sebagainya.
5. Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan
diri serta masyarakat dalam perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian PHC
serta penggunaan sumberdaya yang ada.
6. Ditunjang oleh system rujukan upaya kesehatan
secara terpadu fungsional dan timbal balik guna
memberikan pelayanan secara menyeluruh, dengan
memprioritaskan golongan masyarakat yang paling
membutuhkan.
7. Didukung oleh tenaga kesehatan professional dan
masyarakat, termasuk tenaga kesehatan tradisonal yang
terlatih di bidang teknis dan social untuk bekerja sebagai
tim kesehatan yang mampu bekerja bersama masyarakat
dan membangunkan peran serta masyarakat.
Hal-hal yang mendorong pengembangan konsep Primary Health
Care adalah:
1. Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis
tanpa disertai orientasi aspek social-ekonomi-politik.
2. Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan
kesehatan dengan sektor pembangunan lainnya serta
menekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama lintas
sektor dan pemerataan/perluasan daya jangkau upaya
kesehatan.
3. Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan
pendekatan peran serta masyarakat di beberapa negara.

 Dengan demikian PHC sesungguhnya terjadi perubahan sosial


dalam pembangunan kesehatan, diperlukan perubahan mental,
perubahan struktur sistem kesehatan dan reorientasi
pendayagunaan sumberdaya dan cara kerja petugas kesehatan.
Pemerataan kesehatan menjadi esensi pendekatan ini, sehingga
semakin disadari kaitan luas antara kesehatan dengan sektor
lain, termasuk kesempatan kerja, lingkungan dan kedamaian
hidup manusia.

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)

 PKMD adalah bentuk operasional dari PHC di Indonesia.


PKMD mencakup serangkaian kegiatan swadaya masyarakat
berazaskan gotong royong, yang didukung oleh pemerintah
melalui koordinasi lintas sektoral dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan kesehatan,
agarmasyarakat dapat hidup sehat guna mencapai kualitas hidup
dan kesejahteraan yang lebih baik.

Upaya Kesehatan Dasar PKMD mempunyai 8 upaya kesehatan dasar


yang mencakup:
1. Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan
dan upaya penanggulangannya.
2. Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik
setempat.
3. Program Imunisasi
4. Kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
5. Pengadaan obat esential
6. Pengadaan pangan dan gizi
7. Pengobatan penyakit umum dan cedera
8. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan

Program PKMD mencakup kegiatan seperti:


1. Asuransi kesehatan
2. Pos obat desa (POD)
3. Tanaman obat keluarga (TOGA)
4. Pos kesehatan
5. Pondok bersalin Desa (Polindes)
6. Tenaga kesehatan sukarela
7. Kader kesehatan
8. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan,
perikanan, industri rumah tangga)

 Program PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan


pedesaan yang menyeluruh, dibawah naungan LKMD, sekarang
namanya BPD (Badan Perwakilan Desa). BPD bertanggung
jawab terhadap sepuluh sisi pembangunan, termasuk kesehatan
dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat.

Hubungan PHC, PKMD dan Posyandu


 Pendekatan PHC dimantapkan oleh adanya prioritas untuk
menurunkan tngkat kematian bayi, ibu dan tingkat kelahiran.
Strategi ini ditandai dengan pembangunan jaringan pelayanan ke
tingkat masyarakat melalui Posyandu. Posyandu mencakup tiga
unsur utama PHC, yang meliputi peran serta masyarakat,
kerjasama lintas sektoral dan perluasan jangkauan upaya
kesehatan dasar. Posyandu dengan ”lima kridanya” merupakan
bentuk PHC atau PKMD yang berprioritas. Apabila selanjutnya
memungkinkan untuk melengkapi krida (kegiatan) Posyandu
dengan kebutuhan dasar yang lain yaitu sanitasi dasar dan
penyediaan obat esensial sehingga menjadi sapta krida
Posyandu, lengkaplah upaya kesehatan dasar yang dilaksanakan
melalui Posyandu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
penduduk guna mencapai ”kesehatan bagi semua tahun 2000”

REFERENSI:

1. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi


Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB
2. Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Bandung, Citra Aditya Bakti
3. M. N. Buston, 1977, Pengantar Epidemiologi,
Rineka Cipta, Jakarta
4. M. N. Buston, 1977, Epidemiologi penyakit Tidak
Menular, Rineka Cipta, Jakarta
5. Azrul Azwar, 1989, Penanggulangan Wabah oleh
Puskesmas, Binarupa, Jakarta
6. Noor Nasri N, 1997, Dasar Epidemiologi, Rineka
Cipta, Jakarta
7. Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
8. Azrul Azwar, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Binarupa, Jakarta
9. Bambang, 1990, Dasar dasar Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai