ANGKATAN SEBELUM
TAHUN 1920
Syeikh Hamzah Fansuri ialah seorang ulama dan pujangga besar Melayu.
Beliaulah penyair Melayu pertama yang menggubah syair-syair bersifat
agama. Hamzah Fansuri dipercayai dilahirkan pada akhir abad ke-16 di
Barus atau Panchor, Sumatera Utara. Panchor disebut Fansur dalam bahasa
Arab. Pada tahun 1726, Francois Valentijn dalam bukunya Oud en Nieuw
Oost-Indie (Hindia Timur Lama dan Baharu) pada bab mengenai Sumatera,
menyebut Hamzah Fansuri sebagai seorang penyair yang dilahirkan di
Fansur. Karangan-karangan prosa Hamzah yang terpenting ialah Asrar al-
Arifin (Rahsia Orang yang Bijaksana), Sharab al-Asyikin (Minuman Segala
Orang yang Berahi) dan Zinat al-Muwahidin (Perhiasan Sekalian Orang yang
Mengesakan). Syair-syair beliau pula ialah Syair Si Burung Pingai, Syair Si
Burung Pungguk, Syair Sidang Fakir, Syair Dagang dan Syair Perahu.
3. Raja Ali Haji
Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad (Pulau Penyengat, Kepulauan
Riau, ca. 1808- Riau, ca. 1873) adalah ulama, sejarawan,
pujangga, dan terutama pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa
Melayu lewat buku Pedoman Bahasa; buku yang menjadi standar
bahasa Melayu.
Karya monumentalnya, Gurindam Dua Belas (1847), menjadi
pembaru arus sastra pada zamannya. Bukunya berjudul Kitab
Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-
Riau-Lingga penggal yang pertama merupakan kamus ekabahasa
pertama di Nusantara. Ia ditetapkan oleh pemerintah Republik
Indonesia sebagai pahlawan nasional pada 5 November 2004.
TERIMA
KASIH