Anda di halaman 1dari 7

ini dapat dilihat pada variasi bentuk reformasi administrasi yang ada, khususnya

pada perencanaan administrasinya.


Reformasi administrasi adalah suatu sistem yang didesain untukmemperkenalkan
perubahan-perubahan dasar dalam administrasi negaramelalui transformasi sistem yang luas atau
paling tidak melalui perbaikan salahsatu atau lebih elemen-elemen kunci seperti struktur
administrasi, organisasiterritorial, manajemen anggaran, proses perencanaan, praktek-
praktekkepegawaian dan proses administrasi lainnya dalam menghadapi perubahan-perubahan
dari lingkungan administrasi negara.
Orientasi reformasi administrasi tersebut tidak lain adalah perubahan-perubahan elemen-
elemen kunci administrasi dan manajemen pembangunansebagai usaha menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang berasaldari lingkungan, seperti lingkungan : alam,
politik,ekonomi, sosial, budaya, danfisik.
Perlu juga disadari bahwa reformasi administrasi saja, tidak cukup untukmencapai tujuan
pembangunan nasional, karena faktor-faktor lain yangmerupakan faktor lingkungan juga turut
menentukan pencapaian tujuanpembangunan nasional.Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud
adalah :kemauan politik, sikap dan perilaku birokratis, norma-norma budaya, strukturekonomi
serta sistem penataan ruang dan fisik.
Meskipun pada tingkat nasional terdapat perubahan paradigma dalamkebijakan dasar.
Manifestasi dari perubahan paradigma pembangunan ini dapatterlihat dalam penyusunan kembali
ranking prioritas Trilogi Pembangunan, daristabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan, menjadi pemerataan,pertumbuhan ekonomidan stabilitas nasional.
Delapan jalur pemerataan merupakan tindakan operasional dari distribusiyang lebih
merata, yaitu menciptakan akses yang sama dalam bidangpemenuhan kebutuhan dasar,
pelayanan pendidikan, kesehatan, pendapatan,kesempatan kerja, kesempatan berusaha,
partisipasi dalam pembangunan olehwanita dan kaum muda, distribusi yang merata usaha-usaha
pembangunan, danakses yang sama dalam bidang keadilan.

Akan tetapi, adanya gejala yang menunjukkan bahwa keadaan golonganmiskin belum
banyak berubah dan adanya kerapuhan kita dalam menghadapipergolakan ekonomi global, krisis
politik dan menurunnya kepercayaan kepadaPemerintah, menunjukkan bahwa nilai-nilai
pembangunan yang kita kejar selamaini masih perlu dipikirkan kembali. Issue tentang nilai
pembangunan yang baru,yaitu pergeseran paradigmadalam strategi perencanaan pembangunan
daristrategi terpusat (center-down planning) menjadi perencanaan yangmengakomodasi
kepentingan pusat dan aspirasi dari bawah.
Pembangunan yang berpusat pada manusia tidak lain bertujuan untukmeningkatkan
kualitas manusia itu sendiri.Manusiadimotivasi supaya tidakmenjadi penerima pasif pelayanan
publik, dan menjadi makhluk yang memilikikemampuan yang tinggi dalam memecahkan
masalahnya sendiri danmenghadapi berbagai tantangan.
B. Restrukturisasi Organisasi dan Tata Laksana Pemerintah Daerah
Sejalan dengan munculnya berbagai masalah dalam penyelenggaraanpemerintahan di
daerah, pemerintah kemudian merevisi PP Nomor 84 tahun2000, melalui PP Nomor 8 tahun
2003 tentang Pedoman Organisasi PerangkatDaerah. Terkait dengan itu, perlu dilakukan evaluasi
secara terus menerusterhadap organisasi perangkat daerah Provinsi Riau dalam kerangka PP
Nomor8 tahun 2003 agar dapat dibentuk organisasi yang reponsif dalampenyelangaraan
pelayanan publik.
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 menyatakan Pemerintahan Daerahadalah Kepala
Daerah beserta perangkat daerah otonomi sebagai BadanEksekutif Daerah. Undang-undang
nomor 32 tahun 2004 tersebut menyebutkanpula bahwa Pemerintah Daerah terdiri dari Perangkat
Daerah, Dinas Daerah danLembaga Teknis Daerah lainnya. Sekretariat Daerah adalah unsur
staf(supporting staff), dengan tugas pokok melayani (to serve, to think). DinasDaerah unsur lini
(techno structure), dengan tugas pokok melaksanakan (to do,
to act), dan Lembaga Teknis Daerah dapat berupa unsur lini atau unsur staff

K2i DI PROVINSI RIAU


TPK2-GUBRI 2003-2008
15
atau kepadapihakpihak yang berkepentingan. Data penunjang ini merupakandata yang bersifat
dasar yang diperlukan untuk pengolahan pusat bank datadalam SIMDA, seperti untuk SIE,
SIMDUK, SI Promosi Daerah. Sifat dari aplikasiini adalah sebagai komplementer bagi sistem
informasi lainnya. Aplikasi inidikelola oleh dinas atau instansi terkait yang memiliki wewenang
dalammengelola data-data tersebut, sehingga kebenaran dan keterkinian data yangbersangkutan
akan terjaga. Juga informasi yang tersebar tidak simpang siur danjelas karena dikelola ‘langsung’
oleh dinas/instansi yang bersangkutan.
12. Sistem Perencanaan Pembangunan (SPP)
Sistem ini berfungsi untuk membantu Pemerintah daerah dalammerencanakan
pembangunan berdasarkan sektor pembangunan yangdicanangkan, mulai konsep kerja, mitra
kerja sampai perencanaan sumberpendanaan pembangunan, berdasarkan Bank Data SIMDA.
Tujuan adanyasistem ini agar para eksekutif yang terkait, dapat meningkat kualitasperencanaan
pembangunan dan mensinergikan agenda pembangunan dilingkungan Pemerintah Daerah
Dengan adanya sistem ini diharapkan dapatmeningkatkan koordinasi pembangunan dari masing-
masing instansi terkait. Halini dapat direalisasi dengan adanya SIMDA yang mampu
mengintegrasikankeseluruhan sistem-sistem di lingkungan Pemerintah Daerah.
13.Sistem Informasi Promosi Daerah (PROMODA)
Sistem ini berfungsi untuk mempromosikan potensi dan produksi yangada didaerah,
sehingga dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi didaerah. Juga sekaligus
memperluas target pasar bagi produk yang ada diwilayah tersebut. Peranan pokok dari Sistem
Promosi pelayanan terpadu iniadalah sebagai suatu institusi yang dapat menjembatani
kesenjangan antarakekurangsiapan organisasi dengan tuntutan pelayanan paripurna dari
kalangandunia usaha. Lebih jauh lagi sistem ini dapat diterapkan secara bertahap danmodular
tanpa kehilangan arah menuju suatu pelayanan yang terpadu danparipurna.
K2i DI PROVINSI RIAU
TPK2-GUBRI 2003-2008
16
Adapun maksud dari pembangunan sistem promosi ini adalah:
a.Menelusuri, mempelajari secara seksama dan membuat referensi dasar yangpraktis dan bermutu
mengenai potensi daerah bagi Pemda serta institusi lainyang berkepentingan baik swasta,
pemerintah maupun kalanganinternasional mengenai daerah tersebut.
b.Membangun strategi komunikasi dasar untuk promosi.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan informasi daerah secara praktis,terpadu, berkualitas dan
mudah diakses oleh berbagai kalangan yangberkepentingan khususnya yang berkaitan dengan
pariwisata dan duniausaha.
d.Membangun suatu pondasi yang praktis namun berkualitas gunapengembangan berbagai layanan
maupun sistem aplikasi lain berkaitandengan Perdagangan maupun administrasi pemerintahan.
14.Sistem Pelayanan Informasi Masyarakat (SPIM)
Di beberapa daerah dikenal juga dengan istilah Sistem InformasiManajemen Hubungan
Masyarakat (SIMHUMAS). Sistem ini berfungsisebagaisarana utama bagi pemerintahan dalam
memberikan informasi kepadamasyarakat tentang pengelolaan pemerintahan serta informasi lain
seputarpemerintahan yang layak diberikan kepada masyarakat Tujuan adanya sistem iniagar para
eksekutif yang terkait, dapat meningkatkan kualitas kebijakan dankeputusan serta peraturan
berdasarkan informasi yang akurat. Dengan adanyasistem ini maka kondisi pemerintah
yangakuntabilitas serta terkontrol olehmasyarakat dapat direalisasikan. Selain informasi yang
tersebut, melalui sistemini dapat pula memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengankewenangan dari daerah.
15.Sistem Program dan Proyek Daerah (SIPRODA)
Di beberapa Pemerintah Daerah dikenal juga dengan istilah SistemInformasi
Pengendalian Kegiatan (SIPK). Merupakan suatu sistem aplikasi yangmembantu dalam fungsi
pengendalian proyek-proyek yang terdapat pada
K2i DI PROVINSI RIAU
TPK2-GUBRI 2003-2008
17
pemerintahan. Aplikasi ini merupakan salah satu modul dari Sistem InformasiManajemen
Daerah (SIMDA) yang secara data terintegrasi dengan modul-modullainnya . Struktur data yang
terintegrasi ini, dapat dimanfaatkan pada modul-modul yang lain untuk diolah berdasarkan
kebutuhan. Tetapi "independancy"aplikasi ini tetap terjaga sehingga berkemampuan juga untuk
berdiri sendiri dantidak tergantung dengan modul yang lain. Aplikasi ini, dapat
dioperasikanpenggunaannya pada instansi yang berwenang misalnya Biro Perencanaan
danPengendalian Proyek Pemerintah Daerah. Dengan sifat "indepedancy" yangterdapat pada
aplikasi ini, memungkinkan penggunaannya pada lembaga-lembaga pemerintahan lainnya yang
membutuhkan suatu sistem pengendalianproyek.
16. Sistem Informasi Wilayah Daerah (SIWILDA)
Di beberapa Pemerintah Daerah dikenal juga dengan istilah SistemInformasi Geografis
(SIG). SIWILDA merupakan aplikasi untuk mengelola datayang berhubungan dengan wilayah
suatu daerah dimana aplikasi ini digunakan.Aplikasi ini merupakan salah satu modul dari Sistem
Informasi ManajemenDaerah (SIMDA) yang secara data saling berintegrasi dan dapat di
manfaatkanoleh modul modul lainnya. Data-data dalam aplikasi ini dapat digunakanmisalnya
oleh Sistem Informasi Eksekutif, sehingga Pimpinan Pemerintahan atauyang berwenang dapat
melihat wilayah mana saja yang merupakan bagian daridaerah yang bersangkutan. Aplikasi ini
juga dapat di-integrasikan dengan GIS(Geographical Information System) yang menampilkan
peta dari wilayah-wilayahyang ada.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi webset atauinternet tersebut
diatas perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi kedalamdata base. Data dan informasi
tersebut berupa :
1.Data geogarfis (peta) sampai level kecamatan, meliputi batasadministratif, Pemerintahan, kota,
pelabuhan, pelabuhan udara, jalan rayadan sungai.

K2i DI PROVINSI RIAU


TPK2-GUBRI 2003-2008
84
d.Pisang Ambon
e.Pisang Tanduk
f.Pisang Raja Serai
g.Pisang Barangan
h. Semangka
i. Pepaya
j. Sawo,dsbnya
4. Jenis Sayuran :
a. Bayam
b. BawangPrey
c. BawangMerah
d.Bawang Putih Lokal
e. Buncis
f.Cabe Merah Besar
g.Cabe Merah Keriting
h. CabeRawit
i. Kangkung
j. Ketimun
k.Petsai/ Sawi Panjang
l.Kentang Mutu Sedang
m.Tomat Mutu Sedang
n. Terong
o. KacangPanjang
p. LabuSiam
q. Paria,dsbnya
3. Biaya, Mekanisasi dan Teknologi
Pembiayaan investasi, modal kerja, dan pengadaan mekanisasi danteknologi adalah
merupakan shering antara Pemerintah Pusat, Provinsi,Kabupaten/Kota, Bantuan atau Pinjaman
Lunak Luar Negeri (Bank Bunia, ADB)dan swasta Nasional atau Daerah dengan pola kemitraan.
K2i DI PROVINSI RIAU
TPK2-GUBRI 2003-2008
85
4. Model Pola Kemitraan
a.Pemerintah berperan memberikan pelayanan kepada investor,
kemudahan, insentif dan kepastian hukum serta menyediakaninfrastruktur yang dibutuhkan
pengusaha. Lembaga Teknispemerintah dan Perguruan Tinggi serta LSM melakukan
pembinaandan pengembangkan teknologi.
b.Pengusaha atau pemilik modal berperan mendirikan industri
pengolahan dan dukungan modal kerja dan teknologi serta pelatihan
kerja dalam skil yang dibutuhkan perusahaan.
c.Masyarakat sebagai petani selain bekerja, memiliki lahan dan ikut
memiliki sahan dalam Pabrik industri pengolahan.
5. Balai Latihan Keterampilan
Pemerintah dan pemilik modal berkewajiban mengadakan balai latihan,kursus
keterampilan bagi setiap peserta atau penerima program dalam rangkapengembangan SDM
sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
6.Tahapan Persiapan, Pengolahan Lahan, Produksi dan Pemasaran
1. Penyiapan lokasi:
a. Pembangunan bangunan kantor dan perlengkapan KUD (pusat
kegiatan)
b. pembersihan lahan dengan teknologi mekanisasi
c. pembangunan kandang ayam
d. pembangunan instalasi air bersih
e. pembangunan instalasi listrik
f. pembelian peralatan dan perlengkapan, perkebunan dan
pertanian
2. Perkebunan Kelapa Sawit :
a. Pembuatan lobang tanam untuk Kelapa Sawit
b. Penanaman bibit kelapa sawit
K2i DI PROVINSI RIAU
TPK2-GUBRI 2003-2008
86
c. Pemeliharaan sampai panen
d. Pemasaran
3. Ternak ayam potong :
a. Pembuatan kandang
b. Pemelian tempat makan, tempat minum, terpal jendela
kandang, bibit, pakan, obat-obatan, semprot kandang ayam
potong
c. Pemeliharaan dan panen
d. Pemasaran
4. Tanaman Sayuran dan Buahan :
a. Pengolahan tanah
b. Penyemaian dan penanaman
c. Pemeliharaan dan panen
d. Pemasaran
Apa yang diuraikan tersebut di atas hanyalah beberapa contoh, namunprinsip
pengembangan usaha dalam rangka membuka lapangan kerja,meningkatkan pendapatan
perkapita dan kepemilikan atas asset danpeningkatan SDM petani adalah tetap mengacu konsep
pengembanganekonomi kerakyatan( 8 faktor keberhasilan) yang penulis sebutkan di atas
tadi.Selain itu juga pertimbangan potensi setempat, pengembangan SDM danpemilihan tanaman
yang sesuai dengan peluang pasar lokal, regional, nasionaldan Internasional.

Anda mungkin juga menyukai