Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi manajemen

Dalam ilmu ekonomi, biaya peluang, atau biaya kesempatan, adalah biaya yang kita terima bila kita
memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif
yang tidak bisa kita lakukan. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp.10.000.000. Dengan
uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia
memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula
sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton
TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.
Artikel bertopik ekonomi ini
 a
Bu Emmy pergi ke Planet Hollywood 21 Theatre untuk menyaksikan film Harry Fotter pada hari Sabtu.
Apabila dia tidak menonton, maka dia dapat mengisi pelajaran akuntansi pada klinik ekonomi di sekolah
tempatnya mengajar dan akan mendapatkan honor sebesar Rp 75.000,00. Biaya yang dikeluarkan bu
Emmy untuk transport dan tiket masuk sebesar ± Rp 50.000,00. Yang menjadi pertanyaan sekarang
adalah berapa biaya yang dikorbankan bu Emmy untuk menonton Harry Fotter? Jawabannya adalah Rp
125.000,00. Mengapa demikian? Begini, biaya tersebut merupakan biaya eksplisit (biaya transport + tiket
masuk Rp 50.000,00) dan biaya implisit (honor/upah yang hilang Rp 75.000,00). Dan pilihan bu Emmy
adalah pergi ke Planet Hollywood Theatre dan meninggalkan alternatif untuk bekerja.

Perencanaan pengendalian

Kita mungkin sering dengar tentang Rencana Anggaran Biaya di waktu akan membangun bangunan
anda,pasti anda bingung arti lengkapnya Rencana Anggaran Biaya tsb ??? oke lanjut saja.
Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya adalah suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bangunan atau proyek.

Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi
syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda- beda di masing- masing daerah,
disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.

Sebagai contoh misalnya harga bahan dan upah tenaga kerja di Padang berbeda dengan harga bahan dan
upah tenaga kerja di Medan, Pekan baru, Palembang, Jakarta,  Bandung dan Surabaya.

Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :

1.ANGKA BIAYA KASAR

Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap meter persegi
(mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara
teliti.
Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh
berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran biaya kasar
yaitu :

Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp 12.000.000


Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000 perm2 nya

2 .ANGKA BIAYA TELITI

Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang dihitung dengan
teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran
biaya kasar sebagaimana diuraiakan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap
luas lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda dengan
harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau didukung oleh :

a. Besteks
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis

b. Gambar- bestek
Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan

c. Harga Satuan pekerjaan


Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan analisa BOW

BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang
ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda.
Di Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap kota maupun kabupaten
mengeluarkan HSPK dan setiap tahun ada pergantian.

Demikian keterangan tentang arti dari Rencana Anggaran Biaya yang mungkin begitu awam bagi orang
yang belum pernah membangun.

engertian Likuiditas
Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Besarnya perbandingan / rasio terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar 2:1.
Namun demikian, angka tersebut tidaklah mutlak. Besarnya ratio dapat ditentukan sesuai dengan jenis
usaha dan kebijakan keuangan masing-masing. Pengertian Likuiditas
Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Besarnya perbandingan / rasio terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar 2:1.
Namun demikian, angka tersebut tidaklah mutlak. Besarnya ratio dapat ditentukan sesuai dengan jenis
usaha dan kebijakan keuangan masing-masing. Pengertian Likuiditas
Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang
lancar. Besarnya perbandingan / rasio terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar 2:1.
Namun demikian, angka tersebut tidaklah mutlak. Besarnya ratio dapat ditentukan sesuai dengan jenis
usaha dan kebijakan keuangan masing-masing.
Diterbitkan di: 12 Agustus, 2010   

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/2035983-pengertian-
likuiditas/#ixzz1Jh3p8G2W

Likuiditas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian


lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera
harus dibayar dengan harta lancarnya [1].

Daftar isi
 [sembunyikan]

1 Pengukuran
likuiditas
2 Lihat pula
3 Pranala luar
4 Rujukan

[sunting]Pengukuran likuiditas

Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki
likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih
menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban
lancar).

Rasio likuiditas antara lain terdiri dari: Current Ratio : adalah membandingkan antara total aktiva lancar
dengan kewajiban lancar. Quick Ratio: adalah membandingkan antara (total aktiva lancar - inventory)
dengan kewajiban lancar.
Pengertian Rasio Solvasbilita
Dalam praktiknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaanmemiliki beberapa
pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Pemilihan beberapapilihan sumber dana yang dapat
digunakan. Pemilihansumber danaini tergantung daritujuan, syarat-syarat, keuntungan dan kemampuan
perusahaan tentunya. Sumber-sumberdana secara garis besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan
pinjaman (bank ataulembaga keuangan lainnya). Perusahaan dapat memilih dana dari salah satu
sumbertersebut atau kombinasi dari keduanya.

pSetia sumber dana memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnyapenggunaan modal
sendiri mimiliki kelebihan, yaitu mudah diperoleh, dan bebanpengambilan yang relatif lama. Disamping
itu dengan menggunakan modal sendiri tidakada beban untuk membayar angsuran termasuk bunga dan
biaya lainnya. Sebaliknyakekurangan modal sendiri sebagai sumberdana adalah jumlahnya yang relatif
terbatas,terutama pada saat menjatuhkan dana yang relatif besar.
Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang digunkan untuk mengukur sejauhmana aktiva
perusahaan dibiayai dari hutang. Artinya berapa besar beban utang yangditanggung perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwarasio ini digunkan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untukmembayar seluruhkewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka
panjang apabila perusahaandibubarkan (dilikuidasi).
Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian yangdihadapi, tetapi juga ada
kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabilaperusahaan memiliki rasio solvabilitas yang
rendah tentu mempunyai resiko kerugianyang lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya
tingkat hasil pengembalian(return) pada saat perekonomian tinggi.
Pengukuran rasio solvabilitas, dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu :
1. mengukur rasio-rasio neraca dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk
permodalan
2.melalui pendekatan rasio rasio laba rugi.
Manfaat rasio solvabilitas (leverage) :
1.untuk menganalisi kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada
pihak lainnya.
2.untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajibanyang bersifat
tetap.
3.untuk menganalisis keseimbangan antara lain aktiva khususnya aktiva khususnya
aktiva tetapdengan modal.
4.untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva

Anda mungkin juga menyukai