Fasciola hepatica
Cacing hati ini memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan
sedikitnya dua jenis inang,
yaitu inang utama dan inang sebagai perantara.
Inang utama : ternak / manusia /Ikan , Inang sementara : siput air (Lymnea )
Daur hidup Cacing hati terdiri dari
1. Fase seksual : di inang utama (saat cacing hati dewasa)
2. Fase aseksual : di inang perantara ( tubuh siput) dengan
membelah diri terjadi saat larva.
Larvanya berubah 3 kali di tubuh siput Lymnea . Urutan cyclusnya agar mudah sbb
Fasciola hepatica
Cacing dewasa bertelur di dalam saluran empedu dan kantong empedu sapi atau domba.
Kemudian telur keluar ke alam bebas bersama kotoran / faeces domba.
Bila mencapai tempat basah,telur ini akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium.
Mirasidium segera berenang ke siput Lymnea , akan matibila tidak masuk ke dalam tubuh siput
siput yang dicari adalah jenis siput air tawar Lymnea auricularis-rubigranosa/ L truncatula
Di dalam tubuh siput ini, mirasidium tumbuh menjadi sporokista (menetap dalam tubuh siputselama 2
minggu).
Sporokista akan melakukan paedogenesis membentuk larva Redia.
Redia akan menuju jaringan tubuh siput dan akan melakukan paedogenesis lagi membentuk larva serkaria
Serkaria segera membentuk ekor dengan ekornya serkaria dapat menembus jaringan tubuh siput
membentuk metacercaria
Metacercaria keluar berenang dalam air .
Di luar tubuh siput, larva metacercaria menempel pada rumput untuk beberapa lama.
Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel pada rumput atau
tumbuhan air sekitarnya.
Perhatikan tahap perkembangan larva Fasciola hepatica.