1. Cabang-cabang Biologi
Biologi kini memiliki cabang-cabang yang semakin spesifik dengan objek kajian yang
semakin khusus. Dari ilmu manusia muncul cabang-cabang ilmu kesehatan dan saat ini
muncul ilmu-ilmu spesifik seperti spesialisasi mata, THT, kulit, internis, anak, jantung,
paru-paru, dan saraf. Demikian pula perkembangan dalam bidang pertanian.
Selain perkembangan ilmu terdapat pula pengembangan penerapan ilmu yang dikenal
sebagai biologi terapan. Tujuan penerapan ilmu adalah agar ilmu itu dapat digunakan
untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Contoh biologi terapan antara lain:
kesehatan, pertanian, perikanan, kedokteran, bioteknologi dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan berkembang karena manusia serba ingin tahu. Demikian pula biologi
selalu berkembang. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol,
melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain. Jadi ilmu pengetahuan tidak muncul dari
renungan dan bersemedi menunggu datangnya wangsit, melainkan dari banyak membaca.
Dengan membaca akan semakin banyak persoalan yang dapat kita selesai.
1. Memiliki objek kajian berupa benda-benda konkrit. Objek kajian biologi adalah
mahluk hidup dan fosil-fosil yang berkaitan dengan struktur dan fungsinya.
2. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, objeknya konkrit dan dapat
ditangkap oleh indera, serta merupakan pengalaman yang dapat dirasakan oleh
setiap orang.
3. Memiliki langkah sistematis
Langkah-langkah sistematis tersebut bersifat baku, misalnya seseorang ingin
membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida, jadi tidak ada
kebohongan ilmiah.
4. Menggunakan cara berpikir logis
Cara berpikir dengan menggunakan logika, kesimpulan-kesimpulan ditarik
berdasarkan logika-logika tertentu, misalnya secara induktif dan deduktif.
Berpikir induktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang
khusus menjadi ketentuan yang berlaku secara umum. Misalnya ayam mati,
kucing mati, tumbuhan mati, dan manusia mati. Ayam, kucing, tumbuhan, dan
manusia adalah mahluk hidup. Kesimpulannya semua mahluk hidup pasti akan
mati. Berpikir deduktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal
yang berlaku secara umum menjadi ketentuan yang berlaku secara khusus,
misalnya semua mahluk hidup akan memerlukan oksigen untuk bernapas.
Tumbuhan adalah mahluk hidup. Kesimpulannya tumbuhan memerlukan oksigen
untuk bernapas.
5. Hasil objektif atau apa adanya terhindar dari kepentingan pelaku (subjektif). Jadi
hasil dari penelitian memihak pada kebenaran ilmiah.
6. Hasilnya berupa hukum-hukum yang berlaku umum. Misalnya, jika kita
mengawinkan secara langsung tumbuhan A dan B, maka persilangan yang akan
buat oleh Gregar Mendel.
2. Manfaat Biologi
Dengan mempelajari biologi kita tidak saja memperoleh pengetahuan tentang mahluk
hidup, namun juga mendapat pengetahuan tentang metode mempraktekkan ilmu
pengetahuan tersebut.
Pengetahuan tentang mahluk hidup dimanfaatkan untuk memecahkan masalah guna
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, seperti masalah pangan, sandang, papan,
energi, lingkungan, kesehatan, bahkan sosial dapat diatasi dengan biologi.
Contoh masalah dalam bidang sosial misalnya menentukan orang tua dan keturunannya
dapat dibantu dengan pengetahuan tentang DNA yang dipelajari dalam genetika.
Memelihara lingkungan dengan menerapkan pengetahuan ekologi, mengatasi penyakit
yang disebabkan oleh virus dengan mengetahui karateristik virus yang akan dipelajari
dalam virologi.
Kerja Ilmiah
Orang yang mempelajari biologi disebut ilmuwan biologi. Ilmuwan biologi memperoleh
pengetahuan tidak saja dengan membaca, tapi juga menyelidiki organisme dan fenomena
kehidupan secara langsung. Penyelidikan tersebut dilakukan dengan cara sistematika
yang disebut metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan cara atau tahapan tertentu yang harus dikerjakan oleh seorang
ilmuwan dalam melakukan penelitian dengan beberapa tahap sebagai berikut:
1. Menemukan masalah
Percobaan dimulai dengan suatu pertanyaan, setelah itu mencoba untuk menjawab
pertanyaan tersebut dengan melakukan percobaan.
2. Mengajukan hipotesis
Masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan mendorong munculnya
dugaan jawaban. Jawaban ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah
atau hipotesis.
3. Melakukan percobaan
Untuk menguji kebenaran hipotesis kita melakukan percobaan. Sebelum
melakukan percobaan kita melakukan perencanaan percobaan yang meliputi
penentuan alat dan bahan, serta penentuan variabel. Variabel merupakan sesuatu
yang dapat berubah atau faktor penentu. Ada dua jenis variabel yang harus
ditentukan dalam melakukan percobaan yaitu variabel bebas (independent
variabel) merupakan faktor yang diubah, sedangkan variabel terikat (dependent
variabel) adalah faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas.
4. Menarik kesimpulan
Kesimpulan berisi hasil percobaan yang kita lakukan. Kesimpulan ini dapat
mendukung atau tidaknya hipotesis yang kita buat.
Sikap ilmiah
Sikap-sikap ilmiah yang harus dilakukan yaitu: