Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan Rahmat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang, yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada kami selaku penulis, untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “PERTUMBUHAN FISIK” dan tidak lupa pula juga
selawat seiring salam kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW dan sahabat sekalian.

Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada teman-teman juga Dosen
Pembimbing yang telah sudi kiranya memberikan inspirasi dan masukan-masukan kepada
saya dalam rangka penyelesaian makalah ini.

Mungkin dalam penyelesaian makalah ini masih banyak kekurangan ataupun


kejanggalan maklumlah saya masih dalam tahap belajar, disini kami memohon saran dan
kritikan dari para pembaca semoga dapat menambah ilmu bagi kami dan bagi para pembaca
lainnya, sekian terima kasih.
PERTUMBUHAN FISIK

Setelah mempelajari bab ini diharapakan dapat memahami :

1. Makna dan karakteristik pertumuhan fisik remaja


2. Perbedaan individu dalam pertumbuhan fisik
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik
4. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
5. Upaya membantu pertumbuhan fisik remaja dan implikasinya dalam
penyelenggaraan pendidikan.
BAB I

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan


gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan
ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, muculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer)
dan ciri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan perubahan-
perubahan fisik adalah sebagai berikut:

Pada anak perempuan:


Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi
panjang).
Pertumbuhan payudara.
Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap dikemaluan.
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
Menstruasi atau haid.
Tumbuh bulu-bulu ketiak.

Pada anak laki-laki:


Pertumbuhan tulang-tulang.
Testis (buah pelir) membesar.
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap.
Awal perubahan suara.
Ejakulasi (keluarnya air mani)
Bulu kemaluan menjadi keriting.
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
Tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis, jenggot).
Tumbuh bulu ketiak.
Akhir perubahan suara.
Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
Tumbuh bulu di dada.

Penyebab Perubahan

Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi
aktif bekerja dalam sisitem endokrin. Pituitari yang terletak didasar otak mengeluarkan dua
macam hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa remaja.
Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan
ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsang
gonad – yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat
remaja dimulai, kedua hormon ini sudah mulai diproduksi dan pada saat remaja semakin
banyak dihasilkan. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam
kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar
hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan
pada saat remaja dan terletak di otak.

Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja
ialah:
1. Pertumbuhan ukuran tubuh
2. Perubahan proporsi tubuh
3. Ciri kelamin yang utama
4. Ciri kelamin kedua

Perubahan fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal, yaitu:


Percepatan Pertumbuhan
Proses kematangan seksual
BAB II

KEANEKARAGAMAN PERUBAHAN PROPORSI TUBUH


Walaupun tampak adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal perubahan
proporsi tubuh, ternyta perubahan itu sendiri memperlihatkan keanekaragaman.
Sekalipun demikian dalam kelompok anak laki-laki dan perempuan juga terdapat
perbedaan, sehingga tidak dapat dikatakan harus selalu tepat sama. Pada kelompok anak
laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk tubuh ektomorf atau endomorf dan
sebaliknya pada anak perempuan ada yang tubuhnya berberntuk mesomorf.

Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, antara lain adalah:
Pengaruh keluarga

Pengaruh faktor disini meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.

Karena faktor keturunan seorang akan lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga
dia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan panjang faktor
lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan
yang dibawa anak tersebut.pada setiap tahap usia,lingkungan lebih banyak pengaruhnya
terhadap berat tubuh daripada terhadap tinggi tubuh.

Pengaruh gizi

Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai tarap remaja dibandingkan dengan merka yang kurang memperoleh
gizi.Lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.

Gangguan emosional

Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membwa akibat berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan dikelenjar pituitari.Bila terjadi hal demikian,pertumbuhan awal
remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.

Jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan.Kecuali pada
usia antara 12 dan 15 tahun.Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih
berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena
bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
Status sosial ekonomi

Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil
dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya tinggi.

Kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dari
pada anak yang sering sakit.

Pengaruh bentuk tubuh

Perubahan-perubahan fisik itu, menyebabkan kecanggunagan bagi remaja karena ia


harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri.
Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, atau pembesaran payudara yang cepat,
membuat remaja merasa tersisih dari teman-temannya. Demikian pula dalam menghadapi
haid dan ”mimpi” yang pertama, anak-anak remaja itu perlu mengadakan penyesuaian
tingkah laku yang tidak ada dukungan dari orang tua. Meskipun pengaruh pubertas
terhadap anak-anak berbeda-beda, cara mereka melampiaskan gangguan
ketidakseimbangan tampaknya sama. Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat terlihat
adalah mudah tersinggung, tidak dapat diikuti jalan pemikirannya ataupun perasaannya, ada
kecendrungan menarik diri dari keluarga atau teman, lebih senang menyendiri, menentang
kewenangan (misalnya orang tua dan guru).
Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat
menggangu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak
menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena
itu, masa ini seringkali dinamakan sebagai ”masa negatif”. Pada saat irama pertumbuhan
sudah sedikit lambat dan perubahan tubuhnya telah sempurna, maka akan terjadi
keseimbangan kembali.
BAB III

KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja
menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga
meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki
maupun perempuan perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.

Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitari dan kelenjar
hypothalamatus.kedua kelenjar itu masing masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan
ukuran tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang
aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin utama kelamin dan kedua pada remaja.kelenjar
pituitari yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua macam hormon,yaitu hormon
pertumbuhan dan hormon gonadrotopik yang berfungsi mengaktifkan kelenjar
kelamin.pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat di capai apabila terjadi keseimbangan kerja
kelenjar pituitari dan gonadotrofik.

Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh keluarga,


pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan
pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi
perkembangan fisik remaja. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi
perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk
mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu
ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik.

Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan


individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi. Perbedaan
faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan
perbedaan pertumbuhan fisik individu.

. Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja


Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak
baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih
berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi
keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih
cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi
cukup.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon
pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia
12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada
laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda
dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .
5. Status Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil
dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
6. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan
sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang
sering sakit.
7. Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik.
Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah ; pertumbuhan tubuh (badan makin
panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada
perempuan dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang
tumbuh.
KESIMPULAN INTI
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun
perempuan perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.
Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah ; pengaruh keluarga, pengaruh
gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh
bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik
remaja.
Diajukan untuk memenuhi tugas perkembangan Peserta Didik
disetujui oleh : Miman S,Pd

Di susun oleh :

Adie Satriadi (10222039)

Hajaryanti (10222028)

Indri Kuswandi (10222027)

Mas Ulfah (10221100)

Saepul Hayat (10221102)

Siti Hajar (10222004)

Zam zam Amir (10222014)

STKIP
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Pahlawan No.32 tlp (0262) 233566 fax (0262) 540469 Garut 44151

Anda mungkin juga menyukai