Definisi
1) Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
2) Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada
saat hak dan/atau kewajiban timbul.
3) Belanja secara akrual adalah penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau
timbulnya kewajiban.
4) Belanja yang masih harus dibayar adalah kewajiban yang timbul akibat hak atas barang/jasa yang
telah diterima/dinikmati dan/atau perjanjian/komitmen yang dilakukan oleh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah, namun sampai pada akhir periode pelaporan belum dilakukan
pembayaran/pelunasan/realisasi atas hak/perjanjian/komitmen tersebut.
5) Belanja dibayar di muka adalah pengeluaran satuan kerja/pemerintah yang telah dibayarkan dari
Rekening Kas Umum Negara dan membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari pihak
ketiga belum diterima/dinikmati satuan kerja/pemerintah.
6) Pendapatan secara akrual adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dana dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan.
7) Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sampai dengan tanggal pelaporan
belum diterima oleh satuan kerja/pemerintah karena adanya tunggakan pungutan pendapatan dan
transaksi lainnya yang menimbulkan hak tagih satuan kerja/pemerintah dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintahan.
8) Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang diterima oleh satuan kerja/pemerintah dan
sudah disetor ke Rekening Kas Umum Negara, namun wajib setor belum menikmati
barang/jasa/fasilitas dari satuan kerja/pemerintah, atau pendapatan pajak/bukan pajak yang telah
disetor oleh wajib pajak/bayar ke Rekening Kas Umum Negara yang berdasarkan hasil pemeriksaan
dan/atau penelitian oleh pihak yang berwenang terdapat lebih bayar pajak/bukan pajak.
Informasi pendapatan dan belanja secara akrual diperoleh dari realisasi pendapatan dan belanja
berbasis kas disesuaikan dengan transaksi pendapatan dan belanja akrual.
Debet Kredit
ASET
ASET LANCAR
Piutang Bukan Pajak 500.000 75.000.000 - 75.500.000
Persediaan 618.000 - - 618.000
JUMLAH ASET 1.118.000 75.000.000 - 76.118.000
LANCAR
JUMLAH ASET 1.118.000 - - 76.118.000
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Cadangan Piutang 500.000 - 75.000.000 75.000.000
Cadangan Persediaan 618.000 - 618.000
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 1.118.000 - 75.000.000 76.118.000
JUMLAH EKUITAS DANA 1.118.000 75.000.000 76.118.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.118.000 75.000.000 76.118.000
*) Sesuai Neraca Satker (SAKPA)
Kewajiban 0
Ekuitas dana
Ekuitas dana lancar
Cadangan piutang 500.000 24.000.000 24.500.000
Cadangan persediaan 618.000 618.000