HASIL OPTIMAL
DIPERLUKAN:
1. Keragaman genetik
2. Sistem logis dalam pemindahan dan fiksasi gen
3. Konsepsi dan tujuan/sasaran yang jelas.
4. Mekanisme penyebarluasan hasilnya kepada masyarakat
SUMBANGAN PEMULIAAN TERHADAP KEMAJUAN
PERTANIAN
1. Peningkatan produktivitas: High Yielding Varieties
2. Perluasan daerah produksi: mengubah adaptasi, umur
tanaman (genjah).
3. Varietas hibrida: daya hasil tinggi, jagung hibrida
4. Resistensi tan. Terhadap penyakit: Tebu POJ 2878 terhadap
peny. Sereh, mengatasi kerugian besar.
5. Resistensi terhadap hama: padi tahan wereng (IR. 36)
6. Kualitas: dapat memenuhi persyaratan kualitas utk industri
7. Kesesuaian dgn pemanenan secara mesinal
8. Dapat berpengaruh terhadap kemajuan segi pertanian lain:
perbaikan teknik budidaya mengimbangi varietas unggul yang
ada.
VARIETAS UNGGUL HASIL PEMULIAAN
DAFTAR TANAMAN PANGAN YANG DIKONSUMSI
CEREALIA GULA AKAR-AKARAN KACANG2AN POHON
Padi Tebu Cassava Bean Kelapa
Gandum Bit Kentang Kedelai Pisang
Jagung Ketela rambat Kacang tanah
Sorgum
SELEKSI
PELEPASAN VARIETAS
• Seleksi dari Koleksi Plasma Nutfah: seleksi sesuai dengan
sifat-sifat yang diinginkan.
• Hasil seleksi dapat dilepas menjadi varietas baru setelah
pengujian.
• Varietas yang dihasilkan merupakan varietas lokal.
1. MENETAPKAN
TUJUAN PROGRAM
PEMULIAAN 2. PENYEDIAAN
MATERI PEMULIAAN
3. PENILAIAN
SIFATGENOTIPA 4.PENGUJIAN
/POPULASI (EVALUASI)
MELALUI
SELEKSI
Ad. 1.TUJUAN: PERLU MEMPERHATIKAN KEINGINAN
KONSUMEN/ PRODUSEN
Ad.2. MATERI PEMULIAAN:
PERLU ADA KERAGAMAN GENETIK
Ad.3.PENILAIAN SIFAT GENOTIPA:
TERGANTUNG SISTEM PEMBIAKAN, TUJUAN, DAN
FASILITAS
Ad.4.PENGUJIAN:
UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI TENTANG
STABILITAS DAN DAYA ADAPTASI VARIETAS UNGGUL
TERHADAP PERBEDAAN LINGKUNGAN.
PUSTAKA
1. Allard. 1960. Principles of Plant Breeding. John Wiley
& Sons. London.
2. Halloran et.al 1979. A Course Manual in Plant
Breeding. Australian Vice-Chancellors Commite.
3. Chahal G.S. And Gosal, S.S. 2002. Principles and
Procedures of Plant Breeding. Alpha Science
International. Harrow, UK.
4. Lamkey,K.R. And Michael Lee. 2006. Plant
Breeding:The Arnel R HallowerInternational
Symposium. Blackwell. Publ.State Avenue. Iowa.
5. Puspodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman.
6. JURNAL-JURNAL PEMULIAAN TANAMAN.
II.DASAR GENETIKA DLM PEMULIAAN
• GENETIKA:Ilmu yang mempelajari tentang gen beserta
sifat dan pewarisan dari tetua ke keturunannanya (progeni /
zuriat /anak/filial)
• GEN:unit keturunan yang diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya
• Unit fungsional yang menghasilkan suatu fenotipe
• aspek fungsional yang menyebabkan duplikasi sendiri
(self duplication)
Gen tersusun atas apa dan Bagaimana gen-gen itu
mengatur
dan Menampakkan pengaruh yang kita lihat?
BEBERAPA ISTILAH DALAM PEMULIAAN
GEN: segmen DNA spesifik yang tersusun linier pada setiap
kromosom
= Suatu unit pewarisan sifat yang secara sebagian atau
keseluruhan bertanggung jawab terhadap pengendalian
genetik suatu karakter.
Genotip= susunan genetik suatu individu
Genom= Rangkaian dasar kromosom
Gamet= sel reproduktif (serbuk sari, sel telur)
Alela= variasi gen pada satu lokus
Lokus= tempat kedudukan gen pada kromosom
Kromosom = struktur pewarisan sifat di dalam nukleus
Kromosom homolog= kromosom 2 mempunyai urutan
gen yang mirip
Homogen= populasi dari genotip-genotip yang identik
• 3. Perbaikan genetik
Pemuliaan tanaman: memperbaiki sifat-sifat tanaman
melalui perbaikan susunan genetik.
perbaikan susunan genetik: meningkatkan jumlah/proporsi
gen-gen baik (menguntungkan)
– contoh:
– AA Bb Cc dd ee ff AA BB CC DD ee FF
• TEORI KROMOSOM TENTANG PEWARISAN
• Secara formal dikemukakan oleh
• - Walter Sutton (mahasiswa PPS AS) seorang pakar genetika
• - Theodore Boveri pakar biologi Jerman
• Tahun 1902 : mengenali tingkah laku partikel Mendel selama menghasilkan gamet pada ercis
paralel dengan tingkah laku kromosom pada meiosis
• F2:
• 705 : 235 = 3 : 1
• Menurut teori blending warna ungu di F1 adalah ungu muda, padahal pada percobaan
Mendel
• warna Ungu pada F1 sama dengan tetuanya
• Warna Ungu dominan terhadap warna putih
• Warna putih resesif terhadap warna ungu
• PERSILANGAN DGN SATU SIFAT BEDA (satu pasang sifat beda) disebut
MONOHIBRID
• MODEL MENDEL UNTUK PERSILANGAN SATU SIFAT BEDA (MONOHIBRID)
• P : AA X aa (1 & 2)
• Gamet : A a (4)
• F1 Aa (zigot)
• F2 1AA : 2 Aa : 1 aa
• Keterangan
• AA, Aa dan aa disebut genotipe suatu sifat
• Gen A dominan terhadap gen a
• Gen a resesif terhadap gen A
• Gen A disebut alel dari gen a
• Untuk gen dominan biasanya digunakan huruf kapital dari huruf pertama sifat (fenotipe)
• yang dominan, Sedangkan alelnya digunakan huruf kecilnya
•
• P : Kuning (KK) X Hijau (kk)
• Gamet : K k
• F1 : Kuning (Kk)
• Sepasang Gen A
• Heterozigot a Gamet A
• a
4. Hibridisasi: persilangan dua individu berbeda
M m
x
M MM mm m
M
(M dg m alelik)
(M dominan
m F1: thd m)
Mm
• DR
PERSILANGAN I X R D ( 50 % ) R ( 50 % )
F1 (DXR)
BACK CROSS I
B1 (DXR2) x R 25 % 75 %
BACK CROSS II
B2 (DXR3) X R 12,5 % 87,5 %
• X X X X X X X
Hasil seleksi pada
X X X Xgenerasi
X X XX parental
X X XXX X X X
• Filial1(F1)
X X X X X X X
• X X X X X X X X Varietas yang sudah
X X X X X X Xseragam
X secara
fenotipe
• Filial 2(F2) ...dst
SELEKSI MASSA
2. MODIFIKASI SELEKSI MASA (SELEKSI MASA BERLAPIS)
• Prosedur (Gardner): Membuat batasan seleksi hanya pada hasil biji,
dengan petak penanaman
lebih kecil, terdiri dari 40 tan (4 baris a 10 tan).
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
P,40 X X X X X X X X X X
Generasi parental
X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 40 tanaman
F2 ..... Dst
X X X X
Varietas yang
X X sudah
X X
diperbaiki
3. SELEKSI TONGKOL KE BARIS (EAR-TO-ROW, HEAD-TO-ROW)
• Modifikasi seleksi masa dengan menggunakan uji keturunan dari
tanaman terpilih(progeny test).
• F1
X X X X X X
• TH 1 X X X X X X Pilih tanaman superior dan hasilnya
X X X X X X berdasarkan fenotipe
• F2
X X X X X X
• Th 2 X X X X X X
Baris-baris tanaman dari sebagian biji
• dari tongkol terpilih, sisanya dicampur
• untuk intercrossing.
• F3 X X X X X X
• Th 3 X X X X X X Petak perbanyakan biji sisa tongkol
X X X X X X terpilih untuk siklus seleksi pada tahap
berikutnya.
4. MODIFIKASI SELEKSI TONGKOL KE BARIS
• Lokasi: A B C
Th1 200 tan. Dlm
• XXXX
famili
XXXX
XXXX
• XXXX XXXX
XXXX
40 famili
XXXX XXXX
• XXXX 5 tongkol
• superior
• Th3
Seleksi lanjutan
PROSEDUR
1. Menanam 200 famili tanaman pada tiap lokasi
2. Dipilih 40 famili terbaik berdasar fenotipe
3. Dilakukan uji keturunan
4. Dipilih 5 tongkol terbaik dari tiap lokasi
5. Dilakukan seleksi lanjutan
VARIETAS SINTETIS (SYNTETIC VARIETY)
Varietas yang dihasilkan oleh kombinasi galur atau
tanaman terseleksi dan dilanjutkan persilangan acak
secara normal. Diperkenalkan I oleh Hayes dan Galbert
th 1910 pada tanaman jagung.
Genotipa-genotipa pembentuk varietas sintetis dapat
berupa galur silang dalam,klon, populasi hasil seleksi
massa atau populasi lain.
Perbedaan dengan varietas silang-terbuka adalah
genotipa-genotipa pembentuk varietas sintetis telah
diuji kemampuan daya gabungnya.
Tujuan menguji genotipa adalah untuk memperoleh
genotipa yang mempunyai kemampuan baik apabila
dikombinasikan dalam membentuk varietas sintetis.
KEUNTUNGAN VARIETAS SINTETIS
a. Benih varietas ini dapat dihasilkan oleh petani sendiri
untuk generasi shingga lebih cocok dibanding varietas
hibrida bagi petani kurang mampu.
b. Keragaman yang lebih besar dalam varietas sintetis
memungkinkan lebih tahan menghadapi tekanan
lingkungan dibanding varietas hibrida.
c. Biasanya lebih unggul dibanding varietas silang terbuka,
karena varietas sintetis merupakankombinasi galur
terpilih dan teruji.
d. Pengembangan atau peningkatan varietas sintetis dapat
diusahakan melalui seleksi berulang beberapa daur. Juga
dapat digunakan sebagai sumber penghasil galur-galur
silang-dalam yang baru.
VARIETAS KOMPOSIT (COMPOSITE VARIETY)
• Varietas komposit adalah campuran berbagai macam bahan pemuliaan yang
telah diketahui potensi produksi, umur, ketahanan atau sifat lain, sehingga
bahan pembentuknya lebih beraneka daripada bahan untuk varietas sintetis.
• Dalam pembentukannya,biji dari berbagai galur dan hibrida dicampur jadi
satu dan ditanam beberapa generasi agar penyerbukan silang dapat terjadi
dengan baik.
• Setelah 4-5 generasi seleksi dapat dilakukan untuk peningkatan sifat populasi
tersebut yang disebabkan oleh peningkatan frekwensi gen yang dikehendaki.
• Di Indonesia pada th. 1967 telah dilepas varietas jagung Bogor composite-
2(BC-2). Dibentuk dari beberapa varietas bersari bebas dan hibrida
introduksi.
• Oleh karena terdiri dari campuran galur, varietas bersari bebas dan hibrida,
maka melalui kawin acak akan terjadi banyak kombinasi baru sehingga
varietas ini bertindak sebagai kumpulan gen (gene pool).
• Genepool bermanfaat bagi penyimpanan plasma nutfahyang diperlukan bagi
program peningkatan sifat suatu varietas menyerbuk silang.
METODE PEMULIAAN TANAMAN MEMBIAK VEGETATIF
• PERMASALAHAN DLM PEMBENTUKAN BIJI:
1. Sterilitas tinggi-kegagalan pembentukan biji
2. Heterosigositas tinggi-segregasi gen besar dan depresi
inbreeding pada keturunan selfingnya
3. Tingkat ploidi tinggi – membuka peluang terjadi gangguan
proses meiosis
4. Viabilitas benih rendah – mempengaruhi ketersediaan benih
5. Kondisi klimat dan kultur teknis yang tidak memungkinkan –
kegagalan pembentukan bunga dan biji.
6. Lama waktu mencapai satu siklus pertumbuhan.
KLON: keturunan dari satu tanaman tunggal atau sekelompok
tanaman hasil perbanyakan vegetatif.
KARAKTERISTIK KLON