Makalh HK
Makalh HK
NILAI
• Untuk menetapkan, apakah jumlah pertanggungan terlampau tinggi, cukup
atau masih kurang, maka hendaknya di bandingkan dengan nilai.
• Nilai yang dimaksud dalam persetujuan pertanggungan ialah berupa
gantirugi, di mana tidak lebih dan pada umunya tidak kurang.
• Beberapa macam nilai dalam suatu pertanggungan/asuransi, a.l:
a. Nilai pada pertanggungan jumlah uang.
Dalam asuransi jiwa, tidak bisa menetukan kehilangan atas suatu
jiwa dengan kerugian berupa uang.
Pertanggungan/asuransi jumlah uang tau jiwa tidak terdapat masalh
nilai.
b. Nilai pada pertanggungan kebakaran.
Didasarkan pada adanya benda tetap seperti bangunan dan
benda bergerak.
Nilai ganti rugi atau kerugian dapat dihitung dari nilai
sebelum kebakaran atau nilai sesudah terjadi kebakaran.
c. Nilai pada pertanggungan transpor.
• Pertanggungan-nilai Tambah
Yaitu apabila barang-barang yang dipertanggungkan ats
suatu polis transpor atu polis kebakaran biasa, maka diadakan suatu
pertanggungan tambahan tersendiri untuk kemungkinan nilai
tambah.
Pertanggungan ini menyimpang dari polis biasa, karena:
1. Jika polis, utamanya memeberikan tanggungan penuh atau berjalan
dengan taksasi tetap, maka polis nilai-tambah tidak dapat
mengambil keuntungan dari hak subrogasi dalam hal terjadi
kerugian.
Hal ini karena hak-hak tertanggung terhadap pihak ketiga
sudah beralih sepenuhnya kepada penanggung atas polis-
utama, yang mengganti kerugian sepenuhnya atau melalui
taksasi tetap dianggap telah mengganti sepenuhnya.
2. Pertanggungan nilai-tambah pada umunya hanya berfungsi jika
terjadi kehilangan total.
3. polis nilai-tambah seringkali memuat ketentuan ”to pay as cargo”
di mana jika terjadi kerugian akan mengikuti saja polis- utama.
TAKSASI TETAP
• Dalam pertanggungan/asuransi perlu dilihat juga relasi
yang diletakkan antara keduanya dalam polis. Sehingga harus diperhatikan
kemungkinan-kemungkinan berikut, a.l:
1. Polis Terbuka
Yaitu suatu polis yang nilainya tidak ditentukan.
Nilainya dapat dibuktikan dengan segala upaya pembuktian di
mana jika terjadi kerugian, nilainya harus dibuktikan oleh
tertanggung.(Pasal 273 D KUH Perdata)
Jika orang berpendapat, bahwa jumalh yang disebut di dalam polis
melukiskan jumlah yang dipertanggungkan yaitu tidak disebut nilai
dalam polisnya, maka polis tersebut ialh polis terbuka.
2. Polis dengan Taksasi oleh Kedua Belah Pihak
Nialinya dinyatakan di dalam polis yaitu di mana selain
umlah yang dipertanggungakn disebutkan nilai di dalam polis juga
dinyatakan dalam satu jumlah.
Beban pembuktiannya adalah kesebalikannya, yaitu:
a. Bertolak dari dalil bahwa jumlah yang disebutkan dalam polis
sesuai dengan nilai jika penanggung dapat mengemukakan alasan-
alsan kepada hakim karena tuntutan yang terlalu tinggi, maka hkim
berwewenang atau tidak berkewajiban memeberikan kebenaran
lebih lanjut kepada tertanggung mengenai nilai yang dinyatakan.
b. Penanggung dalam senua hal mempunyai hak untuk membuktikan
di hadapn hakim, bahwa tuntutan terlalu tinggi.
3. Polis dengan Taksasi oleh para ahli.
Bahwa penanggung dan tertanggung pada waktu
mengadakan pertanggungan menyuruh menaksir pokok yang
dipertanggungkan oleh para ahli dan bhawa mereka juga telah
memperjanjikan bahwa jumlah yang sudah ditaksir tersebut jika
terjadi kerugian tidak dapat diganggu gugat. (Pasal 275 D KUH
Perdata)
Polis ini sangat memberatkan beban pembuktian
penanggung karena terikat pada penentuan nilai atas jumlah yang
disebut dalam polis kecuali dalam hal penipuan.
4. Polis dengan Klausula Seolah-olah
Terdapat kesepakatan bahwa diterima sebagai nilai sebelum
bencana, jumlah yang dipertanggungkan , seolah-olah ditetapkan
oleh para ahli ”conform”. (Pasal 275 D KUH Perdata)
Klausula seolah-olah yaitu penanggung, jika tidak ada
permainan iktikad buruk. Jika terjadi kerugian, tidak akan menarik
diri sehingga pada umunya klausula ini sangat memuaskan.
LUAS PERTANGGUNGAN
SUBROGASI
• Pengertian
Apabila penanggung membayar gantirugi yang terhutang
olehnya kepada tertanggung maka hutangnya terhapus dan karena
pembayaran tersebut maka terjadi peralihan kepada penanggung hak-hak
yang dimiliki tertanggung mengenai kerugian itu kepada pihak ketiga.
(KUH Dagang, pasal 1825)
Atau merupakan suatu penggantian hak menuntut kerugian
oleh penanggung kepada pihak ketiga atas kesalahan pihak ketiga dengan
catatan penanggung harus sudah membayar kerugian terhadap tertanggung
terlebih dahulu.
Menurut Eks Pasal 284 D, Penanggung adalah orang yang
berkewajiban untuk memenuhi suatu hutang tetapi jika ada pihak ketiga
yang bersalah tentang timbulnya kerugian, maka tertanggung mempunyai
suatu tuntutan kepada yang bersalah itu. Di mana pasal ini juga dimaksud
untuk mencegah bahwa tertanggung disuruh menjadi dari yang bersalah
kepada penanggung dan kembali lagi dengan menetapkan penanggung
harus membayar.
Apabila Pasal 284 D tidak ada, Pertanggungan
dimaksudkan mengganti kerugian jika yang bersalah membayar, tidak
dapat dikatakan lagi adanya kerugian dan jika penanggung membayar,
mak untuk pihak ketiga yang bersalah tidak ada lagi yang harus diganti
rugi.
• Menurut Pasal 284 D, Subrogasi tidak berlaku untuk
pertanggungan sejumlah uang atau tidak ada subrogasi dalam pertanggungan
jumlah uang atau asuransi jiwa.