Anda di halaman 1dari 24

DIARE (MENCRET)

Apakah yang disebut Diare ?


•Keadaan dimana buang air besar dalam sehari
lebih dari 3x disertai pengeluaran feses yang lebih
encer dan tdk terbentuk baik, dapat disertai lendir
atau darah.

MACAM:
•Akut (<3 hari)
• Kronis (>2minggu)
Apa penyebab diare?
• Infeksi
• Efek samping Obat
• Radang pada saluran cerna
• Perubahan pola makan
• Keracunan makanan
• Sensitif terhadap makanan tertentu
Penyebab infeksi tersering (Indonesia)
• E. Coli
• Shigella
• Cholera
• Salmonella
• Rotavirus
• Amoeba
•Anamnesa
• Diare
– Lama
– Frekwensi
– Konsistensi tinja
– Darah
– Lendir
– warna
• Muntah
• Kencing
• Panas
• Nyeri perut

•Pemeriksaan Fisik + Penunjang


KLINIS
• AMOEBA • VIRUS
– Feses berlendir – Jrg sampai berat
• ETEC • CHOLERA
– Loss elektrolit – Elektrolit loss
• SALMONELLA – Akut, usia >2thn
– Bau telur busuk – Vomit
• SHIGELLA – Jrg panas
– Usia <2thn – Mula2 sehat lalu
tiba2 BAB mancur
– Klasik: tampak sakit spt air kran
berat/lemas
– Feses bau amis, spt
– BAB cair+darah cucian beras
Prinsip Terapi
• Rehidrasi (perbaikan kondisi pasien)
• Identifikasi penyebab diare
• Simtomatis
• Kausatif
Jenis Patogen Pilihan pertama Alternatif
Enterotoxigenik (cholera like) diarrhea  

Doksisiklin, tetraciklin, kotrimoksazol, norfloksasin,


Vibrio cholerae siprofloksasin kloramfenikol, eritromisin,
E coli norfloksasin, siprofloksasin kotrimoksazol

C.difficile metronidazol vancomisin, bacitracin


Invasive (Dysentery Like ) diarrhea  

ofloksasin, norfloksasin, si
shigella kotrimoksazol asam nalidiksat, azitro

Campylobacter erytromisin, azitromisin, klaritomisin siprofloksasin, norfloksasin

kotrimoksazol, ofloksasin, norfloksasin, siprofloksasin,


Salmonella seftriakson, sefotaksim azitromisin

Travvelers
diarrhea    

Profilaksis norfloksasin, siprofloksasin, kotrimoksazol  

Terapi norfloksasin, siprofloksasin, kotrimoksazol, azitromisin  


Analgetik-antipiretik
Mis : parasetamol, ibuprofen

Anti diare
1. Antimotilitas
2. Adsorben
3. Antisekretori
1. Anti motilitas

Mis : difenoksilat, loperamid, paregorat,


opium, difenoksin
Mekanisme aksi :
Menunda transit isi intraluminal
Meningkatkan kapasitas usus,
memperpanjang kontak dan absorbsi
Obat Manfaat Resiko

Difenoksilat Diare akut, kronis ESO: mata kabur,


mulut kering

Loperamid Diare akut, kronis ESO : badan tdk


enak, konstipasi,
ileus paralitikus,
depresi SSP
Paregorat Diare akut, kronis Potensi
penyalahgunaan
besar
Difenoksin Diare akut, kronis ESO : =
Difenoksilat
2. Adsorben
Kaolin pektin, attapulgit
Mekanisme aksi : bekerja lokal pada
saluran cerna dgn mengikat/adsorbsi
toksin penyebab diare
Hanya digunakan anak > 6 th
3. Anti sekretori
Bismut subsalisilat
Mekanisme aksi : menyekat aliran cairan
Untuk diare akut/perjalanan
Meringankan kram abdominal
ESO : mual, muntah, tinja gelap
Informasi pada pasien

• Informasikan tanda dehidrasi


• Diet :
ASI pada bayi
Sari buah segar dan pisang
Hindari makanan berserat
Hindari minuman bergula
• Kontinuitas terapi
• Penggunaan obat, Efek samping dan
penanganan
• Terapi suportif
Bagaimana mengatasi diare?
Prinsip pengobatan diare adalah :
1. Mengganti cairan yang keluar. Oleh karena itu
berikan :
a. Larutan oralit/larutan gula garam, atau
b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air tajin
dan minuman yoghurt (susu asam), atau
c. Air putih masak,
d. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan masih
diberi ASI, teruskan pemberian ASI.
Sebagai tambahan.
Cara membuat larutan gula garam (LGG)
- Gula 1 sendok teh penuh
- Garam ¼ sendok teh
- Air masak 1 gelas (atau air teh 1 gelas)
- Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai

larut benar

Cara membuat larutan oralit


- Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke
dalam 1 gelas air masak (atau 1 gelas air
teh)
- Aduk sampai semua bubuk larut
- Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus
Teruskan pemberian makanan :
• Berikan ASI lebih sering
• Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum
• Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan/atau sudah
mendapatkan makanan padat, berikan juga : Tepung
padi-padian atau makanan dari tepung lainnya yang
dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging
atau ikan dan ditambah sedikit minyak.
• Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan, makan
yang baru dibuat, dimasak dan ditumbuk atau
dihaluskan dengan baik
• Pemberian makanan sedikit demi sedikit tapi sering
(paling kurang 6 kali sehari)
• Anak diberi makan dengan jumlah yang lebih banyak
setiap hari selama 2 minggu setelah diare berhenti
• Bila tidak diberikan oleh petugas kesehatan, jangan
berikan obat-obatan
Segera bawa ke dokter/puskesmas,
jika salah satu tanda dibawah ini
ditemui pada bayi atau anak :
• Tidak membaik dalam 3 hari
• Tinja cair keluar amat sering
• Muntah berulang-ulang
• Sangat haus
• Tidak mau makan atau minum seperti biasanya
• Demam
• Ada darah dalam tinja
• Anak terlihat sangat lemah
• Didapati satu atau lebih tanda-tanda dehidrasi
(kekurangan cairan)
Perhatikan tanda–tanda
dehidrasi (kekurangan cairan):

• Kesadaran menurun (letargis atau


tidak sadar)
• Mata cekung
• Tidak bisa minum atau malas minum
• Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat
• Tidak lagi buang air kecil
Bagaimana mencegah terjadinya
diare?
• Bayi sampai umur 4 bulan hanya diberi ASI saja (ASI
eksklusif)
• Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum diberikan
kepada bayi
• Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
• Sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci
sebelum dimasak atau dimakan
• Selalu minum air yang telah direbus (air masak atau air
matang)
• Memasak makanan dengan cara yang benar
• Makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat dan
kecoa

Anda mungkin juga menyukai