Ditinjau dari segi ilmu bahasa, perkataan psikologi ini berasal dari kata “
Psyche “ yang diartikan jiwa, dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan.
Karena itu, psikologi sering diartikan atau diterjemahkan dengan ilmu
pengetahuan tentang jiwa atau disingkat dengan “ilmu jiwa”.
Psikologi sebagai suatu ilmu, maka psikologi merupakan pengetahuan yang
diperoleh dengan pendekatan ilmiah, juga merupakan pengetahuan yang diperoleh
dengan penelitian-penelitian ilmiah. Karena itu salah satu ciri psikologi sebagai
salah satu ilmu adalah berdasarkan atas data empiris, disamping data tersebut
diperoleh secara sistematis (Morgan, dkk. 1984). Sesuatu teori dalam ilmu dapat
diuji (dites) dalam hal keandalannya atau validitasnya. Ini berarti jika penelitian
ulang dilakukan oleh orang atau ahli lain, menurut langkah-langkah serupa dalam
kondisi yang sama, maka akan diperoleh hasil yang konsisten, yaitu hasil yang
sama atau hampir sama dengan hasil yang terdahulu. Bila sesuatu teori atau
hipotesis tidak dapat diuji (untestable), maka akan sulit hal itu dikatakan sebagai
ilmu, dan menurut Townsend (1953) eksplanasinya akan merupakan eksplanasi
yang mistis (mystical explanation).
Jiwa sebagai kekuatan hidup (levens beginsel) atau sebabnya hidup, telah
dikemukakan oleh Aristoteles, yang memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang
mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah merupakan unsur kehidupan,
karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Jadi baik manusia, hewan
maupun tumbu-tumbuhan, menurut Aristoteles adalah berjiwa/beranima. Karena
itu terdapatlah 3 macam anima yaitu: anima vegetativa, anima sentitiva, dan
anima intelektiva.
A. Aliran Eksistensial
Persepsi terhadap lingkungan
Anda dapat memilih untuk menanggapi bahwa seseorang mencintai anda.
Itu adalah pilihan anda, berdasarkan persepsi atau tanggapan anda terhadap
prilaku seseorang. Namun hal itu tidaklah berarti bahwa orang itu pada kenyataan
mencintai anda. Anda mungkin, dan ini disayangkan, terlibat dengan artis yang
secara total tidak bermoral, tapi berbakat, yang akan menipu dan mengeksploitasi
anda. Anda juga bisa memilih untuk menanggapi bahwa seseorang tidak
mencintai anda, sedang pada kenyataannya mencintai anda. Lingkungan tidak
membuat anda harus menanggapinya dalam satu cara tertentu, lingkungan itu
hanya menghidangkan alternatif-alternatif yang dapat anda perhatikan atau
abaikan.
Kebebasan memilih
Kebebasan anda untuk memilih selalu ada. Anda tidak dapat membuat
seseorang untuk tinggal bersama anda atau meninggalkan anda, membuat agar dia
benci terhadap anda, atau mencintai anda. Anda tidak dapat membuat seseorang
menjadi sesuatu. Anda tidak dapat membuat seseorang marah jika mereka
memilih untuk tidak marah. Bahwa anda tidak dapat membuat seseorang bahagia
jika mereka memilih untuk tidak bahagia. Jika seseorang tidak bahagia, hal itu
karena dia memilih untuk tidak bahagia dan tidak karena seseorang membuat dia
tidak bahagia. Jika seseorang memilih untuk meninggalkan anda, anda tidak dapat
membuatnya untuk tetap tinggal, itu adalah pilihannya sendiri. Realisasi bahwa
hanya anda yang dapat membuat anda bahagia, sedih, marah, tertekan, atau
sesuatu emosi lainnya, untuk pertama kali memang sukar.
Tanggung jawab orang tua
Jika seseorang yang mencintai oranglain menderita dan sengsara, maka
yang dicintai itu akan bahagia. Dalil ini adalah dasar dari kontrak orangtua.
Kontrak itu biasanya sering dikemukakan dengan suatu pertanyaan utang seperti,
“karena segala sesuatu yang sudah saya lakukan atau berikan buat kau, atau
sesudah penderitaan dan pengorbanan yang saya lakukan, inilah imbalan yang
kuperoleh, inilah terima kasihmu dan penghargaanmu”. Hal yang paling bersifat
cinta dan sifat memelihara yang dapat diberikan orangtua terhadap anak anaknya,
ialah dengan menghidangkan atau memperlihatkan kepada mereka contoh dari
orangtua yang bahagia. Dengan melihat orangtua yang bahagia, anak-anak
mempunyai pengalaman atau sekurang-kurangnya dua jalan, untuk menjadi
bahagia atau berlawanan dengan cara alternative menjadi tidak bahagia. Satu-
satunya orang yang harus anda bahagiakan ialah anda sendiri.
Mengutamakan perasaan anda
Cinta ayah Untuk membuat anda sendiri bahagia, adalah perlu agar anda
memperhatikan dan mengutamakan perasaan anda lebih dulu. Aliran eksistensialis
berpendapat bahwa anda harus mempntingkan diri sendiri. Anda memberi sesuatu
sebab anda merasa senang memberikannya. Anda melindungi orang lain dari
bahaya karena anda tidak suka melihat seseorang akan menderita. Dengan
memikirkan anda lebih dulu, anda dapat menyatakan perasaan anda, bagaimana
anda berpikir, dan bagaimana keberadaan anda.
Ekspresi emosi
Ekspresi adalah efektif jika apa yang betul anda rasakan memang keluar.
Ekspresi adalah bersesuaian, jika alat atau cara berekspresi itu berterima buat
anda. Jika seseorang tidak senang dengan suatu emosi, orang itu sering memilih
untuk berpikirdari pada merasa. Emosi bukanlah pikiran, tapi perasaan.
Indahkanlah perasaan anda, ekspresikan itu, dan jadilah seperti perasaan anda.
Perasaan adalah suatu emosi, suatu pengalaman sensoris.
Cinta eros
Eros adalah bentuk cinta yang bertalian dengan keunggulan persepsi, eros
juga adalah cinta erotik. Eros dapat dirasakan melalui persepsi dari keunggukan
fisik, keunggulan spiritual, atau keunggulan estetika. Tidak seperti cinta ayah
yang dapat dirasa tapi bisa diekspresikan atau tidak, cinta eros segera lenyap,
segera sesudah persepsi keunggulan itu tidak ada lagi. Eros bukan saja hanya
ditahan tapi tidak terasa lagi.
Cinta philos
Philos ialah cinta persaudaraan. Bentuk cinta ini digunakan untuk
mengkomunikasikan suatu cinta bagi teman anda. Philos adalah suatu cinta yang
bersifat tidak hendak memiliki, tidak menuntut. Cinta seperti itu didasarkan pada
anggapan, bahwa anda hanya dapat memiliki benda, bukan manusia. Dalam
merasa dan mengekspresikan philos, teman bebas untuk tinggal atau pergi
menurut pilihannya. Jika seorang sahabat kental menerima berita, bahwa dia
sudah diterima pada suatu universitas dikota lain yang jauh dengan beasiswa yang
cukup untuk biaya pendidikannya, anda mungkin merasakan suatu bentuk cinta
philos dalam menerima kabar itu: identifikasi dan empati. Suatu hubungan akan
dapat tumbuh dengan lebih baik jika ada suatu pengakuan dan usaha untuk
memperhatikan keinginan-keinginan dari partner anda, sebagaimana keinginan
anda.
B. Aliran Behavioris
Hukum Akibat Thorndike
Hukum akibat thorndike mengatakan bahwa : kekuatan dari respon dapat
dirubah oleh akibat-akibatnya. Thorndike berkata, bahwa assosiasi atau hubungan
yang anda buat antara suatu respon dan akibat-akibat dari respon itu, dapat
diperkuat ataupun diperlemah oleh akibat-akibat dari respon itu. Hal belajar
adalah suatu perubahan dalam perilaku atau perbuatan, suatu perubahan dalam
kemungkinannya, frekuensi, atau besarnya. Adalah penting untuk dicamkan
dalam pikiran bahwa jika perubahan-perubahan ini tidak terjadi, hal belajar
tidaklah terjadi.
Teknik Condisioning
Behaviorisme mempunyai dampak terbesar melalui penerapan teknik
kondisioning, yang mengacu pada kondisioning klasikal dan operant.
Kondisioning terjadi apabila pelaksana atau penerima sadar tentang terjadinya
atau tidak terjadinya, terutama dalam kejadian kondisioning klasikal.
Kondisioning klasikal didasarkan atas penciptaan suatu respon yang tidak bebas.
Proses dari kondisioning klasikal didasarkan atas dasar-dasar assosiasi, yaitu
hubungan antara suatu stimulus dengan suatu reaksi atau respon.
Generalisasi
Takut, rasa senang, cinta. Setiap dan semua reaksi atau respon emosi,
berkembang melalui kondisioning klasikal, sehingga dengan tampil atau hadirnya
stimulus yang +dikondisikan itu, akan dengan sendirinya menimbulkan suatu
respon emosi dari anda. Bukan saja stimulus yang dikondisikan itu menarik atau
menimbulkan sesuatu respon seperti itu, tapi semua perangsang yang bersamaan
atau mirip kepada perangsang berkondisi itu akan menarik atau menimbulkan
suatu respon yang sama, proses ini disebut generalisasi.
Neurosis Eksperimental
Selama anda mampu untuk menandai suatu perbedaan dari dua
perangsang, diskriminasi hanya sedikit menimbulkan problema. Jika perbedaan
antara perangsang menjadi terlalu halus, maka tingkah laku yang meurotik atau
tidak berpatutan bisa terjadi. Di suatu laboratorium ahli behavioris, gejala ini
disebut sebagai suatu neurosis eksperimental. Sebagai contoh kasus dimana
seekor orang-utan diajar untuk membedakan antara yang bulat dengan yang
lonjong. Simpanse itu mempelajari bahwa jika dia menekan tombol yang dibawah
yang lonjong, dia akan terhindar dari getaran listrik. Jika dia menekan tombol
dibawah bulatan, secara otomatis dia akan mengalami kejutan listrik.
Penguat Positif dan Penguat Negatif
Keuntungan dari penguat yang positif, ialah bahwa orang yang
dikondisikan itu hanya mengulang perilakunya terdahulu. Dan penguat mungkin
sekali akan terjadi lagi. Dia tidak perlu mempelajari semua cara-cara yang salah
dari perilaku, dia hanya perlu untuk mempelajari suatu cara bertingkah laku yang
benar. Sebagian besar dari pelatih-pelayih manusia tidak cukup berdasar kepada
penguat yang positif, tapi malah kepada penguat yang negatif. Disebut penguat
negatif jika penguat itu terjadi sebagai suatu konsekuensi dari perilaku yang tidak
dikehendaki. Penguat negatif adalah sesuatu yang terjadi sesudah prilaku yang
tidak dikehendaki itu ditunjukan.
C. Aliran Psikoanalitik
Super Ego, Ego, dan Id
Untuk menerangkan teori ini lebih jelas, Freud membentuk suatu model
deskriptif dari tiga bagian, yaitu Super Ego, Ego, dan Id. Model ini dibuat untuk
menolong menerangkan teorinya dan tidak berarti ketiga bagian itu berada secara
fisiologis. Freud menerangkan super ego sebagai suatu sistem nilai, hati nurani
anda. Super ego itu tidaklah bawaan dari lahir, tapi dipelajari, dan karena itu
berhubungan dan terikat pada kebudayaan. Freud menerangkan id sebagai bawaan
lahir, beberapa proses terjadi pada suatu tingkat kesadaran, sedangkan yang
lainnya terjadi pada tingkat yang tidak disadari. Penjelasan Freud mengenai ego
adalah sebagai suatu mediator atau pendamai dari super ego dan id. Ego anda
adalah bagian dari anda yang berhubungan kepada tuntutan dunia nyata. Super
ego anda adalah sumber motivasi utama dan juga sebagai suatu penyumbang yang
besar terhadap timbulnya pertentangan-pertentangan didalam diri. Super ego anda
adalah hati nurani anda, perangkat sistem nilai anda, yang menunjukkan kepada
anda, kesalahan dan kebenaran. Id anda terutama terlibat untuk survival atau
bertahan hidup. Dalam keadaan id, tidak ada masalah benar dan salah, tapi hanya
masalah bertahan hidup. Fungsi id dianggap sebagai suatu hasil dari evolusi
manusia, dan karena itu dibawa lahir.
Tingkat Genital
Faktor yang terutama berperan untuk mencapai kedewasaan emosi itu
adalah dengan melampaui tingkat berikutnya, tingkat genital. Tingkat genital
mulai pada permulaan pubertas dan berlangsung terus sampai dewasa. Tingkat ini
lebih lanjut dibagi kepada dua fase: fase homoseksuil (dari umur tiga belas sampai
lima belas tahun), dan fase heteroseksuil (dari umur enam belas sampai dua puluh
tahun). Istilah homoseksuil yang dipakai dalam fasa ini, tidak dimaksudkan
sebagai implikasi penyimpangan seksuil seperti akibat fiksasi pada tingkat phalik.
Tapi istilah itu bersumber dari kata “homo” (yang sama) dan seksuil (kelamin):
kelamin yang sama. Tingkat homoseksuil adalah masa geng. Masa terbaik anda,
teman terbaik yang pernah ada, dan untuk selamanya dikembangkan.
Mekanisme Pertahanan Diri
Menjadi seorang dewasa yang matang emosi tidaklah berarti bahwa anda
seorang dewasa yang sempurna, tapi hanya seorang yang matang. Ingatlah, tidak
ada orang yang melampaui tingkatan-tingkatan itu secara sempurna, hanya secara
memuaskan, yang menyediakan suatu keseimbangan yang layak antara super ego
danid anda. Suatu kepribadian yang mempunyai keseimbangan seperti itu, disebut
sebagai kepribadian yang berorientasi kepada tugas, yaitu seorang yang mampu
membedakan antara suatu tugas, suatu pekerjaan yang perlu dilaksanakan, dan
suatu ancaman, suatu ego yang perlu dipertahankan. Seorang yang berkepribadian
orientasi pada ego ialah seorang yang tidak mencapai keseimbangan, dan sebagai
akibatnya dia tidak mampu membedakan antara tugas dengan ancaman. Individu
yg berorientasi kpd ego sering menanggapi sesuatu sbg ancaman pribadi.
Penyangkalan
Suatu mekanisme pertahanan yang sukar disadari ialah penyangkalan.
Penyangkalan adalah suatu mekanisme pertahanan dimana anda berusaha lepas
dari kenyataan, dengan menolak secara sadar proses informasi, atau dengan
membuat tidak sah informasi yang sudah diproses.
Kurt Lewin bapak psikologi medan, dilahirkan di Prusia pada tahun 1980.
dia belajar di Universitas Freiberg, Munich, Berlin, dan mendapat gelar dokter di
Universitas Berlin pada tahun 1914. setelah ikut perang dunia I, dia kembali ke
Berlin dan bekerja sebagai instruktur dan asisten research pada lembaga psikologi,
bekerja sama dengan Wertheimer dan Kohler. Pada tahun 1926 diangkat menjadi
guru besar dalam ilmu filsafat dan psikologi. Pada waktu kekuasaan Hitler
meningkat dia pindah ke A.S, dan menetap disana sampai akhir hidupnya (1947).
Dia menjadi guru besar psikologi kanak-kanak di UniversitasCornell dan
selanjutnya di Lowa, kemudian memimpin pusat research, yang menyelidiki
dinamika kelompok.
2. Dinamika Kepribadian
Didalam membahas dinamika kepribadian, lewin mengemukakan konsepsi
yang istilah-istilahnya diambil dari ilmu pengetahuan alam. Pengertian-pengertian
pokok yang dipengaruhi oleh Lewin disini ialah : energy, tension, need, valence,
dan force/vector.
Energy (energi)
Lewin berpendapat bahwa tiap gerak atau kerja itu pasti mempergunakan
energi. Pribadi dipandangnya sebagai system energi. Energi yang menyebabkan
kerja psikologis disebutnya energi psikis.
Tension (tegangan)
Tension atau tegangan adalah keadaan pribadi, keadaan relative daerah
dalam pribadi yang satu terhadap daerah yang lain (dalam hal ini Lewin menyebut
daerah itu sebagai system).
Need (kebutuhan)
Kebutuhan adalah keadaan atau sifat pribadi yang menyebabkan
meningkatnya Tension. Hal tersebut dapat berupa :
1. Keadaan fisiologis, seperti haus, lapar dan sebagainya.
2. Keinginan akan sesuatu, seperti baju, mobil dan sebagainya.
3. Keinginan mengerjakan sesuatu, seperti bermain bola, nonton dan
sebagainya.
Dengan demikian nyata bahwa kebutuhan itu merupakan motif, keinginan atau
dorongan.
Valance (valensi)
Valensi adalah pengertian yang dipakai oleh Lewin untuk menggambarkan
sifat daripada lingkungan psikologis, yaitu nilai lingkungan psikologis itu bagi
pribadi. Force atau Vector Valensi bukanlah hal yang mendorong pribadi untuk
bergerak dalam lingkungan Psikologisnya, tetapi hanya memberi arah gerakan itu.
Yang mendorong adalah force dan Vector. Sesuatu gerakan yang terjadi apabila
ada kekuatan yang cukup besar mendorong pribadi. Locomotion (gerakan)
Bagaimanakah cara menggambarkan gerakan itu. Untuk menjelaskan soal ini akan
diberikan contoh konkret sebagai ilustrasi. Misalnya seorang anak melewati
sebuah toko, dan melihat dietalase toko itu sebuah boneka yang sangat bagus dan
dia ingin memiliki. Jadi melihat boneka menimbulkan kebutuhan akan boneka.
Misalnya anak itu harus masuk ketoko itu untuk membeli boneka itu. Tetapi
andaikata anak itu tidak mempunyai uang, maka situasinya akan lain, batas antara
anak itu dan boneka lalu merupakan rintangan yang tak tertembus.
Pengubahan atau perubahan struktur dinamika kepribadian itu juga
nampak pada pengubahan atau perubahan struktur lingkungan psikologis.
Menurut Lewin inti belajar dan pemecahan suatu masalah itu terletak didalam
pengubahan struktur itu. Tujuan proses psikologis Lewin berpegang pada
prinsip psychological homeostatif dan menganggap tujuan semua proses
psikologis itu adalah kembali kekeseimbangan jiwa, yaitu keadaan tanpa
tegangan.
3. Perkembangan Kepribadian
Walaupun Lewin tidak menentang pendapat bahwa keturunan penting
peranannya dalam perkembangan individu, namun dia tidak membahas soal
tersebut, karena hakikat perkembangan itu menurut Lewin adalah perubahan-
perubahan tingkah laku.