Anda di halaman 1dari 22

MODUL 2

SIKLUS PENJUALAN DAN

PENERIMAAN KAS

Berikut ini adalah akun-akun utama yang terdapat dalam siklus penjualan
dan penerimaan kas:

• Penjualan

• Retur dan Pengurangan Harga Penjualan

• Beban piutang Tak Tertagih

• Potongan Tunai yang Diambil

• Piutang Usaha Dagang


• Penyisihan Piutang Tak Tertagih
• Kas di Bank (debit dari penerimaan kas)

Ada lima golongan transaksi yang terdapat dalam siklus penjualan dan
penerimaan kas:
• Penjualan (penjualan kas dan kredit)
• Penerimaan Kas
• Retur dan Pengurangan Harga Penjualan
• Penyisihan Piutang Tak Tertagih
• Beban Penghapusan piutang tak tertagih

Pada banyak bagian, audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas dapat
dilakukan secara terpisah dari audit atas siklus yang lain dan secara subjektif dapat
digabungkan dengan bagian audit yang lain sebagai hasil proses pengumpulan bahan
bukti. Auditor harus ingat bahwa konsep materialitas membuat mereka harus
mempertimbangkan gabungan kekeliruan dalam seluruh bagian audit sebelum
membuat keputusan akhir atas kewajaran penyajian laporan keuangan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
HAKEKAT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

Siklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang
diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia
untuk dijual kepada pelanggan. Siklus ini dimulai dengan permintaan oleh pelanggan
dan berakhir dengan perubahan bahan atau jasa menjadi piutang usaha, dan akhirnya
menjadi uang tunai.

Siklus ini meliputi beberapa golongan transaksi, akun dan fungsi-fungsi usaha,
demikian pula sejumlah dokumen dan catatan ini.

Fungsi penagihan harus memastikan seluruh penerimaan kas telah diidentifikasi


dengan pantas dan dengan segera disetor secara utuh ke bank. Banyak perusahaan
menggunakan system lockbox, dimana pembayaran dari pelanggan dikirim langsung ke
bank entitas.

Tabel 2.1: Golongan Transaksi, Akun, Fungsi dan Dokumen Catatan Terkait
untuk Siklus Penjualan dan Penerimaan Kas
GOLONGAN AKUN FUNGSI BISNIS DOKUMEN DAN
TRANSAKSI CATATAN
Penjualan Penjualan dan Pemrosesan order Order pelanggan
piutang Usaha pelanggan Order Penjualan

Persetujuan Order pelanggan


penjualan kredit atau order
penjualan

Pengiriman Barang Dokumen


Pengiriman

Pengiriman ke Faktur penjualan


konsumen dan Jurnal penjualan
pencatatan Laporan ikhtisar
penjualan penjualan
Berkas induk
piutang usaha

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Neraca saldo
piutang usaha
Rekening bulanan

Penerimaan kas Kas di bank (debet Pemrosesan dan Nota pembayaran


dari penerimaan kas pencatatan Daftar penerimaan
piutang usaha) penerimaan kas kas yang disiapkan
sebelumnya
Jurnal penerimaan
kas
Retur dan Retur dan Pemrosesan dan Nota kredit
pengurangan pengurangan harga pencatatan retur Jurnal retur dan
harga penjualan penjualan piutang dan pengurangan pengurangan
usaha harga penjualan harga penjualan
Penghapusan Piutang usaha Penghapusan Formulir otorisasi
piutang tak tertagih Penyisihan piutnag piutang tak tertagih penghapusan
tak tertagih piutang
Beban piutang tak Beban piutang tak Penyisihan piutang Tidak dapat
tertagih tertagih diterapkan
Penyisihan piutang
tak tertagih

FUNGSI-FUNGSI USAHA DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN DAN CATATAN


TERKAIT

Pembahasan atas fungsi yang terdapat dalam organisasi klien atas siklus
penjualan dan penerimaan kas adalah bermanfaat untuk memahami bagaimana
pelaksanaan audit dalam siklus ini. Fungsi dalam siklus penjualan dan penerimaan
kas berikut ini:

1. PEMROSESAN ORDER PELANGGAN

Permintaan barang oleh pelanggan merupakan titik awal keseluruhan siklus.

Order pelangggan (customer order) Adalah permintaan barang dagang


oleh pelanggan. Permintaan mungkin diterima melalui telepon, surat, formulir
isian yang dikirim ke pelangggan yang ada dan yang potensial, melalui
wiraniaga, atau cara yang lain.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Order penjualan (sales order) Adalah dokumen untuk mencatat transaksi,
jumlah dan informasi terkait untuk barang dipesan oleh pelangggan.

2. PERSETUJUAN PENJUALAN SECARA KREDIT (GRANTING CREDIT)


Sebelum barang dikirimkan, seseorang yang berwenang dalam
perusahaan harus menyetujui penjualan secara kredit ke pelanggan atas
penjualan kredit tersebut. Pada kebanyakan perusahaan, indikasi adanya
persetujuan penjualan secara kredit atas permintaan penjualan adalah
persetujuan untuk mengirim barang. Dan mengisi formulir persetujuan kredit, jika
pelanggan membeli barang secara kredit dari klien untuk pertama kali, klien
harus memiliki prosedur formal untuk menginvestigasi kelayakan kredit dari
pelanggan. Hasil dari prosedur ini didokumentasikan dalam suatu jenis formulir
persetujuan kredit.

3. PENGIRIMAN BARANG

Fungsi kritis ini merupakan titik pertama dari siklus ini dimana terjadi
penyerahan aktiva perusahaan. Dokumen pengiriman, biasanya salinan
konosemen, diperlukan untuk ketetapan penagihan atas pengiriman ke
pelanggan. Perusahaan yang menggunakan pencatatan persediaan perpetual
juga dimuktahirkan catatannya berdasarkan informasi pengiriman tersebut.

Dokumen pengiriman (shipping document) Adalah dokumen yang


dibuat untuk memulai pengiriman barang, yang menunjukkan deskripsi atas
barang dagang, jumlah yang dikirim, dan data lain yang relevan. Dokumen ini
biasanya juga merupakan konosemen atau surat jalan.

4. PENAGIHAN KE PELANGGAN DAN PENCATATAN PENJUALAN

Penagihan ke pelanggan merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan


mengenai jumlah yang ditagih atas barang tersebut, dan penagihan ini harus
dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu. Pada kebanyakan sistem,
penagihan ke pelangggan mencakup pembuatan faktur penjualan rangkap dan
secara simultan memutakhirkan berkas transaksi penjualan dan, bersama-sama

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
dengan penerimaan kas dan aneka kredit, memungkinkan penyiapan neraca
saldo piutang usaha.

Faktur penjualan (sales invoice) Adalah dokumen yang menunjukkan


deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos angkut,
asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan. Faktur penjualan
merupakan cara untuk menunjukkan kepada pelanggan mengenai jumlah
penjualan dan jatuh tempo pembayaran. Faktur asli dikirim ke pelanggan dan
satu atau lebih salinan dipegang. Faktur penjualan khususnya merupakan
sumber dokumen yang memadai pengakuan pendapatan.

Jurnal penjualan (sales journal) Adalah jurnal untuk mencatat transaksi


penjualan. Jurnal dihasilkan setiap waktu dari transaksi penjualan yang terdapat
dalam berkas komputer. Rincian jurnal diposting ke berkas induk piutang usaha
(account receivable master file) dan total jurnal diposting ke buku besar oleh
pembantu.

Laporan ikhtisar penjualan (summary sales report) Adalah dokumen


yang dihasilkan komputer yang mengikhtisarkan penjualan untuk satu periode.
Laporan ini secara khusus berisi informasi berdasarkan komponen kunci seperti
wiraniaga, produk dan daerah penjualan.

Berkas induk piutang usaha (account receivable master file) Adalah


berkas untuk mencatat setiap penjualan, penerimaan kas, retur dan
pengurangan harga penjualan untuk masing-masing pelanggan dan mengelola
saldo akun pelanggan. Berkas induk mutakhirkan berdasarkan berkas transaksi
penjualan, penjualan retur dan pengurangan harga dan penerimaan kas.

Neraca saldo piutang usaha (account receivable trial balance)


Adalah daftar jumlah terhutang oleh pelanggan pada waktu tertentu. Neraca
saldo ini disiapkan langsung dari berkas induk piutang usaha.

Laporan bulanan (monthly statment) Adalah dokumen yang dikirim


kepada tiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang usaha, jumlah dan
tanggal tiap penjualan, penerimaan pembayaran tunai, nota kredit yang
diterbitkan dan saldo akhir.

5. PEMROSESAN DAN PENCATATAN PENERIMAAN KAS

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Dalam pemrosesan dan pencatatan peneimaan kas, perhatian utama
adalah kemungkinan dicuri. Pertimbangan paling utama dalam penanganan
penerimaan kas adalah seluruh kas harus harus disetor ke bank dalam jumlah
yang benar dengan tepat waktu dan dicatat diberkas transaksi penerimaan kas,
yang digunakan untuk membuat jurnal penerimaan kas yang memutakhirkan
berkas induk piutang usaha.

Nota pembayaran (remittance advice) Adalah dokumen yang


menyertai faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan dan dikembalikan ke
penjual dengan pembayaran tunai. Nota pembayaran digunakan untuk
memungkinkan penyetoran kas dengan segera dan untuk memperbaiki
pengendalian atas penyimpangan aktiva.
Daftar penerimaan kas yang disiapkan sebelumnya (prelisting of
cash receipt) Adalah daftar yang dibuat oleh orang yang independen pada saat
kas diterima. Ini digunakan untuk memverikasi apakah kas yang diterima telah
dicatat dan disetorkan dengan jumlah yang benar dan tepat waktu.
Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal) Adalah jurnal untuk
mencatat penerimaan kas hasil dari pelanggan, penjualan tunai, dan penerimaan
kas yang lain. Jurnal ini dapat dihasilkan dengan kapan saja berdasarkan
transaksi penerimaan kas yang terdapat dalam berkas komputer.

6. PEMROSESAN DAN PENCATATAN RETUR DAN PENGURANGAN HARGA


PENJUALAN

Nota kredit biasanya dibuat untuk pengembalian dan pengurangan harga


dalam rangka pengendalian dan memudahkan pencatatan. Bagi perusahaan
dengan transaksi retur dan potongan penjualan yang jumlahnya sedikit atau
tidak material, auditor dapat memutuskan untuk hanya peroleh pemahaman
bagaimana transaksi tersebut diproses dan tidak melakukan pengujian
pengendalian. Prosedur analitis substantif dapat digunakan untuk memberikan
bukti yang mencukupi atas kewajaran akun retur dan pengurangan harga
penjualan.

Nota kredit (credit memo) Adalah dokumen yang berisi pengurangan


jumlah yang ditagih dari pelanggan karena adanya pengembalian barang atau
pengurangan harga. Seringkali bentuknya sama dengan faktur penjualan, tetapi
mengakibatkan pengurangan piutang usaha bukan penambahan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Jurnal retur dan pengurangan harga penjualan (sales return
allowance journal) Adalah jurnal untuk mencatat retur dan pengurangan harga
penjualan. Berfungsi sama seperti jurnal penjualan.

7. PENGHAPUSAN PIUTANG TAK TERTAGIH

Dengan mengabaikan agresivitas bagian penjualan, adalah tidak bisa


kalau pelanggan tidak membayar tagihannya. Kalau perusahaan berkesimpulan
bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih, jumlah tersebut harus dihapuskan.
Akuntansi yang pantas mensyaratkan penyesuaian atas piutang tak tertagih ini.

Nota persetujuan penghapusan piutang (uncolleciible account


authorization form) Adalah dokumen yang digunakan dalam perusahaan, yang
menunjukkan kewenangan untuk menghapuskan piutang usaha menjadi tak
tertagih.

8. PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH

Penyisihan piutang tak tertagih harus cukup untuk mencerminkan bagian


dari penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dimasa
depan. Pada kebanyakan perusahaan penyisihan menggambarkan nilai sisa,
hasil dari penyisihan akhir periode oleh manajeman atas perhitungan piutang tak
tertagih.

METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI UNTUK PENJUALAN

1. Memahami struktur pengendalian intern penjualan

2. Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan penjualan

Hasil pengujian pengendalian internal yang dilakukan auditor pada


proses pendapatan berpengaruh langsung pada resiko deteksi dan untuk itu
tingkat prosedur substantif yang akan diperlukan untuk akun-akun yang
terpengaruh oleh proses pandapatan

Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari pemahaman


struktur pengendalian intern untuk menaksir risiko pengendalian.

Ada 4 langkah dasar untuk penaksiran, yaitu:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
1. Auditor membutuhkan kerangka acuan untuk menaksir risiko
pengendalian. Kerangka acuan untuk semua golongan transaksi ada 6
tujuan audit yang terkait dengan transaksi-transaksi.

2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian intern kunci untuk penjualan


dan kelemahannya. Pengendalian dan kelemahannya akan berbeda untuk
setiap audit.

3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor


memadukannya dengan tujuan.

4. Auditor menaksir risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan


mengevaluasi kelemahan dan pengendalian untuk setiap tujuan. Langkah
ini merupakan salah satu yang kritis karena mempengaruhi keputusan
auditor, baik pengujian pengendalian maupun substantive. Ini merupakan
keputusan yang sangat subjektif.

Langkah dalam menaksir resiko pengendalian

1. Pemisahan tugas yang memadai


Pemisahan tugas yang memadai bermanfaat untuk mencegah
berbagai macam salah saji, baik disengaja maupun tidak disengaja. Untuk
mencegah kecurangan (fraud) adalah penting bahwa seseorang yang
bertanggung jawab untuk memasukkan informasi transaksi penjualan dan
penerimaan kas kekomputer tidak memiliki akses terhadap kas.
2. Otorisasi yang semestinya
Auditor berkepentingan atas otorisasi pada 3 titik kunci; penjualan
secara kredit harus diotorisasi dengan semestinya sebelum penjualan
dilakukan; barang dikirim hanya setelah di otorisasi dengan semestinya
dan harga, termasuk syarat penjualan, ongkos angkut dan potongan-
potongan harus diotorisasi. Pengendalian tersebut dimaksudkan untuk
mencegah hilangnya aktiva perusahaan dengan mengirim barang kepada
pelanggan fiktif atau kepada orang yang tidak mampu membayar untuk
barang yang dikirim. Otorisasi harga dimaksudkan untuk meyakinkan
bahwa penjualan dibuat pada harga yang sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
3. Dokumen dan catatan yang memadai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Karena setiap perusahaan memiliki sistem penyiapan, pemrosesan
dan pencatatan trnsaksi yang khas, akan sukar untuk mengevaluasi
apakah prosedur-prosedur telah dirancang untuk memberikan
pengendalian yang optimum. Meskipun demikian, prosedur pencatatan
yang memadai harus ada sebelum kebanyakan tujuan pengendalian intern
dapat dipenuhi.
4. Dokumen yang prenumbered
Penggunaan dokumen yang prenumbered dimaksudkan untuk
mencegah kegagalan dalam menagih atau mencatat penjualan dan
terjadinya penagihan dan pencatatan dua kali.tetunya tidak ada gunanya
menggunakan dokumen yang prenumbered kalau tidak
dipertanggungjawabkan semestinya.
5. Pengiriman rekening bulanan
Pengiriman rekening bulanan oleh seorang yang tidak bertanggung
jawab atas penanganan kas atau penyiapan catatan penjualan dan piutang
merupakan peengendalian yang berguna karena akan mendorong
tanggapan dari pelanggan kalau saldonya dinyatakan tidak tepat. Untuk
memberikan efektifitas yang maksimum, seluruh ketidaksepakatan
mengenai saldo akun harus ditangani oleh orang yang tidak bertanggung
jawab menangani kas atau mencatat penjualan atau piutang usaha.
6. Prosedur verifikasi intern
Dibutuhkan untuk menggunakan orang yang independent untuk
mengecek pemrosesan dan pencatatan transaksi penjualan untuk
memenuhi masing-masing tujuan dari enam tujuan pengendalian intern.

3. Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian

Setelah auditor selesai mengidentifikasi pengendalian intern kunci dan


kelemahannya, lalu menaksir risiko pengendalian, langkah berikutnya adalah
memutuskan apakah pengujian substantive akan dikurangi secukupnya guna
mempertimbangkan biaya untuk melakukan pengujian atas pengendalian.

4. a. Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan


Pada tiap pengendalian yang direncanakan untuk dipercaya auditor
untuk mengurangi risiko pengendalian yang ditetapkan, ia harus merancang satu
atau lebih pengujian atas pengendalian untuk menguji efektifitasnya. Dalam
kebanyakan audit, relative mudah untuk menentukan sifat pengujian atas

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
pengendalian dari sifat pengendalian. Misalnya, kalau pengendalian intern
adalah untuk membuat order pelanggan setelah disetujui kreditnyan, pengujian
atas pengendalian adalah menguji order pelanggan atas kepantasan
pembuatannya.

b. Merancang pengujian substantive atas transaksi penjualan


Dalam menentukan pengujian substantive atas transaksi, beberapa
prosedur umunya dapat digunakan pada setiap audit dengan mengabaikan
keadaan, sementara yang lainnya tergantung pada kecukupan pengendalian
dan hasil pengujian atas pengendalian.
Menentukan prosedur pengujian substantive atas transaksi penjualan
yang pantas relative lebih sukar karena sangat bervariasi tergantung keadaan.

Penjualan yang dicatat benar-benar ada


Untuk tujuan ini, auditor berkepentingan dengan kemungkinan dua
macam salah saji: penjualan tercatat dalam jurnal untuk pengiriman yang tidak
pernah dilakukan yang lain, pengiriman dilakukan ke pelanggan fiktif dan dicatat
sebagai penjualan. Seperti yang dibayangkan, memasukkan penjualan yang
tidak absah adalah jarang, tetapi konsekuensi potensialnya signifikan karena
akan menyebabkan lebih saji aktiva dan laba.
Harus diingat bahwa pada umunya audit terutama tidak ditunjukkan
untuk mendeteksi kecurangan kalau tidak mempunyai dampak yang material
terhadap laporan keuangan. Pengujian substantive terdahulu diperlukan hanya
kalau auditor mempunyai kepentingan khusus atas terjadinya kecurangan akibat
pengendalian yang tidak memadai.

Transaksi penjualan yang terjadi telah dicatat


Prosedur yang efektif untuk menguji pengiriman yang tidak ditagih adalah
dengan menelusuri dokumen pengiriman yang dipilih dari arsip di bagian
pengiriman ke salinan faktur penjualan dan jurnal penjualan. Untuk melakukan
pengujian yang lebih berarti dengan menggunakan prosedur ini, auditor harus
yakin bahwa seluruh dokumen pengiriman terdapat dalam arsip. Ini dapat
dilakukan dengan memeriksa nomor urut dokumen.
Adalah penting bahwa auditor mengerti perbedaan antara penelusuran
dari dokumen dasar ke jurnal dengan penelusuran dari jurnal ke dokumen
pendukung. Yang pertama adalah untuk transaksi yang tidak dicatat (tujuan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
kelengkapan), sedangkan yang berikutnya adalah pengujian untuk transaksi
yang tidak absah (tujuan keberadaan)
Saat merancang prosedur audit untuk tujuan eksistensi dan kelengkapan,
titik awal untuk penelusuran dokumen menjadi penting. Ini disebut sebagai arah
pengujian (direction of test). Misalnya , kalau auditor berkepentingan dengan
tujuan keabsahan tetapi menelusuri dengan arah yang salah (dari dokumen
pengiriman ke jurnal), berarti terjadi kesalahan audit yang serius.

Penjual dicatat secara akurat


Keakuratan pencatatan transaksi penjualan berkenaan dengan
pengiriman jumlah barang yang dipesan, kebenaran penagihan atas jumlah yang
dikirim dan kebenaran pencatatan jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.
Pengujian substantive dilakukan dalam setiap audit untuk meyakinkan bahwa
tiap aspek penilaian ini adalah benar.

Tujuan Audit Berkait Transaksi, pengendalian Kunci, Pengujian


Pengendalian dan Pengujian substantive atas Transaksi untuk Penjualan

TUJUAN AUDIT PENGENDALIAN PENGUJIAN ATAS PENGUJIAN


BERKAIT INTERN KUNCI PENGENDDALIAN SUBSTANTIF
TRANSAKSI YANG LAZIM ATAS
TRANSAKSI
YANG LAZIM
Penjualan Pencatatan penjualan Periksa salinan faktur Telaah jurnal
tercatat adalah didukung oleh dokumen penjualan yang penjualan, buku
untuk pengiriman pengiriman yang mendukung besar, dan berkas
aktual yang diotorisasi dan order konosemen dan induk piutang
dilakukan pelanggan yang disetujui. order pelanggan. usaha atau neraca
kepada Faktur penjualan Periksa persetujuan saldo untuk jumlah
pelanggan non prenumbered dan kredit dalam order yang besar atau
fiktif dipertanggungjawabkan pelanggan. tidak biasa.
(keberadaan) dengan semestinya. Hitung integritas Telusuri ayat jurnal
Hanya nomor pelanggan urutan faktur penjualan ke
yang dianggap absah penjualan. salinan order
dalam berkas data penjualan, faktur
komputer yang dapat Periksa cetakan penjualan dan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
diterima saat dimasukkan. transaksi yang dokumen
Rekening bulanan dikirim ditolak oleh komputer pengiriman.
ke pelanggan; keluhan karena mempunyai Telusuri dokumen
mendapatkan tindak lanjut nomor pelanggan pengiriman
yang independent. yang tidak absah. kedalam catatan
Amati apakah persediaan
rekening dikirim dan perpetual.
diperiksa berkas Telusuri ayat kredit
korespondensi dalam berkas
dengan pelanggan. induk piutang
usaha ke sumber
yang absah.
Telusuri dokumen
Penjualan yang Dokumen pengiriman Periksa integrasi pengiriman ke
ada telah dicatat prenumbered dan urutan dokumen faktur penjualan
(kelengkapan) dipertanggungjawabkan. pengiriman. dan pencatatan ke
Faktur penjualan Periksa integritas jurnal penjualan
prenumbered dan urutan faktur dan berkas induk
dipertanggungjawabkan. penjualan. piutang usaha.

Hitung ulang
Penjualan yang Penentuan harga, syarat Periksa indikasi informasi dalam
tercatat adalah penjualan dan potongan verifikasi intern atas faktur penjualan.
untuk jumlah harga mendapat dokumen yang
barang yang persetujuan sebagaimana dipengaruhi . Telusuri ayat jurnal
dikirim dan mestinya. Periksa catatan dalam jurnal
ditagih dan komputer mengenai penjualan ke
dicatat dengan Verifikasi intern atas harga jual per unit faktur penjualan.
benar (akurasi) penyiapan faktur. yang disetujui. Telusuri rincian
Periksa berkas batch faktur penjualan
Harga jual per unit yang total untuk adanya ke dokumen
disetujui dimasukkan ke inisial klerk pengiriman, daftar
komputer dan digunakan pengendalian harga, order
untuk semua penjualan. data;bandingkan total pelanggan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Batch total dibandingkan ke laporan ikhtisar.
dengan laporan ikhtisar Periksa dokumen
komputer. yang mendukung
Transaksi Penggunaan bagan akun Telaah kecukupan transaksi
penjualan yang memadai. bagan akun. penjualan untuk
diklasifikasikan Telaah dan verifikasi Periksa indikasi ketepatan
dengan pantas intern. adanya verifikasi klasifikasi.
(klasifikasi) intern untuk Bandingkan
dokumen terkait. tanggal transaksi
Penjualan dicatat Prosedur yang diperlukan Periksa dokumen penjualan tercatat
dalam waktu untuk penagihan dan untuk pengiriman dengan tanggal
yang tepat pencatatan penjualan yang belum ditagih dalam catatan
setiap hari sedekat dan penjualan yang pengiriman.
mungkin dari saat dicatat.
kejadian. Periksa indikasi
Verivikasi intern verifikasi intern
dalam dokumen Periksa
terkait. penjumlahan ke
Transaksi Rekening bulanan regular Amati apakah bawah jurnal dan
penjualan kepelanggan. rekening dikirim telusuri postingnya
dimasukkan Verifikasi intern atas isi ke buku besar dan
dengan pantas berkas induk piutang Periksa indikasi berkas induk
dalam berkas usaha. adanya verifikasi piutang usaha.
induk dan Pembandingan berkas intern.
diikhtisarkan induk piutang usaha atau
dengan benar total neraca saldo dengan Periksa inisial dalam
(posting dan saldo buku besar. akun buku besar
pengikhtisaran) yang
mengidentifikasikan
adanya
perbandingan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Penjualan dicatat secara akurat
Keakuratan pencatatan transaksi penjualan berkenaan dengan pengiriman
jumlah barang yang dipesan. Pengujian substansif dilakukan dalam setiap audit untuk
meyakinkan bahwa tiap aspek penilaian ini adalah benar. Pengujian substansif tripikal
mencakup menghitung kembali informasi dalam catatan akuntansi untuk menguji
apakah telah pantas.
Penjualan yang dicatat telah diklasifikasikan dengan semestinya, tuntunan atas
kebenaran saldo akun buku besar penjualan lebih sedikit menjadi masalah dari pada
transaksi lain dalam siklus, meski tetap menjadi perhatian.
Penjualan dicatat pada tanggal yang tepat adalah penting bahwa penjualan
ditagih dan dicatat segera mungkin setelah terjadinya pengiriman untuk mencegah
hilangnya transaksi dari catatan tanpa sengaja dan untuk menjamin bahawa penjualan
dicatat pada periode yang sesuai.

Transaksi penjualan dicatat dengan semestinya dan diberkas induk dan


diikhtisarkan dengan benar, memasukan dengan semestinya seluruh transaksi
penjualan kedalam berkas induk piutang usaha adalah penting karena keakuratan
catatan ini mempengaruhi kemampuan klien menagih piutang yang masih ada.

IKHTISAR METODOLOGI UNTUK PENJUALAN


1. Pengendalian intern kunci.
Pengendalain ini dirancang untuk memenuhi keenam tujuan audit berkait
transaksi. Sumber pengendalian adalah pengendalian matrik risiko pengendalian
2. Pengujian atas pengendalian
Untuk setiap pengendalian intern, auditor merancang pengujian atas
pengendalian untuk menguji efektifitasnya.
3. Pengujian substantif atas transaksi
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menentukan apakah ada
kesalahan moneter atau penyimpangan dalam transaksi penjualan.

FORMAT RANCANGAN DAN FORMAT PELAKASANAAN

Dalam mengubah dari suatu format rancangan menjadi format pelaksanaan,


prosedur-prosedur tersebut digabungkan. ini akan :

• Menghilangkan prosedur ganda

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
• Meyakinkan bahwa kalau suatu dokumen diuji, seluruh prosedur yang
berhubungan dengan dokumen tersebut dilakukan pada saat yang sama.
• Memungkinkan auditor untuk menjalankan prosedur dengan cara paling efektif.

PENGENDALIAN INTERN, PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI UNTUK PENERIMAAN KAS

Tujuan Audit Berkait Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian


Pengendalian dan Pengujian substantive atas Transaksi untuk Penerimaan
Kas

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
TUJUAN AUDIT PENGENDALIAN PENGUJIAN ATAS PENGUJIAN
BERKAIT INTERN KUNCI PENGENDDALIAN SUBSTANTIF
TRANSAKSI YANG LAZIM ATAS TRANSAKSI
YANG LAZIM

Penerimaan kas yang dicatat Pemisahan tugas Amati pemisahan Telaah jurnal
adalah dana yang secara aktual antar penanganan tugas. penerimaan kas,
diterima oleh perusahaan kas dan buku besar, dan
(keberadaan). pencatatan. berkas induk
piutang usaha atau
Rekonsiliasi yang Amati rekonsiliasi neraca saldo untuk
independent atas yang independent jumlah yang besar
akun bank. atas akun bank. dan tidak biasa.
Telusuri dari jurnal
penerimaan kas ke
rekening Koran.
Bukti penerimaan
kas.
Pemisahan tugas Diskusikan dengan Telusuri dari nota
Kas yang diterima telah dicatat antara pegawai dan pembayaran atau
dalam jurnal penerimaan kas penanganan kas pengamatan. daftar penerimaan
(kelengkapan) dan pencatatan. Periksa urutan ke jurnal
Gunakan nota numerik atau penerimaan kas.
pembayaran atau periksa daftar.
daftar penerimaan Amati penyelesaian
kas. cek yang masuk.
Persetujuan Periksa indikasi
segera atas cek adanya verifikasi .
masuk. intern.
Verifikasi intern Pengamatan
atas pencatatan pengiriman rekenng
penerimaan kas. bulanan ke
Pengiriman pelanggan.
laporan bulannya
secara regular ke
pelanggan.
Sama seperti tujuan Pembuktian
Penerimaan kas yang dicatat telah Sama seperti sebelumnya. penerimaan kas
disetor dan dicatat pada nilai yang tujuan Telaah rekonsiliaasi
diterima (akurasi). sebelumnya. bank bulanan.
Rekonsiliasi yang
regular atas akun Periksa berkas
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.
bank. batch totalAUDITING
akan 2
Batch total adanya inisial klerk
dibandingkan pengendali data;
Penentuan Resiko Bawaan
Penentuan atas kemungkinan pengaruh dari faktor-faktor resiko bawaan
adalah salah satu masukan pada resiko salah saji material. Empat factor resiko
bawaan yang dapat mempengaruhi proses pendapatan adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang terkait dengan industri.

Faktor-faktor seperti profitabilitas dan kesalahan industri dan kesehatan


industri dimana perusahaan beroperasi, tingkat kompentisi dalam industri, dan
tingkat perubahan teknologi industri mempengaruhi potensi salah saji dalam
laporan keuangan.faktor ini berpengaruh langsung pada penentuan auditor
atas resiko bawaan untuk berbagai asersi seperti otorisasi dan akurasi.

2. Kompleksitas dan perdebatan atas persoalan penagkuan pandapatan.

Bagi kebanyakan entitas, pengakuan pendapatan bukan merupakan


masalah besar karena pandapatan diakui pada saatproduk dikirimkan atau
jasa diberikan. Akan tetapi, pada beberapa entitas pengakuan pengakuan
pendapatan dapat mngakibatkan perhitungan yang kompleks.

3. Kesulitan audit atas transaksi dan saldo akun.

Penyisihan atas piutang tak tertagih dapat menjadi sulit umtuk diaudit
karena subjektifitas dalam penetapaan nilainya. Oleh karena itu estimasi atas
akun ini memengaruhi secara langsung penilaian piutang dalam laporan
keuangan. Resiko bawaan atas salah saji material dalam mengestimasi
penyisihan juga dipengaruhi berbagai factor seperti kompleksitas pelanggan
dan keandalan data yang tersedia untuk menguji akun penyisihan.

4. Salah saji terdeteksi dalam audit periode sebelumnya.

Keberadaan salah saji dalam audit periode sebelumnya merupakan


indicator yang baik bahwa akan terdapat salah saji dalam audit periode
berjalan. Dengan kelanjutan perikatan, auditor memiliki hasil audit periode
sebelumnya yang dapat membantu dan menentukan kemungkinan salah saji

Langkah utama dalam menetapkan resiko pengendalian bagi proses pendapatan:

Memahami dan mendokumentasikan


proses pendapatan berdasarkan
pendekatan ketergantungan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Merencanakan dan melaksanakan
pengujian pengendalian atas transaksi
pendapatan

Menetapkan dan mendokumentasikan


resiko pengendalian atas proses
pendapatan.
Memahami dan Mendokumentasikan Pengendalian Internal

Dalam rangka menentukan resiko pegendalian untuk proses pendapatan,


auditor harus memahami tiga komponen pengendalian internal:

1. lingkungan pengendaliankarenan factor-faktor ini mempunyai pengaruh yang


luas

Pada penerapan akuntansi, pemahaman atas lingkungan pengendalian


pada umumnya dilakukan atas perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi
auditor harus mempertimbangkan bagaimana pengaruh dari berbagai factor-
faktor lingkungan pengendalian tersebut pada penerapan akuntansi secara
individual.

2. proses penentuan resiko perusahaan

Auditor harus memahami bagaimana manajemen mempertimbangkan


resiko yang relevan dengan proses penerimaan kas, menentukan tingkat
signifikansinya, menilai kemungkinan terjadinya, dan memutuskan tindakan apa
yang harus dilakukan untuk menghadapi risiko.

3. prosedur pengendalian

Jika strategi ketergantungan dipakai untuk proses pendapatan, auditor


perlu untuk memahami pengendalian yang ada untuk memastikan bahwa tujuan
manajemen dapat dicapai.

Sistem Informasi dan Komunikasi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Untuk setiap kelompok besartransaksi pada proses pendapatan, auditor perlu
memahami hal-hal berikut:

1. proses bagaiman penjualan, penerimaan kas dan transakasi memorandum kredit


dimulai.

2. catatan akuntansi, dokumen pendukung dan akun-akun yang terlibat dalam


pemrosesan transaksi penjualan, penerimaan kas, serta retur dan potongan
penjualan.

3. aliran tiap transakasi dari permulaan sampai masuk kelaporan keuangan, termasuk
peemerosesan data computer

4. proses yang digunakan untuk membuatestimasi atas akun seperti penysihan piutang
tak tertagihdan retur penjualan.

Auditor biasanya mengembangkan pemahaman atas system akuntansi seperti proses


pendapatan dengan melaksanakan penelusuran transaksi. Hal ini berarti auditor
menjalani transaksi melalui system akuntansi dan mendokumentasikan berbagai fungsi
yang memprosesnya.

Pemantauan Pengendalian

Auditor perlu memahami pemantauan pengendalian oleh klien pada proses pendapatan.

Merencanakan dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian

Dalam melaksanakan tahap ini, auditor secara sistematis memeriksa proses


pendapatan klien untuk mengidentifikasi pengendalian relevan yang dapat membantu
dan mencegah atau mendeteksi dan membetulkan salah saji material. Karena
pengendalian ini diandalakan untuk menetapkan resiko pengendalian dibawah
maksimu, auditor melaksanakan pengujian pengendalian untuk memastikan bahwa
pengendalian dalam proses pendapatan beroperasi secara efektif.

Menetapkan dan Mendokumentasikan Risiko Pengendalian:

Pegujian pengendalian mendukung tingkat resiko pengendalian yang direncanakan,


auditor melaksanakan prosedur substantif yang telah direncanakan untuk saldo akun
yang berhubungan dalam proses pendapatan.

Proses Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi Pendapatan:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Proses pengambilan keputusan oleh auditor untuk perencanaan dan pelaksanaan
pengujian pengendaliantermasuk mempertimbangkan asersi dan kemungkinan salah
saji yang dapat terjadi jika pengendalian internal tidak beroperasi secara efektif. Auditor
mengevaluasi system akuntansi klien untuk menetapkan pengendalian yang dapat
mencegah atau mendeteksi salah saji tersebut.

Pemilihan atas jenis pengujian pengendalian yang sesuai untuk suatu asersi ditentukan
oleh hal berikut :

1. Volume transaksi atau data

2. sifat kompleksitas system yang digunakan perusahaan untuk memproses dan


mengendaliakan informasi.

3. sifat ketersedian bukti, termasuk bukti audit dalam bentuk elektronik.

Keterjadian Transaksi Pendapatan:

Auditor memerhatikan dua jenis salh saji material yang utama : Penjualan kepada
pelanggan fiktif dan pencatatan pendapatan pada hal barang belum dikirimkan atau jasa
belum diberika. Dengan kata lain, auditor membutuhkan keyakinan bahwa seluruh
transaksi pandapatan yang dicatat adalah abash.

Pengendalian utama ntuk mencegah penjualan fiktif adalah pemisahan tugas yang
memadai antara fungsi pengiriman dan pencatatan pesanan dan fungsi penagiha. Jika
fungsi-fungsi ini tidak dipisahkan secara memadai, pengiriman yang tidak diotorisasi
dapat dilakukan pada pelanggan fiktif dengan mengelakkan prosedur pengendalian
penagihan normal perusahaan.

Kelengkapan Transaksi Pendapatan:

Salah saji utama yang diperhatikan baik oleh menajemen maupun auditor adalah bahwa
barang yang telah dikirimkan atau jasa yan telah dikerjakan tetapi tidak terdapat
pengakuan pendapatan. Prosedur pengendalian untuk memastikan bahwa asersi
kelengkapan dicapai adalah memperhitungkan urutan nomor dokumen pengiriman dan
faktur penjualan, mencocokan dokumen pengiriman dengan faktur penjuala, rekonsiliasi
fajtur penjualan dengan laporan penjualan harian, dan mengadakan me-review arsip
pesanan yang belum terselesaikan.

\Otorisasi Transaksi Pendapatan:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
Kemungkinan salah saji karena otorisasi yang tidak layak adalah pengiriman barabg
atau pemberian jasa kepada pelanggan yang berisiko kredit besar dan melakukan
penjualan dengan harga atau persyaratan yang tidak diotorisasi.

Akurasi Transaksi Pendapatan:

Akurasi merupakan asersi yang penting karena transaksi pendapatan yang tidak
diproses secara akurat dan mengakibatkan salh saji yang berpengaruh langsung pada
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

Pada proses pendapatan, total pengendalian harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk


merekonsiliasi faktur penjualan kelaporan penjualan harian, dan pencatatan harian pada
jurnal penjualan harus direkonsiliasi dengan pembukuan kebuku besar pembantu
piutang usaha. Buku besar pembantu piutang usaha harus direkonsiliasi secara periodic
dengan akun pengendalian buku besar.

Prosedur Pengendalian dan Pengujian Pengendalian Transaksi


Penerimaan Kas

1. Keterjadiaan Transaksi salah satu yang menjadi perhatian auditor pada saat
mempertimbangkan asersi keterjadian adalah bahwa penerimaaan kas dicatat tetapi
tidak disetorkan ke bank klien. Pemisahan tugas yang layak antara fungsi
penerimaan kas dan fungsi piutang usaha adalah salah satu prosedur pengendalian
yang dapatmencegah salah saji tersebut. Pengendalian kuat lain yang dapat
mencegahsalh saji tersebut adalah system lockbox, dengan system ini penerimaan
kas dari pelanggan dikirim secara langsung ke bank klie, sehingga mencegah
pegawai perusahaan memiliki akses terhadap kas.

2. Kelengkapan Transaksi Penerimaan Kas, salah saji utama yang berhubungan


dengan asersi kelengkapan adalah kas atau dicuri atau hilang sebelum dicatat
dalam pencatatan penerimaan kas. Pengendalian tambahan adalah rekonsiliasi dari
penerimaan kas harian dengan jumlah yang dibukukan kea kun pelanggan pada
buku besar pembantu piutang usaha.

3. Otorisasi Diskon Tunai, Persyaratan perdagangan biasanya memasukkan potongan


untuk pembayaran dalam suatu periode tertentu untuk membujuk pelanggan agar
melakukan pembayaran tepat waktu.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2
4. Akurasi Terhadap Kas , pengujiaan pengendaliannya termasuk memeriksa dan
menguji berbagai rekonsiliasi yang terjadi sebagai bagian dari proses pendapat.
Salah saji utama lainnya yang dapat terjadi untuk asersi akurasi adalah penerimaan
kas dibukukan pada akun pelanggan atau akun buku besar yang salah.

5. Pisah Batas Transaksi Penerimaan Kas, jika klien menggunakan system lockbox
atau kas disetor secara harian ke bank klien, maka terdapat kemungkinan kecil
bahwa kas dicatat pada periode yang salah.

6. Klasifikasi Penerimaan Kas, perhatiaan auditor pada penerapan kode akun yang
sesuai untuk setiap penerimaan kas individu terutama kas dari sumber yang tidak
bias, seperti penjualan barang sisa, wesel tagih, dan pendapatan dari penjualan
peralatan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Marsyaf SE. Ak.


AUDITING 2

Anda mungkin juga menyukai