FERTILISASI
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma dari saluran
reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam
saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka
kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau
fertilisasi. Proses pembuahan ini terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah
ampula/infundibulum. Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang
diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
C. Implantasi / Nidasi
Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan dinding rahim akan menimbulkan berbagai reasi
seluler sehingga sel trofoblas tersebut dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan
epitel endometrium uterus. Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang
lebih enam hari setelah konsepsi. Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan
terjadi kehamilan (Gravid). Pada hari ke empat, inti blastokista telah sampai pada permukaan
stoma endometrium. Pada hari ke enam, blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium
dan pada hari ke sepuluh, blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium,
sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir. Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung
kuning telur, alantois. Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta.
Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga tyerdiri dari komponen maternal yang disebut
desidua (desidua basalis).
Fungsi plasenta:
1. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
2. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
3. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
6. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical Cord) yang
mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast antara ruang amnion
danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan embrio dengan dinding
trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
E. Cairan Amnion
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Didalam ruang ini terdapat
cairan amnion (Liquor Amnii). Volume cairan amnion (air ketuban) pada kehamilan berkisar
antara 1000 – 1500 ml. Cairan amnion berasal dari sekresi oleh dindinmg selaput
amnion/plasenta, kemudian setelah system urinorius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi,
juga dikeluarkan kedalam rongga amnion.
KESIMPULAN
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun nonfisik.
Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai tahapan yang sudah ditentukan para
ahli. Selain itu, anak juga diharapkan sehat secara intelektual dan kejiwaan, bahkan hampir
semua orang tua menginginkan anaknya cerdas di kemudian hari. Tetapi, untuk memperoleh
sosok anak yang sehat lahir dan batin tidak bisa instan. Jauh sebelum kelahirannya harus sudah
dipersiapkan. Untuk itulah ketika ibu mulai dinyatakan positif hamil, dokter atau bidan
menganjurkan para ibu untuk memenuhi segala kebutuhan janin, yaitu gizi yang cukup. Semua
itu untuk mendukung pertumbuhan janin, dan mendapatkan bayi yang sehat ketika dilahirkan.
“Sebenarnya ASI (air susu ibu) adalah makanan paling ideal dan lengkap untuk bayi. ASI
mengandung semua yang dibutuhkan bayi, berimbang dan secara fisiologis membantu
pencernaan bayi”
Tinggalkan sebuah Komentar