Anda di halaman 1dari 1

Bab 9 membahas masalah yang dihadapi agen perubahan adalah (a) sebagai penengah

antara agensi perubahan dan klien dan (b) kemungkinan kesulitan mengolah informasi
yang cenderung melimpah; sementara itu, masalah aide lebih parah lagi karena
kredibiltas kompetensi atau profesionalismenya diragukan. Tujuh peran agen perubah
adalah (a) menumbuhkan kebutuhan dalam diri klien, (b) membangun hubungan
pertukaran informasi, (c) mendiagnosa masalah klien, (d) menumbuhkan niat berubah
pada klien, (e) menerjemahkan niat klien ke dalam tindakan, (f) menstabilkan adopsi dan
mencegah diskontinu adopsi dan (g) mencapai hubungan terminal dengan klien (yaitu
ketika klien berubah menjadi agen perubahan). Kesuksesan agen perubahan tergantung
pada (a) upayanya menghubungi klien, (b) orientasinya yang lebih kepada klien, bukan
pada agensi perubahan,(c) tingkat kesesuaian inovasi dengan kebutuhan klien, (d)
empatinya kepada klien, (e) homofilitasnya dengan klien, (f) kredibilitasnya di mata
klien, (g) tingkat kesejalanannya dengan pemimpin opini dan (h) kemampuan klien
mengevaluasi inovasi. Selanjutnya, hubungan agen perubahan secara positif tergantung
pada lebih tingginya klien dalam hal (a) status sosial, (b) partispasi sosial, (c) pendidikan
dan (d) kekosmoplitannya. Akhirnya, juga dibahas mengenai sistem difusi sentralistik
dipadu dengan sistem difusi desentralistik dan/atau penerapan kedua sistem tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam sistem difusi sentralistik, difusi dilakukan oleh
pemerintah dan/atau ahli; sementara itu, dalam sistem difusi desentralistik, inovasi datang
dari ekpserimentasi lokal yang sering dilakukan oleh pengguna itu sendiri dan/atau atas
dasar saling tukar informasi untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Difusi lewat
network horizontal dilakukan unit lokal dengan tingkat kemungkin reinvensi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai