Anda di halaman 1dari 5

Tarawih

Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama’ dari ٌ‫ تَرْ ِوي َْحة‬yang diartikan sebagai "waktu
sesaat untuk istirahat". Terawih adalah shalat sunat yang hanya dilakukan pada bulan
Ramadhan saja. Biasanya Shalat Tarawih ini selalu dilakukan sesudah Shalat Isya , yakni
kira – kira pada pukul 19.00 WIB. Tarawih biasanya di kerjakan secara berjama’ah di
Masjid, tetapi iasanya yang dirumah juga ada.

Shalat untuk wanita:

Jika menimbulkan godaan ketika keluar rumah (ketika melaksanakan shalat tarawih),
maka shalat di rumah lebih utama bagi wanita daripada di masjid. Hal ini berdasarkan
hadits dari Ummu Humaid, istri Abu Humaid As Saa’idiy. Ummu Humaid pernah
mendatangi Nabi Muhammad SAW dan berkata bahwa dia sangat senang sekali bila
dapat shalat bersama beliau. Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda,
َ‫صالَة‬ َّ ‫ك تُ ِحبِّينَ ال‬ ِ َّ‫ت أَن‬ُ ‫ك فِى َمس ِْج ِد… قَ ْد َعلِ ْم‬ ِ ِ‫صالَت‬ ِ َ‫ك َخ ْي ٌر ل‬
َ ‫ك ِم ْن‬ ِ ‫َار‬ ِ ُ‫صالَت‬
ِ ‫ك فِى د‬ َ ‫َو‬
. ‫ك َخ ْي ٌر‬ ‫م‬ َ ‫ق‬ ‫د‬‫ج‬ ْ
‫س‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫ك‬ُ ‫ت‬َ ‫ال‬
ِ ِ ْ‫َ ِ ِ ِ َ ِ ِ وْ ِ ِ َ َ ِ ِ َ ِ ِ و‬‫ص‬‫و‬ ‫ك‬‫م‬ َ ‫ق‬ )
‫ى‬ ‫د‬ ‫ْج‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫ت‬َ ‫ال‬‫ص‬ ‫ن‬ْ ‫م‬ِ ِ‫ك‬ َ ‫ل‬
”Aku telah mengetahui bahwa engkau senang sekali jika dapat shalat bersamaku. ...
(Namun ketahuilah bahwa) shalatmu di rumahmu lebih baik dari shalatmu di masjid
kaummu. Dan shalatmu di masjid kaummu lebih baik daripada shalatmu di masjidku.”

Apabila wanita berkeinginan menunaikan shalat jama’ah di masjid (setelah


memperhatikan syarat-syarat tadi), hendaklah suami tidak melarangnya. Nabi
Muhammad SAW bersabda,
‫الَ تَ ْمنَعُوا نِ َسا َء ُك ُ)م ْال َم َسا ِج َد َوبُيُوتُه َُّن خَ ْي ٌر لَه َُّن‬
“Janganlah kalian melarang istri-istri kalian untuk ke masjid, namun shalat di rumah
mereka (para wanita) tentu lebih baik.”
Sabda Nabi Muhammad SAW:
‫اج ِد فَأْ َذنُوا لَه َُّن‬
ِ ‫إِ َذا ا ْستَأْ َذنَ ُك ْم نِ َسا ُؤ ُك ْم إِلَى ْال َم َس‬
“Jika istri kalian meminta izin pada kalian untuk ke masjid, maka izinkanlah mereka.”
Inilah penjelasan Syaikh Musthofa Al Adawi hafizhohullah yang penulis sarikan.

Jumlah rakaat shalat tarawih:


Tidak ada batas tertentu untuk sholat tarawih dalam syariat. boleh menjalankannya 20
rekaat sebagaimana dalam madzhab Syafi'i dan Ahmad, boleh juga menjalankannya 36
rekaat sebagaimana dalam madzhab Malik, boleh juga 11 rekaat atau 13 rekaat. dan
semuanya baik, tergantung panjang bacaan setiap rekaatnya. (perkataan Ibnu Taimiyah)
Dengan demikian bilangan rakaatnya tidak ditetapkan secara pasti dalam syara, jadi
tergantung pada kemampuan kita masing-masing, asal tidak kurang dari 8 rakaat, dan
yang paling buruk adalah orang yang tidak melaksanakan shalat tarawih.

Hukum melaksanakan shalat tarawih itu adalah sunnat.

Niat shalat tarawih:


‘Ushalli sunnatan Taraawiihi rak’ataini (Imamam/makmuman) lillahi ta’aallaa’ artinya :
‘Aku niat shalat sunat tarawih dua rakaat (imamam/makmum) karena Allah’

Bacaan Yang Disunahkan Setelah Selesai Tarawih dan Witir


Rosulullah SAW setiap kali selesai dari sholat malamnya, beliau mengucapkan :
ِ ‫ك ْالقُ ُّد‬
‫وس‬ ِ ِ‫ُس ْبحَانَ ْال َمل‬
"Subhanal malikil quddus." 3 X
Dan diakhiri dengan ucapan :
ِ ُّ‫َربِّ ْال َمالَئِ َك ِة َوالر‬
‫وح‬
"Robbul malaikati war-ruuh."
(HR Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majahdan Ahmad)

Sholat Tarawih Dua Dua Atau Empat Empat


Sebagian orang menjalankan sholat tarawih dengan cara 2 rakaat kemudian salam, ada
pula yang menjalankannya 4 rakaat dengan satu kali salam. dua cara ini tidak
bertentangan dan tidak salah dalam syariat. akan tetapi salam setiap 2 rekaat adalah
lebih utama, karena Rosulullah SAW bersabda :
‫صاَل ةُ اللَّي ِْل َم ْثنَى َم ْثنَى‬
َ
Artinya : "Sholat malam dua dua (rakaat)." (HR Bukhori, Muslim, At-Tirmidzi,An-
Nasai,dll).

Dan disunahkan untuk istirahat sejenak setiap 4 rakaat.


Istirahat Tiap Selesai Empat Raka’at
Para ulama sepakat tentang disyariatkannya istirahat setiap melaksanakan shalat tarawih
empat raka’at. Inilah yang sudah turun temurun dilakukan oleh para salaf. Namun tidak
mengapa kalau tidak istirahat ketika itu. Dan juga tidak disyariatkan untuk membaca do’a
tertentu ketika melakukan istirahat. Inilah pendapat yang benar dalam madzhab Hambali.
Dasar dari hal ini adalah perkataan ‘Aisyah yang menjelaskan tata cara shalat malam
Nabi Muhammad SAW,
ْ‫صلِّى أَرْ بَعًا فَالَ تَسْأَل‬
َ ُ‫ ثُ َّم ي‬، ‫ت فَالَ تَسْأَلْ ع َْن ُح ْسنِ ِه َّن َوطُولِ ِه َّن‬
ٍ ‫ُصلِّى أَرْ بَ َع َر َك َعا‬
َ ‫ي‬
ُ
‫ع َْن ُح ْسنِ ِه َّن َوطولِ ِه َّن‬
“Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat 4 raka’at, maka janganlah tanyakan
mengenai bagus dan panjang raka’atnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat 4 raka’at
lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya.” Yang dimaksud
dalam hadits ini adalah shalatnya dua raka’at salam, dua raka’at salam, namun setiap
empat raka’at ada duduk istrirahat.
Sebagai catatan penting, tidaklah disyariatkan membaca dzikir-dzikir tertentu atau do’a
tertentu ketika istirahat setiap melakukan empat raka’at shalat tarawih, sebagaimana hal
ini dilakukan sebagian muslimin di tengah-tengah kita yang mungkin saja belum
mengetahui bahwa hal ini tidak ada tuntunannya dalam ajaran Islam.
Ulama-ulama Hambali mengatakan, “Tidak mengapa jika istirahat setiap melaksanakan
empat raka’at shalat tarawih ditinggalkan. Dan tidak dianjurkan membaca do’a-do’a
tertentu ketika waktu istirahat tersebut karena tidak adanya dalil yang menunjukkan hal
ini.”
Surat yang Dibaca Ketika Shalat Tarawih
Tidak ada riwayat mengenai bacaan surat tertentu dalam shalat tarawih yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi, surat yang dibaca boleh berbeda-beda sesuai dengan
keadaan. Imam dianjurkan membaca bacaan surat pendek-pendek, agar jama’ah atau
makmum tidak kesal kelamaan menunggu.

Keutamaan Shalat Tarawih


Ali bin Abi Thalib ra berkata: Nabi Muhammad saw ditanya tentang keutamaan-
keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:
1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan
oleh ibunya.
2. Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya
mukmin.
3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah 'Arsy: "Mulailah beramal,
semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat."
4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil,
Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).
5. Pada malam kelima, Allah Ta'ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat
di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
6. Pada malam keenam, Allah Ta'ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul
Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan
kemenangannya atas Fir'aun dan Haman.
8. Pada malam kedelapan, Allah Ta'ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada
Nabi Ibrahin as
9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta'ala sebagaimana
ibadatnya Nabi saw.
10. Pada Malam kesepuluh, Allah Ta'ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut
ibunya.
12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan
di malam purnama.
13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala
keburukan.
14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian
untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya
pada hari kiamat.
15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung
(pemikul) Arsy dan Kursi.
16. Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari
neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, "Hai hamba Allah,
sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu."
19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga
Firdaus.
20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang
mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari
cahaya.
22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari
setiap kesedihan dan kesusahan.
23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam
surga.
24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang
dikabulkan.
25. Pada malam kedua puluh lima , Allah Ta'ala menghapuskan darinya azab kubur.
26. Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh
tahun.
27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan
kilat yang menyambar.
28. Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam
surga.
29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang
diterima.
30. Dan pada malam ketiga puluh, Allah ber firman : "Hai hamba-Ku, makanlah buah-
buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah
Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku."

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke
Google Buzz
Kamis, 30 September 2010 0 komentar

0 komentar:
Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Link Favorit

Profil Kami
SMAN 7 Tasikmalaya
Lihat profil lengkapku
Theme Designed by BlogHug | Blogger Template by Blogger Templates Gallery |
Supported by quotes

Anda mungkin juga menyukai