Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK DAN ANATOMI KELINCI

Telinga kelinci yang panjang, sekitar 10 cm lebih, mungkin asalah bentuk adaptasi kelinci untuk
mendeteksi predator. Kelinci memiliki kaki balekang yang besar dan kuat. Pada setiap kaki
terdapat 5 jari, dan salah satunya lebih kecil dari lainnya. Kelinci berjalan dengan ujung – ujung
kakinya. Kelinci liar tidak berbeda jauh dengan kelinci peliharaan dalam hal anatomi. Ukuran
kelinci berkisar antara 20 cm sampai 50 cm pada lebarnya dan 0,4 kg  sampai 2 kg beratnya.
Biasanya bulu kelinci panjang dan halus, dengan berwarna coklat, abu-abu dan biasanya warna
gelap lainnya. Ekornya pendek dan berwarna kecoklatan (pada jenis cottontails putih diatasnya).

B
A
B
IVPEM
B
AHASAN 
 
 
Berdasarkan alat pencernaannya atau tipe lambung yang dimilikinya, hewan dibagi dalamdua
kelompok yakni : hewan monogastrik dan hewan poligastrik.
H
ewan monogastrik adalahhewan-hewan yang memiliki lambung sederhana atau lambung tunggal
seringkali disebut hewannon- ruminansia. Sedangkan hewan poligastrik adalah hewan-hewan
yang mempunyai lambungjamak atau banyak, yaitu mempunyai empat bagian lambung rumen,
retikulum, omasum, danabomasum disebut juga hewan ruminansia.Kelinci memiliki sistem
pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semuamakanan dengan cara yang
sama baiknya.
 
Kelinci sangat payah dalam hal mencerna selulosa(Fraga 1990) hal ini merupakan paradoks bagi
hewan pemakan tumbuhan. Daya cerna yanglemah terhadap serat dan kecepatan pencernaan
kelinci untuk menyingkirkan semua partikelyang sulit dicerna menyebabkan kelinci
membutuhkan jumlah makanan yang besar (Sakaguchi1992) .
 
 
  
saluran pencernaan yang terdiri atas:1. Mulut(cavum oris).2. pharynx3.oeshophagus4.
lambung(rumen,reticulum,omasum, dan abomasum)5. usus halus(duodenum,jejunum,dan
illeum)6.usus besar(coecum,colon, dan rectum)7. anus
 
  Pada praktikum pengamatan kelinci kali ini didapati hasil sebagai berikut:
y
 
Telinga bersih
y
 
Mata berwarna pinkrose
y
 
Mulut bersih sehat
y
 
Bulu sedikit kasar 
y
 
Kepala tidak ada kelainan
y
 
H
idung bersih
y
 
Badan tidak didapati berkas luka  
Organ-organ yang dimiliki kelinci: 
y
 
Bibir atas(labia mayor)
y
 
Bibir bawah(labia minor)
y
 
G
eraham belakang (premolar)
y
 
G
eraham depan (molare)
y
 
G
igi gerigi (pelatum derum)
y
 
L
idah (bioglosus)
y
 
Cekak suara (larynx)Istilah atau  nama lain :
y
 
Selaput putih dibawah kulit(ligamentum albus)
y
 
Trachea(venayugularis)
y
 
Selaput gantung penutup perut bagian dalam (peritonium)
y
 
Tulang lunak di pangkal korongkongan (kertilago sipoideus)
y
 
Selaput batas torax dan perut dad (diafragma

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian
bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada
perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini
dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae
(termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).[1]

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Jenis
 2 Data biologis
 3 Kelinci di Indonesia
 4 Lihat pula
 5 Referensi
 6 Pranala luar

[sunting] Jenis
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci
peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan
kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).[1]

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna
yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.[1]
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American
Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil
dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci
hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.

Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis Kelinci jawa (Lepus negricollis) dan
kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di hutan-
hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya
berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg.
Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia.[2]
Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm.
Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.[1] Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah
terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).[1]

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna
yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.[1]

Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American
Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil
dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci
hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.

Kerajaan: Animalia
Superfilum: Chordata
Filum: Vertebrata
Kelas: Mammalia
Ordo: Lagomorpha
Famili: Leporidae
sebagian

Anda mungkin juga menyukai