Anda di halaman 1dari 2

Maklumat Nahdlatul Ulama untuk Dukung Pancasila dan UUD 1945

31/07/2006

Maklumat Nahdlatul Ulama

Bahwa sepanjang sejarah Republik Indonesia, setiap upaya mempersoalkan Pancasila sebagai
ideologi negara apalagi upaya untuk menggantikannya, terbukti senantiasa menimbulkan
perpecahan di kalangan bangsa dan secara realistis tidak menguntungkan umat Islam sebagai
mayoritas bangsa.Hingga kini, Pancasila sebagai ideologi negara masih tetap merupakan satu-
satunya ideologi yang secara dinamis dan harmonis dapat menampung nilai-nilai
keanekaragaman agama maupun budaya, sehingga Indonesia kokoh dan utuh tidak terjebak
menjadi negara agama (teokrasi) maupun menjadi negara sekuler yang mengabaikan nilai-nilai
agama.

Dewasa ini, mulai terasa upaya menarik Pancasila ke kiri dan ke kanan, yang apabila tidak
diwaspadai oleh seluruh komponen bangsa dan membahayakan dan menggoyahkan eksistensi
dan posisi Pancasila itu sendiri.

Gerakan reformasi yang melahirkan amandemen terhadap UUD 1945, diakui telah banyak
menyumbangkan demokrasi dan kebebasan hak asasi, namun dirasakan pula bahwa reformasi
juga melahirkan problem-problem tertentu, maka wajar kalau reformasi direnungkan kembali.

Pancasila sebagai landasan yang berkerangka UUD 1945 melahirkan ketatanegaraan yang
diwadahi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), oleh karenanya maka sistem
otonomi daerah dan otonomi khusus sama sekali tidak boleh menjurus kepada disintegrasi
bangsa, apalagi pemisahan kewilayahan.

Perjuangan menegakkan agama dalam Negara Pancasila haruslah ditata dengan prinsip kearifan,
tidak boleh menghadapkan agama terhadap negara atau sebaliknya, tetapi dengan meletakkan
agama ssebagai sumber aspirasi serta menyumbangkan tata nilai agama yang kemudian diproses
melalui prinsip demokrasi dan perlindungan terhadap seluruh kepentingan bangsa. Sedangkan
masing-masing agama di Indonesia dapat melakukan kegiatannya dengan leluasa dalam dimensi
kemasyarakatan (civil society)

Maka dengan ini, Nahdlatul Ulama :

MENEGUHKAN KEMBALI KOMITMEN


KEBANGSAANNYA UNTUK MEMPERTAHANKKAN
DAN MENGEMBANGKAN PANCASILA DAN
UUD 1945 DALAM WADAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

Peneguhan ini dilakukan karena menurut NU, Pancasila, UUD 1945 dan NKRI adalah upaya
final umat Islam dan seluruh bangsa.

Ditetapkan dalam Munas dan Konbes NU di Surabaya, 30 Juli 2006


Rais Aam PBNU,                            Ketua Umum PBNU

Dr. KH. A.M. Sahal Mahfudh            H.A. Hasyim Muzadi

« Kembali ke arsip Taushiyah | Print| Share

Komentar:

BUDI menulis:
Alhamdulillah, dan saran saya sebaiknya setelah maklumat ini NU mempelopori agar di tempat-
tempat sekolah di lingkungan NU dipasang lambang Garuda dan di depan kelas dipasang juga
bendera merah putih demi menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa NU adalah pelopor
dan pendukung Pancasila, UUD 1945 dan negara kesatuan Republik Indonesia dalam era
Reformasi saat ini.

M Jamil menulis:
Saya sependat dengan komitmen NU dalam menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai
dasar negara kita, untuk itu perlu aktulaisasi dan refitalisasi Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sehingga Pancasila tidak terkesan mengemban nilai-nilai yang tidak
responsif terhadap globalisasi.

http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=7826

Anda mungkin juga menyukai