Anda di halaman 1dari 4

(1) Perkembangan gerakan motorik kasar.

Gerakan motorik adalah semua


gerakan yang dilakukan oleh seluruh tubuh. Sedangkan yang termasuk
gerakan motorik kasar ialah apabila gerakan yang dilakukan melibatkan
sebagian besar dari kegiatan tubuh dan biasanya memerlukan tenaga,
karena dilakukan oleh otot-otot besar. Misalnya, duduk tanpa dibantu;
merangkak, bangkit, dan berdiri tanpa dibantu; dan lainnya.

(2) Perkembangan motorik halus. Yaitu gerakan yang dilakukan oleh


bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil.
Karena biasanya tidak begitu memerlukan tenaga, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat. Misalnya, menjangkau, mencekam, memasukan
benda ke mulut, mengenal benda dengan menggunakan jempol dan satu
jari, memindahkan benda dari tangannya, dan lainnya.

(3) Perkembangan komunikasi yang pasif. Dalam hal ini, kemampuan anak
untuk mengerti isyarat dan pembicaraan orang lain. Misalnya, menengok
ke arah sumber bunyi, menghentikan kegiatan kalau mendengar ada kata
perintah, memberikan reaksi yang berbeda terhadap macam-macam jenis
suara, dan lainnya.

(4) Perkembangan komunikasi aktif. Yakni kemampuan anak untuk


mengungkapkan keinginan dan perasaan dalam bentuk kata-kata.
Misalnya, membuat bunyi-bunyi seperti tangisan, mengulangi bunyi
(mengoceh) kalau sedang sendiri atau diajak bicara, mencoba meniru
bunyi menurut kemampuan anak, dan lainnya.

(5) Perkembangan kecerdasan. Kecerdasan ini mengandung makna


kemampuan daya ingat, daya tangkap seorang anak pada umur tertentu.
Anak yang pandai akan cepat tanggap dalam membandingkan dan
membedakan ide. Kemampuan kecerdasan anak ini, apabila tidak
terlaksana pada waktunya, akan menimbulkan kesukaran pada diri anak.
Misalnya, mengikuti benda bergerak dengan mata, mengikuti gerakan dan
perbuatan, mengenal orang berbeda-beda, memberikan reaksi pada orang
yang belum dikenal dengan menangis atau menatap terus-menerus, dan
lainnya.

(6) Perkembangan kemampuan menolong diri sendiri. Dalam hal ini,


adalah ketrampilan dan kemampuan menolong diri sendiri pada saat umur
tertentu. Walaupun secara alamiah seorang anak masih harus ditolong,
tetapi hendaknya sudah mulai belajar untuk dapat melakukan sendiri
tanpa ada pertolongan orang lain, agar anak tidak merasa canggung lagi
melakukannya. Misalnya, menyuapkan biskuit ke mulut, memegang
cangkir/gelas dengan tangan tidak dibantu, dan lainnya.

(7) Perkembangan tingkah laku sosial. Yaitu tingkah laku yang


mencerminkan kemampuan hidup berdampingan dengan orang lain.
Perkembangan ini berdampak terhadap bagaimana seseorang anak dapat
membiasakan menyesuaikan diri dengan lingkungan, dapat menerima,
membantu, dan menghargai orang lain. Misalnya, tersenyum secara
spontan, menaruh perhatian kalau namanya sendiri disebut, memberikan
reaksi terhadap perkataan "tidak", dan lainnya.

1. Fisik
Lengkap bagian tubuh dan fungsi, Berat Badan dan Tinggi Badan sesuai
umur.
BB (1-6 tahun) = umur (tahun) x 2 + 8
TB = umur (tahun) x 5 + 80

2. Motorik (kasar-halus)
Refleks, kemampuan motorik kasar, dan kemampuan motorik halus.

3. Bahasa
Perkembangan bahasa:
6 bulan: Bergumam.
12-18 bulan: Menirukan suara.
18-24 bulan: Mengucapkan kata.
30-36 bulan: Tata bahasa mirip orang dewasa.

4. Kognisi
* Sensorimotor (0-2 tahun).
* Praoperasional (2-7 tahun).
* Konkret operasional (7-11 tahun).
* Formal operasional (11 tahun ke atas).

5. Emosi-Sosial
* Memiliki kelekatan yang kuat dengan ibu atau dengan pengasuh.
* Egosentris.
* Interaksi dengan lingkungan lebih luas.
* Mulai belajar untuk keterampilan menghasilkan sesuatu, seperti yang
diharapkan lingkungannya.
2. Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang Anak.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut
adalah sebagai
berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perubahan fungsi.
Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf.
2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya. Sebagai
contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa
berdiri jika
pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena
itu perkembangan
awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam
pertumbuhan fisik
maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan
mental, memori, daya
nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya
serta bertambah
kepandaiannya.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: a. Perkembangan
terjadi lebih dahulu di
daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).b.
Perkembangan terjadi lebih
dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan
gerak halus (pola proksimodistal).
6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut
tidak bisa terjadi
terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat
gambar kotak, anak
mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip
tersebut adalah
Raihaanah Aqilaputri Rachdian - Aqila
http://www.aqilaputri.rachdian.com Powered by Joomla! Generated: 22 April, 2011, 07:11
sebagai berikut:
- Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang
ada pada individu.
Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak
memperoleh kemampuan
menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
- Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan
seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik,
dan terjadi berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai